Anda di halaman 1dari 17

MODUL

KEPERAWATAN KESEHATAN
REPRDODUKSI

TIM PENYUSUN MODUL

Dr. Ridha Hafid, M. Kes


Ns. Ika Wulansari, M. Kep, Sp. Kep Maternitas
Ns. Siti Fatimah, S. Kep, M. Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023

1
Kasus III

Seorang perempuan 30 tahun hamil 20 minggu G3P1A1 datang ke Klinik KIA untuk
memeriksakan kehamilannya. Klien mengeluhkan mengalami flu sejak 5 hari yang lalu,
disertai dengan demam sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian: TD: 120/80 mmHg,
Frekuensi nadi: 76 x/menit, Suhu: 380C, Frekuensi Pernafasan: 20 x/menit DJJ 140x/menit.
Terdapat beberapa ruam merah pada kulit, klien mengalami penurunan nafsu makan sejak
mulai sakit dan nyeri pada tenggorokan. Hasil Tes IgM nya dinyatakan positif. Klien
mengatakan memiliki banyak peliharaan kucing di rumahnya. Selama kehamilan ini klien
hanya 3 kali datang ke pelayanan kesehatan karena jarak rumah yang jauh.

KELOMPOK : 3 (TIGA)

LEMBAR KERJA MAHASISWA

1. KLARIFIKASI ISTILAH-ISTILAH PENTING


 G3P1A1
 Flu
 Demam
 DJJ
 Tes IgM

2. KATA / PROBLEM KUNCI

 perempuan 30 tahun hamil 20 minggu G3P1

 Klien mengeluhkan mengalami flu sejak 5 hari

 disertai dengan demam

 TD: 120/80 mmHg,


 Frekuensi nadi: 76 x/menit,
 Suhu: 380C, Frekuensi

 Pernafasan: 20 x/menit DJJ 140x/menit


 ruam merah pada kulit,

 klien mengalami penurunan nafsu makan

 mulai sakit dan nyeri pada tenggorokan.

 Hasil Tes IgM nya dinyatakan positif.


 Klien mengatakan memiliki banyak peliharaan kucing.

 Selama kehamilan ini klien hanya 3 kali datang ke pelayanan kesehatan karena jarak2
rumah yang jauh
3. MIND MAP
4. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING

- Pengaruh memelihara kucing terhadap penurunan nafsu makan dan nyeri Tenggorokan

5. JAWABAN PERTANYAAN

6. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

7. INFORMASI TAMBAHAN

8. KLARIFIKASI INFORMASI

3
9. ANALISA & SINTESIS INFORMASI

10. LAPORAN DISKUSI

MODUL II

KEMERAHAN
Seorang laki-laki berusia 25 tahun di rawat di ruang luka bakar seluruh tubuh. Hasil
pengkajian didapatkan bawah keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran komposmentis.
Terdapa luka bakar di regio toraks-abdomen grade II kurang lebih 33 % kemerahan dan pada
penekananPEMBELAJARAN
TUJUAN terdapat nyeri tekan. HP ada regio ekstremitas superior terlihat luka bakar grade
II-III 16% dan pada penekanan didapatkan nyeri tekan. Pada regio ekstremitas inferior
Setelah
terlihat menyelasaikan
luka bakar gradepembelajaran ini, mahasiswa
II 33%, kemerahan, diharapkan
dan terasa nyeri. Hasiltelah mampu
diagnosis didapatkan
menjelaskan tentang penyakit system integumen
combustio grade II-III ±90% et causa api. Pasien ini mendapatkan terapi O2 3-4 L/menit,
infus cairan RL 8 jam pertama 8.000 cc selama 16 jam. Selain itu klioen mnegeluh nyeri
Ketika badan digerakkan,dan tampak meringis. Membrane mukosa tampak kering, denagn
volume urin yang menurun, Hasil pemeriksaan
PEMICUTTV kanan darah 90/70 mmHg, nadi 130
x/menit, pernafasan 32 x/menit dan suhu 37oC.
SKENARIO 2

4
1. luka bakar : Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang dapat disebabkan
oleh panas (api, cairan/lemak panas, uap panas), radiasi, listrik, kimia. Luka bakar merupakan
jenis trauma yang merusak dan merubah berbagai sistem tubuh. (Jong W 2005)
2. komposmentis : Kesadaran Normal, Sadar sepenuhnya, Dapat Menjawab semua
Jong W. Luka, Luka bakar.
pertanyaan Bukukeadaan
tentang ajar bedah 2nd ed. EGC.( Jakarta.
sekelilingnya. 2005.3:66-8
dr. Rizal Fadli,2020)
3. toraks-abdomen : Rongga dada yang terdiri dari tulang, otot, pembuluh darah besar
Noer MS, Saputro ID, Perdanakusuma DS. Penanganan luka bakar. Airlangga University press.
dalam seperti jantung ( dr. Rizal Fadli,2020)
Surabaya. 2006.2:3-9
4. nyeri tekan : pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
kerusakan
Perdanakusuma jaringan,
DS. Anatomi baik kulit
fisiologi aktual
danmaupun potensial
penyembuhan atau yang
luka. Surabaya digambarkan
plastic surgery. dalam
Availablebentuk kerusakan tersebut (Mochamad Bahrudin,
at: http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com 2017).
5. Hirsch T, Schumacher AW, Steinstraesser
5. grade II-III : Pada luka bakar derajat II dangkal/ superficial partial thickness, kerusakan
NAMA:jaringan meliputi epidermis dan lapisan atas dermis. KELOMPOK:
Kulit tampak kemerahan, edema, dan
terasa lebih nyeri daripada luka bakar derajat I dan Kerusakan jaringan permanen yang
NIM : TUTOR :
meliputi seluruh tebal kulit hingga jaringan subkutis, otot, dan tulang. Tidak ada lagi elemen
epitel dan tidak dijumpai bula, kulit yang terbakar berwarna keabu-abuan pucat hingga warna
hitam kering (nekrotik).
LEMBAR
6. Nyeri : mekanisme protektif KERJA
untuk MAHASISWA
menimbulkan kesadaran terhadap kenyataan bahwa
sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. Karena nilainya bagi kelangsungan
hidup, nosiseptor (reseptor nyeri) tidak beradaptasi terhadap stimulasi yang berulang
atau berkepanjangan. Simpanan pengalaman yang menimbulkan nyeri dalam ingatan
membantu kita menghindari kejadian – kejadian yang berpotensi membahayakan di
masa mendatang (Sherwood, 2015).
7. Combustio : Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang dapat
disebabkan oleh panas (api, cairan/lemak panas, uap panas), radiasi, listrik, kimia.
Luka bakar merupakan jenis trauma yang merusak dan merubah berbagai sistem
tubuh. (Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2 Oktober 2014)

8. Membrane mukosa :

5
2. KATA / PROBLEM KUNCI

3. MIND MAP

6
4. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING

5. JAWABAN PERTANYAAN

6. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

7. INFORMASI TAMBAHAN

8. KLARIFIKASI INFORMASI

9. ANALISA & SINTESIS INFORMASI

10. LAPORAN DISKUSI

7
MODUL III

LUKA TEKAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelasaikan pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan telah mampu


menjelaskan tentang penyakit system integumen

PEMICU

SKENARIO 3
Seorang wanita berusia 56 tahun di rawat di ruang interna hari ke-2 dengan keluhan tidak
bisa menggerakkan sebagian tubuhnya. Hasil pengkajian ditemukan hemiparesis
ekstremitas bawah, terdapat luka tekan pada area pinggul, lapisan kulit sudah hilang dan
telah terjadi nekrosis pada subkutan, keluarga menyatakan pasien sudah lama berbaring
ditempat tidur di rumah dan pasien memiliki riwayat penyakit stroke dan DM. TD: 140/30
mmHg, nadi 90 kpm, suhu 38C, RR: 20 kpm, GDP: 150 mg/dL.

8
NAMA: KELOMPOK:

NIM : TUTOR :

LEMBAR KERJA MAHASISWA

1. KLARIFIKASI ISTILAH-ISTILAH PENTING

2. KATA / PROBLEM KUNCI

3. MIND MAP

9
4. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING

5. JAWABAN PERTANYAAN

6. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

7. INFORMASI TAMBAHAN

8. KLARIFIKASI INFORMASI

9. ANALISA & SINTESIS INFORMASI

10. LAPORAN DISKUSI

10
BAB II KONSEP KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
a. Identifikasi kebutuhan dasar yang mengalami gangguan

Kategori dan Subkategori Data Subjektif dan Objektif

Fisiologis Respirasi

Sirkulasi

Nutrisi dan cairan

Eliminasi

11
Aktivitas dan istirahat

Neurosensori

Reproduksi dan

Seksualitas

Psikologis Nyeri dan


Kenyamanan

Integritas ego

Pertumbuhan dan
perkembangan

Perilaku Kebersihan diri

Penyuluhan dan
pembelajaran

12
Relasional Interaksi social

Lingkungan Keamanan dan


proteksi

2. Diagnosis Keperawatan
Data Subjektif dan Objektif Analisis Data Masalah Keperawatan

13
3. Rencana Intervensi Keperawatan
No* Diagnosis Luaran Keperawatan*** Intervensi Keperawatan **** Intervensi terbaru (berdasarkan penelitian terupdate) *1
Keperawatan** penelitan untuk 1 diagnosa*

Ket :

*) nomor menggambarkan urutan prioritas diagnosis keperawatan

**) penulisan diagnosis keperawatan sesuai dengan SDKI

1
Contoh :

1
***) penulisan luaran keperawatan sesuai SLKI

Contoh :

1
****) penulisan intervensi keperawatan sesuai dengan SIKI. Dituliskan dengan 4 tipe tindakan
(observasi, terapeutik, edukasi, dan kolaborasi)

Anda mungkin juga menyukai