Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

SEBORIASIS

ATRIS M. KELANIT
0080840031

PEMBIMBING:
DR. LUCKY V. WAWORUNTU, SP.KK, FINS-DV
 
PENDAHULUAN

Psoriasis
Psoriasis  penyakit yang penyebabnya auto
imun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan
adanya bercak eritema berbatas tegas dengan
skuama kasar, berlapis lapis dan transparan disertai
fenomen tetesan lilin, autspitz dan kobner.
Sinonim
Psoriasis juga disebut psoriasis vulgaris.
Epidemiologi
Kasus psoriasis makin sering dijumpai. Meskipun
penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi
menyebabkan gangguan kosmetik
Insidens pada orang kulit putih lebih tinggi dari
pada kulit berwarna.
Insidens pada pria agak lebih banyak daripada
wanita, psoriasis terdapat pada semua usia, tetapi
umumnya pada orang dewasa.
Etiopatogenesis
Penyebab psoriasis tidak diketahui, tetapi faktor
genetik berperan dalam penyakit ini. Bila orang
tuanya tidak menderita psoriasis risiko mendapatkan
psoriasis 12%, sedangkan jika salah satu orang
tuanya menderita psoriasis maka resikonya
mencapai 34-39%.
Gambar 1. Etiopatogenesis Psoriasis
Gejala Klinis
Lesi psoriasis memiliki empat karakteristik yaitu:
1.
Bercak-bercak eritem yang meninggi (plak) dengan
skuama di atasnya.
2. Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih
seperti mika dan transparan
3. Pada kulit terdapat eritema mengkilap yang
homogen dan terdapat perdarahan kecil jika
skuama dikerok (auspitz sign)
4. Ukuran lesi bervariasi-lentikuler, numuler, plakat
Gambar 3. Kelainan kuku pada psoriasis
Gambar 2. Tampak plak eritematous psoriasis dengan
skuama tebal berlapislapis berwarna putih seperti
mika
Penatalaksanaan
 Pengobatan Sistemik : Kortikosteroid, Levodopa,
Asitetrin , Siklosprorin

 Pengobatan Topikal : Preparat ter, Kortikosteroid,


Ditranol, Pengobatan dengan penyinaran,
Calcipotrial, Tazaroten, Emolien
Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik  peradangan permukaan
kulit berbentuk lesi skuamosa (bercak disertai
semacam sisik), bersifat kronik, yang sering terjadi
di area kulit berambut dan daerah kulit yang banyak
mengandung kelenjar sebasea, seperti kulit kepala,
wajah, tubuh bagian atas dan area pelipatan tubuh
(ketiak,selangkangan).
Epidemiologi
Dermatitis seboroik ini sering terjadi pada pria
dan pada mereka dengan kecenderungan memiliki
banyak ketombe pada daerah kulit kepala, ada juga
beberapa daerah yang sering terkena dermatitis
seboroik.
Selain itu, beberapa obat-obat tertentu diduga
memicu terjadinya dermatitis seboroik, seperti:
cimetidine, ethionamide, griseofulvin, haloperidol.
Gejala Klinis
Kelainan kulit berupa eritema dan skuama yang
berminyak dan agak kekuningan, batasnya agak
kurang tegas.
Gejala Pada Bayi
Gejala Pada Dewasa
 Pengobatan
Pengobatan sistemik : Kortikosteroit, Isotretinoin.
Pengobatan Topikal : Ter, Resorsin 1-3%, Sulfur
praesipitatum 4 – 20%, KortikosteroitKrim ketakonasol
2%.

• Diagnosa Banding
 Psoriasis vulgaris di daerah kulit kepala
 Dermatitis atopic pada bayi
 Psoriasis Seboroik (Seboriasis)

Gambaran klinis psoriasis seboroik merupakan


gabungan antara psoriasis dan dermatitis seboroik, skuama
yang biasanya kering menjadi agak berminyak dan agak
lunak.
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. IS
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur: 19 tahun
Alamat : Padang Bulan
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : S-1
Status Pernikahan : Belum menikah
Suku Bangsa : Papua
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Kulit kepala timbul sisik berwarna putih dan
disertai gatal.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSUD Dok II Jayapura
dengan keluhan kulit kepala timbul sisik berwarna putih dan
disertai gatal yang di rasakan sejak ± 6 bulan yang lalu. Pasien
mengaku awalnya timbul setelah pasien menggunakan obat untuk
meluruskan rambut, pertama timbul sisik hanya berjumlah 1,
namun kemudian bertambah banyak dan menjadi besar
menutupi daerah kepala dan menyebar ke punggung pasien.
Pasien sudah berobat ke dokter namun belum ada perubahan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan dan sakit
seprti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


Anggota keluarga pasien tidak ada yang mengalami
keluhan seperti ini.
 
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis : dalam batas normal.

Status dermatologis :
Lokasi : Regio capitis
Efloresensi : tampak plak eritem berbatas tegas,
berukuran plakat dengan skuama
kasar.
Status Dermatologis
Lokasi : Regio Vertebralis
Efloresensi : Tampak plak eritmea polikistik
multipel berbatas tegas dengan
skuama kasar.
RESUME

Seorang laki-laki berusia 19 tahun datang ke Poli Kulit dan


Kelamin RSUD Dok II Jayapura dengan keluhan timbul sisik
berwarna putih, disertai gatal pada daerah kepala ± 6 bulan
SMRS. Keluhan ini makin dirasakan semakin meluas keseluruh
daerah kepala dan punggung, sehingga pasien mulai menggaruk
dan menimbulkan bekas garukan, sebelumnya sudah berobat ke
dokter namun keluhan tidak sembuh.
pasien juga mengeluhkan terdapat bercak-bercak kemerahan dan
bersisik putih pada daerah punggung, awalnya hanya satu dan
kecil sebesar uang logam kemudian menjadi banyak. Di keluarga
pasien, tidak ada yang mengalami keluhan seperti ini.
Pada status dermatologis, didapatkan pada Regio capitis, tampak
plak eritem berbatas tegas, berukuran plakat dengan skuama
kasar. Regio Vertebralis, tampak plak eritmea polikistik multipel
berbatas tegas dengan skuama kasar.
DIAGNOSIS BANDING
Psoriasis Vulgaris
 
DIAGNOSIS
Dermatitis Seboroik
Psoriasis

PENATALAKSANAAN
Terapi yang dibeikan pada pasien yaitu :
 Medikamentosa : antihistamin dan kortikosteroid topikal
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Ad bonam
PEMBAHASAN

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaa fisik didapatkan,


pasien seorang laki-laki usia 19 tahun datang ke Poli Kulit dan
Kelamin RSUD Dok II Japaura dengan keluhan kulit kepala
timbul sisik berwarna putih dan disertai gatal yang di rasakan
sejak ± 6 bulan yang lalu. Hal ini sesuai dengan kepustakaan
yang menyatakan bahwa diagnosis banding psoriasis adalah
dermatitis seboroik dan ptiriasis rosea dari temuan klinis
penderita yaitu dijumpainya plak eritematosa berbatas tegas
bentuk bervariasi dengan ukuran 3-5 cm diatasnya terdapat
skuama tebal, kering putih, sebagian transparan.
Penatalksanaan yaitu diberikan terapi antihistamin dan
kortikosteroid topikal.
Diagnosis dermatitis seboroik ditegakkan dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Pada status dermatologis, didapatkan pada
regio capitis, efloresensi: tampak plak eritem berbatas
tegas, dengan skuama kasar. Ini sesuai dengan gejala
klinis dari dermatitis seboroik.
Pengobatan yang dapat diberikan untuk
dermatitis seboroik pada adalah kortikosteroid topikal,
missal dengan deksosimetasone.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai