OLeh :
dr. Hudson G Worabai
Pembimbing :
dr. Benny Trisaktyari, Sp.PD, FINASIM
DIAGNOSIS IGD
Diagnosis primer : Obs. Dypsneu ec pneumonia
Diaganosis Sekunder : Dyspepsia
TERAPI IGD
- O2 sungkup 8 lpm
- IVFD Ringer Lactat 20 tpm
- Inj. Cefotaxime 1gr/8jam (IV) Skin test
- Inj. Omeprazole 40mg/12 jam (IV)
- Inj. Antrain 1gr/8jam
- Paracetamol tab 3 x 500mg (PO)
- Konsul dr. Benny,SpPD Saran
- Sucralfat Sirup 4 x 1 cth (PO)
- Domperidone sirup 4 x 1 cth (PO)
- N-Acetylcysteine 3 x 200mg (PO)
- Inj. Antrain diganti dengan santagesik 1gr/8 jam
FOLLOW UP RUANGAN
Objectif : Planning
Keadaan umum : tampak sakit sedang • O2 Nasal Kanul 3 Lpm
• IVFD Dextrose 5% 500ml : Ringer
Kesadaran : Compos Mentis ( GCS : E4V5M6) Laktat 500ml /12 jam (IV)
TD : 90/60 mmhg N : 108x/m • Inj. Cefotaxim 1 gr/ 8 jam (skin
test) (IV)
RR : 24 x/m SpO2 : 98% SB: 37,6°C • Inj. Omeprazol 40 mg/ 12 jam (IV)
Pemeriksaan fisik : • Inj. Santagesik 1gr/ 8 jam (IV)
• Sucralfat Sirup 4 x 1 cth (PO)
Kepala dan leher dalam batas normal • Domperidone sirup 4 x 1 cth (PO)
Thoraks : Paru : Simetris, suara nafas vesikuler, Rhonki basah • Alprazolam 2 x 0,25mg (PO)
• N-Acetylcysteine 3 x 200mg (PO)
halus (+/+), wheezing -/- • Paracetamol 3 x 500mg (K.P)
Jantung : BJ I – II Reguler,, mumur (-), Gallop (-)
Terapi Non Farmakolgi
Abdomen : Datar, bising Usus (+), , perkusi :timpani, Nyeri -Diet makan makanan yang pedas,
tekan pada region epigastrium, Hepar lien tidak teraba asam, kopi, teh dan jahe
- Edukasi Psikis
Ektremitas : udem (-/-), akrat Hangat (+/+)
Tanggal 24/ 05/2022
Subjectif: Assesment : Pneumonia pada pasien
Nyeri Uluh hati (-), Sesak berkurang, demam (+) dyspepsia kronis dengan stress akut
Objectif :
Keadaan umum : tampak sakit sedang Planning
Kesadaran : Compos Mentis ( GCS : E4V5M6) • O2 Nasal Kanul 3 Lpm
TD : 100/60 mmhg N : 110x/m • IVFD Dextrose 5% 500ml : Ringer
Laktat 500ml /12 jam (IV)
RR : 24 x/m SpO2 : 99% SB: 37,6°C
• Paracetamol tab 3 x 500mg (K.P)
(PO)
Pemeriksaan fisik : • Inj. Cefotaxim 1 gr/ 8 jam (skin
Kepala dan leher dalam batas normal test) (IV)
Thoraks : Paru : Simetris, suara nafas vesikuler, Rhonki • Omeprazol 40 mg/ 12 jam (IV)
basah halus (+/+), wheezing -/- • Sucralfat Sirup 4 x 1 cth (PO)
Jantung : BJ I – II Reguler,, mumur (-), Gallop (-) • Domperidone sirup 4 x 1 cth (PO)
• Alprazolam 2 x 0,25mg (PO)
• N-Acetylcysteine 3 x 200mg (PO)
Abdomen : Datar, bising Usus (+), , perkusi :timpani,
Nyeri tekan pada region epigastrium, Hepar lien tidak Terapi Non Farmakologi
teraba • Diet makan makanan yang peds,
asam, kopi, teh dan jahe
Ektremitas : udem (-/-), akrat Hangat (+/+) • Eduasi Psikis
Tanggal 25/ 05/ 2022
Subjectif:
Demam (+), Nyeri Uluh hati (-), Sesak (+)
Assesment : Pneumonia pada pasien
Objectif : dyspepsia kronis dengan stress akut
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis ( GCS : Planning
• O2 Sungkup 8 lpm
E4V5M6)
• IVFD NaCl 500ml/12 jam (IV)
Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Dopamin 3-5mcg/KgBB (IV)
Kesadaran : Compos Mentis ( GCS : E4V5M6)
• Paracetamol drip 1gr/ 8jam (IV)
TD : 80/60 mmhg N : 101 x/m
• Inj. Cefotaxim 1 gr/ 8 jam (skin
RR : 24 x/m SpO2 : 96 % SB: 37,9°C
test) (IV)
• Inj. Omeprazol 40 mg/ 12 jam
Pemeriksaan fisik : (IV)
Kepala dan leher dalam batas normal • Sucralfat Sirup 3 x 1 cth (PO)
Thoraks : Paru : Simetris, suara nafas vesikuler, Rhonki • Domperidone sirup 4 x 1 cth (PO)
basah halus (+/+), wheezing -/- • Alprazolam 2 x 0,25mg (PO)
Jantung : BJ I – II Reguler,, mumur (-), Gallop (-) • N-Acetylcysteine 3x200mg (PO)
Pemeriksaan fisik :
Kepala dan leher dalam batas normal
Thoraks : Paru : Simetris, suara nafas vesikuler, Rhonki
basah halus (+/+), wheezing -/-
Jantung : BJ I – II Reguler,, mumur (-), Gallop (-)
Planning
• IVFD Dextrose 5% 500ml /Ringer Lactat 500ml /12
jam (IV)
• Inj. Cefotaxim 1 gr/ 8 jam (skin test) (IV)
• Omeprazol 40 mg/ 12 jam (IV)
• Paracetamol drip 1 gr (KP)
• Sucralfat Sirup 3 x 1 cth (PO)
• Domperidone sirup 4 x 1 cth (PO)
• N-Acetylcysteine 3 x 200mg (PO)
Objectif :
Keadaan umum : tampak sakit sedang Assesment : Pneumonia pada pasien
dyspepsia kronis dengan stress akut
Kesadaran : Compos Mentis (GCS : E4V5M6)
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Planning
Kesadaran : Compos Mentis ( GCS : E4V5M6)
• IVFD NaCl 500ml/ 12 jam (IV)
TD : 110/70 mmhg N : 84 x/m
• Inj. Cefotaxim 1 gr/ 8 jam (skin
RR : 20 x/m SpO2 : 99 % SB: 36,5°C
test) (IV)
• Lansoprzol 1x 20mg (PO)
Pemeriksaan fisik : • Sucralfat Sirup 3 x 1 cth (PO)
Kepala dan leher dalam batas normal • Domperidone sirup 3 x 1 cth (PO)
Thoraks : Paru : Simetris, suara nafas vesikuler, Rhonki • N-Acetylcysteine 3x200mg (PO)
basah halus (+/+), wheezing -/-
Jantung : BJ I – II Reguler,, mumur (-), Gallop (-) Terapi Non Farmakologi
• Diet makan makanan yang peds,
asam, kopi, teh dan jahe
Abdomen : Datar, bising Usus (+), , perkusi :timpani,
• Eduasi Psikis
Nyeri tekan pada region epigastrium (-), Hepar lien tidak
teraba
• Tatalaksana pneumonia pada pasien ini • Penatalaksanaan Dual terapi yang dimaksud
sesuai dengan teori kerena sebelum adalah kombinasi antara regimen yang terdiri
antibiotika definitif diberikan antibiotik dari antibiotika β-lactam, makrolide, atau
empiris dan terapi suportif perlu fluroquinolon. Sedangkan monoterapi yang
diberikan untuk menjaga kondisi pasien. dimaksud adalah penggunaan golongan β-
lactam atau fluoroquinolon sebagai agen
tunggal.
MENGAPA PADA KASUS INI DI DIAGNOSIS DENGAN
DYSPEPSIA ?
• Dispepsia menurut kriteria Roma III adalah
suatu penyakit dengan satu atau lebih gejala
Karena pada anamnesis, pemeriksaan fisik
yang berhubungan dengan gangguan di
dan pemeriksaan penunjang didapatkan pada
gastroduodenal yaitu : Nyeri epigastrium, Rasa
kasus ini yaitu pasien sering telat makan,
terbakar di epigastrium, Rasa penuh atau tidak
setelah makan pasien merasa cepat kenyang,
nyaman setelah makan, Rasa cepat kenyang.
tidak bisa makan dan minum dikarenakan
Gejala yang dirasakan harus berlangsung
setiap kali makan pasien merasa mual.
setidaknya selama 3 bulan terakhir. Riwayat
Riwayat penyakit dahulu pasien mempunyai
penyakit seperti riwayat makanan (diet),
riwayat penyakit lambung, pasien juga
masalah psikologis dan factor social, sehingga
mempunyai masalah keluarga ± 9 bulan. Pada
memungkinkan mencari hubungan antara gejala
pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang,
yang timbul dengan diet, aktifitas maupun
Tekanan darah 100/60mmhg, Nadi 110x/m,
stress. Pemeriksaan penunjang menurut teori
Respirasi 26x/m, saturasi oksigen 96% dengan
Biasanya meliputi hitung jenis sel darah
pemberian O2 8 lpm, pada pemeriksaan region
lengkap Jika ditemukan leukositosis berarti
abdomen didapatkan tekan pada regio
terdapat tanda – tanda infeksi.
epigastrium dan Pada pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan penunjang endoscopy merupakan
laboratorium didapatkan peningkatan leukosit
pemeriksaan baku pada dyspepsia, selain
12.960 (103/uL) dan neutrofil 86.300 (103/uL)
sebagai diagnostic sekaligus terapeutik.
dan terdapat penurunan Haemoglobin namun
• Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
namun tidak spesifik.
dan pemeriksaan penunjang maka diagnosis
kasus ini dengan dyspepsia sesuai dengan teori
BAGAIMANA PENATALAKSANAAN DYSPEPSIA ?