Definisi
Kerusakan ginjal 3 bulan, berupa kelainan struktural/fungsional, dengan/tanpa penurunan GFR dengan manifestasi: Kelainan histopatologi ginjal. Pertanda kerusakan ginjal, meliputi kelainan komposisi darah atau urin, atau kelainan uji pencitraan ginjal. GFR < 60 ml/menit/1,73 m2 3 bulan dengan/tanpa kerusakan ginjal.
Klasifikasi
1. Dasar derajat (stage) penyakit 2. Dasar diagnosis etiologi
Derajat 1 2
Penjelasan Kerusakan ginjal dengan GFR normal atau Kerusakan ginjal dengan GFR ringan Kerusakan ginjal dengan GFR sedang
3 4
5
30-59 15-29
< 15 atau dialisis
RIFLE Criteria
Epidemiologi
Di negara berkembang, insidennya diperkirakan 40-60 kasus per juta penduduk per tahun.
Etiologi
Glomerulonefritis primer & sekunder ISK (pielonefritis) Hipertensi esensial Penyakit ginjal herediter Uropati obstruktif Nefritis Interstisial
Patogenesis
1. Toksin Azotemia (Metabolit toksik) Adalah metabolit toksik yang berakumulasi (retensi) karena penurunan LFG
Urea Guanidine Kreatinin Polipeptida Asam urat Asam fenolik
2. Intac Nephron Hypothesis Faal seluruh ginjal, akan diambil oleh nefron yang masih intak (utuh) didalamnya ada peningkatan urea diuresis osmotik untuk mengeluarkan urea volume urin (kompensasi menjaga keseimbangan cairan tubuh) 3. Trade-off Hypothesis Bila nefron mengalami dekstrusi makin meningkat terjadi peningkatan konsentrasi hormon paratiroid untuk mempertahankan konsentrasi fosfor serum
4. Kelainan Metabolisme - Metabolisme Karbohidrat (Pseudo Diabetes Melitus) - Metabolisme Lemak (Hipertrigliserida) - Metabolisme Protein - Metabolisme Asam Urat (Hiperurisemia)
Metabolisme Elektrolit * Deplesi Natrium Salt wasting karena beban urea tinggi, faktor natriuresis/hormon & muntah- muntah * Deplesi Air Nefron berkurang water overload * Hiperkalemia Disebabkan diuretik, asupan kalium, asidosis * Hipokalemia Disebabkan diet rendah kalium, diuretik * Asidosis Ganggu ekskresi H+ asidosis metabolik sistemik * Osteodistrofi Ginjal Pelemahan tulang karna kurang bekerjanya ginjal, disebabkan gangguan absorpsi kalsium
Perjalanan Klinis
1. GFR 40-75% penurunan cadangan faal ginjal masih belum ada keluhan. 2. GFR 20-50% insufisiensi renal ada keluhan dengan retensi azotemia, tetapi masih bisa akitivitas normal. 3. GFR 5-25% gagal ginjal keluhan dan kelainan lab semakin nyata. 4. GFR < 5% sindrom azotemia uremia keluhan makin kompleks dan multi organ.
Gambaran Klinis
1. Sesuai dengan penyakit yang mendasari. 2. Sindrom uremia: lemah, letargi, anoreksia, mual-muntah, nokturia, volume overload, neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang-kejang sampai koma. 3. Gejala komplikasi.
Gambaran Klinis
1. Gejala Subjektif (symptoms)
Umum Sal. Cerna : Lemah & lelah : Nafsu makan berkurang, mual & muntah Neuromuskuler : Tungkai lemah, parastesi, kram otot, konsentrasi turun, gelisah Kelamin : Libido turun, oliguria Kardiovaskuler : Sesak napas, sembab, nyeri prekordial
2. Gejala Objektif (signs) - Umum : Tampak sakit, kurus - Kulit : Kering, hiperpigmentasi - Kepala : Sembab, anemia, retinopati - CVS : Hipertensi, kardiomegali, sembab - Neuromuskuler : Neuropati perifer
3.
Pemeriksaan Lab Rutin BUN & kreatinin serum, LFG Anemia normokrom normositer Leukopenia Trombopati/trombositopenia Hiperurisemia Hiperfosfatemia Hipokalsemia Proteinuria Hematuria Silinderuiria
Anemia
Table 9. Causes of Anemia in CKD
Relative deficiency of erythropoietin
Gambaran Laboratorium
1. Sesuai dengan penyakit yang mendasarinya. 2. fungsi ginjal: kadar ureum dan kreatinin serum, GFR. 3. Kelainan biokimiawi darah: Hb, hiperurisemia, hiper/hipo-kalemia, hiponatremia, hiper/hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik. 4. Kelainan urinalisis: proteinuria, hematuria, leukosuria, cast, isostenuria.
Gambaran Radiologis
1. Foto polos abdomen: batu radioopak. 2. PIV jarang digunakan, karena kontras memiliki pengaruh toksik terhadap ginjal yang telah rusak. 3. Pielografi antegrad atau retrograd. 4. USG ginjal: ukuran ginjal mengecil, korteks menipis, hidronefrosis, batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi. 5. Pemindaian ginjal atau renografi.
Penatalaksanaan
Perencanaan tatalaksana sesuai dengan derajatnya. Penatalaksanaan meliputi: 1. Terapi penyakit dasar. 2. Pencegahan dan terapi kondisi komorbid. 3. Menghambat perburukan fungsi ginjal. 4. Pencegahan dan terapi penyakit kardiovaskular. 5. Pencegahan dan terapi komplikasi. 6. Terapi pengganti ginjal: dialisis atau transplantasi ginjal.
Rencana Tatalaksana
90
Terapi penyakit dasar, pencegahan dan terapi kondisi komorbid, menghambat pemburukan fungsi ginjal, pencegahan dan terapi penyakit kardiovaskular Menghambat perburukan fungsi ginjal Pencegahan dan terapi komplikasi
Persiapan terapi pengganti ginjal Terapi pengganti ginjal
60-89
3
4 5
30-59
15-29 < 15
Indikasi Dialisis
Indikasi Absolut : - Perikarditis - Ensefalopati - Bendungan paru - Hipertensi refrakter - Muntah persisten - BUN >120 mg% & kreatinin >10 mg% Indikasi Elektip : - LFG 5-8 ml/menit/1,73 m Dialisis dilakukan 3-4 kali per minggu (12-15 jam) per minggu
Indikasi CAPD
Pasien anak-anak & orang tua (>65 tahun) Pasien dengan infark miokard / iskemik koroner Cenderung mengalami perdarahan bila hemodialisis Pasien dengan stroke Di daerah yang jauh dari pusat ginjal CAPD adalah kateter peritoneal permanen