Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN NYERI PADA LUKA


BAKAR GRADE
Nama Anggota:
II
1. Ai Cici Nurhayati (P1337420119330)
2. Ayu Putri Hapsari (P1337420119331)
3. Eva Rahmawati(P1337420119332)
4. Widya Ayu N A (P1337420119333)
PENGERTIAN

 Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang


disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi. (Musliha, 2010).

 Luka bakar adalah injury pada jaringan yang disebabkan oleh suhu
panas (thermal), bahan kimia, elektrik dan radiasi (Suryadi, 2001).

 Jadi, luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh
panas, kimia, elektrik maupun radiasi.
ETIOLOGI

Menurut Musliha 2010, luka bakar dapat disebabkan oleh:


 Luka bakar suhu tinggi (Thermal Burn)

 Luka bakar bahan kimia (Hemical Burn)

 Luka bakar sengatan listrik (Electrical Burn)

 Luka bakar radiasi (Radiasi Injury)


TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala pada luka bakar adalah:
 Grade I
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar), kulit kering kemerahan, nyeri sekali,
sembuh dalam 3-7 hari dan tidak ada jaringan parut.

 Grade II
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar) dan dermis (kulit bagian dalam),
terdapat vesikel (benjolan berupa cairan atau nanah) dan oedem sub kutan (adanya
penimbunan dibawah kulit), luka merah dan basah mengkilap, sangat nyeri, sembuh
dalam 21-28 hari tergantung komplikasi infeksi.

 Grade III
Kerusakan pada semua lapisan kulit, luka merah keputih-putihan atau hitam keabu-
abuan (seperti luka yang kering dan gosong juga termasuk jaringan mati), tampak kering.
PATOFISIOLOGI

Pada dasarnya luka bakar terjadi akibat paparan suhu yang


tinggi, sehingga akan merusak kulit dan pembuluh darah tepi
maupun pembuluh darah besar dan akibat kerusakan pembuluh
darah ini mengakibatkan cairan plasma sel darah, protein dan
albumin, mengalami gangguan fisiologi.
Suhu tinggi juga merusak pembuluh darah yang
mengakibatkan sumbatan pembuluh darah sehingga beberapa jam
setelah terjadi reaksi tersebut bisa mengakibatkan radang sistemik,
maupun kerusakan jaringan lainnya.
PATHWAY
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
 Dalamnya Luka Bakar:
1. Derajat 1 (superficial)
2. Derajat 2 ( partial thickness), terdiri dari superfisial (superficial
partial) dan dalam (deep partial)
3. Derajat 3 (full thickness)

 Luas Luka Bakar:


Rule Of Nine menunjukkan presentase luas luka bakar yaitu: Kepala
dan leher 9%, Dada depan dan belakang 18%, Abdomen depan dan
belakang 18%, Tangan kanan dan kiri 18%, Paha kanan dan kiri 18%,
Kaki kanan dan kiri 18%, Genetalia 1%.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboraturium :
1.Hb
2.Gula Darah
3.Natrium dan elektrolit
4.ureum kreatinin
5.Protein
6.Urin Lengkap

 Pemeriksaan Radiologi:
1.Foto Thorax
2.EKG
3.CVP untuk mengetahui tekanan vena sentral.
PENATALAKSANAAN
 Resusitasi Airway, Breathing, Circulation

 Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka

 Resusitasi cairan → Baxter

 Monitor urine dan CVP

 Topikal dan tutup luka

 Obat-obatan
KOMPLIKASI
 Curting Ulcer / Dekubitus

 Sepsis

 Pneumonia

 Gagal Ginjal Akut

 Deformitas

 Kontraktur dan Hipertrofi Jaringan parut


KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
 Identitas pasien.

 Riwayat kesehatan sekarang.

 Riwayat kesehatan dahulu.

 Pemeriksaan Fisik dan psikososial.

 Pemeriksaan diagnostik.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Nyeri akut b/d agen cedera fisik (luka bakar).

 Resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit terhadap


tindakan post debridement.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri dapat berkurang.
kriteria hasil :
a. Nyeri berkurang dengan skala 2-3.
b. Klien terlihat rileks dan ekspresi wajah tidak tegang.
c. Klien bisa tidur nyaman.
d. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
Intervensi :
e. Kaji nyeri secara komprehensif.
f. Berikan lingkungan yang nyaman bagi pasien.
g. Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri.
h. Kolaborasikan pemberian analgetik.
i. Dorong pasien untuk memantau nyeri sendiri dengan tepat.
2. Resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit terhadap tindakan post debridement.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak mengalami kerusakan kulit.
Kriteria hasil :
a. Tidak ada tanda-tanda cedera termal.
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi.
c. Integritas kulit membaik.
d. Tidak ada nekrosis.
Intervensi :
e. Anjurkan pasien menggunakan pakaian yang longgar.
f. Observasi luka.
g. Lakukan perawatan luka dengan teknik steril.
h. Ajarkan pada keluarga tentang perawatan luka.
i. Ajarkan teknik relaksasi.
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN NYERI PADA LUKA
BAKAR GRADE II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. F DENGAN NYERI PADA LUKA BAKAR
GRADE II DI RUANG KENANGA RSUD Dr. H SOEWONDO KENDAL

Tanggal pengkajian : 01 Juni 2021 Ruang : Kenanga

A. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
 Nama : Tn. F.
 Umur : 30 tahun.
 Alamat : limbangan rt 03/01, Kendal.
 Pendidikan : S1.
 Pekerjaan : Wiraswasta.
 Tanggal masuk : 28 mei 2021.
 Diagnosa medis : Combustio grade II.
 Nomor register : 254468.
2. Biodata Penanggung Jawab
 Nama : Ny. R.
 Umur : 36 tahun.
 Alamat : langenharjo rt 02/05, Kendal.
 Pendidikan : S1.
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga.
 Hubungan dengan pasien : Kakak pasien.
B. KELUHAN UTAMA
 Pasien datang ke rumah sakit pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 07.49
pasien mengatakan nyeri pada luka bakar pada lengan kanan,
mamae kanan, dan paha kanan.
C. Riwayat keperawatan
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
 Pasien datang ke RSUD Dr. H Soewondo kendal dengan keluhan nyeri, perih, dan terasa senat
senut di daerah luka, nyeri terasa hilang timbul dan skala nyeri 4. Selama dirawat dirumah sakit
pasien mendapatkan perawatan dan pemeriksaan untuk mengurangi keluhan yang diderita yaitu
nyeri, perih, dan terasa senat senut di daerah luka, nyeri terasa hilang timbul dan skala nyeri 4.

Penilaian nyeri :
 P : nyeri bertamah jika anggota badan di gerakan.
 Q : nyeri senat-senut.
 R : nyeri pada bagian lengan kanan, mamae kanan, dan paha kanan.
 S : skala nyeri 4 ( nyeri sedang).
 T : nyeri hilang timbul.

Tanda-tanda vital :
 TD : 100/70 mmHg
 N : 80 x permenit
 S : 36,0’ C
 RR : 18 x permenit
2. Riwayat Keperawatan Dahulu
 Sebelum masuk RSUD Dr. H Soewondo Kendal, pasien mengatakan belum
pernah masuk rumah sakit dengan riwayat luka bakar. Pasien mengatakan bahwa
ini kali pertama beliau dirawat karena luka bakar.

3. Riwayat Keperawatan Keluarga


 Pasien dan keluarga mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit kronis lainnya seperti : TBC, DM, penyakit jantung, dll.
D. PENGKAJIAN KONSEPTUAL
1. Pola Persepsi dan Menajemen Kesehatan
 Sebelum sakit pasien mengatakan sehat itu penting karena sehat itu berharga. Selama sakit pasien
mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang karena sakit itu suatu yang tidak nyaman.

2. Pola Nutrisi dan Metabolisme


 Pola makan sebelum sakit : 3x sehari habis 1 porsi
 Pola makan saat sakit : 3x sehari habis 1 porsi
 Pola minum sebelum sakit : minum air putih 7-8 gelas per hari
 Pola minum saat sakit : minum air putih 7-8 gelas per hari

3. Pola Eliminasi
 Pola BAB sebelum sakit : BAB 1 kali sehari, berwarna kuning, lembek, bau khas.
 Pola BAB saat sakit : BAB baru 1 kali dalam 5 hari, agak sulit,berwarna kuning, lembek, bau
khas.
 Pola BAK sebelum sakit : BAK 6-7 kali sehari, berwarna kuning, bau khas.
 Pola BAK saat sakit : BAK 6-7 kali sehari, berwarna kuning, bau khas.
4. Pola Aktivitas dan Tidur
 Pola tidur sebelum sakit : tidur kurang lebih 8 jam sehari kualitas tidur nyenyak.
 Polatidur setelah sakit : tidur kurang lebih 8 jam sehari kualitas tidur nyenyak.

5. Pola Aktivitas dan Latihan


 Pola aktivitas sebelum sakit pasien mampu melakukan aktivitas secara nurmal
sebagai ibu rumah tangga seperti memasak, menyapu, membereskan rumah.
Setelah sakit aktivitas klien menjadi sedikit terbatas karena lengan kanan, mamae
kanan, dan paha kanan. Namun pasien mampu berjalan dan bangun dari tempat
tidur sendiri.

6. Pola Peran Hubungan


 Sebelum sakit pasien mengatakan memiliki hubungan baik dengan keluarga dan
masyarakat. Selama sakit pasien mengatakan masih berhubungan baik dengan
keluarga dan masyarakat.
7. Pola Persepsi Kognitifnya dan Sensori
 Sebelum sakit pasien mengatakan penglihatan, pendengaran jelas dan normal,
komunikasi antar saudara lancar.
 Saat sakit pasien mengatakan penglihatan, pendengaran jelas, dan komunikasi
lancar.

8. Pola Persepsi Diri atau Konsep Diri


 Gambaran diri : pasien mengatakan menyukai tubuhnya dan tidak ada
anggota tubuh yang disukai.
 Identitas diri : sebagai perempuan umur 30 tahun pasien mengetahui
perannya sebagai anak yang berbakti kepada orang tua
dan ibu rumah tangga yang baik untuk keluarganya.
 Ideal diri : pasien berharap agar cepat sembuh dan bisa beraktivitas
kembali.
 Harga diri : pasien tetap bersyukur dan menganggap sakit ini sebagai
cobaan.
9. Pola Seksual dan Reproduksi
 Pasien sudah menikah dan memiliki satu orang anak. Pola mekanisme koping
sebelum sakit pasien mengatakan jarang punya masalah, jika ada masalah
langung segera diselesaikan. Selama sakit pasien mengatakan tidak punya
masalah dan menerima sakitnya.

10. Pola Mekanisme Koping


 Pasien mengatakan bahwa dukungan dari pihak keluarga sangat dibutuhkan dan
penting untuk kesembuhan penyakit yang dideritanya.

11. Pola Nilai dan Kepercayaan


 Sebelum sakit pasien mengatakan rajin beribadah, selama sakit pasien
mengatakan tidak bisa melakukan ibadah seperti biasanya karena aktivitas gerak
pasien terbatas dan terkadang melaksanakan ibadah di tempat tidur.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
TD : 120/60 mmHg
N : 83 x permenit
S : 36,2` C
RR : 18 x permenit

2. Pengukuran Pertumbuhan
BB : 62 kg
TB : 160 cm

3. Pemerikasaan umum
Keadaan umum : Compos Mentis
Tingkah laku : Terbatas
Perkembangan: Membaik
Kepala : bentuk kepala mesohepai, kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak ada
luka dan bekas luka, tidak terdapat benjolan.
 Mata : letak mata simetris, fungsi penglihatan baik, tidak ada nyeri, tidak terdapat peradangan.
 Hidung : bentuk hidung simetris, penciuman baik, tidak ada polip, hidung terlihat bersih.
 Mulut : mukosa bibir lembab, keadaan gigi bersih, tidak ada pembesaran tonsil, dan mulut
bersih.
 Telinga : pendengaran baik, letak telingan kanan dan kiri simetris, dan Tidak ada serumen.
 Leher : refleks menelan baik, tidak terdapat kaku kuduk, tidak terjadi peningkatan tiroid
maupun kelenjar getah bening.
Dada
 Paru-paru: I : simetris antara kanan dan kiri bentuk dada diatas, tidak ada lesi, bentuk dada
normal, tidak tampak penggunaan otot bantu pernafasan.
Aus : terdengar suara vaskuler paru.
Pa : fokal premitus simetris kedua sisi paru.
Pe : suara paru sonor.
 Jantung : I : ictus tidak tampak.
Aus : terdengar bunyi jantung I dan II.
Pa : ictus cordis teraba di interkosta 5.
Pe : suara jantung pekak.
 Abdomen :I : bentuk abdomen simetris, tidak terdapat lesi, umbilikus bersih.
Aus : peristaltik usus 33 kali permenit (baik).
Pa : tidak ada pembesaran hati dan limfa.
Pe : bunyi tympani.
 Kulit : kondisi kulit lembab, turgor kulit baik, terdapat luka bakar pada kulit
bagian lengan kanan, mamae kanan, dan paha kanan.
 Ekremitas
Ekremitas atas : lengan bagian kanan, mamae kanan, dan paha kanan terdapat luka bakar
tingkat 2.
Ekremitas bawah : kekuatan otot kaki baik, pasien mampu berjalan dan bangun dari
tempat tidur sendiri.
 Anus – genetalia : anus tidak hemoroid, genetalia tidak terpasang kateter.
F. PEMERIKASAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Tanggal : 28 Mei 2021

Nama test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode


Hematologi        
Darah rutin        
- Hemoglobin 12,5 Gr/dl 11,7 – 15,5 Cyanment
- Leukosit 7,01 10`3/ul 3,6 - 11 Elek Impedance
- Trombosit 310 10`3/ul 150 – 440 Elek Impedance
- Hematokrit 39,5 % 35 - 47 Kalkulasi
Hitung jenis (diff)        
- Eousinofil 3 % 1-8 Elek Impedance
- Basofil 0 % 0–1 Elek Impedance
- Netrofit 65 % 50 – 70 Elek Impedance
- Limfosit 26 % 25 – 40 Elek Impedance
- Monosit 6 % 2–8 Elek Impedance
Waktu protombin (PT) 11,6 Detik 11 – 15  
APTT      
29,1 Detik 25 - 35
G. PROGRAM TERAPI
 Cairan tutopus : 20 tpm
 Leftizoxime :2x1
 Infus Paracetamol :3x1
 Injeksi fortison : 4 x 500
Jam 10.00
Jam 16.00
Jam 22.00
Jam 04.00
G. PROGRAM TERAPI
 Cairan tutopus : 20 tpm
 Leftizoxime :2x1
 Infus Paracetamol :3x1
 Injeksi fortison : 4 x 500
Jam 10.00
Jam 16.00
Jam 22.00
Jam 04.00
DAFTAR MASALAH
No Tanggal/Jam Data Fokus Definisi Keperawatan Tanggal Teratasi Ttd
Perawat
1. Selasa, 01 Juni Ds : pasien mengatakan nyeri pada luka Nyeri akut berhubungan    
2021 bakar di lengan kanan, mamae kanan, dengan cedera fisik (luka
Pukul 16.00 dan paha kanan. bakar)
P : pasien mengatakan nyeri bertambah
saat ditekan.
Q : nyeri senat-senut
R : nyeri pada lengan kanan, mamae
kanan, dan paha kanan.
S : skala nyeri 4 ( nyeri sedang)
T : nyeri hilang timbul kurang lebih 5
menit.
Do : terdapat luka bakar dibagian lengan
kakan, mamae kanan, dan paha kanan,
terasa nyeri senat-senut, dan bertambah
sakit saat digerakan.
KU : CM
N : 83 x permenit
RR : 18 x permenit
DAFTAR MASALAH
2. Rabu, 02 Juni Ds : pasien mengatakan tangan Resiko infeksi b.d    
2021 Pukul terasa kebas dari lengan sampai kerusakan integritas
10.00 tangan kanan dan luka pada paha kulit terhadap tindakan
kanan terasa senat senut. post debridement.
Do : terdapat luka post
debridement pada lengan kanan,
mamae kana, dan paha kanan
pasien, dan luka tidak terbalut
kasa.
- Dolor : terdapat nyeri,
terdapat nanah pada luka
- Kalor : tidak ada rasa panas
- Tumor : lengan atas terlihat
bengkak
- Rubor : tidak ada kemerahan
- Fungsio laesa : terdapat
perubahan fungsi jaringan.
RENCANA TINDAKAN
No Tanggal/ Diagnosa Tujuan Intervensi Ttd
Jam Keperawatan perawat

1. 01 Juni 2021 Nyeri akut Setelah dilakuakan tindakan 1. Kaji nyeri secara  
Pukul 16.00 berhubungan dengan 3x24 jam pasien dapat dan komprehensif.
WIB cedera fisik (luka mampu mengatasi nyeri dengan 2. Berikan lingkungan
bakar) ktriteria hasil : yang nyaman bagi
1. Nyeri berkurang dengan pasien.
skala 2-3. 3. Ajarkan teknik relaksasi
2. Klien terlihat rileks dan untuk mengurangi nyeri.
ekspresi wajah tidak 4. Kolaborasikan
tegang. pemberian analgetik.
3. Klien bisa tidur nyaman. 5. Dorong pasien untuk
4. Tanda-tanda vital dalam memantau nyeri sendiri
batas normal. dengan tepat.
   
RENCANA TINDAKAN
2. Rabu, 02 Juni Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan pasien  
Pukul 10.00 kerusakan integritas 3x24 jam diharapkan nyeri menggunakan pakaian
WIB kulit terhadap dapat berkurang atau nyeri yang longgar.
tindakan post dapat teratasi, dengan 2. Observasi luka.
debridement. kriteria hasil: 3. Lakukan perawatan
1. Tidak ada tanda-tanda luka dengan teknik
cedera termal. steril.
2. Tidak ada tanda-tanda 4. Ajarkan pada keluarga
infeksi. tentang perawatan
3. Integritas kulit membaik. luka.
4. Tidak ada nekrosis. 5. Ajarkan teknik
relaksasi.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal/ Tindakan Keperawatan Respon Ttd
Keperawatan Jam perawat

Ds : pasien mengatakan nyeri


1. Nyeri akut Selasa, 01 Juni 2021 Kaji nyeri secara  
pada luka bakar bagian
berhubungan dengan Pukul 16.00 WIB komprehensif lengan kanan, mamae dan
paha kanan.
cedera fisik (luka  
P : nyeri bertamah jika
bakar) anggota badan di gerakan.
Q : nyeri senat-senut
R : nyeri pada bagian lengan
kanan, mamae kanan, dan
paha kanan.
S : skala nyeri 4 ( nyeri
sedang)
 T : nyeri hilang timbul.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal/ Tindakan Keperawatan Respon Ttd
Keperawatan Jam perawat

Do : terdapat luka bakar


   
dibagian lengan kanan,
mamae kanan, dan paha
kanan. Pasien terlihat
kesakitan, dan bertambah
sakit jika tangan digerakan.
KU : CM
N : 83 x permenit
RR : 18 x permenit
S : 36,2 ` C
TD : 120/60 mmHg
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal/ Tindakan Keperawatan Respon Ttd
Keperawatan Jam perawat

Ds : pasien mengatakan
Pukul 17.00 WIB  Berikan lingkungan yang  
nyaman ketika berjalan-jalan.
nyaman bagi pasien
Do : pasien terlihat tenang dan
nyaman.

Ds : pasien mengatakan nyeri


Pukul 18.00 WIB Ajarkan teknik relaksasi
pada luka.
untuk mengurangi nyeri.
Do : pasien terlihat nyaman
saat melakukan relaksasi tarik
nafas dalam.
Pukul 19.00 WIB
Kolaborasikan pemberian Ds : pasien mengatakan nyeri
analgetik. berkurang setelah pemberian
  obat analgetik.

Do : pasien terlihat tidak


kesakitan lagi.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal/ Tindakan Keperawatan Respon Ttd
Keperawatan Jam perawat

Ds : pasien mengatakan nyeri


Pukul 20.00 WIB  Dorong pasien untuk  
berkurang saat melakukan
memantau nyeri sendiri tarik nafas dalam.
dengan tepat.
Do : pasien terlihat nyaman.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal/ Tindakan Keperawatan Respon Ttd
Keperawatan Jam perawat

Rabu, 02 Juni 2021 Ds : pasien mengatakan luka


2. Resiko infeksi b.d  Anjurkan pasien  
Pukul 10.00 WIB terasa panas dan gatal.
kerusakan integritas menggunakan pakaian
Do : pasien terlihat memakai
kulit terhadap yang longgar.
pakaian longgar dan pendek.
tindakan.
Pukul 11.00 WIB
Observasi luka
Ds : pasien mengatakan luka
terasa gatal

Do : bagian luka pasien


terlihat ada nanah kering
karena terjadinya imflamasi.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal/ Tindakan Keperawatan Respon Ttd
Keperawatan Jam perawat

 Lakukan perawatan luka Ds : pasien mengatakan ingin


Pukul 12.00 WIB  
dengan teknik steril. dibersihkan daerah lukanya.

Do : pasien telah diberikan


perawatan luka secara steril.

Pukul 13.00 WIB Ajarkan pada keluarga Ds : keluarga pasien diberi


  tentang perawatan luka. pengarahan mengenai
pembersihan luka secara
  steril.

Do : keluarga pasien terlihat


paham dengan penjelasannya.
TINDAKAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tanggal/ Tindakan Keperawatan Respon Ttd


Keperawatan Jam perawat

 Ajarkan teknik relaksasi. Ds : pasien mengatakan luka


Pukul 14.00 WIB  
  masih terasa nyeri.

Do : pasien diajarkan teknik


relaksasi tarik nafas dalam.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal/ Tindakan Keperawatan Respon Ttd
Keperawatan Jam perawat

Kamis, 03 Juni 2021  Lakukan perawatan luka Ds : pasien mengatakan ingin


3. Resiko infeksi b.d  
Pukul 08.00 WIB dengan teknik steril. dibersihkan daerah lukanya.
kerusakan integritas
Do : pasien telah diberikan
kulit terhadap
perawatan luka secara steril.
tindakan.

Pukul 09.00 WIB Ajarkan teknik relaksasi. Ds : pasien mengatakan luka


masih terasa nyeri.

Do : pasien diajarkan teknik


relaksasi tarik nafas dalam.
CATATAN KEPERAWATAN
Catatan keperawatan
Tanggal/ Diagnosa Keperawatan Ttd
(S O A P)
Jam perawat

Nyeri akut berhubungan dengan  S : pasien mengatakan nyeri pada luka bakar di
Selasa, 01 Juni 2021  
cedera fisik (luka bakar) bagian lengan kanan, mamae kanan, dan paha
pukul 16.00 WIB kanan.
P : nyeri bertamah jika anggota badan di gerakan.
Q : nyeri senat-senut
R : nyeri pada bagian lengan kanan, mamae
kanan, dan paha kanan.
S : skala nyeri 4 ( nyeri sedang)
T : nyeri hilang timbul.

O : nyeri pada luka berkurang setelah diajarkan


teknik relaksasi tarik nafas dalam.

A : Masalah teratasi.

P : pertahankan intervensi.
CATATAN KEPERAWATAN
Catatan keperawatan
Tanggal/ Diagnosa Keperawatan Ttd
(S O A P)
Jam perawat

Resiko infeksi b.d kerusakan  S : pasien mengatakan lengan kanan terasa


Rabu, 02 Juni 2021  
integritas kulit terhadap tindakan kebas, panas dan gatal.
pukul 10.00 WIB
O : kebas, panas dan gatal berkurang setelah
dianjurkan untuk memakai pakaian yang longgar
dan pendek.

A : masalah teratasi sebagian.

P : lanjutkan intervensi.

Kamis, 03 Juni 2021 Resiko infeksi b.d kerusakan


integritas kulit terhadap tindakan. S : pasien mengatakan luka masih terasa nyeri,
pukul 08.00 WIB
gatal dan terdapat nanah kering.

O : melakukan pembersihan luka pada pasien


secara steril.

A : masalah teratasi sebagian.

P : lanjutkan intervensi.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai