Anda di halaman 1dari 33

PENATALAKSANAAN DIABETES

MELITUS

Lidia Rombeallo
Penyakit Dalam RSUD Biak
DEFINISI

suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik


hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya
KLASIFIKASI
 Tipe 1 : Destruksi Sel Beta (Defisiensi Insulin Absolut)

 Tipe 2 : Resistensi Insulin, Defisiensi Insulin

 Tipe Lain : Genetik / Infeksi / Obat

 Gestasi : Gestasional
KRITERIA DIAGNOSIS DM
Glukosa Plasma Puasa > 126 mg/dL
Atau
Glukosa Plasma > 200 mg/dL 2 jam setelah TTGO
Atau
Glukosa Plasma Sewaktu > 200 mg/dL
Atau
HbA1C > 6,5%
PATOFISIOLOGI DIABETES TYPE-2
Kadar tes laboratorium darah untuk diagnosis
diabetes dan prediabetes
Penatalaksanaan DM
• Hilangkan keluhan,kualitas hidup,mengurangi resiko komplikasi akut
JANGKA
PENDEK

• Mencegah dan menghambat progresivitas komplikasi makro dan


JANGKA mikroangiopati
PANJANG

• Penurunan angka morbiditas dan mortalitas DM


TUJUAN
AKHIR
OBAT
HIPERGLIKEMI
A

SUNTIK ORAL

INSULIN AGONIS GLP-1


Indikasi Penggunaan Insulin :
Indikasi Mutlak : DM Tipe 1
Indikasi Relatif
1. Gagal kombinasi AHO dosis optimal (3-6 bln)
2. DM Tipe 2 Rawat Jalan :
Kehamilan
Dekompensasi Metabolik
Terapi Steroid Dosis Tinggi
Rencana Operasi
Kondisi tertentu : TBC,
Penyakit Hati Kronik, Gangguan Fungsi Ginjal
Pemakaian Insulin Pasien Rawat Inap
Insulin IV Kontinyu
Insulin SK terbagi
Contoh perhitungan perubahan dosis insulin dari pemberian infus intravena
ke subkutan
Pasien mendapatkan insulin IV kontinyu 2 unit/jam dalam 6 jam
terakhir  dosis IHT = 48 unit
Kebutuhan insulin SK = 80-100% insulin IV kontinyu
= 80% x 48 unit
= 38 unit
Dosis insulin basal subkutan = 50% dari 38 unit
= 19 unit
Dosis insulin prandial = 50% dari 38 unit
= 19 unit; dibagi tiga masing-masing 6 unit setiap kali
sebelum makan pagi, siang dan malam

Insulin subkutan diberikan 2 jam sebelum infus insulin IV dihentikan untuk mencegah
hiperglikemia
Komplikasi DM
Akut
 Hipoglikemia
 Krisis Hiperglikemik : KAD, SHH

Kronik
 Makroangiopati : PJK, PAD, Stroke
 Mikroangiopati : Retinopati DM, Nefropati DM, Neuropati DM
Hipoglikemia
 Gemetar, keringat dingin, takikardi
 Penurunan kesadaran, kejang, koma, sampai kematian
 GDS < 70 mg/dL
 D40% lanjut D10% atau D5%
 Cek GDS berkala
 STOP obat gula
KAD (Ketoasidosis Diabetik)
SHH (Status Hiperglikemia Hiperosmolar)
KAD
Glukosa Plasma > 250 mg/dL SHH
Glukosa Plasma >
Ringan Sedang Berat 600 mg/dL

pH Arteri 7,25 – 7,30 7,00 - < 7,24 < 7,00 > 7,30
Bikarbonat Serum,
15 – 18 10 - < 15 <10 > 18
mEq/L
Keton Urin Positif Positif Positif Kecil
Keton Serum Positif Positif Positif Kecil
Osmolalitas Serum
Bervariasi Bervariasi Bervariasi > 320 mOsm/kg
Efektif
Anion Gap > 10 > 12 > 12 Bervariasi

Status Mental CM CM/ Somnolen Stupor / Koma Stupor / Koma


Terapi KAD dan SHH
Terapi KAD dan SHH
 Cairan → NaCl 0,9% 1 liter dalam 1 jam
(jam I dan II)
Hati-hati pada geriatri, pasien riwayat penyakit jantung atau riwayat penurunan
fungsi ginjal
 Insulin i.v bolus
 Insulin i.v kontinyu
 Koreksi Hipokalemia
 Koreksi Asidosis
 Antibiotik
 Rawat ICU
Tata laksana insulin perioperatif pada DMT2
DM TIPE 2 DAN COVID
Kondisi komorbid yang menjadi penyebab kematian utama pada covid-19
Hiperglikemia → sangat berbahaya pada pasien yang mengalami infeksi
virus SAR-COV-2

 Cytokines strom : Infeksi SARS-COV-2 memicu pelepasan hormon-hormon stres : kortisol,


glukagon, nor-adrenalin dan adrenalin yang bersifat anti insulin, → memicu ↑ kadar glukosa darah
secara akut. Hiperglikemia akut → pelepasan mediator-mediator inflamasi dalam jumlah besar →
peningkatan advanced glycosylation end products (AGEs), ↑ stres oksidatif, mengaktivasi
makrofag dan sel- sel sistim immun lainnya, merangsang sintesis molekul adhesi dan pada akhirnya
akan menyebabkan terjadinya peradangan pada jaringan → pemburukan gejala dan kegagalan
multi organ pada pasien COVID-19
 Glikosilasi adalah suatu reaksi yang dapat diinduksi oleh hiperglikemia, bila kadar glukosa darah
tidak terkontrol maka ACE-2 yang terglikosilasi akan meningkat sehingga memudahkan terjadinya
perlekatan dari SARS-COV-2 dengan reseptor sellulernya
Tatalaksana DM Tipe 2 dengan COVID-19

Monitoring Nutrition Exercise


- SMBG is advised - Diet calori: - Stay at home Education
at 20 Kcal/kg - Regular exercise - Stay at home/
least 4 times/day (obese) - Treadmill activity, Pharmacologic psycal
- BG: 140-180 22-25 Kcal/Kg - Static cycling Therapy dystancing
mg/dl  Hospital (nonobese) - Jogging are still - Healthy eating
- BG: 110-140 - Diet Protein: - Reduce risk
mg/dl 0.8-1 g/kg/day recommended
- HbA1c : < 7 %

Bornstein S, Rubino F, Khuntu K, et al. Practical recommendations for the management of diabetes in patients with COVID-19.
2020;8:546-50.
Terapi Farmakologi

Gejala ringan dengan ↑ glukosa ringan-


sedang, obat antidiabetes non insulin
dapat digunakan.

Gejala sedang-berat /mendapat


glukokortikoid, pengobatan dengan insulin
adalah pilihan

Insulin direkomendasikan untuk pasien


kondisi berat- kritis

Pedoman Tatalaksana Covid-19, Agustus 2020


Pertimbangan penggunaan obat diabetes dan obat yang sering digunakan
pada penyandang diabetes disertai infeksi Covid-19

Anda mungkin juga menyukai