COMBUSTIO
Pembimbing
Dr. Eko Sp.B
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Umur : 5 tahun
Alamat : Merabung
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 10 Juni 2019 pukul 10.30 WIB
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Kaki kanan tidak bisa diluruskan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Bedah RSUD Pringsewu untuk kontrol riwayat luka bakar.
Luka bakar di daerah perut, tangan kanan dan kaki kanan. Menurut Ibu pasien, kaki
anaknya tidak bisa diluruskan dan luka bakar terasa nyeri.
Riwayat Penyakit Dahulu
2 minggu yang lalu pasien datang ke IGD RSUD Pringsewu dengan keluhan adanya
luka bakar di daerah perut, tangan kanan dan kaki kanan. Luka bakar di dapat
setelah pasien bermain petasan spirtus bersama temannya dan menyambar ketubuh
pasien. Pasien sempat di rawat di bangsal bedah RSUD Pringsewu selama 1 minggu.
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah memiliki keluhan
yang sama.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Nadi : 98 x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu : 36,5o C
Status Generalis
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher
Inspeksi : simetris, tidak tampak benjolan.
Palpasi : trakea di tengah, tidak terdapat pembesaran KGB
dan kelenjar tiroid
Thorak
Inspeksi : pernafasan simetris kiri dan kanan, tidak ada
benjolan abnormal
Palpasi : vokalfremitus kanan = kiri, tidak ada pembesaran
KGB aksila
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara vesikuler normal, suara tambahan tidak ada
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas kanan : ICS 4, sternal kanan
Batas kiri : ICS 5, midclavikula kiri
Auskultasi : bunyi jantung murni, frekuensi normal, regular, bunyi jantung
tambahan (-)
Abdomen
Inspeksi : perut datar, simetris, tampak luka bakar (+), hiperemi (+)
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : soepel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan (-),
turgor baik
Perkusi : timpani seluruh lapang perut
Ekstremitas : edema (-/-), hiperemi (+)
Status Lokalis
Ekstremitas Anterior Dextra :3%
Ekstremitas Inferior Dextra : 10 %
Ekstremitas Inferior Sinistra :4%
Abdomen :4%
Total : 21 %
Cek elektrolit
PENATALAKSANAAN
Debridement luka
Medikamentosa :
IFVD RL 20 tpm
Inj. Cefotaxime 500 mg / 8 jam
Infus Paracetamol 250 mg / 8 jam
Setelah sadar diet tinggi kalori dan protein
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
3. Fase lanjut
Periode penutupan luka sampai maturasi. Masalah yang mungkin timbul
berupa kontraktur, jaringan parut dan deformitas jaringan/ organ.
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
Untuk menghilangkan rasa nyeri dari luka bakar: morfin dalam dosis
kecil secara intravena (dosis dewasa awal : 0,1-0,2 mg/kg dan
‘maintenance’ 5-20 mg/70 kg setiap 4 jam, sedangkan dosis anak-
anak 0,05-0,2 mg/kg setiap 4 jam). Tetapi ada juga yang menyatakan
pemberian methadone (5-10 mg dosis dewasa) setiap 8 jam
merupakan terapi penghilang nyeri kronik yang bagus untuk semua
pasien luka bakar dewasa.
1. Wim de Jong. 2005. Bab 3 : Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC.
Jakarta. p 66-88
2. David, S. 2008. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Dalam : Surabaya
Plastic Surgery.
3. James M Becker. Essentials of Surgery. Edisi 1. Saunders Elsevier. Philadelphia. p
118-129
4. Gerard M Doherty. Current Surgical Diagnosis and Treatment. Edisi 12. McGraw-Hill
Companies. New York. p 245-259 .
5. Sjamsuhidajat R, Buku ajar ilmu bedah Sjamsuhidajat-de Jong / editor, R.
Sjamsuhidajat et al. Edisi 3. Jakarta. EGC, 2010. Hal. 103-15.
6. M Sjaifudin Noer, Penanganan Luka Bakar, Airlanga University Press, 2006.
7. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi 6.
Jakarta. Badan Penerbit FKUI. 2011. Hal. 3-4.