DISLIPIDEMIA &
GAGAL JANTUNG
Kategori resiko
Berisiko tinggi
Pengobatan perawatan
LDL (<100 mg/dL)
LANJUTAN
Tujuan Terapi
Untuk menurunkan kolesterol total dan LDL untuk mengurangi resiko
pertama atau kejadian berulang seperti IM, angina, gagal jantung, stroke
iskemik atau penyakit arteri perifer.
LANJUTAN
Analisis potensi ADR atau efek samping atau
interaksi obat
Efek samping :
Interaksi :
• amlodipine + simvastatin (serius) : amlodipine akan meningkatkan kadar simvastatin dan juga berpotensi menyebabkan miopati/rhabdomyolisis. Batasi
dosis simvastatin tidak lebih dari 20 mg/hari dan Fluvastatin, pravastatin, dan rosuvastatin mungkin merupakan alternatif yang lebih aman pada pasien
yang menerima amlodipine, karena tidak dimetabolisme oleh CYP450 3A4. Semua pasien yang menerima terapi statin harus disarankan untuk segera
melaporkan nyeri otot yang tidak dapat dijelaskan, nyeri tekan atau kelemahan, terutama jika disertai demam, malaise dan/atau urin berwarna gelap. Terapi
harus dihentikan jika kreatin kinase meningkat secara nyata tanpa olahraga berat atau jika diduga atau didiagnosis miopati.
• warfarin + makanan (moderat): dapat menyebabkan komplikasi perdarahan dan peningkatan INR atau waktu perdarahan setelah konsumsi jus cranberry,
mangga, grapefruit, dan jus delima dalam jumlah yang banyak. Batasi konsumsi saat sedang meminum obat warfarin.
• simvastatin + warfarin (minor): simvastatin meningkatkan respon antikoagulan terhadap warfarin. Mekanismenya adanya perpindahan dari pengikatan
protein. Solusinya dengan menggantikan simvastatin dengan obat pravastin atau penghambat reductase HMG-COA lainnya dan dimonitoring.
• simvastatin + makanan : jus jeruk bali dan teh hijau dapat meningkatan kadar simvastatin dalam darah. Solusinya dengan menghindari konsumsi jus jeruk
bali dan the hijau.
Jelaskan konseling farmasi tentang obat-
obatannya dan modifikasi gaya hidupnya
• Konseling obat
• amlodipine diminum 1x sehari pagi
• rosuvastastin diminum 1x sehari pada malam hari
• warfarin diminum 1x sehari
• Modifikasi gaya hidup
• Aktivitas fisik minimal 30 menit dengan intensitas sedang sebanyak 4-6x seminggu dengan
pengeluaran minimal 200 kkal/hari. Seperti jalan cepat, bersepeda statis dan berenang.
• mengurangi asupan asam lemak jenuh, karbohirdrat yang dilakukan dengan diet rendah
kalori
• Berhenti merokok dan minum alkohol
Jelaskan terapi pemantauan
Pemeriksaan lipid sebelum diberi terapi maupun setiap 4-12 minggu setelah
terapi dimulai. Bila sudah mencapai target, maka cukup dilakukan pemeriksaan
sekali setahun
Pemeriksaan enzim hati / SGPT sebelum pemberian terapi dan pada minggu ke
8-12 setelah memulai terapi.
Berat badan
SKENARIO KASUS 2
Tn. AB adalah seorang pria berusia 67 tahun yang dirawat di unit gawat darurat dengan keluhan
sesak napas yang semakin meningkat. Dia terbangun pada setiap dua malam terakhir, berjuang untuk
bernapas. Setibanya di rumah sakit dan pada pemeriksaan dan peninjauan selanjutnya oleh dokter
yang menerima informasi berikut diperoleh:
Riwayat keluhan yang muncul
Sesak napas dan rasa lelah meningkat selama dua bulan terakhir. Mampu berjalan kurang lebih 20
meter.
Riwayat medis masa lalu
-Penyakit jantung iskemik lebih dari 10 tahun
-Infark miokard 1 tahun yang lalu
-Hipertensi (10 tahun).
Sejarah sosial
Pasien adalah perokok biasa (>30 per hari) dan minum sekitar 35 unit alkohol per minggu.
Sejarah keluarga
Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular.
Riwayat Keluarga:
Tidak ada riwayat alergi yang diketahui.
PERTANYAAN :
1. Apa tanda dan gejala yang dialami pasien ini yang menunjukkan bahwa ia mengalami gagal jantung?
Apakah dia mengalami gagal jantung sisi kanan atau kiri atau keduanya? Jelaskan jawabanmu.
2. Sistem apa yang digunakan untuk mengklasifikasikan gagal jantung menurut beratnya gejala?
3. Terapi obat apa yang harus dimulai untuk penanganan segera dari edema yang berhubungan dengan
gagal jantung akut?
4. Parameter apa yang harus dipantau untuk memastikan efektivitas terapi obat untuk edema dan untuk
meminimalkan toksisitas?
5. Apa tujuan keseluruhan terapi obat pada gagal jantung akut?
6. Gejala pasien stabil selama 24 jam pertama. Apa kelas pengobatan lain yang sekarang harus dimulai pada
tahap ini untuk pengelolaan gagal jantung kronis? Tunjukkan obat, dosis awal dan parameter apa pun yang
perlu dipantau.
7. Apa efek samping yang dapat terjadi ketika pertama kali memulai pengobatan di atas dan bagaimana efek
samping ini dapat diminimalkan?
8. Apa peran beta-blocker pada gagal jantung? Ringkaslah bukti uji klinis hingga saat ini.
9. Nasihat apa yang harus diberikan kepada pasien saat pulang sehubungan dengan masalah gaya hidup?
ANALISIS SOAP
SUBJEKTIF
Diagnosa:
●Keluhan sesak napas & rasa letih meningkat selama 2 bulan terakhir.
●Mampu berjalan +/- 20 meter.
●Pucat saat pemeriksaan
●Pembengkakan kaki (SOA) tidak teratur-pitting ke lutut.
●Diagnosis awal gagal jantung akut.
Riwayat Sosial:
Perokok ( > 30 / hari).
Minum alcohol (+/- 35 unit / minggu).
Riwayat Keluarga:
Tidak ada alergi.
PEMERIKSAAN FISIK:
OBJEKTIF
Parameter Hasil Pemeriksaan Keterangan
Dari manifestasi klinis tersebut, pasien mengalami gagal jantung sisi kiri
2. Sistem apa yang digunakan untuk mengklasifikasikan gagal jantung
menurut beratnya gejala?
Menurut (Perki,2017)
Klasifikasi Menurut
NYH (New York Heart)
3. Terapi obat apa yang harus dimulai untuk penanganan segera dari
edema yang berhubungan dengan gagal jantung akut?
Menurut (PERKI, 202) diberikan terapi diuretik, yaitu diuretik loop furosemid 20 mg 1 x sehari. Karena
efisiensi diuresis dan natriuresis lebih tinggi pada diuretik loop. Serta harus dilakukan pemeriksaan fungsi
ginjal seperti kadar kreatinin ginjal dan ureum darah + serum elektrolit (Natrium & Kalium).
3. Parameter apa yang harus dipantau untuk
memastikan efektivitas terapi obat untuk edema dan
untuk meminimalkan toksisitas?
CREDITS: Does
This presentation
anyonetemplate
have anywas created by Slidesgo,
questions ? including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik