Oleh:
Kelompok D
Desy Kusumaningrum
Venus has a beautiful name, Atika Rahmawati
but it’s terribly hot Rizwiki Oktavia
Luluk Windra Yuliana
Luthfia Romadhoni
Herpes
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
STATUS PASIEN
1
IDENTITAS PASIEN
NAMA
TN. AD
USIA
25 TAHUN
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI
ALAMAT
BUMI WARAS BANDAR
LAMPUNG
PEKERJAAN
HAIR STYLIST
STATUS
SINGLE
ANAMNESIS
KELUHAN
UTAMA
Ruam merah keunguan KELUHAN
disertai dengan rasa perih TAMBAHAN
di wajah, leher, lengaan
atas dan bawah kanan Mata merah, nyeri
menelan, dan lecet
dan kiri, tungkai atas
di kemaluan
kanan dan kiri punggung,
perut, lengan atas dan
bawah kanan dan kiri
sejak 5 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
1 Cetirizine 2x10mg
2 Ceftriaxone 2x1gr
3 Omeprazole 2x40mg
4 Metilprednisolon 2x62,5mg
5 Sanmol F 3x1
6 Kenacort
Keluhan mata : Cendo Xitrol
7
(Puskesmas)
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Pasien
terdiagnosis
HIV sejak 3
minggu yang
lalu dan saat ini RIWAYAT
mendapatkan
terapi ARV dan
KELUARG
cotrimoxazol. A
Tidak Ada
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Tanda Vital :
TD : 121/78 mmHg
HR :128 x mnt
RR : 20x mnt
Suhu : 36,5 C
BB : 65 Kg
Tb: 172 cm
Thoraks : kesan dalam batas normal
Abdomen : Kesan dalam batas normal
KGB : Tidak ada pembesaran
BSA : 27%
STATUS DERMATOLOGIS / VENEROLOGIS
• Pada regio fasialis, colli, thrunkus anterior et posterior, brachii, antebachii, palmar, femoralis dekstra et
sinistra,terdapat makula sampai patch berwarna merah keunguan, berbatas tegas, jumlah multipel, bentuk
ireguler, ukuran miliar-plakat, distribusi genaralisata.
• Pada Sebagian lesi terdapat adanya krusta berwaarna kehitaman dan erosi.
• BSA 27%
STATUS DERMATOLOGIS / VENEROLOGIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
DD DX
Steven Johnson Syndrome
Overlap Toxic Epidermal Steven Johnson
Necrolysis
Stevens Johnson Syndrome Syndrome Overlap
Toxic Epidermal Necrolysis Toxic Epidermal
Generalized Bullous fix Drug Necrolysis
Eruption
Exanthematous Drug Erruption
Staphylococcal Scalded Skin
Syndrome (SSSS)
Pemfigus Bulosa
TATALAKSANA
UMUM
KONFIRMA
SI
Menjelaskan
mengenai penyakit
meliputi penyebab EDUKASI
dan faktor risiko Menghentikan obat yang dicurigai
INFORMASI sebagai pencetus, mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit
Menginformasikan tubuh, menjaga suhu lingkungan yang
kepada pasien dan optimal. Memberikan nutrisi yang
orang tua pasien optimal. Perawatan kulit septic tanpa
mengenai faktor risiko debridement dengan kompres rutin
dan prognosisnya untuk mencegah infeksi sekunder,
perawatan mata, dan mukosa mulut
TATALAKSANA
A. Non medikamentosa
o Menghentikan pemberian obat terduga (cotrimoxazol)
o Perbaikan terhadap keseimbangan cairan, elektrolit, dan protein
o Pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein
o RUJUK ke Sp.KK dengan lab darah lengkap, GDS, dan TTV
B. Medikamentosa
o Kompres larutan NaCl untuk lesi basah
o Terapi awal : prednisone 1mg/KgBB/hari ; 65mg
o Antibiotik broadspectrum ceftriaxone 2x1 gram IV
RESEP
R/Prednisone Inj 2 amp No. II
S i m. m.
-------------------------------------------
R/ Ceftriaxon Inj 1 vial No. II
Venus has a beautiful name,
but it’s terribly hot S i m. m.
-------------------------------------------
Herpes
PEMERIKSAAN ANJURAN
Quo ad vitam :
dubia ad bonam
Quo ad
Functional :
bonam
Quo ad
Sanationam :
dubia ad bonam
PROGNOSIS
NILAI SCORTEN
• >40 tahun 0
• Denyut jantung >120 kali/menit 1
• Keganasan (+ kanker darah) 0
• Luas permukaan tubuh terkena >10 1
• Kadar ureum serum >28 mg/dL 1
• Glukosa >525 mg/dL 0
• Kadar bikarbonat serum <20 mmol/L0
2
SINDROM STEVEN JOHNSON
Definisi
● Sindrom Steven Johnson adalah reaksi mukokutaneus yang
mengancam jiwa, ditandai dengan nekrosis dan pelepasan epidermis
yang ekstensif.
.
Epidemiologi
23
Gambaran Klinis
24
Fusch’s syndrome
● Sindrom Fuchs adalah varian atipikal dari SJS yang ditandai dengan
keterlibatan dua atau lebih permukaan mukosa tanpa keterlibatan
kulit yang khas seperti makula purpura, lesi targetoid, dan nekrosis
epidermal full-thickness.
● Hal ini biasanya mempengaruhi mukosa mulut, genitalia dan
konjungtiva dan dapat dilihat pada anak-anak dan remaja.
● Lesi oral dengan mukositis paling sering terlihat, sedangkan
keterlibatan okular terjadi pada 67% dan keterlibatan genital pada
75% pasien.
● Hal ini diketahui terkait dengan infeksi M. pneumoniae.
Pengobatannya bersifat suportif dan antibiotik makrolida adalah
pengobatan pilihan untuk anak-anak.
● Dengan manajemen tepat waktu, prognosisnya sangat baik
Diagnosis Banding
26
Pemeriksaan penunjang
● SCORTEN
31
ANALISIS KASUS
3
Anamnesis
Case Theori
Herpes