Anda di halaman 1dari 13

1.

ISTILAH ASING
2. SUBJETIF
- Keluhan : Nyeri dada, sesak, batuk nyeri ulu hati, mual, muntah disertai keringat
dingin
- Riwayat Penyakit Terdahulu : Riwayat DM, HT, Hiperkolesterolemia
- Riwayat Sosial : Merokok dan mudah emosi (marah)
- Riwayat keluarga : Orang tua (bapak) dan saudara kandung memiliki riwayat
DM Tipe II
- Riwayat Penggunaan Obat : Amlodipin 5 mg, metformin 500 mg

OBJEKTIF
- Umur : 69 tahun 11 bulan
- Berat Badan : 59 Kg
- Tinggi Badan : 157 cm
- Hasil Pemeriksaan Fisik : Tekanan darah : 142/79 mmHg, Kec. Nadi : 70
kali/menit, Kec Nafas : 81 kali/menit, Suhu : 38,60C.
- Hasil Pemeriksaan Laboratorium/ Diagnostika : Hemoglobin : 11,3; Leukosit
: 8,300 ; Trombosit : 273.000; Hematokrit : 33; Eritrosit : 3,9; Troponin I :
0,64; Ureum : 16; Kreatinin : 0,6; Na+ : 136; K+ : 3,6; Cl- : 99; Kalsium : 9,0;
GDS : 265; HbA1C : 8,5; GDP : 143; Kol. Total : 223; TG : 227; HDL: 31;
LDL : 143; SGOT/SGPT : 25/20.
- Diagnosis : NSTEMI, HHD, HT, DMT2, DISLIPIDEMIA
- Penggunaan Obat Saat Ini : Aspilet 1x1, CPG 1x1, Lovenox 2x0,4 , Pumpicel
1x1, Ramipril 1x2,5 , Atorvastatin 1x 20 mg, Zypraz 1x1, Concor 1x2,5 mg,
Farsorbid SL prn, Novorapid 16-16-16, Sanmol tab 3x1, Nevox Xr 500 mg 1x1,
Volox 500 mg 1x1.
3. NILAI-NILAI LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan
Tekanan darah 142/79 mmHg 120/80 mmHg Tinggi
Kecepatan Nadi 70 kali/menit 60-100 kali/menit Normal
Kecapatan Nafas 81 kali/menit 12-20 kali/menit Tinggi
Suhu 38,60C 360C Tinggi
Hemoglobin 11,3 12 Rendah
Leukosit 8,300 4.800-10.800 Normal
Trombosit 273.000 mcL 140.000-450.000 Normal
Hematokrit 33% 42-52% Rendah
Eritrosit 3,9 4,7-6,1 Rendah
Troponin I 0,64 <0,4 ng/mL Tinggi
Ureum 16 14,98-38,52 mg/dL Normal
Kreatinin 0,6 0,80-13 mg/dL Rendah
Na+ 136 136-145 mmol/L Normal
K+ 3,6 3,5-5,1 mmol/L Normal
Cl- 99 96-106 mmol/L Normal
Kalsium 9 9-11 mg/dL Normal
GDS 265 <200 Tinggi
HbA1C 8,5 6,5 Tinggi
GDP 143 <100 Tinggi
Kol.Total 223 200 Tinggi
TG 227 200 Tinggi
HDL 31 60 mg/dL Rendah
LDL 143 <100 mg/dL Tinggi
SGOT 25 U/L 15-37 U/L Normal
SGPT 20 U/L 30-65 U/L Normal

4. ASSESMENT
- Pasien memiliki kebiasaan merokok dalam 1 minggu menghabiskan 3
bungkus rokok
- Jarang melakukan aktivitas fisik atau olahraga
-
FARMAKOLOGI
1) Hipertensi
JN
C 7,2008

JNC 7,
2008
- Pasien dengan tekanan darah 168/91 mmHg, termasuk kepada stage 2
dalam JNC 7 dan terapi yang disarankan adalah kombinasi diuretic tiazid
dan ACE I/ARB/BB/CCB.
- Terapi yang akan diberikan:
Kombinasi ARB dan CCB = Telmisartan 40 mg dan Amlodipin 5 mg,
cek tekanan darah dalam 4-6 minggu, bila mencapai target terapi di
lanjut selama 2-6 bulan.
Telmisartan 40 mg, 1 x 1 (pagi) sesudah makan
Amlodipin 5 mg, 1 x 1 (malam) sesudah makan
Jika target tidak tercapai, maka terapi di naikkan dosisnya jadi
telmisartan 80 mg dan amlodipine 10 mg, monitoring.

2) Diabetes
(PER
KENI,2019)

(PERKENI,2019)
- Pasien dengan Gula Darah Sewaktu : 239 mg/dL dan HbA1C : 7,4%,
termasuk ke dalam DM tipe 2.
- Terapi yag akan diberikan adalah Metformin karena menurut PERKENI,
2019 jika nilai HBA1C <7,5% maka disarankan menggunakan
monoterapi. Kemudian di monitoring selama 3 bulan dan di cek kembali
nilai HBA1C nya. Jika nilai HBA1C tidak turun maka terapi dilanjutkan
dengan kombinasi 2 obat, yaitu Metformin dan Acarbose 50 mg.
(PERKENI)
Metformin 3 x 1 tablet, sesudah makan
Acarbose 100 mg, 1 x 1, bersama makan (setelah suapan pertama).
- Karena efek samping dari metformin dapat menyebabkan defisiensi
vitamin b12, maka dapat di tambahkan terapi Vit B 12
A
DA,2021
3) Hiperlipidemia

PERKENI, 2019
- Pasien diterapi dengan menggunakan golongan statin, rosuvastatin 10
mg, sehari 1 x 1 malam.
Efek Samping
1. Defisiennsi vitamin B dan diare dari penggunaan metformin
2. Pusing, mual dan sakit perut efek samping dari penggunaan almodipin

NON FARMAKOLOGI
1. Intervenai Pola Hidup
Pola hidup sehat dapat mencegah ataupun memperlambat awitan
hipertensi dan dapat mengurangi risiko kardiovaskular. Pola hidup sehat juga
dapat memperlambat ataupun mencegah kebutuhan terapi obat pada
hipertensi derajat 1, namun sebaiknya tidak menunda inisiasi terapi obat
pada pasien dengan HMOD atau risiko tinggi kardiovaskular. Pola hidup
sehat telah terbukti menurunkan tekanan darah yaitu pembatasan konsumsi
garam dan alkohol, peningkatan konsumsi sayuran dan buah, penurunan
berat badan dan menjaga berat badan ideal, aktivitas fisik teratur, serta
menghindari rokok.

2. Pembatasan konsumsi garam


Terdapat bukti hubungan antara konsumsi garam dan hipertensi.
Konsumsi garam berlebih terbukti meningkatkan tekanan darah dan
meningkatkan prevalensi hipertensi. Rekomendasi penggunaan natrium (Na)
sebaiknya tidak lebih dari 2 gram/hari (setara dengan 5-6 gram NaCl perhari
atau 1 sendok teh garam dapur). Sebaiknya menghindari makanan dengan
kandungan tinggi garam.
3. Perubahan pola makan
Pasien hipertensi disarankan untuk konsumsi makanan seimbang yang
mengandung sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan segar, produk susu
rendah lemak, gandum, ikan, dan asam lemak tak jenuh (terutama minyak
zaitun), serta membatasi asupan daging merah dan asam lemak jenuh.

4. Penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal


Perhitungan BMI
BB
BMI =
(TB) ²
59
= = 23,98  24 (Berat Badan Berlebih, cenderung obesitas)
(1,57) ²

Rentang BMI
< 18,5 = Berat badan kurang
18,5 – 22,9 = Berat badan normal
23 – 29,9 = Berat badan berlebih (cenderung obesitas)
30 ke atas = Obesitas
Terdapat peningkatan prevalensi obesitas dewasa di Indonesia dari
14,8% berdasarkan data Riskesdas 2013, menjadi 21,8% dari data Riskesdas
2018. Tujuan pengendalian berat badan adalah mencegah obesitas (IMT >25
kg/m2), dan menargetkan berat badan ideal (IMT 18,5 – 22,9 kg/m2) dengan
lingkar pinggang <90 cm pada laki-laki dan <80 cm pada perempuan.

5. Olahraga teratur
Olahraga aerobik teratur bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan
hipertensi, sekaligus menurunkan risiko dan mortalitas kardiovaskular.
Olahraga teratur dengan intensitas dan durasi ringanmemiliki efek penurunan
TD lebih kecil dibandingkan dengan latihan intensitas sedang atau tinggi,
sehingga pasien hipertensi disarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit
latihan aerobik dinamik berintensitas sedang (seperti: berjalan, joging,
bersepeda, atauberenang) 5-7 hari per minggu.

6. Berhenti merokok
Merokok merupakan faktor risiko vaskular dan kanker, sehingga status
merokok harus ditanyakan pada setiap kunjungan pasien dan penderita
hipertensi yang merokok harus diedukasi untuk berhenti merokok
(PERKENI).
5. DRP
DRP Kondisi S/O Indikasi Plan
Indikasi tanpa Obat - - -
Obat tanpa Indikasi - - -
Overdosis Novorapid DM Penyesuaian dosis
insulinnya.
(Catatan Nabila)
Underdosis - - -
Interkasi Obat Lovenox dan Sebabkan Lovenox tidak
Clopidogrel pendarahan diberikan.
Volox dan Hebat Dihentikan/digantikan
Novorapid Sebebkan kadar salah satu.
glukosa tinggi
Duplikasi - - -
Ketidaktepatan Insulin DM Insulin tidak
Pemilihan Obat diberikan, bisa diganti
denganAcarbose 50
mg.
ROTD/Efek Batuk nyeri ulu akibat ramipril Ganti Ramipril dg
samping hati ARB (Angiotensin
Receptor Blocker) 
Candesartan 8
mg/hari
*JNC8 dan MIMS
Kegagalan - - -
menerima obat

Aspilet 1x1 Aspirin Antiplatelet


Clopidogrel 1x1 Clopidogrel Antikoagulan
Lovenox 2x0,4 Enoxaparin Antikoagulan
Pumpicel 1x1 Pantoprazole PPI
Ramipril 1x2,5 Ramipril (ACEI) Antihipertensi
Atorvastatin 1x20 mg Atorvastatin Antihiperlipidemia
Zypraz 1x1 Alprazolam Sedatif
Concor 1x2,5 Bisoprolol (B-blocker) Antihipertensi
Farsorbid p.r.n ISDN Anti Nyeri
Novorapid 16-16-16 Insulin Antidiabetes
Sanmol 3x1 Parasetamol Antipiretik
Nevox xr 500 mg 1x1 Metformin Antidiabetes
Volox 500 mg 1x1 Levofloxacin Antibiotik

6. MONITORING
 Tekanan darah dimonitoring minimal 1 bulan sekali
 HbA1C dimonitoring selama 3 bulan sekali
 Kolestrol total, LDL, HDL dan trygliserida dimonitoring selama satubulan sekali
untuk mencapai target.

Anda mungkin juga menyukai