Anda di halaman 1dari 19

Achieving Glycemic Target in

Diabetes And Tuberculosis: From


Real Case management

MAT-ID-2100862-V.1.0 (07/2021)
Pasien RAWAT INAP
Identifikasi
Muntah-muntah >>
Keluhan Utama 1 hari
Ny. SY, 67 tahun
IRT
alamat OKI Keluhan
Tambahan Batuk 1 minggu

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Keluhan RPD R/ Kebiasaan

➢ R/ kencing manis (+)


➢ Muntah 8 th, obat minum 3th • Makan teratur 3x sehari
➢ Batuk sesekali terakhir, metformin 2x500, • Tidak pernah pantang
➢ Nafsu makan kurang glimepirid 1 mg, • Masih suka minum teh
➢ Demam (-) acarbose 1x50 mg manis
➢ BB turun (-) ➢ R/ darah tinggi (-) • Olahraga (-)
➢ R/ TB paru (-)
LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Fisik Keadaan khusus

Kepala
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-), pupil
Tanda Vital isokor Ø 4mm, refleks cahaya (+/+)
Keadaan Umum : Tampak Sakit Leher
Sedang JVP meningkat (-), pembesaran KGB (-)
Kesadaran : Compos Mentis Thoraks
TB/BB : 152 Cm / 58 Kg Simetris, retraksi (-), gerak dada tertinggal (-)
Imt : 25,1 Jantung : HR 78x/menit, murmur dan gallop (-)
TD : 120/80 Mmhg Paru : sonor, vesikuler normal, ronkhi (+) lap
tengah dan basal kedua paru, wheezing (-)
Nadi : 78 X/Menit
Abdomen
Pernafasan : 18 X/M Datar, lemas hepar-lien tidak teraba, BU (+)
Suhu : 36,3°C normal
Ekstremitas
Edema pretibial (-/-)
LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Laboratorium
Hb 10,1 HbA1c 8.2
Glukosa darah
Ht 37 327
acak (mg/dL)
Leukosit 8100 Ur/Creatinin 16/0,76
Trombosit 350rb Na/K 129/3,3
Eritrosit 3 jt Trigliserida 100
AST 20 HDL 35
ALT 21 LDL 98
Kolesterol total 173

Rontgen Thorax : TB paru aktif


LAPORAN KASUS

Gastropati
TB paru kasus baru
Diagnosis DM Tipe II overweight uncontrolled
Hiponatremia

Non-Farmakologis
Tatalaksana
Farmakologis
LAPORAN KASUS

PENATALAKSANAAN

Non-Farmakologis
Edukasi : diet dan lifestyle
modification

Inf NS 0.9 % gtt 20/mnt


Inj Lantus XR 1x10 IU sc
Farmakologis Inj omeprazole 1x40 mg iv
Inj ondansetron 2x 4mg iv
Ambroxol 3x1
Rencana OAT
STUDI GLARGINE-300 PADA RAWAT INAP

7
MONITORING PASIEN SELAMA RAWAT INAP

Hari ke- Keluhan GDS (mg/dl) Terapi

1 muntah (-), masih mual 304 Lantus XR 10 U

2 muntah (-), mual berkurang 286 Lantus XR 12 U


*pasien makan dr luar

3 muntah dan mual berkurang, 265 Lantus XR 14 U


sedikit pusing, sdh bisa makan

4 muntah dan mual (-), makan 239 Lantus XR 15 U


mulai banyak
5 muntah dan mual (-), makan 198 Lantus XR 16 iu sc
mulai banyak Dilanjutkan terapi rawat
jalan

Kunjungan berikutnya 1 bulan kemudian : SMBG di rumah


8
discharge PLANNING dan lanjut Rawat jalan

• Pengobatan rawat jalan


• Diet DM 1700 kkal
• Th/ Lantus XR 16 iu sc
• OAT dilanjutkan
• FPG 176 mg/dl
• Lanjutkan Lantus XR= 16 IU sebelum tidur dan
melakukan pemantauan gula darah mandiri.
Gla-300 membantu pasien T1DM dan T2DM melakukan titrasi dengan mudah

Strategi penyesuaian dosis basal insulin


Sasaran Kontrol Glikemik
(PERKENI 2019)

Gula Darah Puasa


(PERKENI, 2019

HbA1c (%)
< 80 mg/dL 80-130 mg/dL >130 mg/dL
HbA1c < 7% (atau sesuai dengan
(atau jika ada gejala
hipoglikemia) konsensus Perkeni baru)
Gula darah puasa/
Preprandial
capillary plasma 80 -110
glucose mg/dL

RWEInsulin
L
Turunkan Naikkan
Glukosa darah 1-2
jam PP kapiler/ Dosis Basal 2 2-3
Pertahankan 2-3
dosis
Peak Postprandial < 180
unit unit
capillary plasma mg/dL
glucose Setiap 3- 7 hari

PERKENI, 2019, Pedoman Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Mellitus


Pgdm rawat jalan

Week Day GD (mg/dl) / Obat Week Day GD (mg/dl) / Obat


Sebelum Sebelum Tidur
Sebelum Sebelum Tidur
makan pagi
makan pagi
W2 Senin 142
W1 Senin 176 Lantus XR 16 IU
Selasa 134
Selasa 170 Rabu 130
Lantus XR 22 IU
Rabu 165
Kamis 122
Kamis 160
Lantus XR 18 IU Jumat 116
Sabtu 112 Lantus XR 22 IU
Jumat 159
Minggu 107
Sabtu 155
W3 Senin 106
Minggu 152 Lantus XR 20 IU Selasa 108
Lantus XR 22 IU

Lantus XR 22 IU adalah maintenance dose untuk Ny.SY setelah melakukan metode titrasi 2 unit
setiap 3 hari
Titrasi Basal Insulin pada 3 bulan (12 minggu) pertama
merupakan prediktor glikemik kontrol jangka panjang1
A real-world, retrospective study1
40,627 insulin-naïve patients with T2DM1 6 countries worldwide (Europe & the US)1

Mean HbA1c at index date (initiation of basal insulin therapy) and during the 24
months after1
France Germany General HbA1c target in UK
Italy
UK
Spain
USA
General HbA1c target in France, Spain, USA
General HbA1c target in Germany, Italy
Pasien yang tidak
terkontrol glikemik
dalam 3 bulan
Mean HbA1c (%)

cenderung sulit
mencapai HbA1c ≤7.0%
pada bulan ke-24*1

Index date 3 months 6 months 12 months 24 months

21% 28%
pasien HbA1c pasien mencapai HbA1c
≤7.0% dalam 3 bulan1 ≤7.0% dalam 24 bulan1

*vs those with HbA1c already at ≤7.0% at 3 months (OR: 3.70 [95% CI: 3.41–4.00]).1
CI, confidence interval; OR, odds ratio; T2DM, Type 2 diabetes mellitus
1. Mauricio D, et al. Diabetes Obes Metab. 2017;19:1155–1164.
Gla 300 dapat dititrasi menggunakan berbagai algoritme dengan efikasi yang
baik

Penggunaan Gla-300 dalam berbagai algoritme Clinical trial


FPG target
Algorithm
Titration
(mg/dL) frequency
titrasi *
220
Fasting blood/plasma glucose (mg/dL)

(Based on median fasting


+6U SMPG from last 3 days)
200 ≥140: 6 U↑ Weekly
+4U >100 to <140: 3 U↑ (no more
180 EDITION 80–100
≥60 to <80: 3 U↓ often than
+3U <60 or severe/multiple 3 days)
160 hypo: ≥3 U↓ or at
+2U
140 investigator’s discretion
+1U
120 >180: 4 U↑
-1U >130 to 180: 2 U↑ every 3
AUTOMATIX 90–130
100 -2U
70 to <90: 2 U↓ days
<70: 4 U↓
80 -3U +1U/day until FPG is
60 -4U INSIGHT 80–100 reached Daily
EDITION AUTOMATIX INSIGHT
(Weekly) (3 days) (Daily) -1U/day if below target
*Not specified in algorithm; **Dose adjustment >126 mg/dL not specified in algorithm

Gla-300 dapat dititrasi baik per hari, per 3 hari maupun per minggu dalam mencapai target FPG

• Adapted from: Riddle MC, et al. Diabetes Care. 2014;37:2755–62; Yki-Jarvinen H, et al. Diabetes Care. 2014;37:3735–43; Bolli GB, et al. Diabetes Obes Metab. 2015;17:386–94; Edelman S, et al.
ADA 77th Scientific Sessions 2017, late breaking poster 131-LB; Gerstein HC, et al. Diabet Med. 2006;23:736–42; Philis-Tsimikas A, et al. Adv Ther. 2013;30:607–22
Kontrol rawat jalan: smbg

• Ke-1 (post rawat inap) Ke-2 (3 bulan post rawat inap)


• Keluhan :
✓ keringat dingin (-) Pemeriksaan: HbA1c: 7.3 %
✓ Terbangun tengah malam karena
berkeringat (-) Keluhan : keringat dingin (-)
Terbangun tengah malam karena
• Komentar Pasien setelah berkeringat (-)
Pengobatan:
✓ Badan enak & segar
✓ Pen Mudah digunakan , sehingga Pasien melanjutkan terapi Lantus XR 22 U
rutin menyuntikkan sesuai anjuran per hari
dosis
✓ Patuh melakukan titrasi sesuai
dengan anjuran dokter

14
Point of discussion: Mengapa pasien diberikan Gla-300?

1. Pasien sudah menggunakan kombinasi OAD namun Gula


darah belum terkontrol (HbA1c pasien > 7.5%)
2. Pasien memiliki infeksi paru (TBC) → insulin merupakan
pilihan terapi pada pasien ini
3. Penyuntikan yang fleksibel +/- 3 jam memungkinkan
pasien lebih nyaman dan patuh dalam penggunaan
4. Gla-300 juga lebih sedikit menaikkan berat badan
5. Pasien tidak merasakan keluhan hipoglikemia (gemetar,
keringat dingin, baju basah saat tidur)

15
Studi real world gla-300: pada pasien insulin naïve
ATOS: Observational study of clinical effectiveness of Gla-300 initiation after OAD in insulin-naïve T2DM (N=4527)in
Asia, Middle East, North Africa, Latin America, and Eastern Europe

6 months 12 months
HbA1c change from baseline* (95% CI) -1.51 (-1.54, -1.47) -1.89 (-1.99, -1.80)

Hypoglycemia incidence (event rate PPY, %)


Any 0.99% (0.036) 1.19% (0.037)
Symptomatic (≤70 mg/dL) 0.75% (0.026) 0.88% (0.027)
Symptomatic (≤54 mg/dL) 0.13% (0.003) 0.20% (0.004)
Severe 0.04% (0.001) 0.04% (0.001)

• Data shown are mean ± SD and change from baseline is absolute mean. Mean baseline HbA1c was 9.3%. The interim analysis was undertaken when ≥50% of participants had 6-months’ follow-up data (cut-off: July
1, 2019). Safety analyses were undertaken in the eligible population (N=4527; those meeting the inclusion/exclusion criteria who started Gla-300 ±30 days from study start). Efficacy analyses were undertaken in
the evaluable population (n=3373; eligible patients with an HbA1c assessment at Month 6, of whom n=612 had a HbA1c assessment at Month 12). The primary endpoint was proportion of patients at predefined
individualized goals at month 6 but due to the observational nature of the study, data were not available for each endpoint in all participants; as such, population numbers varied slightly for each endpoint. The 6-
month period was defined as from the first treatment administration to visit 3 (Month 6) or treatment discontinuation, whichever occurred first; the 12-month treatment period was defined as from the first
treatment administration to visit 4 (Month 12) or treatment discontinuation, whichever occurred first. CI, confidence interval; FPG, fasting plasma glucose; SD, standard deviation; SMPG, self-monitored plasma
glucose; OAD, oral antidiabetic drugs; U, units.

• Glastyan GR, et al. Presented at ADA 2020; 1028-P


Studi fleksibilitas penyuntikan gla-300
Pooled EDITION 1 and 2 substudies in T2DM (Months 6–9)
6-hour flexible
Flexible dosing* Fixed dosing Fixed dosing dosing time window
HbA1C,% time
n=99 n=95
Month 6, mean (SD) 7.30 (0.93) 7.30 (0.96)
Flexible Flexible
Month 6–9, dosing time: dosing time:
0.05 (0.06) 0.00 (0.07)
LS mean change (SE) - 3 hours + 3 hours
LS mean difference 0.05
(95% CI) (–0.13 to 0.23)

Gla-300 may allow some flexibility in


timing injections until 6-hour dosing
time window to deal with the
situational variability experienced in
daily life
*Flexible dosing time: Once-daily injection intervals of 24 ± 3 h
Adapted from Riddle M, et al. Diabetes Technol Ther. 2016;18(4):252–257.
Gla-300 lebih sedikit kenaikan berat badan vs Gla100 u/ml

Gla-300 lebih sedikit kenaikan berat badan vs Gla100 u/ml Beralih ke Gla-300, signifikan lebih sedikit kenaikan berat
pada bulan ke-6 dan seterusnya badan vs Gla100 u/ml pada saat pasien melakukan titrasi (BL
hingga minggu ke-12)

-88%*
-35% Weight-gain
lebih rendah
Weight-gain lebih bulan ke-6
rendah pada bulan Gla300
ke-6 Gla100

Gla300
Gla100

Adapted from Ritzel et al Diabetes care Metab.17:859

Adapted from Yki-J¨arvinen H et al; Diabetes Care 2014;37:3235–3243

*Aims: To compare the efficacy and safety of insulin glargine 300 U/ml with glargine 100 U/ml in insulin-naïve people with T2DM using OADs. A multicentre, open-label, parallel-group study. Participants were randomized to Gla-300 or Gla-100
once daily for 6 months, discontinuing SUs and glinides, with a dose titration aimed at achieving FPG concentrations of 80–100mg/dl. The primary endpoint was change in HbA1c from baseline to month 6.
Kesimpulan

• Gla-300 efektif untuk menurunkan HbA1c


dalam penatalaksanaan pasien diabetes
dengan resiko hipoglikemia yang rendah
dan lebih sedikit kenaikan berat badan
• Gla-300 mudah dalam penggunaan
dengan waktu injeksi yang lebih fleksibel
yaitu hingga 6 jam jendela waktu
pemberian.

Anda mungkin juga menyukai