Anda di halaman 1dari 18

DEFINISI

Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit yang kronik dan residif,


mempunyai dasar genetik, dengan karakteristik gangguan
pertumbuhan dan diferensiasi epidermis. Psoriasis dapat timbul pada
semua usia, terutama 15-30 tahun. Sampai saat ini pengobatan hanya
menghilangkan gejala sementara (remisi), sehingga psoriasis sering
disebut sebagai penyakit seumur hidup. Penyakit ini tidak
membahayakan jiwa walaupun dapat mempengaruhi atau
mengganggu pekerjaan, kehidupan pribadi, dan kualitas hidup pasien.
Bila tidak diobati dengan benar penyakit dapat mengalami komplikasi
dan komorbiditas
KRITERIA DIAGNOSIS

Keluhan biasanya berupa bercak merah bersisik


mengenai bagian tubuh terutama daerah ekstensor
dan kulit kepala. Disertai rasa gatal. Pengobatan
menyembuhkan sementara kemudian dapat muncul
kembali. Dapat pula dijumpai keluhan berupa nyeri
sendi, bercak merah disertai dengan nanah, dan
bercak merah bersisik seluruh tubuh. Infeksi, obat-
obatan, stres, dan merokok dapat mencetuskan
kekambuhan atau memperburuk penyakit. Sering
disertai sindrom metabolik. Bisa ditemukan riwayat
fenomena Koebner.
Gambaran histologis psoriasis
Faktor genetik
 Studi populasi jelas menunjukkan bahwa insidensi
psoriasis lebih besar diantara hubungan tingkat
pertama dan tingkat kedua pasien dibandingkan
populasi umum. komponen genetik dapat
menjelaskan temuan ini, didukung oleh studi
konkordansi penyakit di antara pasangan kembar
yang menunjukkan risiko psoriasis yang dua sampai
tiga kali lebih tinggi di antara kembar monozigot
dibandingkan kembar dizigot
Faktor genetik
 Cara pewarisan psoriasis sangat kompleks. Analisis
telah mengidentifikasi bahwa terdapat sembilan
lokus yang berhubungan dengan psoriasis : lokus
tersebut dikenal sebagai psoriasis susceptibility 1
sampai 9 (PSORS1 sampai PSORS9). Penentu genetik
utama psoriasis adalah PSORS1, yang mungkin
menyumbang 35 sampai 50% dari
heritabilitas penyakit.
Fitur imunopatologis psoriasis
Studi pada tahun 1970 menunjukkan adanya peran
penting sel imun pada pasien dengan psoriasis,
memungkinkan adanya peran patogenik
Ditemukan bahwa psoriasis bisa disembuhkan pada
pasien yang sedang menjalani transplantasi sumsum
tulang dan psoriasis dapat berpindah dari donor
kepada resipen
Sistem imun bawaan dan peran
keratinosit

 Observasi klinis memperlihatkan adanya peran


penting dari sitokin alami interferon sebagai pemicu
psoriasis. Peningkatan interferon alfa, sel dendritik,
meningkat dan teraktivasi pada lesi awal psoriasis.
Relevansi fungsi dari interferon alfa dan
plasmasitosit telah diperlihatkan pada hewan
percobaan, dan interferon tipe 1 menetap di lesi
psoriasis
Sel dendritik
Sel dendiritik adalah kunci dari sistem imun yang
menjembatani antara imunitas bawaan dan imunitas
adaptif. Sel dendritik mieloid dermal meningkat pada
lesi psoriasis dan menginduksi proliferasi sel T, serta
memproduksi sitokin T helper 1.
Sel T

Sel T terutama mensekresi interferon-γ60 dan


interleukin-17. Jenis sel ini khusus dalam
imunosurveilans dari epitel, dan juga mengeluarkan
interleukin-22, sebuah sitokin kunci menghubungkan
efektor imun adaptif dan disregulasi epitel pada
psoriasis.
Sitokin
 Hipotesis dari adanya jaringan sitokin pada
timbulnya psoriasis mengusulkan peran sentral dari
sitokin proinflamasi, termasuk TNF-α. Untuk diingat
kembali, sebuah Teori telah divalidasi karena
keberhasilan klinis terapi anti-TNF dalam
pengobatan psoriasis. Berdasarkan analisis genetik
dalam penyakit ini, tiga sitokin dominan yang
tampaknya berpengaruh: interferon tipe 1,
interferon-γ, dan TNF-α.
DIAGNOSIS BANDING
 Diagnosis banding psoriasis:
- dermatitis numularis,
- pitiriasis likenoides,
- mikosis fungoides,
- penyakit bowen,
- dermatitis seboroik,
- sifilis psoriasiformis,
- eritroderma karena penyebab lain (penyakit kulit lain, alergi obat,
penyakit sistemik),
- lupus eritematosus kutan, neurodermatitis,
- pitiriasis rubra pilaris,
- kandidosis intertriginosa,
- intertrigo,
- onikomikosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bila terdapat keraguan dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang
1. histopatologi kulit atau kuku.
2. Pemeriksaan ASTO (anti-streptolysin titer O),
pemeriksaan faktor rheumatoid, foto rontgen tulang
sendi
PENATALAKSANAAN
NON MEDIKA MENTOSA
MEDIKAMENTOSA
- Langkah 1: Pengobatan topikal (obat luar) untuk psoriasis
ringan, luas kelainan kulit kurang dari 3%.
-Langkah 2: Fototerapi/fotokemoterapi untuk mengobati psoriasis
sedang sampai berat, selain itu juga dipakai untuk mengobati
psoriasis yang tidak berhasil dengan pengobatan topikal.
- Langkah 3: Pengobatan sistemik (obat makan atau obat suntik)
khusus untuk psoriasis sedang sampai parah (lebih dari 10%
permukaan tubuh) atau psoriatik arthritis berat (disertai dengan
cacat tubuh). Juga dipakai untuk psoriatik eritroderma atau
psoriasis pustulosa.
KRITERIA PENYEMBUHAN
Pengobatan dikatakan berhasil jika tercapai PASI 75
(berkurang sebanyak 75% dari PASI awal) dan
dikatakan gagal jika tidak mencapai PASI 50. PASI
antara 50 dan 75 dengan DLQI 5 dikatakan gagal.
EDUKASI
1. Penjelasan bahwa psoriasis adalah penyakit kronik
residif dan pengobatan yang diberikan hanya bersifat
menekan keluhan kulit bukan menyembuhkan.
2. Menghindari faktor pencetus (Infeksi, obat-obatan,
stres, dan merokok)
3. Kontrol secara teratur dan patuh terhadap
pengobatan

Anda mungkin juga menyukai