Co-assistants:
1. Ulfa Intan Tiara -2018012090
2. Nabilah Nur Azizah – 2118012175
3. Ahmad Alkautsar - 2118012186
4. Shafira Amalia - 2118012170
5. Nadya Gantarialdha - 2118012180
6. Sezia Marina Putri - 2118012185
STATUS PASIEN Nama : Tn. S
Usia : 57 tahun
Agama
ANAMNESIS
: Islam
Anamnesis : Autoanamnesis
Ruangan : Tulip
Hari 4 Juli 2022 pukul 10:52 pasien tiba di IGD RSAM dengan keluhan nyeri dada
sudah berkurang kemudian pasien dilakukan tindakan pemasangan ring.
RPD Anamnesis
Pasien tidak pernah mengeluhkan keluhan yang sama sebelumnya, Riw. (RPD, RPK, Riw.
HT sejak 6 bulan yang lalu, pasien meminum obat Ht amlodipine dan Sosial)
candesartan. Pasien menghentikan sendiri meminum candesartan 1
bulan yang lalu karena pasien merasa tidak ada keluhan apapun.
RPK
Riw. Hipertensi pada ayah pasien, riw. Penyakit jantung pada sepupu
pasien
RIWAYAT SOSIAL
TANDA-TANDA VITAL
THORAX
I : Normochest, sela iga melebar (-), retraksi (-), lesi (-)
P : Nyeri (-), ekspansi dada kanan dan kiri simetris, fremitus taktil kanan kiri simetris
P : Sonor pada seluruh lapang paru
A : Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
I : Ictus cordis tidak terlihat, pulsasi tidak terlihat
P : Ictus cordis teraba di ICS V midclavicularis sinistra
P : Batas kiri di ICS V 2 cm lateral dari midclavicularis sinistra
Batas kanan di ICS IV linea sternalis dextra
Batas atas di ICS III linea sternalis sinistra
A : BJ I dan II normal, gallop (-), murmur (-)
ABDOMEN PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
I : Datar, distensi (-), lesi (-)
A : Bising usus 6x/menit
P : Timpani di seluruh regio abdomen
P : Nyeri tekan (-), organomegali (-)
EKSTREMITAS
Lengan : Normotonus, ROM aktif, edema (-), CRT <2s, akral hangat
Tungkai dan kaki : Normotonus, ROM aktif, edema (-), CRT <2s, akral hangat
*Dari RS Rujukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi (4/7/2022)
Darah lengkap
Hemoglobin 12,6 g/dL Kesan:
Anemia normokrom normositer
Leukosit 10.450/mm3
Eritrosit 4,23 juta/uL Kimia Darah (4/7/2022)
Hematokrit 36%
Fungsi ginjal
Trombosit 272.000/mm3
Ureum 33,3 mg/dL
Index eritrosit
Blood urea 16 mg/dL
MCV 85,1 fL nitrogen
MCH 29,8 pg
Kreatinin 1,53 mg/dL
MCHC 35%
Karbohidrat
Hitung jenis leukosit
Glukosa rapid 121 mg/dL
Basofil 1% sewaktu
Eosinofil 1%
Batang 0%
Segmen 66%
Limfosit 27%
*Dari RS Rujukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Interpretasi :
Cardiomegaly ringan e.c.
posisi
Pulmo dalam batas normal
*) Hasil lab dari RSAM
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia
Interpretasi EKG
Irama : asinus
Laju jantung : 60x/menit (normal)
Regularitas : reguler
Interval PR : tidak bisa dinilai
Aksis : Left axis deviation
Morfologi :
- gelombang P : -
- kompleks QRS :
normal
- Segmen ST : ST elevasi lead I,
AFL, V2, V3
Diagnosis : STEMI inferior
DIAGNOSIS
Non-medikamentosa Medikamentosa
• IVFD RL 1500 mL/24 jam • Aspirin 80 mg
• Clopidogrel 75mg
• Enoxaparin 0.5mg/kgbb iv
• ISDN 3 x 5 mg
• Simvastatin 0 – 0 – 20 mg
• Amlodipin 1x10mg
• Candesartan 1x16mg
PROGNOSIS
Quo Ad Quo Ad
Quo Ad Vitam
Functionam Sanationam
Dubia ad
Dubia Dubia
Malam
KAJIAN MASALAH 1
Atas dasar:
• Anamnesis: Setelah pasien bangun tidur di pagi hari (sekitar pukul 05.00) pasien mengeluhkan nyeri dada di
bagian kiri terasa seperti tertekan dan panas yang menjalar ke leher, berlangsung >20 menit (2 jam). Keluhan
disertai mual. Riwayat hipertensi sejak 6 bulan yang lalu, pasien menghentikan sendiri meminum salah satu
obat darah tinggi (candesartan), riwayat penyakit jantung pada sepupu pasien, riwayat hipertensi pada ayah
pasien, riwayat merokok sejak SMP sampai 5 tahun yang lalu.
• PF: pada pemeriksaan fisik dalam batas normal
• PP: EKG terdapat ST elevasi, peningkatan kadar CK-MB (25 U/L), dan peningkatan creatinine serum (1,53
mg/dL), penurunan Hb (12,6 g/dL), MCV, MCH, dan MCHC dalam batas normal
Dipikirkan: STEMI inferior
Rencana terapi:
• Oksigen
• Aspirin 80 mg
• Clopidogrel 75mg
• Enoxaparin 0.5mg/kgbb iv
• ISDN 3 x 5 mg
• Simvastatin 0 – 0 – 20 mg
• Amlodipin 1x10mg
• Candesartan 1x16mg
• Morfin : morfin sulfat 1-5 mg IV, dapat diulang 10-30 menit
• PCI
KAJIAN MASALAH 2
Atas dasar:
• Anamnesis: Pasien merasa lemas sejak 3 hari SMRS
• PF: Conjungtiva anemis (+)
• PP: ↓ Hb : 12,6 g/dL, ↓ eritrosit : 4,23 juta u/L, ↓ Ht : 36%, MCV, MCH, dan MCHC dalam batas normal
Dipikirkan: anemia normokromik normositik
Rencana terapi:
• Asam folat 1 mg 3x1
Tinjauan Pustaka
Sindroma koroner akut adalah serangan jantung, berupa kumpulan gejala
yang berhubungan dengan cedera otot jantung akibat penyumbatan
pembuluh darah yang mengalir di jantung Suatu keadaan gawat darurat
jantung sebagai akibat kematian otot jantung
•Merupakan indikator terjadinya oklusi total pembuluh darah arteri koroner. Hal ini memerlukan terapi untuk
mengembalikan aliran darah dan reperfusi miokard secepatnya menggunakan agen fibrinolitik atau melalui
intervensi primer.
•Namun, karena cukup sulit untuk menilai depresi segmen STatau inversi gelombang T, maka lebih relevan
jika depresi segmen ST ≥ 1 mm dibandingkan depresi segmen ST ≥ 0,5 mm di ≥ 2 sadapan berdekatan.
● Keluhan nyeri dada :
○ Angina tipikal berupa rasa tertekan/berat daerah retrosternal, menjalar ke
lengan kiri, leher, rahang, area interscapular, bahu, atau epigastrium. Berlangsung intermiten (beberapa menit)
atau persisten (>20 menit). Sering disertai keluhan penyerta: diaphoresis, mual/muntah, nyeri abdomen, sesak
nafas, dan sinkop.
○ Angina atipikal yang sering dijumpai antara lain nyeri di daerah penjalaran
angina tipikal, gangguan pencernaan (indigesti), sesak napas yang tidak
dapat dijelaskan, atau rasa lemah mendadak yang sulit diuraikan.
● Keluhan atipikal sering pada pasien muda (25-40 tahun) atau lansia (>75 tahun),
Wanita, DM, gagal ginjal menahun, atau demensia.
● Manifestasi lain angina ekuivalen yang paling sering adalah awitan baru atau
perburukan sesak saat aktivitas
PERKI, 2017. Pedoman Tatalaksana SKA
Tanya Jawab
Lokasi? Retrosternal , sulit dilokalisir
Deskripsi? Rasa berat, terhimpit, ditekan, diremas,
terbakar (lebih dominan dari nyeri) Atau:
angina ekuivalen (nyeri epigastrik, sinkope,
atau sesak napas)
Penjalaran? Lengan kiri, bahu, punggung, leher, rahang
bawah
Lama? Lebih dari 20 menit
Gejala lain? Mual, muntah, keringat dingin
Diagnosis SKA lebih kuat jika keluhan angina ditemukan pada
pasien
dengan karakteristik :