Anda di halaman 1dari 43

TERAPI ANEMIA

UNTUK MENJAGA
KUALITAS HIDUP
PENDERITA
GAGAL GINJAL
KRONIK

Dr. IMAM FATKHURROHMAN, SpPD, FINASIM

UNIT HEMODIALISIS
RS.BHAYANGKARA MAKASSAR
Hormon-Hormon di Ginjal

Renin Erythropoietin Calcitriol


• memberikan signal
pada sumsum tulang
untuk merangsang
pembentukan sel
• mengatur darah merah. • mengaktifasi
tekanan pembentukan
darah. vitamin D
Pemahaman Penyakit Ginjal Akut dan Kronik

Akut Kronik

 Mendadak dan semakin  Berlangsung dalam


memburuk jangka lama ( > 3 bulan)
 (Reversibel)  Bersifat progressif
 Bila penyembuhan (semakin hari semakin
yang tidak sempurna buruk)
akhirnya jatuh dalam  Tidak akan kembali
keadaan kronik normal (Irreversibel)
Definisi Penyakit Ginjal Kronik
 Kerusakan ginjal selama 3 bulan atau lebih, baik struktur atau
fungsional, dengan ataupun tanpa penurun fungsi filtrasi
glomerulus, berupa:
1. Abnormalitas patologik atau
2. Ditemukan kerusakan ginjal dengan adanya penanda
seperti abnormalitas komposisi urin (hematuria dan
proteinuria) ataupun pemeriksaan pencitraan (imaging)

 Pemeriksaan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) kurang dari 60


mL/menit per 1,73 m² selama 3 bulan atau lebih.

NKF-DOQI – National Kidney Foundation Kidney Disease Outcomes Quality Initiative


PENYEBAB GGK
Penyakit ginjal
Kencing manis
bawaan

Sumbatan
Tekanan
pada saluran
darah tinggi
kencing

Infeksi saluran
kencing
Tahapan Kerusakan Ginjal

Tahap 1 normal/ diatas normal LFG≥ 90

Tahap 2 ringan LFG 60 - 89


Tahap 3 Moderat LFG 30 - 59
Tahap 4 berat LFG 15 - 29
Tahap 5 (Stadium terminal (indikasi terapi pengganti LFG < 15
Terminal) ginjal)

Estimasi LFG menurut Cockroft-Gault :


(140 – BB) umur
72 x Serum creatinin
Untuk Wanita dikalikan 0.85

NKF-DOQI – National Kidney Foundation Kidney Disease Outcomes Quality Initiative


Gagal ginjal terminal
adalah
 Ketidak mampuan ginjal untuk
mempertahankan keseimbangan &
integritas tubuh.

 Perlu alat bantu / pengantian ginjal


untuk mempertahankan hidup.
MANAJEMEN PASIEN GGK
STADIUM TERMINAL

 GGK Terminal bukanlah akhir segalanya


 Terapi pengganti ginjal
Hemodialisis atau cuci darah
CAPD (Chronic Ambulatory Peritoneal Dialysis),
Transplantasi Ginjal
 Semua modalitas tersebut ada manfaat dan
kerugiannya.
Apa Yang Harus Kita Perhatikan
pada Pasien GGK Stadium Terminal
Pembatasan intake (asupan) air. Minum berlebihan akan membebani
jantung dan sebabkan sesak nafas berat. Hal ini disebabkan karena ketika
fltrasi memburuk masukan air berlebih.

Pembatasan Protein
Pembatasan protein dilakukan untuk mengurangi produksi toksin
ureum.Diet rendah proten disertai pemberian ketoanalog/ketoacid akan
memperbaiki gejala uremia. Pada pasien pre-dialisis akan menurunkan
kecepatan pemburukan ginjal.

Pembatasan Natrium dan Kalium


Natrium berperan dalam mengontrol tekanan darah dan air dalam tubuh
kita.Kalium berperan dalam kontraksi otot jantung dan syaraf. Kelebihan
Kalium akan sebabkan jantung berhenti. Kalium banyak padabuah-buahan
dan air kelapa.

Konsultasi teratur dokter


Konsultasikan setiap obat-obatan pada Dokter Spesialis Penyakit Dalam /
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dalam hal penggunaan
obat-obatan.
HEMODIALISA
 Pasien Hemodialisis (HD) harus
mendapat asupan makanan yang
cukup agar tetap dalam keadaan
gizi yang baik

 Citarasa yang baik sangat penting


meskipun banyak pembatasan
makanan

 Gizi kurang merupakan prediktor


yang penting untuk terjadinya
kematian pada pasien hemodialisis

 Bila mual muntah  makanan


porsi kecil tapi sering
1. Kebutuhan energi:
• Kebutuhan kalori : 30-35 kalori/ Kg BB
2. Kebutuhan protein:
• Penurunan asupan protein tidak diharapkan karena dapat menimbulkan
malnutrisi. Kebutuhan protein: 1,2-1,3 gram / KgBB. Makanan tinggi
kalori rendah protein seperti madu, gula, permen, kue jajanan dari tepung
hunkwee atau tepung sagu atau maizena
3. Kebutuhan Vitamin:
• Sering mengalami kekurangan vitamin D akibat penyakit ginjal  butuh
asupan vitamin D dalam bentuk 25-H kolekalsiferol
4. Kebutuhan Mineral:
• Kalsium : Penting untuk pembentukan tulang yang kuat, namun makanan
yang mengandung kadar kalsium tinggi biasanya juga mengandung
kadar fosfat tinggi. Perlunya obat phospat binder untuk menjaga kadar
kalsium dan fosfat. Kalsium yang rendah  kram otot
• Fosfat : Ginjal yang rusak tidak mampu lagi membuang fosfat dari darah
 kadar fosfat bisa tinggi dalam darah  menyebabkan tubuh
kehilangan kalsium dari tulang  tulang menjadi sangat lemah dan
mudah patah. Jadi kurangi makanan tinggi fosfor
Kalium: penting untuk membantu otot dan jantung bekerja
dengan baik, tapi bila kalium tertumpuk dalam tubuh maka
dapat menyebabkan gangguan irama jantung  batasi kalium

Natrium: garam 2-3 gr/hr setara 1 sendok teh garam sehari


tergantung TD, bengkak kaki atau perut

Makanan tinggi natrium yang perlu dihindari: bumbu banyak


kandungan garam, daging olahan, makanan beku, makanan
kaleng, mie instan.
 Air: kurangi asupan air dengan cara batasi
makanan yang berair.
 Minum air dingin dengan sedotan/es,
sering berkumur.

500 ml + jumlah urin


dalam satu hari
KOMPLIKASI PENYAKIT GINJAL KRONIK

Osteodistrofi Kelebihan
Penyakit
Renal (Mineral cairan
kardiovaskuler Anemia Malnutrisi Pericarditis
Bone (overload)
dan hipertensi
Disorders)
Pencegahan GGK
Kendalikan
kencing manis
(kadar gula).

Kendalikan
tekanan darah
tinggi (obat
harus diminum
rutin).

Tidak merokok.

Cegah infeksi.

Hindari anemia.
KUALITAS HIDUP BAIK

HD Asupan Hb
cukup cukup baik
ANEMIA PADA
PENYAKIT GINJAL KRONIK
 Penyebab adalah multifaktorial.
 Penyebab primer: defisiensi hormon eritropoietin.
 Penyebab lain: defesiensi besi-asam folat- vitamin
B12, malnutrisi, infeksi, inflamasi, proses dialisis,
obat-obatan (heparin), toksin uremik (menekan
kerja sumsum tulang).
 Risiko hipertrofi ventrikel kiri ↑
◦ 20-50% pasien PGK std. 3-4 mengalami
hipertrofi ventrikel kiri.
◦ Penanda pasien PGK high-risk.

Clinical Practice Guidelines For Chronic Kidney Disease: Evaluation,


Classification, and Stratification. National Kidney Foundation - K/DOQI, 2006.
Nurko S. Cleveland Clinic Journal of Medicine 2006; 73 (3): 289-297
Weiner DE et al, J Am Soc Nephrol 2005; 16: 1803-1810
KATEGORI ANEMIA PGK
PENYEBAB ANEMIA DEF Fe (zat besi) PADA PGK

Kehilangan darah:
- Terlalu sering dilakukan pemeriksaaan
darah.
- Perdarahan saluran cerna dan
perubahan saluran cerna sehingga
mengganggu penyerapan Fe / Zat Besi.
- Kehilangan darah pada pasien dialisis.

Asupan kurang:
- Malnutrisi
- Diet tidak baik khususnya untuk
konsumsi protein hewani yang
dibatasi
untuk pasien pre-HD.
- Anorexia

J Am Soc Nephrol. 2012; 23(10): 1631–4.


PENYEBAB ANEMIA DEF Fe (zat besi) PADA PGK
Medikasi:
 Pemberian EPO meningkatkan kebutuhan Fe
/ Zat besi
 Toleransi yang buruk  kepatuhan berkurang
 Pemakaian antasid yang memiliki efek samping
gangguan absorpsi Fe

J Am Soc Nephrol. 2012; 23(10): 1631–4.


DAMPAK ANEMIA PADA PASIEN PGK
 Meningkatkan angka kesakitan dan kematian
karena penyakit kardiovaskuler --> dikenal
dengan istilah sindrom kardiorenal.
 Menurunkan kualitas hidup.
 Menurunkan kerja organ tubuh lain.
 Meningkatkan risiko infeksi.
 Mempercepat kerusakan fungsi ginjal sisa.
TUJUAN TATALAKSANA ANEMIA PGK
(KONSENSUS PERNEFRI 2011)
 Menurunkan kebutuhan tranfusi darah.
 Menghilangkan gejala yang ditimbulkan dari anemia.
 Mencegah komplikasi kardiovaskuler.
 Menurunkan angka kematian akibat anemia.
 Meningkatkan kualitas hidup.
TRANSFUSI DARAH

Manajemen Anemia pada Gagal Ginjal Kronik. Konsensus PERNEFRI 2011


TERAPI ERITROPOIETIN (EPO)
 Eritropoietin sintetik ~ diproduksi secara
genetik dengan teknologi DNA rekombinan dari
mamalia.
 Eritropoietin sintetik dan alamiah mempunyai
struktur, mekanisme kerja, dan efek biologis
yang sama.
 Meningkatkan Hb, hematokrit, dan hitung
eritrosit dalam waktu 2 - 6 minggu
PENATALAKSANAAN
ANEMIA PADA PASIEN DIALISIS

 Defisiensi zat besi merupakan penyebab tersering respon EPO


yang tidak adekuat.
 Pada pasien yang mendapat terapi EPO,preparat besi oral
tetap dapat diberikan tetapi pada umumnya tidak dapat
mempertahankan status besi yang dikehendaki
 Target terapi: Feritin Serum >100 ug/L-500ug/L
Sat.Tranferin > 20%-<40%

Manajemen Anemia pada Gagal Ginjal Kronik. Konsensus PERNEFRI 2011


KESIMPULAN
Terapi
Anemia yang tidak
eritropoietin Dalam terapi EPO,
Anemia ditangani dengan
direkomendasikan status besi perlu
merupakan salah benar akan
dalam manajemen diperhatikan
satu komplikasi menimbulkan
anemia PGK, untuk
penyakit ginjal komplikasi yang
untuk mengurangi mengoptimalkan
kronik. memperberat
paparan transfusi terapi.
kondisi PGK.
darah.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK
Dr IMAM FATKHURROHMAN.SpPD.FINASIM

RS BHAYANGKARA MAKASSAR
Makassar, 24 Agustus 2019
MEKANISME ANEMIA PGK

JASN October 2012, 23 (10) 1631-1634; DOI: https://doi.org/10.1681/ASN.2011111078


Faktor Risiko Yang Harus Dikendalikan
Sebelum Terapi EPO

KDIGO 2012 Anemia Guidelines. Kidney Int 2012; 2(4 suppl 2)


Apa Yang Harus Kita Perhatikan
pada Pasien GGK Stadium Terminal
 Pembatasan intake (asupan) air.
Minum berlebihan akan membebani jantung dan
sebabkan sesak nafas berat. Hal ini disebabkan
karena ketika fltrasi memburuk masukan air berlebih.

 Pembatasan Protein
Pembatasan protein dilakukan untuk mengurangi
produksi toksin ureum.
Diet rendah proten disertai pemberian
ketoanalog/ketoacid akan memperbaiki
gejala uremia. Pada pasien pre-dialisis akan
menurunkan kecepatan pemburukan ginjal.
 Pembatasan Natrium dan Kalium
Natrium berperan dalam mengontrol tekanan darah
dan air dalam tubuh kita.
Kalium berperan dalam kontraksi otot jantung dan
syaraf. Kelebihan Kalium akan sebabkan jantung
berhenti. Kalium banyak pada buah-buahan dan air
kelapa.
 Konsultasi teratur dokter
Konsultasikan setiap obat-obatan pada Dokter
Spesialis Penyakit Dalam / Dokter Spesialis Penyakit
Dalam Konsultan Ginjal dalam hal penggunaan obat-
obatan.
GAMBARAN KLINIS
Kelainan darah
Anemia

Kelainan saluran cerna


Mual dan Pembesaran Radang
Cegukan Sariawan
muntah kelenjar parotis pankreas

Kelainan mata
Mata kabur Mata merah Katarak
Stages of Chronic Kidney
Disease (CKD)
Stage GFR Description
(ml/min/1.7
3m2)
1 > 90 Normal or increased GFR,
with other evidence of kidney
damage
2 60–89 Slight decrease in GFR, with
other evidence of kidney
damage
3a 45–59 Moderate decrease in GFR,
with or without other
3b 30–44
evidence of kidney damage
4 15–29 Severe decrease in GFR, with
or without
other evidence of kidney
damage
5 < 15 Established renal failure
Diagnosis should be on the basis of evidence of CKD for ≥ 3
FUNGSI GINJAL

Homeostasis tubuh kita melalui pengaturan,


elektrolit,keseimbangan asam-basa dan tekanan darah

filtrasi dan ekskresi urea dan amonium

Melakukan fungsi reabsorbsi air, glukosa dan asam


amino.

Menghasilkan hormonal calcitriol, eryhtropoeitin dan


renin.
 Pasien PGK berpuasa? OK
 Saat berbuka dan sahur jumlah asupan
makanan dan minuman dalam batas wajar
 Konsumsi makanan tidak berlebihan saat
berbuka puasa
 Saat berbuka, minum satu gelas teh manis
hangat atau air hangat tambah madu +kurma
 Jangan berbuka dengan gorengan

Anda mungkin juga menyukai