Anda di halaman 1dari 34

Penyakit Ginjal

Akut dan Kronik

Mohammad Jaelani, DCN,M.Kes, RD


Masalah PGK di Indonesia
Fungsi Ginjal
1. Fungsi ekskresi
– Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar
285 mOsmol dengan mengubah ekskresi air.
– Mempertahankan pH plasma sekitar 7, 4
dengan mengeluarkan kelebihan H+ dan
membentuk kembali HCO3
– Mempertahankan kadar masing-masing
elektrolit plasma dalam rentang normal.
– Mengekskresi produk akhir nitrogen dan
metabolisme protein terutama urea, asam
urat dan kreatinin.
Fungsi Ginjal
2. Fungsi non ekskresi
– Menghasilkan renin untuk mengatur
tekanan darah
– Mengasilkan eritropoetin yaitu suatu
faktor yang penting dalam stimulasi
produk sel darah merah oleh sumsum
tulang.
– Metabolisme vitamin D menjadi bentuk
aktifnya.
– Degradasi insulin
– Menghasilkan prostaglandin
Penyakit Ginjal Akut
• Penurunan fungsi ginjal yang mendadak
dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal
untuk mempertahankanhomeostasis.
• Akibatnya :
– peningkatan ureum creatinin
– Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Dikatakan Oliguria, bila :
– produk urine < 240 ml/m2/hari
– 0,8 ml/kgBB/jam
– > 1 – 2 ml/kgBB/jam (pada GGA non-oligurik)
Tanda /Gejala

• Oliguria sampai anuria


• Hiperkalemia progresif
• Hiponatremia
• Asidosis
• BUN yang tinggi
• Kehilangan nafsu makan, mual dan
muntah
Gambaran Klinis PGA

• Hb Normal
• Oliguric type
• Non oliguric type (30-60%) prognosis lebih baik –
causa Nephrotoxic agent
• Umumnya “reversibel”
• Mortalitas tinggi : 40 – 60 %
• Frekuensi : 5 – 15 % pasien rawat
Penyebab Gagal Ginjal Akut

Penyebab gagal ginjal akut sangat beragam :


• Gangguan aliran darah ke ginjal (prerenal)
• Diantaranya : akibat perdarahan, dehidrasi berat,
diare berat, luka bakar, nephrotoxic, dll
• Kerusakan pada ginjal itu sendiri
• Diantaranya : glomerulonefritis, nephrotoxic,
paparan racun, alkohol, kokain, atau logam berat
• Sumbatan pada aliran urine (postrenal)
• Diantaranya : batu ginjal, tumor, pembesaran
prostat
Faktor risiko PGA

• Berusia 65 tahun ke atas


• Sedang menjalani kemoterapi atau perawatan
intensif lain
• Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit
ginjal
• Menderita diabetes, hipertensi, gagal jantung,
penyakit liver, penyakit arteri perifer atau
obesitas
Diagnosa
• Tes darah
– untuk mengukur kadar kreatinin dan urea nitrogen
– untuk mengukur laju filtrasi glomerulus (glomerular
fitration rate) guna menilai stadium GGA
• Tes urine
– untuk mengukur kadar elektrolit dalam urine dan
mengukur volume urine yang keluar
• Pemindaian dengan USG, CT scan, atau MRI
– untuk melihat kondisi ginjal dan mendeteksi ada tidaknya
tumor atau sumbatan pada saluran kemih atau pembuluh
darah ke ginjal
• Biopsi ginjal
– untuk mendeteksi ketidaknormalan pada jaringan ginjal
Pengobatan

• Pengaturan pola makan


– Membatasi konsumsi makanan tinggi Na dan kalium
selama proses penyembuhan ginjal
• Pemberian obat-obatan
– Memberikan obat yang dapat menyeimbangkan kadar
elektrolit di dalam darah
– Memberikan obat diuretik untuk mengeluarkan kelebihan
cairan
– Memberikan antibiotik jika gagal ginjal disebabkan oleh
infeksi bakteri
• Cuci darah
– Prosedur yang dilakukan bila kerusakan ginjal cukup
parah
Komplikasi PGA

• Asidosis metabolik (meningkatnya kadar asam dalam


darah)
• Ketidakseimbangan elektrolit
• Edema paru atau penumpukan cairan di paru-paru
• Penyakit jantung ( seperti : gagal jantung, serangan
jantung, aritmia, atau henti jantung)
• Gangguan pada sistem pencernaan, termasuk
perdarahan saluran cerna
• Kerusakan ginjal yang bersifat permanen
• Hiperkalemia (tingginya kadar kalium)
• Gangguan saraf akibat penumpukan ureum atau uremia
Pencegahan

• Mengkonsumsi makanan sehat


• Membatasi asupan Natrium
• Mengontrol berat badan
• Mengontrol kadar gula darah
• Mengontrol tekanan darah
• Minum air putih dalam jumlah yang cukup
• Membatasi konsumsi obat pereda nyeri
• Membatasi konsumsi minuman beralkohol
• Berhenti merokok
• Mengelola stres dengan baik
• Berolahraga secara teratur
CRF = GGK = ESRD = GGT =
CKD = PGK
• Penurunan fungsi ginjal
• Bertahap / progresif (tak disadari)
• Sering tanpa gejala  insidentil
medical check-up
Gangguan Fungsi Ginjal
• Klinis
Tanda, gejala, pemeriksaan fisik.
• Laboratoris
Ureum ↑, kreatinin ↑, asam urat ↑
• Tes klirens kreatinin (TKK)

Kreatinin urin(mg/dL) x vol.urin(mL/24 jam


Kreatinin serum(mg/dL) x 1440

– Rumus Cockrof-Gault

LFG = (140-umur) x BB (Kg)


72 x kreatinin serum (mg/dL
Kriteria PGK

• Kerusakan ginjal > 3 bln, struktural atau


fungsional dengan atau tanpa
penurunan LFG
– Kelainan patologi atau
– Tanda kerusakan ginjal dalam darah
ataupun urine atau pada pemeriksaan
imaging

• LFG < 60mL/m/1,73m2, > 3bln


Batasan dan Stadium Penyakit Ginjal Kronik

Dengan Kerusakan
Tanpa Kerusakan Ginjal
LFG Ginjal
(ml/men./ 1.73m2) Dengan Tanpa Dengan Tanpa
Hipertensi Hipertensi Hipertensi Hipertensi
90 1 1 Hipertensi “Normal”

2 2 Hipertensi ↓ LFG
60 – 89
+ ↓ LFG
30 – 59 3 3 3 3

15 – 29 4 4 4 4

< 15 (atau dialisis) 5 5 5 5

* LFG = Laju Filtrasi Glomerulus


** Kerusakan ginjal adalah adanya kelainan patologik atau petanda
kerusakan seperti kelainan pemeriksaan darah, urin atau pencitraan
*** Hipertensi adalah tekanan darah 140/90 mmHg

National Kidney Foundation/ Kidney Disease Outcome Quality Initiative NKF – K/DOQI
Gejala PGK

• Nafsu makan hilang / kurang


• Nausea  vomiting
• Gatal-gatal
• Gangguan miksi, poli/oliguria, nokturia, dll
• Gejala-gejala anemia
• Insomnia
• Gelisah
• Gangguan mental / kesadaran  coma
Tanda-tanda PGK

• Tidak ada tanda yang khas


• Pucat, kurang gizi  malnutrisi
• Odema
• Tanda-tanda garukan
• Pigmentasi kulit
• Proteinuria / hematuria
• Bau “uremia”, sesak/asidosis
• Ureum, kreatinin, asam urat meningkat
Pengobatan PGK

• Obati penyakit penyebabnya


• Faktor resiko
– Hipertensi
– Hiperparatiroidim
– Anemia
– Dislipidemia
• Hindari obat-obat nephrotoksik
• Penyesuaian dosis obat-obatan
• Persiapan terapi pengganti ginjal
Pengobatan PGK

• Konservatif
– Diet :
• rendah protein: 0,6 - 08 g/KgBB HBV
• kalori cukup

• Terapi Pengganti Ginjal (TPG)


– HD / PHD
– Transplantasi
PENGELOLAAN GIZI BERDASARKAN TAHAPAN PGK
(Rusli, 2005)
TAHAP

TAHAP
TAHAP 1 &1
2&2 TAHAP 3 & 4 TAHAP 5

LFG > 90 cc/min


LFG

LFG 30- 59 cc/min GGT/dialisis


LFG 60-89 cc/min LFG 15 -29 cc/min GFR < 15 CC/min
PENGELOLAAN

TERAPI NUTRISI DIET RENDAH PROTEIN DIET TINGGI PROTEIN


UNTUK PENY.DASAR ( 0,6- 0,8 grm/KG BB/hari) ( 1-1,2 grm/KG BB/hari)
-Diabetes
-Hipertensi
Integrated Renal Replacement Therapy

Transplantasi

RRT

Hemodialisis Peritoneal Dialisis


Nephropaty Diabetic
Diabetic Kidney Disease

• Tanda :
– Meningkatnya albumin urin dan ekskresi
protein
– Meningkatnya tekanan darah
– Penurunan fungsi ginjal

 Meningkatnya resiko kardiovaskuler


 Meningkatnya resiko diabetik retinopati
 Meningkatnya resiko diabetik neuropati
Faktor Resiko untuk Diabetik Nephropati

• Diabetes yang berkepanjangan


• Faktor genetik dan keturunan
• Hyperglikemia
• Tekanan darah tinggi
• Dislipidemia
• Proteinuria
• Merokok
Faktor yang mempengaruhi progresifitas penurunan
fungsi ginjal pada diabetes

• Pengendalian kadar glukosa


• Pengendalian tekanan darah
• Pengobatan dislipidemia
• Pembatasan diet protein
• Berhenti merokok
Rekomendadi Pencegahan DN

• Perubahan pola hidup


– Mengurangi berat badan
– Olah raga teratur
– Pengurangan konsumsi alkohol

• Pengendalian kadar glukosa


• Pengendalian tekanan darah tinggi
• Diet protein
• Berhenti merokok
Kualitas Hidup

• Setelah dialisis secara komperhensif, faktor-faktor


klinis yang turut berperan dalam menyebabkan
buruknya kualitas hidup pasien adalah :
– Tingginya penyakit-penyakit penyerta
– Rendahnya kadar hemoglobin
– Berkurangnya fungsi ginjal ekstra

• Disimpulkan pasien hemodialisa cenderung


menunjukkan kualitas hidup yang lebih rendah
berkaitan degan kesehatan mental dibandingkan
dengan pasien Peritoneal Dialisis.
HEMODIALISA
CAPD / DPMB (dialisis peritonial mandiri berkesinambngan)
Laksanakan Protokol
Kesehatan :
Disiplin pakai masker, jaga jarak, cuci
tangan, dan terus jalankan hidup sehat dan
bersih.

Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai