Anda di halaman 1dari 14

BAGIAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO

NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTAMAN

SAMPUL

Disusun Oleh:

NAMA : REGITA ANGGIE CAHYANI


NIM : N 111 22 060

PEMBIMBING KLINIK :
dr. Sukma Anjayani, M.Kes., Sp. D.V.E., FINSDV

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN


KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Regita Anggie Cahyani

No. Stambuk : N 111 22 060

Fakultas : Kedokteran

Program Studi : Profesi Dokter

Universitas : Tadulako

Judul Refleksi Kasus : Neurodermatitis Sirkumskripta

Bagian : Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


RSUD UNDATA Palu
Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

Palu, November 2023

Pembimbing Dokter Muda

dr. Sukma Anjayani, M.Kes., Sp. D.V.E., FINSDV Regita Anggie Cahyani
STATUS PASIEN

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
1) Nama Pasien : Ny. S
2) Umur : 72 Tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Tanggal Pemeriksaan : 07 November 2023
6) Dokter Pemeriksa : dr. Sukma Anjayani, M.Kes., Sp. D.V.E.,
FINSDV

II. ALLOANAMNESIS
1) Keluhan Utama : Bercak kehitaman pada area pergelangan kaki kanan sisi luar
dengan penebalan kulit disertai rasa gatal.

2) Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien perempuan berusia 72 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD Shindu Trisno dengan keluhan adanya bercak kehitaman dengan
penebalan kulit disertai rasa gatal pada daerah pergelangan kaki kanan sisi luar.
Keluhan gatal dirasakan sejak 2 tahun yang lalu. Gatal yang dirasakan hilang
timbul dan semakin bertambah sejak 2 hari yang lalu sehingga pasien tidak tahan
dan menggaruk-garuk daerah yang gatal. Awalnya pasien merasakan gatal
kemudian berubah menjadi kemerahan lama kelamaan kulit menebal dan bersisik
akibat sering digaruk pada area tersebut. Pasien mengatakan bahwa apabila rasa
gatal timbul, pasien juga merasakan adanya sensasi panas dan nyeri pada luka.
Gatal yang dirasakan biasanya muncul pada saat pasien beristirahat. Pasien
mengatakan keluhan dirasakan sejak tahun 2021 dan memiliki riwayat
menggunakan obat salep, akan tetapi berhenti menggunakan obat tersebut lalu
keluhan yang sama timbul kembali sejak 2 hari yang lalu sehingga pasien
memutuskan untuk datang berobat. Pasien juga mengatakan keluhan ini sudah
dirasakan berulang kali. Keluhan diperberat apabila area luka tergesek sesuatu.
Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi (+) dan mengkonsumsi obat
amlodipine 5 mg. Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan dan alergi obat-
obatan.

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi (+), riwayat alergi makanan (-), alergi obat (-).

4) Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien tidak mengalami keluhan yang serupa dengan pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
1) Keadaan umum : Sakit ringan
2) Status Gizi : Baik
3) Kesadaran : Compos Mentis GCS E4M6V5

Tanda-Tanda Vital

TD : 162/96 mmHg

Nadi : 103x/m

Respirasi : Tidak dilakukan pemeriksaan


Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan

SpO2 : Tidak dilakukan pemeriksaan

Status Dermatologis

1) Regio Kepala : Tidak terdapat ujud kelainan kulit


2) Regio Telinga : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
3) Regio Leher : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
4) Regio Wajah : Tidak tedapat ujud kelainan kulit
5) Regio Ketiak : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
6) Regio Dada : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
7) Regio Punggung : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
8) Regio Perut : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
9) Regio Selangkangan : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
10) Regio Ekstremitas Atas : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
11) Regio Ekstremitas Bawah : Pada ekstremitas inferior dextra tampak lesi
berupa plak hiperpigementasi disertai skuama, likenifikasi dan ekskoriasi,
lesi tunggal, berukuran plakat, bentuk irregular, berbatas tegas tersebar hanya
unilateral.
12) Regio Genitalia : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
IV. GAMBAR

Pada ekstremitas inferior dextra tampak lesi berupa plak hiperpigementasi


disertai skuama, likenifikasi dan ekskoriasi, lesi tunggal, berukuran plakat,
bentuk irregular, berbatas tegas tersebar hanya unilateral.

V. RESUME
Pasien Ny. H berusia 72 tahun datang dengan keluhan adanya bercak
hiperpigmentasi dengan likenifikasi disertai priuritus pada regio talus sejak 2
tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan awalnya terdapat bercak kemerahan dengan
rasa gatal yang membuat pasien menggaruknya terus menerus, lama kelamaan
bekas garukan tersebut menjadi menebal dan berubah warna menjadi gelap
kehitaman. Pasien juga mengatakan adanya sensasi panas dan nyeri saat rasa
gatal tersebut muncul. Keluhan gatal dirasakan terutama saat beristirahat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang, kesadaran
compos mentis dan status gizi baik. Pada pemeriksaan dermatologis, tampak lesi
berupa plak hiperpigementasi disertai skuama, likenifikasi dan ekskoriasi, lesi
tunggal, berukuran plakat, bentuk irregular, berbatas tegas tersebar hanya
unilateral pada ekstremitas inferior dextra.

VI. DIAGNOSIS KERJA


Neurodermatitis sirkumskirpta (Liken simplex chronic)

VII. DIAGNOSIS BANDING


- Psoriasis Vulgaris
- Liken Planus Hipertrofik
- Tinea Pedis

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


- Pemeriksaan Histopatologi Kulit

IX. PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa
1) Mencegah garukan dan gosokan pada daerah yang gatal.
2) Tidak memberikan tekanan maupun gesekan berlebihan pada luka dan
sekitarnya.
3) Menghindari stress psikologis

Medikamentosa

Topikal

1) Krim Betametasone 10gr + gentamisin cr 10gr + asam salisilat 3% +


Vaseline ad 30 gr (pagi dan sore).
Sistemik

1) Cetirizine tablet 1x10 mg (0-0-1)


2) Methylprednisolon 4mg 2x1 (1-1-0)

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad cosmeticam : dubia ad bonam

XI. PEMBAHASAN
Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan temuan dari
pemeriksaan fisik. Untuk anamnesis, pasien perempuan berusia 72 tahun datang
ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Shindu Trisno dengan keluhan adanya
bercak kehitaman dengan penebalan kulit disertai rasa gatal pada daerah
pergelangan kaki kanan sisi luar. Keluhan gatal dirasakan sejak 2 tahun yang
lalu. Gatal yang dirasakan hilang timbul dan semakin bertambah sejak 2 hari
yang lalu sehingga pasien tidak tahan dan menggaruk-garuk daerah yang gatal.
Awalnya pasien merasakan gatal kemudian berubah menjadi kemerahan lama
kelamaan kulit menebal dan bersisik akibat sering digaruk pada area tersebut.
Pasien mengatakan bahwa apabila rasa gatal timbul, pasien juga merasakan
adanya sensasi panas dan nyeri pada luka. Gatal yang dirasakan biasanya muncul
pada saat pasien beristirahat.
Secara klinis lesi neurodermatitis didapatkan lesi likenifikasi yang umumnya
tunggal tetapi dapat lebih dari satu dengan ukuran lentikular hingga plakat.
Stadium awal berupa eritema dan edema atau papul berkelompok akibat terus
menerus timbul plak likenifikasi dengan skuama dan ekskoriasi serta
hiperpigmentasi atau hipopigmentasi. Bagian tengah lesi menebal, kering, dan
berskuama, sedangkan bagian tepi hiperpigmentasi.1,2
Bila berdasarkan temuan yang didapatkan, maka hal tersebut sesuai dengan
teori yang mengatakan Neurodermatitis sirkumkripta atau liken simpleks kronis
(LSK) merupakan penyakit inflamasi dan peradangan kulit kronis dengan
karakteristik umum yaitu siklus gatal-garuk yang terus berulang. Neurodermatitis
terbagi menjadi lesi kulit yang menyebar atau terlokalisasi sesuai dengan luasnya
lesi kulit. Lesi sering ditemukan di leher, pergelangan kaki, tungkai bawah
lateral, kulit kepala, lengan bawah ekstensor, skrotum, pubis, vulva.
Neurodermatitis ditandai dengan kulit tebal, kering, bersisik,dan hiperpigmentasi
atau hipopigmentasi, hal ini terjadi akibat garukan atau gesekan area kulit yang
gatal.3,4
Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Apabila diperlukan,
dapat dilakukan pemeriksaan penunjang sesuai diagnosis banding. Pemeriksaan
histopatologi dapat dilakukan bila gambaran klinis meragukan. Pemeriksaan
dermatologis lengkap dilakukan untuk menyingkirkan dermatosis inflamasi
primer murni dan menilai lesi sekunder akibat garukan, seperti plak likenifikasi
soliter yang khas. Biopsi dapat membantu dalam membedakan LSC dari kondisi
lain dengan presentasi klinis yang serupa, seperti lichen planus hipertrofik, ruam
psoriasiformis, dermatitis kontak, karsinoma sel skuamosa, dan mikosis
fungoides.5,6
Keberhasilan pengobatan tergantung pada identifikasi dan eliminasi faktor
pemicu dan menghentikan siklus garukan gatal. Pengobatan topikal dan sistemik
dapat membantu meringankan gejala neurodermatitis. Krim steroid potensi
rendah akan sesuai, tetapi jika likenifikasi menonjol, dipertimbangkan untuk
pemberian menggunakan salep, antihistamin oral diindikasikan pada sore hari
untuk mengontrol penggarukan di malam hari.7
Pada pasien neurodermatitis sirkumskripta, sebaiknya diberikan steroid topikal
potensi kuat, bila perlu dengan oklusi. Kortikosteroid memiliki efek anti
inflamasi, anti alergi, anti pruritus, anti mitotik, serta vasokonstriktor. Contoh
kortikosteroid topikal super poten (golongan I) yaitu Betamethasone
Dipropionate 0.05% serta Clobetasol Propionate 0.05%. Contoh kortikosteroid
potensi tinggi (golongan II) yaitu Mometasone Furoate 0.01%, Desoximetasone
0.05%. Kortikosteroid topikal dipakai 2-3 kali sehari, tidak lebih dari 2 minggu
untuk potensi kuat. Apabila tidak berhasil, diberikan secara suntikan intralesi 1
mg, contohnya Triamsinolon Asetonid. Pengobatan topikal menggunakan
Betason-N dan bedak Salycil. Betason-N mengandung Bethametason Valerate
0,1% dan Neomycin Sulfate 0,5% merupakan steroid jenis glukokortikoid yang
digunakan untuk pengobatan sejumlah penyakit termasuk penyakit kulit.
Neomycin yang terkandung di dalamnya merupakan antibiotik golongan
aminoglikosida yang memiliki spektrum luas.10
Pada pasien diberikan terapi sistemik yaitu cetirizine yang merupakan obat
golongan antihistamin. Cetirizine merupakan golongan antihistamin generasi
kedua yang bekerja dengan menghambat reseptor H1 pada dermis. Antihistamin
dapat memperbaiki gejala gatal karena histamin merupakan mediator yang
menginduksi gatal pada kulit.9
Diagnosis banding dari neurodermatitis adalah :

Diagnosa Predileksi Lesi Etiologi


Liken Planus Biasanya bilateral Liken planus diawali liken planus terjadi
simetris pada dengan bentuk akibat mekanisme
ekstremitas, makula eritematosa, imunologik. lmunitas
cenderung mengenai beberapa minggu seluler diduga berperan
bagian fleksor kemudian berubah dalam mencetuskan
pergelangan tangan, menjadi papul perluasan penyakit.
lengan dan tungkai. keunguan. Lesi CD4+ dan CD 8+ sel T
Selain itu, juga inisial hampir selalu ditemukan pada lesi
mengenai paha, timbul ekstremitas liken planus. Semakin
punggung bawah, terutama pada progresif suatu
badan dan leher. Dapat ekstremitas bawah.11 penyakit, semakin
juga mengenai mukosa bertambah jumlah sel T
mulut dan genital. 11 CD8+. Mayoritas sel
yang didapat adalah
infiltrat dari CD8+ dan
CD45RO dan al) sel T
reseptor serta sedikit
apoptosis.11
Psoriasis Penyakit ini dapat Berupa plak Sampai saat ini tidak
menyerang kulit, eritematosa diliputi ada pengertian yang
kuku, mukosa dan skuama putih disertai kuat mengenai
sendi tetapi tidak titiktitik perdarahan patogenesis psoriasis,
mengganggu rambut.11 bila skuama dilepas, tetapi peranan
berukuran dari autoimunitas dan
seujung jarum genetik dapat
sampai dengan plakat merupakan akar yang
menutupi sebagian dipakai dalam prinsip
besar area tubuh, terapi.11
umumnya simetris.11
Tinea Pedis Tinea pedis ialah Terlihat kulit Agen etiologi yang
dermatofitosis pada menebal dan paling umum adalah
kaki, terutama pada bersisik; eritema Trichophyton rubrum
sela-sela jari dan biasanya ringan dan dan Trichophyton
telapak kaki. Bentuk terutama terlihat interdigitale. Dermatofit
lain ialah yang disebut pada bagian tepi lesi. yang mendominasi
moccasin foot. Pada Di bagian tepi lesi dapat bervariasi dengan
seluruh kaki, dari dapat pula dilihat lokasi geografis (terkait
telapak, tepi sampai papul dan kadang- dengan karakteristik
punggung kaki.11 kadang vesikel. Pada iklim dan faktor sosial)
bentuk subakut dan berubah dari waktu
terlihat vesikel, ke waktu.12
vesikopustul dan
kadangkadang
bula.11

Prognosis dari Neurodermatitis sirkumskripta akan membaik tergantung


pengobatan yang diikuti oleh pasien. Hal ini juga telah dijelaskan dalam literatur yang
menyatakan bahwa prognosis pada pasien akan menjadi bonam apabila rasa gatal dapat
diatasi, likenifikasi yang ringan dan perubahan pigmentasi dapat diatasi. Relaps dapat
terjadi apabila pasien berada dalam masa stress atau tekanan emosional yang
meningkat. prognosis tergantung dari kondisi pasien. Prognosis lebih buruk terjadi
apabila ada gangguan psikologis atau penyakit lain yang menyertai. Neurodermatitis
dapat menjadi lesi yang persisten dan bersifat berulang. Eksaserbasi dapat terjadi bila
dipicu adanya respon terhadap stres emosional.8
DAFTAR PUSTAKA

1. Sari.D., Sari.M.I.,Sibuea.S. Diagnosis dan Penatalaksanaan Pasien Neurodermatitis


dan Hipertensi Dengan Konsep Kedokteran Keluarga. Jurnal Agromedicine. 2019;
6(2): 427-433. [cited 2023 Februari 12]
2. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. 2017.
3. Peng. L., dkk. Cupping For Neurodermatitis.Jurnal Medicine. 2020; 99(40). [cited
2023 Februari 12]
4. Tan.S.T., Firmansyah>Y.,Pratiwi.Y.I. Treatment For NeurodermatitisBased On
Pathogenesis Of It. Journal of holistic and traditional medicine. 2021;06(1):548-
554. [cited 2023 Februari 12]
5. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. 2021.
6. Ju, Teresa, et al. "Lichen simplex chronicus itch: an update." Acta
DermatoVenereologica 102 (2022): adv00796-adv00796.
7. Micali.G., dkk. Atlas Of Male Genital Disorders. London Springer. 2015
8. Adnyani NMD. Penatalaksanaan dan Edukasi Pada Pasien dengan Neurodermatitis.
J Medula Unila. 2016;4(3):115–20.
9. Sari DP, Primawati I, Akbar RR. Profil Penderita Liken Simpleks Kronikus di
Puskesmas Padang Pasir Kota Padang Tahun 2017. Heal Med J. 2019;1(1).
10. Saraswati, Andini, Agustyas Tjiptaningrum, and Ayla Karyus. "Penatalaksanaan
holistik penyakit kulit neurodermatitis sirkumskripta pada seorang pria lanjut usia
di desa sukaraja V Gedong Tataan." JPM (Jurnal Pengabdian Masyakat) Ruwa
Jurai 2.1 (2016): 46-53.
11. Menaldi SLS, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2016.
12. Leung, Alexander KC, et al. "Tinea pedis: an updated review." Drugs in Context 12
(2023).

Anda mungkin juga menyukai