Anda di halaman 1dari 16

REFLEKSI KASUS FEBRUARI 2024

PITIRIASIS VERSIKOLOR

Disusun Oleh:

Nuranifa Auralia Azzahra

N 111 22 046

PEMBIMBING KLINIK

dr. Diany Nurdin, M.Kes., Sp.D.V.E., FINSDV.,FAADV

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2024
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Nuranifa Auralia Azzahra

Stambuk : N 111 22 046

Fakultas : Kedokteran

Program Studi : Profesi Dokter

Universitas : Tadulako

Judul : PITIRIASIS VERSIKOLOR

Bagian Ilmu Kulit dan Kelamin

RSUD Undata

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

Palu, Februari 2024

PEMBIMBING DOKTER MUDA

dr. Diany Nurdin, M.Kes., Sp.D.V.E., FINSDV.,FAADV


Nuranifa Auralia A

i
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD UNDATA PALU

1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. F
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Donggala
Pekerjaan : Petani
Tanggal Pemeriksaan : 05 Februari 2024
Ruangan : Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Undata Palu

2. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama : Bercak putih yang gatal.
2. Keluhan Penyakit Sekarang :
Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke Poliklinik kulit kelamin
RSUD Undata Palu dengan keluhan muncul bercak-bercak warna putih
yang bertekstur halus disertai rasa gatal pada seluruh badan. Gatal dira
sakan hilang timbul, menurut pasien dalam sehari keluhan gatal dirasa
kan sebanyak 1-2 kali. Keluhan sudah dirasakan sejak 5 bulan yang lal
u. Awalnya keluhan muncul di bagian tangan kanan dan kiri berupa ber
cak merah yang gatal. Keluhan tersebut menyebar hingga hampir ke se
luruh tubuh. Keluhan diperberat apabila pasien sedang berada di tempa
t yang panas dan apabila pasien berkeringat. Adapun keluhan diperinga
n saat pasien menggaruk area yang gatal.
Keluhan ini merupakan keluhan pertamakali yang dialami pasien y
ang dirasakan sejak akhir tahun 2023 tepatnya pada bulan September,
ketika keluhan berupa gatal muncul pasien menggunakan bedak heroci
n namun keluhan tidak kunjung hilang. Selain itu pasien tidak memilik
i riwayat pengobatan yang lain.

1
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat alergi (-)
 Riwayat DM (-)
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Dalam keluarga tidak terdapat riwayat keluhan yang sama, tidak ad
a riwayat penyakit keluarga

3. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Sakit Ringan
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Status Gizi : Baik
Tanda – Tanda Vital
Tekanan Darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nadi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pernafasan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Dermatologis
Kepala : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Wajah : Ujud kelainan kulit tampak makula eritemat
osa disertai skuama halus berukuran plakat b

erbatas sirkumskrip yang menyebar di regi


o facialis.
Mata : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Leher : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Dada : Ujud kelainan kulit tampak makula hipopig
mentasi disertai skuama halus berukuran plak

at berbatas sirkumskrip yang menyebar di

2
regio thorax.

Perut : Ujud kelainan kulit tampak makula hipopig


mentasi disertai skuama halus berukuran plak

at berbatas sirkumskrip yang menyebar di


regio abdomen.
Punggung : Ujud kelainan kulit tampak makula hipopig
mentasi disertai skuama halus berukuran plak

at berbatas sirkumskrip yang menyebar bil


ateral di regio thoracal vertebra.
Selangkangan : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Ekstremitas atas : Ujud kelainan kulit tampak makula hipopig
mentasi disertai skuama halus berukuran plak

at berbatas sirkumskrip yang menyebar di


regio brachii dextra et sinistra dan antebrac
hii dextra et sinistra.
Ekstremitas bawah : Ujud kelainan kulit tampak makula hipopig
mentasi disertai skuama halus berukuran plak

at berbatas sirkumskrip yang menyebar bil


ateral di regio cruris, femoris dan pedis dextr
a et sinistra.

4. DOKUMENTASI KASUS

3
4
5
Gambar 1. Ujud kelainan kulit tampak makula hipopigmentasi disertai skuama h

6
alus berukuran plakat berbatas sirkumskrip yang menyebar bilateral di regio t
horacal vertebra.

5. RESUME
Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke Poliklinik kulit kelamin RSU
D Undata Palu dengan keluhan bercak warna putih yang bertekstur halus dise
rtai rasa gatal pada seluruh tubuh. Gatal dirasakan hilang timbul sebanyak 1-2
kali dalam sehari. Keluhan sudah dirasakan sejak 5 bulan yang lalu. Awalnya
muncul berupa makula eritematosa di daerah kulit tangan kiri dan kanan. Kel
uhan tersebut menyebar ketempat lain hingga hampir seluruh tubuh. Keluhan
diperberat apabila pasien sedang berkeringat. Adapun keluhan diperingan saat
pasien menggaruk area lesi sehingga rasa gatal menjadi berkurang.
Keluhan ini merupakan keluhan yang dialami pertamakali. Pasien tida
k memiliki riwayat pengobatan sebelumnya kecuali bedak herocin yang ia gu
nakan ketika rasa gatal muncul.
Pada Pemeriksaan Fisik ditemukan keadaan umum pasien sakit ringan,
kesadaran compos mentis status gizi baik. Tinjauan status dermatologi tampa
k ujud kelainan kulit tampak makula eritematosa disertai skuama halus beruk

uran plakat berbatas sirkumskrip yang menyebar di regio facialis dan Ujud
kelainan kulit tampak makula hipopigmentasi disertai skuama halus berukura

n plakat berbatas sirkumskrip yang menyebar di regio thorax, abdomen, th


oracal vertebra bilateral, brachii dextra et sinistra, antebrachii dextra et sini
stra, cruris dextra et sinistra, femoris dextra et sinistra dan pedis dextra et si
nistra. .

6. DIAGNOSIS KERJA
Pitiriasis Versikolor

7. DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis seboroik
2. Vitiligo

7
3. Ptiriasis alba

8. PEMERIKSAAN PENUNJANG / ANJURAN PEMERIKSAAN


- Pemeriksaan Wood Lamp
- Pemeriksaan sediaan kerokan kulit KOH 20%

9. TATALAKSANA
Non-Medikamentosa
- Mengurangi aktivitas yang membuat keringat berlebihan
- Menjaga agar kulit tetap kering
- Menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak ketat
- Edukasi kepada pasien bahwa repigmentasi memerlukan waktu yang
lama bahkan setelah sembuh

Medikamentosa
 Topikal :
1. Selenium sulfida 2,5% 1x1
 Oral :
1. Ketokonazol 200mg 1x1

10. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad Functionam : bonam
Quo ad Sanactionam : dubia
Quo ad Cosmeticam : dubia at bonam

11. PEMBAHASAN
Seorang pria usia 65 tahun datang ke Poliklinik kulit kelamin RSU
D Undata Palu dengan keluhan bercak warna putih disertai rasa gatal dan b
ertekstur halus pada hampir seluruh badan yaitu kedua tangan dan kaki, wa
jah, punggung, perut, dan dada. Awalnya muncul berupa bercak merah di t

8
angan kanan san kiri. Keluhan diperberat apabila pasien berkeringat. Adap
un keluhan diperingan saat pasien menggaruk area lesi sehingga rasa gatal
menjadi berkurang. Pasien menggunakan bedak herocin namun tidak mun
cul perubahan.
Bila berdasarkan temuan yang didapatkan, maka hal tersebut sesuai
dengan teori yang mengatakan Pitiriasis Versikolor adalah suatu penyakit
yang dapat dijumpai keluhan pasien berupa makula berbatas tegas berwarn
a putih,kemerahan, sampai dengan hitam yang berskuama halus. Hal ini se
suai dengan teori yang menyatakan hampir 70% pasien mengeluh bercak d
an gatal pada daerah yang terinfeksi1. Pada pasien daerah yang terkena ada
lah pada bagian wajah, tangan, kaki, punggung, dada, dan perut. hal ini se
suai dengan teori yang menyatakan area predileksi pitiriasis vesicolor yaitu
pada bagian atas, perut, ekstremitas sisi proksimal, terkadang wajah, paha,
dan aksila.1
Hasil anamnesis menunjukan bahwa pasien juga mengatakan berca
k berwarna hipopigmentasi. Hal ini jika dikaitkan dengan teori adalah dika
2,3,4
renakan .
Pada Pemeriksaan Fisik ditemukan keadaan umum pasien sakit rin
gan, kesadaran compos mentis, status gizi baik, dan tidak ada kelainan pad
a tanda vital. Tinjauan status dermatologi tampak plak eritematosa disertai
skuama kasar berukuran plakat berbatas tegas yang menyebar di regio ant
ebrachii dextra et sinistra dan tampak plak eritematosa disertai skuama ka
sar dan ekskoriasi berukuran plakat berbatas tegas yang menyebar di regio
cruris dextra et sinistra.
Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanya menj
adi putih pada goresan seperti lilin yang digores, disebabkan oleh perubah
an indeks bias. Cara pemeriksaannya dengan menggoresnya menggunakan
pinggir gelas alas. Pada fenomena Auspitz tampak serum atau darah berbin
tik-bintik yang disebabkan oleh papilomatosis. Cara pemeriksaannya deng
an mengerok skuama yang berlapis dengan menggunakan ujung gelas alas.
Setelah skuama habis maka pengerokan harus dilakukan dengan pelan- pel

9
an karena jika terlalu dalam tidak tampak perdarahan yang berupa bintik-b
intik melainkan perdarahan yang merata 4. Fenomena Koebner adalah trau
ma pada kulit bisa berupa garukan pada kulit penderita Psoriasis akan men
imulkan lesi kelainan yang sama seperti Psoriasis kira-kira setelah 3 mingg
u 5.
Pada Psoriasis Vulgaris lesi dapat berupa plak eritema yang berbata
s tegas dengan skuama tebal diatasnya. Hal ini juga ditemukan pada pasien
sesuai dengan hasil pemeriksaan dermatologi. Lesi Psoriasis biasanya terse
bar simetris pada kulit kepala, siku, lutut, daerah lumbosacral dan pada lip
atan tubuh. Ukuran lesi akan bervariasi dari papula berukuran kecil sampa
i plak yang menutupi sebagian besar tubuh Pemeriksaan penunjang pada P
soriasis dapat dianjurkan pemeriksaan histopatologik dan kerokan KOH.
Menurut kepustakaan gambaran histopatologik Psoriasis berupa parakerat
osis, sering dengan hiperkeratosis, akantosis, pemanjangan rete ridge, pem
anjangan papila dermis disertai mikroabses Munro di epidermis, dermis se
mbab dengan sebukan sel limfosit dan monosit. Pemeriksaan KOH bertuju
an untuk mengetahui apakah terdapat infeksi jamur. Pasien pada kasus me
miliki riwayat Psoriasis kurang lebih 1 tahun yang lalu, dengan demikian h
al tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam memberikan terapi sistemik
dengan efek samping yang minimal untuk mencegah kekambuhan 4,6.
Diagnosis banding pada kasus ini adalah dermatitis numulari, para
psoriasis dan tiniea corporis. Parapsoriasis adalah peradangan yang jaran
g terjadi, penyakit kulit yang ditandai dengan bercak kronis yang mungkin
resisten terhadap terapi. Parapsoriasis adalah sekelompok penyakit langka
dan kronis. Penyakit ini di klasifikasi menjadi plak kecil parapsoriasis (SP
P) dan plak besar parapsoriasis (LPP). Diagnosis parapsoriasis terutama di
dasarkan pada temuan klinis. SPP hadir dengan bercak oval, kurang dari 5
cm, dan LPP hadir dengan patch, lebih besar dari 5 cm. Psoriasis berbeda
dengan parapsoriasis, karena skuama pada psoriasis tebal, kasar, berlapis-l
apis, dan terdapat fenomena tetasan lilin dan Auspitz. Selain itu, gambaran
histopatologiknya berbeda1.

10
Dermatitis numularis adalah peradangan kulit yang bersifat kronis,
ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbat
as tegas, dengan efloresensi berupa papulovesikel yang biasanya mudah pe
cah sehingga membasah (oozing). Penderita dermatitis numularis umumny
a mengeluh sangat gatal yang bervariasi dari ringan sampai berat. Lesi aku
t berupa plak eritematosa berbentuk koin dengan batas tegas yang terbentu
k dari papul dan papulovesikel yang berkonfluens. Lambat laun vesikel pe
cah dan terjadi eksudasi berbentuk pinpoint. Selanjutnya eksudat mengerin
g dan menjadi krusta kekuningan. Pada tepi plak dapat muncul lesi papulo
vesikular kecil yang kemudian berkonfluens dengan plak tersebut sehingga
lesi meluas. Diameter plak biasanya berukuran 1-3 cm, walaupun jarang, l
esi dengan diameter 10 cm pemah dilaporkan. Kulit di sekitar lesi biasanya
normal, namun bisa juga kering1.

Pemeriksaan Pen
Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan Fisik
unjang
Dermatitis se Umumnya pasie Skuama kuning berminyak, ertitemato Pemeriksaan Histo
boroik n mengeluhkan sa ringan, yang pada tahap lanjut men patologi5.
kulit berkerak, b jadi plak eritematosa berklofuensi5.
erminyak, disert
ai rasa gatal men
yengat5.

Vitiligo Timbul bercak p Terdapat makula depigmentasi berbata -Pemeriksaan Vitili


utih seperti susu s tegas dan bertambah besarsecara pro go Area Scoring In
/kapur onset tida gresif akubat hilangnya melanosit fun dex (VASI)
k sejak lahir, ka gsional6. -Wood Lamp
dang sedikit tera -Pemeriksaan Lab

11
sa gatal, dapat b untuk mrnyingkirk
ertambah luas/m an diagnosis autoi
enyebar6. mun

Pitiriasis Alb Keluhan dapat b Lesi makula hipopigmentasi, plak bers -Wood Lamp
a erupa bercak tipi kuama. lesi awal menunjukkan eritem
s, biasanya berb a ringan dan secara bertahap berubah
entuk oval dan b menjadi hipopigmentasi1.
ulat dan kadang
disertai gatal1.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. FK UI., Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh Cetakan Kedua. 20
16. Jakarta : FK UI
2. Budianti W, Anindya S, Debinta A. Kesesuaian Tatalaksana Psoriasis dengan
Panduan Praktik Klinis (PPK) DR. Cipto Mangunkusumo. J MDVI. 2019;46
(1):23–6.
3. Mutmainna, Sofyan A, Nasir M. Psoriasis vulgaris. J Med Prof. 2020;2(33):1
409.
4. Dewi DAPN, Indira IG. Insiden dan profil psoriasis di poliklinik kulit dan kel
amin Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar periode Januari 2012 sam
pai Desember 2014. E-Jurnal Med Udayana. 2018;7(9):1–7.
5. Andriyani P, Azmi Z, Rizky F, Calam A. Implementasi Certainty Factor Untu
k Diagnosa Penyakit Psoriasis. J Sains Manaj Inform dan Komput [Internet].
2020;19(2):94–9. Available from: https://ojs.trigunadharma.ac.id/
6. Assem VS, Hardia L. Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet Cetirizine
Hcl Dengan Filler Binder Avicel Ph 102, Starch 1500 Dan Manitol Dalam Ko
mpleks Inklusi Β- Siklodekstrin Metode Simplex Lattice Design. FARMAM
UDA (Jurnal Farm [Internet]. 2021;1(1):35–48. Available from: https://unimu
da.ejournal.id
7. Rosmarwati E, Mulianto N, Febrianto B, Novriana DE, Fiqnasyani SE. Comp
arison of Psoriasis Area and Severity Index (PASI) Scores in Patients Treated
with Oral Methotrexate and A Combination of Oral Methotrexate and Narrow
Band-Ultraviolet B (NB-UVB) Phototherapy. Berk Ilmu Kesehat Kulit dan K
elamin. 2022;34(3):169–73.
8. Fu LW, Vender R. Systemic role for vitamin D in the treatment of psoriasis an
d metabolic syndrome. Dermatol Res Pract. 2018;
9. Wong AP, Kalinovsky T, Niedzwiecki A, Rath M. Efficacy of nutritional treat
ment in patients with psoriasis: A case report. Exp Ther Med. 2015;10(3):107
1–3.
10. Rahayu FM. Psoriasis Inversa: Laporan Kasus. Tunas Med J Kedokt dan Kes

13
ehat [Internet]. 2020;93–8. Available from: http://jurnal.ugj.ac.id
11. Waspodo, Nurelly N., and Heruni Amalia. "Eritroderma et causa psoriasis vul
garis." UMI Medical Journal 2.1 (2017): 57-66.
12. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). P
anduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi In
donesia. 2021. Jakarta : PERDOSKI
13. Pilar, N. A dan Sutyatini, I. D. A. Profil Pasien Psioriasis Vulgaris di Unit Ra
wat Jalan Dapartemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Saki Pusat
Angkatan Darat gatot Soebroto Jakarta Periode Mei- juli 2021. 5(2). 2022.Av
ailable from : http://medikakartika.unjani.ac.id

14

Anda mungkin juga menyukai