LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : An. Y
Usia : 4 Tahun
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Status :-
1
B. Anamnesis
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan gatal seluruh tubuh sejak 1
bulan yang lalu, gatal terus-menerus tanpa disertai rasa sakit dan panas. Pada
Riwayat DM disangkal
Riwayat Pengobatan :
C. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
2
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 90x/menit
Suhu : 36,5 0 C
Kepala / leher :
Rambut : normal
Telinga : normal
Abdomen : dbn
Ekstremitas :
Status Lokalis
Regio Generalisata
3
- Auspitz Sign (+) , Karvlek Sign (+)
Gambar 1.1 Tampak makula eritema tertutupi squama tebal dan tampak bersisik
Gambar 1.2 Tampak makula eritema tertutupi squama tebal dan tampak bersisik,
berbentuk plakat
Gambar 1.2 Tampak makula eritema multiple, beberbentuk nodul dan plakat
4
D. Diagnosis
Psoriasis Vulgaris
E. Diagnosis Banding
Ptyriasis Rosea
Dermatitis Seboroik
Liken Planus
F. Penatalaksanaan
- Krim Hidrokortison 1%
- Edukasi :
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Psoriasis berasal dari bahasa Yunani “psora” yang berarti gatal, ketombe
atau ruam, meskipun sebagian besar pasien tidak mengeluhkan rasa gatal.
serta beberapa faktor penyerta seperti obesitas, trauma, infeksi, serta defisiensi
diferensiasi epidermis. Psoriasis dapat timbul pada semua usia, terutama 15-30
komorbiditas.2
B. Epidemiologi
insidens pada pria ataupun wanita. Beberapa variasi klinisnya antara lain
6
psoriasis vulgaris (85-90%) dan arthritis psoriatika (10%). Seperti lazimnya
Penyakit ini terjadi pada segala usia, tersering pada usia 15-30 tahun. Puncak
usia kedua adalah 57-60 tahun. Bila terjadi pada usia dini (15-35 tahun),
serta ada riwayat keluarga, lesi kulit akan lebih luas dan persisten.1
C. Etiopatogenesis
C.1 Etiologi
Etiologi yang tepat dari psoriasis belum ditemukan, sistem kekebalan dan
- Trauma
- Faktor Lingkungan
- Infeksi
- Obat-obatan
- Faktor Metabolik
7
- Faktor Psikis
- Faktor cuaca
C.2 Patogenesis
lesi kulit psoriasis. Aktivasi sel T dalam pembuluh limfe terjadi setelah
dilakukan pula oleh ligan dan reseptor tambahan yang dikenal sebagai
dan sel T memori yang kemudian masuk ke dalam sirkulasi sistemik dan
8
ditemukan banyak sitokin. Subset lain dari CD4+ adalah IL-17 (Th17) dan
D. Manifestasi Klinis
juga psoriasis tipe plak, dan merupakan tipe yang paling umum. Istila
yang berbeda. 5
(A) (B)
(C) (D)
9
(E) (F)
Gambar 2.1 Manifestasi klinis psoriasis. (A,B) Psoriasis vulgaris muncul dengan
eritematosa, plak bersisik pada batang tubuh dan permukaan ekstensor tungkai. (C)
Psoriasis pustular umum. (D) Psoriasis pustular yang terlokalisasi di telapak kaki. Varian ini
biasanya mempengaruhi telapak tangan tangan juga; karenanya, psoriasis pustulosa
palmoplantaris. (E,F) Psoriasis invers mempengaruhi lipatan kulit (yaitu, aksila,
intergluteal, inframammary, dan keterlibatan genital).
1. Gejala Klinis 6
kosmetik.
- Lesi kulit yang pertama kali timbul biasanya pada tempat tempat yang
mudah terkena trauma antara lain : siku, lutut, sakrum, kepala dan genetalia,
berupa makula eritematus dengan batas jelas, terutup skuama tebal dan
transparan yang lepas pada bagian tepi dan lekat dibagian tengah. Skuama ini
kendor. Bentuk yang paling sering dijumpai adalah bentuk makula yaitu
berupa bercak yang dapat bulat atau oval dengan diameter satu sampai
beberapa sentimeter. Bentuk ini akan statis dalam jangkawaktu laa yang
punktata.
- Selain itu psoriasis dapat menyerang kuku dimana permukaan kuku menjadi
10
menebal dan terdapat subungual hiperkeratosis sehingga kuku terangkat dari
dasarnya. Dalam hal ini kuku tangan lebih sering diserang daripada kuku
kaki.
2. Pemeriksaan klinis6
b. Austpitz sign yaitu bila cara mengerok tadi diteruskan akan terlihat titik-
titik perdarahan oleh karean terkena papila dermis pada ujung-ujung yang
memanjang.
c. Koebner phenomena yaitu bila pada kulit yang masih normal terkena
trauma atau garukan makan akan timbul lesi baru yang bersifat sama dengan
yang telah ada. Sifat seperti ini juga ditemukan pada likhen planus, likhen
3. Pemeriksaan Penunjang6
11
2. Pemeriksaan ASTO (anti-streptolysin titer O), pemeriksaan faktor
F. Penatalaksanaan
a. Non Medikamentosa2
1. Pasien datang, tentukan tipe, luas area yang terkena, dan atau PASI
3. Pemilihan pengobatan
- Pemilihan terapi atau perpindahan terapi dari yang satu ke yang lain
tergantung pada:
12
4. Identifikasi dan penghindaran faktor pencetus
6. Konsultasi
- Poliklinik gigi mulut, THT, dan radiologi untuk mencari fokal infeksi
b. Non Medikamentosa
Prinsip
Pasien tidak perlu dirawat kecuali untuk pasien psoriasis pustulosa atau
sistemik.
sampai berat, selain itu juga dipakai untuk mengobati psoriasis yang tidak
Langkah 3: Pengobatan sistemik (obat makan atau obat suntik) khusus untuk
psoriasis sedang sampai parah (lebih dari 10% permukaan tubuh) atau
psoriatik arthritis berat (disertai dengan cacat tubuh). Juga dipakai untuk
1. Terapi Topikal
13
asam glikolat dan lainnya.
dengan obat topikal lain, fototerapi, obat sistemik. Skalp: lotion, spray, solusio
potensi rendah bentuk krim atau gel. Palmar dan plantar: steroid potensi
Jangan digunakan pada saat terapi sinar karena asam salisilat dapat
2. Fototerapi/ Fotokemoterapi
14
- Dosis awal: menurut tipe kulit 20-60 mJ/cm2 atau 50% minimal erythemal
dose (MED), dosis dinaikan 5-30 mJ/cm2 atau ≤25% MED awal,
- Efek: penyembuhan awal terlihat setelah 8-10 terapi, kulit bersih dapat
- Dosis awal: menurut tipe kulit 130-400 mJ/cm2 atau 50% minimal
erythemal dose (MED), dosis dinaikan 15-65 mJ/cm2 atau ≤10% MED
PUVA2,14-16 (A,1)
- Efek: penyembuhan awal terlihat dalam satu bulan terapi, 89% pasien
UVA menurut tipe kulit 0,5-3,0 J/cm2, dosis dinaikan 0,5-1,5 J/cm2
3. Terapi Sistemik
Konvensional 2
a. Metotreksat
15
- Dosis: diberikan sebagai dosis oral 2,5-5 mg selang 12 jam. Dosis dapat
Pemberian asam folat 1 mg perhari atau 5 mg per minggu secara oral, pada
- Toksisitas: peningkatan nilai fungsi hati (bila 2 kali lipat pantau lebih
sering; 3 kali lipat turunkan dosis dan bila lebih dari 5 kali lipat hentikan
setiap 1,5 gram. Pasien dengan risiko kerusakan hati, biopsi hati
16
leukopenia, trombositopenia, anemia yang bermakna, hipersensitivitas
terhadap metotreksat.
- Pemantauan:
b. Siklosporin
perhatian seksama bila diberikan pada pasien dengan infeksi berat juga
17
hiperkalemia, hiperbilirubinemia, meningkatnya risiko infeksi dan
keganasan.
fungsi hati, profil lipid, magnesium, asam urat, dan potasium, uji
kehamilan.
psoriasis berat.
c. Retinoid
terjadi jauh lebih lambat jika digunakan untuk psoriasis tipe plak dan
guttata tetapi sangat baik jika dikombinasikan dengan PUVA dan UVB
radiasi rendah.
18
sendi, mialgia, hipertrigliserida, fungsi hati abnormal.
intrakranial.
tubuh.
novo (limfosit).
- Dosis: inisial 500-750 mg, dua kali/hari dan dapat naik dosis hingga 1,0-
19
- Kontraindikasi: pasien dengan infeksi berat dan keganasan.
e. Sulfasalazin
- Dosis: dosis awal 500 mg tiga kali/hari, dapat naik dosis sampai 1,0 gram
tiga kali/hari. Jika dapat ditoleransi dosis dapat dinaikan menjadi 1,0 gram
empat kali/hari.
- Toksisitas: sakit kepala, mual dan muntah namun hanya pada satu sampai
4. Agen Biologik
20
Agen biologik untuk psoriasis yang akan/telah tersedia di Indonesia:
Indikasi :
- Psoriasis derajat parah dan keadaan khusus, yaitu pasien dengan psoriasis
(Psoriasis Area Severity Index/PASI) >10, disertai dengan salah satu dari
4 kriteria berikut:
sendi.
diantaranya:
o Keterlibatan area luas pada kulit kepala yang tidak respon dengan obat
topikal
21
o Keterlibatan daerah yang tampak, seperti tangan (palmo plantar) dan
wajah
1. Kehamilan
2. Laktasi
6. Keganasan
7. Kelainan neurologis
G. Prognosis
Psoriasis guttata biasanya akan hilang sendiri (self limited) dalam 12-16
plakat kronik. Psoriasis tipe plakat kronis berlangsung seumur hidup, dan
interval antar gejala tidak dapat diprediksi. Remisi spontan dapat terjadi pada
BAB III
PEMBAHASAN
22
Pada laporan kasus ini, pasien seorang anak berusia 4 tahun datang
Pada anamnesa ditemukan oleh rasa gatal pada seluruh bagian tubuh yang
disertai bercak kemerahan. Lesi kulit yang bermunculan juga sesuai dengan
eritematus dengan batas jelas, terutup skuama tebal dan transparan yang lepas
pada bagian tepi dan lekat dibagian tengah. Skuama ini selalu menunjukkan
juga didukung oleh pemeriksaan klinis lesi pasien dimana ditemukan tanda-
tanda psoriasis yaitu Karsvlek phenomena, Austpitz sign dan Koebner. 6 dari
Psoriasis.
terapi yang adekuat pada pasien ini dapat memnberikan prognosis yang baik
DAFTAR PUSTAKA
23
1. Yuliastutsi Dwinidya. 2015. Tinjauan Pustaka : Psoriasis. Depok, Indonesia.
of Pharmaceutical Sciences.
6. Airlangga University Press, 2007. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 2.
7.
24