Anda di halaman 1dari 7

STATUS PASIEN

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. slametriadi
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen
Tanggal Pemeriksaan : 1 agustus 2017
Ruangan Undata : Poli Klinik Kulit dan Kelamin RSUD Undata

II. ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Bintik hitam pada wajah dan leher
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien laki-laki usia 53 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin
dengan keluhan muncul bintik yang berwarna hitam pada wajah dan leher.
Bintiiik hitam tersebut dialami sejak 4 tahun yang lalu, dan muncul secara
perlahan-lahan. Awalnya bintik kecil kemudian menjadi besar seukuran jarum
pentul. Pasien tidak mersakan gatal maupun nyeri pada bintik hitam tersebut,
namun pasien merasa terganggu dengan hal tersebut secara kosmetik.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Pasien mengatakan pernah melakukan operasi pada bintik hitam yang berada
pada wajah sekitar 4 tahun yang lalu, dan pernah melakukan operasi Ca.
Prostat

Riwayat Penyakit Keluarga:

1
Pasien mengatakan tidak ada yang mengalami hal tersebut dalam keluarga.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Status Generalis
1) Keadaan Umum : Sakit Ringan
2) Status Gizi : Gizi Baik
3) Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda Vital
1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg
2) Nadi : 80 x/menit
3) Respirasi : 20 x/menit
4) Suhu : 36.7C

Status Dermatologis
Ujud Kelainan Kulit
Wajah : terdapat papul hiperpigmentasi yang berbatas tegas,
berukuran miliar
Leher : terdapat papul hiperpigmentasi yang berbatas tegas,
berukuran miliar
Ketiak : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Perut : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Punggung : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Dada : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Bokong : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Genitalia : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Ekstremitas Atas : Tidak terdapat ujud kelainan kulit
Ekstremitas Bawah : Tidak terdapat ujud kelainan kulit

IV. DOKUMENTASI KASUS

2
Gambar 1. Keratosis seboroik pada regio facia

Gambar 2. Keratosis seboroik pada regio cervical dan clavicula

V. RESUME
Pasien laki-laki usia 43 tahun dating ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD Undata dengan keluhan terdapat papul hiperpigmentasi pada regio
fascia bilateral dan regio cervical menyebar hingga regio clavicula yang
dirasakan sejak 4 tahun yang lalu, papul tersebut muncul secara perlahan-
lahan
VI. DIAGNOSIS KERJA
Keratosis Seboroik

3
VII. DIAGNOSIS BANDING
- Nevus pigmentosus
- Keratosis sinilis
- Melanoma maligna

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN


- Pemeriksaan histopatologi

IX. PENATALAKSANAAN
Electrocautery

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungtionam : bonam
Qua ed cosmeticam : bonam
Quo ed sanationam : bonam

PEMBAHASAN

Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang sering dijumpai pada orang tua
berupa tumor kecil atau makula hitam yang menonjol diatas permukaan kulit.
Penyebab pasti dari keratosis seboroik belum diketahui. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa faktor keturunan memegang peranan penting. Pada individu

4
yang mempunyai predisposisi genetik, pembentukan keratosis seboroik juga dapat
dipacu oleh kerusakan aktinik ( actinic damage ) dan kadang kadang bentuk lesi
kulit yang lain seperti drug eruption. Ada pula yang mengatakan bahwa terpapar
sinar matahari secara kronis yang menjadi penyebabnya. Proses terjadinya
disebabkan oleh efek kumulasi dari energi radiasi sinar matahari. sebagian besar
kasus menyerang mareka yang berkulit putih dan terpapar sinar matahari.1,2
Dari epidemiologi di katakan Keratosis seboroik kurang umum di populasi
dengan kulit gelap dibandingkan dengan mereka yang memiliki kulit putih,
namun orang-orang kulit hitam mengembangkan varian keratosis seboroik yang
disebut dermatosis papulosa nigra. Lesi ini mempengaruhi wajah, terutama pipi
atas dan lateral daerah orbita. Lesi ini kecil, pedunkulasi, dan sangat berpigmen
dengan elemen keratotic minimal. Awal lesi ini umumnya berawal darikeratosis
seboroik biasa. Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang umum pada individu
yang lebih tua. Mereka tampak meningkat seiring dengan meningkatnya usia.
Keratosis seboroik juga telah ditemukan terjadi pada individu muda.1,2
Pasien ini seorang laki-laki yang berusia 53 tahun hal ini sesuai dengan
epidemiologi bahwa keratosis seboroik terjadi pada individu yang lebih tua dan
muncul seiring bertambahnya umur. 1,2
Penatalaksanaan dari keratosis seboroik di bagi menjadi 2, yaitu terapi
medikamentosa dan terapi bedah. Medikamentosa Keratolytic agent dapat
menyebabkan epitelium yang menanduk menjadi mengembang, lunak, maserasi
kemudian deskuamasi.1
Amonium lactat lotion
Mengandung asam laktat dan asam alfa hidroxi yang telah terbukti
mengurangi keratosis seboroik.3
Trichloroacetic acid
Membakar kulit, keratin dan jaringan lainya. Dapat menyebabkan iritasi
lokal. Pengobatan keratosis seboroik dengan 100% trichloroacetic acid dapat
menghilangkan lesi, tepi penggunaanya harus ditangan profesional yang ahli.
Terapi bedah3
Krioterapi

5
Merupakan bedah beku dengan menggunakan cryogen bisa berupa
nitrogen cair ataukarbondioksid padat. Mekanismenya adalah dengan
membekukan sel-sel kanker, pembuluh darah dan respon inflamasi lokal.4
Bedah listrik
Bedah listrik ( electrosurgary ) adalah suatu cara pembedahan atau
tindakan dengan perantaraan panas yang ditimbulkan arus listrik bolak-balik
berfrekuensi tinggi yang terkontrol untuk menghasilkan destruksi jaringan
secara elektif agar jaringan parut yang terbentuk cukup estetis den aman baik
bagi dokter maupun penderita.4
Prognosis alopesia areata, untuk Quo ad vitam adalah bonam karena tidak
mengganggu tanda-tanda vital, untuk Quo ad functionam adalah bonam karena
tidak mengganggu fungsi tubuh sedangkan untuk Quo ad sanationam adalah
bonam namun bila tidak segera ditangani keratosis seboroik akan bertambah
menjadi besar.5

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Balin, Arthur. 2009. Seborrheic Keratosis.http://emedicine.medscape.com

/article/10577-overview

2. Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Penerbit Hipokrates. Jakarta

3. Siregar, R.A., 2005. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC.

4. Wolff, K. et al. 2008. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine.

Seventh edition. McGraw Hill.

5. Halfian, 2006. Keratosis Seboroik. Diakses dari http://halfian.multiply.com

/journalitem/20/KERATOSIS_SEBOROIK

Anda mungkin juga menyukai