PENDAHULUAN
penyakit autoimun yang dapat bermanifestasi pada kulit dan sendi, dan bentuk
yang paling parah adalah eritroderma yang mempengaruhi seluruh kulit. Lesi
berupa makula eritem, berbatas tegas, ditutupi oleh skuama kasar yang berlapis-
lapis.1,2
Epidemiologi, awalnya insiden tertinggi terjadi pada usia 22,5 tahun (pada
anak-anak, rata- rata pada usia 8 tahun). Late : terjadi pada usia 55 tahun. Onset
awal kemungkinan lebih berat dan lama, dan selalu terdapat riwayat keluarga
yang terkena psoriasis. Insiden psoriasis terjadi 1,5- 2 % pada populasi negara
psoriasis generalis. Insiden antara laki-laki dan perempuan sama. Jika salah satu
orang tua terkena psoriasis, 8% keturunannya dapat mengalami psoriasis; dan jika
kedua orang tua mengalami psoriasis, anak memiliki faktor risiko 41 % dapat
1
psoriatic. Infeksi ; infeksi akut streptococcus. Stress: faktor internal sebesar 40 %
pada dewasa dan meningkat pada anak- anak. Obat : glukokortikoid sistemik, oral
plak kronis, yang paling umum jenis psoriasis, ditandai dengan baik plak
ekstensor dan daerah lumbosakral. Kulit kepala dan kuku keterlibatan adalah
petunjuk berguna untuk diagnosis. psoriasis guttate biasanya terlihat pada anak-
anak dan remaja setelah pernapasan atas Infeksi saluran dan ditandai oleh
beberapa plak kecil psoriasis Eritroderma psoriasis yang psoriasis luas yang
mempengaruhi lebih dari 80% daerah tubuh suface dan umum pustular psoriasis
yang ditandai dengan eritema luas bertatahkan pustula dangkal harus dirujuk
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Definisi
berlapis, dan berwarna putih keperakan terutama pada siku, lutut, scalp,
B Epidemiologi
terjadi pada 2% dari populasi atau sekitar 150.000 kasus baru per tahun.
2%. Insiden psoriasis pada laki- laki dan perempuan hampir sama,
namun Shbeeb dkk. (2000) melaporkan insiden lebih sering pada perempuan
C Etiologi
3
Penyebab penyakit psoriasis belum diketahui meskipun telah
abnormal. 5
1 Faktor Genetik
resiko menderita psoriasis adalah sebesar 70% bila salah seorang menderita
psoriasis sebesar 12%, sedangkan bila salah satu orang tua menderita
B13, B17, Bw57 dan Cw6. Psoriasis tipe II berkaitan dengan HLA-B27
4
dekat dengan kromosom 6 dan lainnya berada di kromosom 17. Lokus
individu normal. 5
2 Faktor Imunologik
Defek genetik pada psoriasis dapat diekspresikan pada salah satu dari
ketiga jenis sel yaitu limfosit T, sel penyaji antigen (dermal) atau keratinosit.
pada lesi baru pada umumnya lebih didominasi oleh sel limfosit T CD8.
5
epidermis lebih cepat, hanya 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal
lamanya 27 hari. 5
faktor pencetus utama. Infeksi fokal mempunyai hubungan yang erat dengan
pada perjalanan penyakit. Insiden psoriasis terutama pada masa pubertas dan
sistemik. 5
D Patogenesis
6
peningkatan ekspresi interceluler adhesiom molecule 1 (ICAM 1) serta
lain elongasi rete ridges, parakeratosis, serta infiltrasi berbagai sel radang. Sel
T CD3+ dan CD8+ dapat ditemukan disekitar kapiler dermis dan epidermis.
Sel dendritik CD 11c+ biasanya ditemukan di dermis bagian atas. Invasi sel
dan darah pasien psoriasis didapatkan sel Th1 CD4+ dan CD8+, IFN, TNF-
a. Sel TH1 ini memproduksi 20% IL-17 dan 15% IL-22 dan CD8+
7
hari. Ketika psoriasis berkembang, selsel kulit mature dalam 3 sampai 6 hari
menyebabkan munculnya lesi. Hal ini juga ditemukan pada gen yang dapat
Gen ini menyebabkan psoriasis atau kondisi autoimun lain seperti reumathoid
arthritis atau diabetes tipe 1.4 Psoriasis pada umumnya dibagi menjadi 2 tipe.
Tipe pertama erat kaitannya dengan riwayat penyakit keluarga atau genetik
BW57 dan terjadi sebelum usia 40 tahun. Tipe 2 bukan faktor genetik, tidak
tahun. 6,7,8,9,
E Manifestasi Klinis
Keluhan utama pasien psoriasis adalah lesi yang terlihat, rendahnya
kepercayaan diri, gatal dan nyeri terutama jika mengenai telapak tangan,
diatasnya dan tanda Auspitz. Warna plak dapat bervariasi dari kemerahan
dengan skuama minimal, plak putih dengan skuama tebal hingga putih
1 Psoriasis Vulgaris
8
Merupakan bentuk yang paling umum dari psoriasis dan sering
sirkumskrip. Jumlah lesi pada psoriasis vulgaris dapat bervariasi dari satu
siku, lutut, sakrum dan scalp. Selain lokasi tersebut diatas, psoriasis ini dapat
wajah dan scalp. Lesi psoriasis ini menetap selama 2-3 bulan dan
tenggorokan.5
3 Psoriasis Pustulosa Generalisata (Von Zumbusch)
dan pustul. Pada umumnya diawali oleh psoriasis tipe lainnya dan dicetuskan
Psoriasis ini ditandai dengan eritema, skuama dan pustul pada telapak tangan
9
(a) (b) (c)
Gambar 1. Gambaran klinis Psoriasis: (a) Tipe Plak, (b) Tipe Gutatta dan
F Diagnosis
Diagnosis psoriasis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan
tepat.5
1 Gambaran Histopatologis Psoriasis
10
Gambar 2. Gambaran Histopatologi Psoriasis vulgaris hiperkeratosis, akantosis
gambaran klinis dan luas area yang terkena, cara ini digunakan ntuk
Beberapa elemen yang diukur oleh PASI adalah eritema, skuama dan
ketebalan lesi dari setiap lokasi di permukaan tubuh seperti kepala, badan,
lengan dan tungkai. Bagian permukaan tubuh dibagi menjadi 4 bagian antara
lain: kepala (10%), abdomen, dada dan punggung (20%), lengan (30%) dan
tungkai termasuk bokong (40%). Luasnya area yang tampak pada masing-
masing area tersebut diberi skor 0 sampai dengan 6, seperti terlihat dalam
11
berikut; tidak ada lesi =0, ringan=1, sedang=2, berat=3 dan sangat berat=4.
nilai PASI antara 10-30 dikatakan sebagai psoriasis sedang, dan nilai PASI
Minimal = 1
Tebal lesi (T)
Sedang =2
Totals
Nilainya x 0.1 x 0.2 x 0.3 x 0.4
A.Total Permukaan Area
Persentasi Daerah
Tubuh yang Terkena Tidak Ada = 0
(Nilai antara 0 -6)
<10% = 1
12
B.Total Permukaan Area x %
Daerah yang Terkena
Nilai Total (total A + total B) = Nilai PASI
G Diagnosis Banding
1. Dermatitis seboroik
kaya kelenjar sebasea, skalp, wajah, daerah lipatan,dan badan. Dermatitis ini
penyebaran lesi dimulai dari derajat ringan, misalnya ketombe sampai dengan
13
berminyak, yang sering berkombinasi dengan perubahan warna kulit abu-abu
Erupsi kulit akut yang sembuh sendiri, dimulai dengan sebuah lesi
inisial (Herald patch) berbentuk eritema dan skuama halus. Menyebar dengan
cepat. Kemudian disusul lesi-lesi lebih kecil di badan, dan tungkai atas yang
tersusun sesuai lipatan kulit dan biasanya sembuh dalam waktu 3 8 minggu.
Pada sebagian kecil pasien dapat terjadi gejala menyerupai flu termasuk
nyeri, malaise, nyeri kepala, nausea, demam dan atralgia. Sebagian penderita
mengeluh gatal ringan. Etologi belum diketahui, tetapi beberapa virus yang
Dan beberapa obat yang telaah ditemukan sebagai penyebab dari erupsi
pitiriasis rosea.12
3. Dermatitis Numularis
mata uang koin atau agak lonjong, berbatas tegas dengan effloresensi berupa
14
papulovesikel yang biasanya mudah pecah sehingga membasah. Patogenesis
dari ringan sampai berat. Lesi akut berupa plak eritem berbentuk numular
dengan batas tegas yang terbentuk dari papul dan papulovesikel yang
1 Terapi Topikal
a. Kortikosteroid, bekerja sebagai antiinflamasi, antiproliferasi dan
15
Dapat dikombinasikan dengan phototherapy UVB dengan hasil
awal.
g. Phototherapy, dapat mendeplesi sel limfosit T secara selektif terutama
menjadi Th2. UVA dan UVB. Diketahui efek biologik UVB terbesar
16
Biasanya dipakai pada psoriasis berat termasuk psoriasis plakat
Adapun terapi obat sistemik yang dapat digunakan yaitu ester asam
harus ditentukan.6
a. Pengobatan promotif
tidak menular serta suatu saat akan mengalami psoriasis akan remisi
dari psoriasis.
b. Pengobatan preventif
17
Menghindari atau mengurangi faktor pencetus, yaitu stres psikis,
infeksi fokal, endokrin, seta pola hidup lain yang dapat meningkatkan
resiko penurunan sistem imun seperti seks bebas sehingga bisa tertular
penyakit AIDS.
c. Pengobatan psikologis
meditasi juga mampu untuk mengendalikan emosi yang memicu stres dan
behavior therapy CBT) juga efektif digunakan untuk merubah pola pikir
G. Komplikasi
berat dan lama. Pasien dewasa dengan psoriasis berat memiliki resiko tinggi
terkena infark myocard. Dalam penelitian baru-baru ini dari 1,3 juta
responden German Helath, sindrom metabolik meningkat 2,9 kali lipat lebih
sering antara pasien psoriasis, diagnosis paling sering adalah hipertensi dan
18
diikuti masalah depresi akibat manifestasi klinis pada kulit yang berujung
H. Prognosis
Bonam
19
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. Alli Dg. Sese
Umur : 36 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Desa Biringala
Suku : Makassar
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan : 14 Oktober 2016
B. Resume
Anamnesis :
Seorang pasien laki-laki umur 36 tahun datang ke Poli Kullit RSUD
Syekh Yusuf Gowa dengan keluhan bercak merah di seluruh badan disertai
rasa gatal. Keluhan dialami pasien sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan awalnya
membesar dan menyebar di kepala, dagu, dan pusar. Keluhan gatal memberat
keluhan yang sama tidak ada. Riwayat keluarga tidak diketahui. Riwayat
Jamur.
20
Pemeriksaan fisik :
Status presens
Status Dermatologi :
Gambar
21
Gambar 3. Makulaeritemarous pada kulit kepala berukuran plakat
22
Gambar 7. Fenomena tetesan lilin positif dan tes autspitz positif
C. Diagnosis Kerja
Psoriasis Vulgaris
D. Penatalaksanaan
Eritromisin 500 mg 3 x 1
Metilprednisolon tab 3 x 1
Cetirizine tab 1 x 1
Neurodex 1 x 1
Inerson sulfat 20 gr + Furilex cr 5 gr + Lanolin 10 % + Vaseline add
100
E. Prognosis
Bonam
BAB IV
PEMBAHASAN
beberapa gejala klinis seperti gatal, bercak eritem berbatas tegas dan diatasnya
terdapat skuama berwarna putih pada punggung, kepala, dagu, pusar. Berdasarkan
23
Hal ini sering berulang dan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu..
kedua fenomena tersebut, yang pertama adalah fenomena tetesan lilin yang
apabila skuama digores dengan benda tajam akan tampak sebuah garis putih kabur
dan skuama menjadi pecah mirip gambaran setetes lilin yang digores dengan
eritem kulit yang homogen dan muncul bintik perdarahan saat skuama
dari anamnesis dan pemeriksaan fisis yang telah dilakukan, pasien dapat di
DAFTAR PUSTAKA
2011;19(2):117
3. Wolff K, Johnson RA. Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical
Dermatology. Ed.6.2009.hal 53
4. Malaysia Health Technology Assessment Section (MaHTAS). Management
24
6. Kupetsky E.A, Keller M. Psoriasis Vulgaris: An Evidence-Based Guide for
Primary Care. doi: 10.3122/jabfm.2013.06.130055
7. Menaldi SLSW. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.7. Jakarta:Badan
Penerbit FKUI.2016
8. Goldsmith LA,Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, dkk. Fitzpatricks
December 2013:79
25