MAHENDI
2019.04.2.0119
1. Identitas pasien
Nama : Tn S
Umur : 68 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Sidoarjo
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan : Pensiun PNS
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Tanggal Pemeriksaan : Rabu, 4 September 2019
2. ANAMNESA
Keluhan Utama
Bercak merah bersisik pada bagian punggung dan paha.
Keluhan Tambahan
Gatal, nyeri dan terasa panas
2. ANAMNESA
Riwayat Penyakit Sekarang (Autoanamnesa)
Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSAL Dr. Ramelan dengan keluhan pada kulitnya ada
bercak kemerahan bersisik dan terasa sangat gatal dan terasa panas pada punggung dan paha. Keluhan
semakin bertambah pada saat terkena air dan pada saat udara dingin. Keluhan berkurang setelah
pasien meminum obat.
Keluhan tersebut sudah dialami pasien sejak 3 bulan yang lalu berawal dari paha yang terasa gatal
kemudian juga muncul didaerah punggung dan pasien menggaruk dan bercak bertambah luas dan
parah. Awalnya pasien berobat ke RS Anwar medika Sidoarjo lalu didiagnosa oleh dokter terkena
psoriasis vulgaris. Pasien juga diberikan salep, Namun pasien merasa tidak membaik masih muncul
bercak kemerahan, bersisik, nyeri dan gatal pada punggungnya.
2. ANAMNESA
Riwayat Psikososial
Pasien merupakan pension PNS
Pasien mandi dua kali sehari secara teratur.
Pasien sehari-hari istirahatnya cukup
Pasien tidak pernah merokok.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Kurang baik
Kesadaran : Compos mentis
Status gizi : Baik
Kepala : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
Lumbal : Lihat status dermatologis
Thorax : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Lihat status dermatologis
3. PEMERIKSAAN FISIK
Status Dermatologis
Status Dermatologis
Lokasi : Regio lumbalis
Efloresensi : tampak plak eritematous yang
tertutup skuama tebal berwarna putih.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Kulit
o Karsvlek phenomenon / fenomena tetesan lilin (+)
o Koebner phenomenon tidak dilakukan
o Auspitz sign (+)
4. Diagnosa kerja
5. Diagnosa banding
Non Medikamentosa:
Edukasi kepada pasien tentang penyakitnya
Menyarankan pasien untuk menghindari stress dan kelelahan
Menganjurkan pasien untuk meminum obat secara teratur dan kontrol berkala
Memberitahukan pasien untuk tidak menggaruk dan memanipulasi lesi
7. PLANNING terapi
Medikamentosa:
Sistemik
Loratadine 10 mg 1x1
Asam Folat 1x1
Topikal
Emolien cream u.e
7. PLANNING terapi
Monitoring:
Keluhan pasien
Hasil terapi
Perkembangan bercak
8. PROGNOSIS
Psoriasis vulgaris tidak menyebabkan kematian, Prognosis baik, walaupun bersifat kronik residif,
penderita dapat menghindari faktor pencetus dan berobat secara teratur.
1. DEFINISI
Psoriasis adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang ditandai dengan plak
merah berbatas tegas tertutup skuama tebal.
Psoriasis : penyakit inflamasi pada kulit yang penyebabnya autoimun, bersifat
kronik dan residif (Djuanda, Hamzah and Aisah, 2011; James et al., 2016).
Psoriasis vulgaris ditandai dengan lesi khas berupa plak, eritematous, dan sisik
tebal yang terdistribusikan dengan tendensi simetris.
Predileksi : bagian siku dan lutut (ekstensor ekstremitas), lumbosakral, pantat,
dan genital. (Pratiwi et al. 2017).
2. EPIDEMIOLOGI
Faktor Predisposisi
Stress
Trauma
Obesitas
Merokok
Faktor endokrin
Gangguan metabolisme
Obat
Infeksi
Faktor Genetik
3.patogenesis
Psoriasis merupakan proses inflamasi yang terjadi akibat kelainan
sistem imun,
hal ini dipengaruhi oleh faktor genetic dan faktor lingkungan. Diketahui
bahwa terjadi akumulasi sel CD4+ TH1 dan CD8+ T di lapisan epidermis.
Sel T yang ada dilapisan kulit mensekresi sitokin dan growth factor yang
menginduksi hiperproliferasi keratinosit
timbul lesi
4. Gambaran klinis
Kulit
• Lesi : plak kemerahan, batas tegas, skuama tebal transparan/putih keabuan berlapis pada
permukaan lesi.
• Ukuran bervariasi : papul kecil sampai dengan plak yang menutupi area tubuh yang luas.
• Di bawah skuama tampak kulit berwarna kemerahan mengkilat dan tampak bintik-bintik
perdarahan pada saat skuama diangkat (tanda Auspitz).
• Psoriasis dapat timbul pada tempat trauma (fenomena Koebner).
• Penggoresan skuama utuh dengan mengggunakan pinggir gelas objek akan menyebabkan
perubahan warna lebih putih seperti tetesan lilin (fenomena Karsvlek).
• Predileksi : siku, lutut, kulit kepala, sakrum, dan punggung
4. Gambaran klinis
Kuku 4. Gambaran klinis
• Psoriasis dapat menyebabkan kelainan kuku (sekitar
50%).
• Khas = pitting nail / nail pit yang berupa lekukan-
lekukan miliar.
• Yellow dis = kuku berwarna kekuningan
4. Gambaran klinis
Sendi
Dermatofitosis: keluhan gatal sekali, pada psoriasis gatalnya lebih ringan. Selain itu, pada
pemeriksaan KOH juga dapat ditemukan jamur.
Dermatitis seboroik: predileksi di area yang banyak mengandung kelenjar sebasea (area
seboroik) seperti kulit kepala, alis mata, sudut nasolabial, telinga, regio sternum, dan
lipatan. Sedangkan lesi psoriasis terutama berada di tempat yang sering terkena trauma
seperti siku, lutut, sakrum, genitalia, punggung, skapula, dan kepala. Skuama psoriasis
tipis, berwarna putih, kering, dan mengkilat, sedangkan dermatitis seboroik tampak
berminyak dan kekuning-kuningan.
Pityriasis rosea : ditandai dengan makula eritematosa berbentuk oval dengan skuama tipis
yang tersusun mengikuti lipatan kulit di daerah badan, lengan atas serta tungkai atas.
Sebagian besar kasus diawali dengan lesi inisial yang disebut herald patch.
7. komplikasi
Peningkatan morbiditas dan mortalitas terhadap gangguan kardiovaskular, terutama pada penderita
psoriasis kronis atau berat. Resiko infark miokard meningkat terutama pada penderita usia muda
dengan psoriasis berat.
Gangguan psikososial, yang menyebabkan penolakan sosial, merasa malu, dan menurunnya
kepercayaan diri, bahkan depresi.
8. terapi
Tujuan terapi : menurunkan keparahan penyakit sehingga pasien dapat beraktivitas dalam
pekerjaan dan kehidupan sosial.
Terapi pada psoriasis : terdiri atas terapi topikal dan terapi sistemik.
Mekanisme terapi : dengan regulasi pada system imun.
Pemilihan terapi didasarkan atas tingkat keparahan penyakit dan perluasan penyakit
ALGORITMA TERAPI PADA PSORIASIS
9. prognosis