PSORIASIS VULGARIS
OLEH :
Nur Aisyah
111 2019 2049
Dokter Pendidik Klinik:
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2020
1
HALAMAN PENGESAHAN
Telah menyelesaikan tugas dan medapat perbaikan. Tugas ini dalam rangka
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
dapat mengenai semua umur; ditandai dengan plak kemerahan yang ditutupi
sisik tebal berwarna putih keperakan dan berbatas tegas. Lesi psoriasis
ekstremitas terutama siku dan lutut, kulit kepala, lumbosakral, bokong dan
negara barat. Penyakit kulit ini umum terjadi di Amerika. Penyakit ini terjadi
sangat bervariasi, berkisar antara 0,1- 11,8%. Psoriasis dapat muncul pada
usia berapa pun, yang paling sering ditemukan antara usia 15 dan 30 tahun.
2,3
Prevalensi wanita sama dengan pria.
3
dan beberapa gen termasuk antigen human leucocyte antigen (HLA) Cw6,
Beragam jenis pengobatan tersedia saat ini mulai dari topikal , sistemik
sampai dengan terapi spesifik bersasaran alur patogenesis psoriasis atau yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 DEFINISI
4
Psoriasis adalah peradangan kulit kronik residif dengan lesi yang khas
berupa bercak bercak eritema berbatas tegas; ditutupi oleh skuama tebal
gambaran klinis.5,6
3.2 EPIDEMIOLOGI
prevalensi yang bervariasi pada populasi yang berbeda mulai dari 0,1%
menyerang semua usia tetapi umumnya lebih sering terjadi pada orang
dewasa antara usia 15-30 tahun dan jarang pada usia dibawah 10
adalah pada usia 33 tahun dan 75%kasus terjadi setelah usia 46 tahun.
psoriasis tipe I yang dimulai sebelum usia 40 tahun serta berhubungan dengan
Human Leucocyte Antigen (HLA) dan tipe II yang terjadi setelah usia 40 tahun
genetik. Beberapa faktor pencetus kimiawi, mekanik dan termal akan memicu
5
reaksi fototoksik,atau pembedahan. Ketegangan emosional dapat menjadi
asing dan auto-antigen dapat memicu interaksi APC dan limfosit T. Peristiwa
3.4 ETIOPATOGENESIS
epidermis, atau kelainan imunologi, biokimia atau vaskular yang multipel. Hal
lain yang mendukung adanya faktor genetik yaitu Human Leukocyte Antigen
dengan HLA-B13, B17, Bw57, dan Cw6 sedangkan psoriasis tipe II dengan
6
keratinosit primer,tetapi setelah ditemukan bahwa terjadi aktivasi sel T spesifik
pada sel T dan sistem imun. Defek genetik pada psoriasis dapat diekspresikan
pada salah satu dari tiga jenis sel yakni limfosit T, antigenpresenting cell, atau
merokok.6,7,8
Sampai saat ini tidak ada pengertian yang kuat mengenai patogenesis
psoriasis, tetapi peranan autoimunitas dan genetik dapat merupakan akar yang
radang dan pembuluh darah; sehingga lesi tampak menebal dan berskuama
tebal berlapis.7
diikat oleh ke sel T naif. Pengikatan sel T terhadap antigen tersebut selain
melalui reseptor sel T harus dilakukan pula oleh ligan dan reseptor tambahan
yang dikenal dengan ko-stimulasi. Setelah sel T teraktivasi sel ini berproliferasi
menjadi sel T efektor dan memori kemudian masuk dalam sirkulasi sistemik
7
Pada lesi plak dan darah pasien psoriasis dijumpai: sel Th1 CD4 +, sel T
sitotoksik 1/Tc1CD8+, IFN-γ, TNF-α dan IL-12 adalah produk yang ditemukan
pada kelompok penyakit yang diperantarai oleh sel Th-1. Pada tahun 2003
dikenal IL-17 yang dihasilkan oleh Th-17. IL-23 adalah sitokin dihasilkan sel
dendrit bersifat heterodimer terdiri atas p40 dan p19, p40 juga merupakan
bagian dari IL-12. Sitokin IL-17A, IL-17F, IL-22, IL-21 dan TNF-α adalah
IL-23 dan IL-21 pada mencit memicu proliferasi keratinosit dan menghasilkan
gambaran hiperplasia epidermis yang merupakan ciri khas psoriasis, IL-22 dan
peradangan psoriasis.7
colony stimulating factor), EGF, IL-1, IL-6, IL-8, IL-12, IL-17, IL-23 dan TNF-α.
normal menjadi keratinosit akan berproliferasi lebih cepat, normal terjadi dalam
311 jam, menjadi 36 jam dan produksi harian keratinosit 28 kali lebih banyak
8
Gambar 2. Perkembangan lesi psoriasis dari kulit normal
3.5 KLINIS
3.5.1 Anamnesis
Salah satu hal yang pertama kali penting ditanyakan adalah onset
penyakit dan riwayat keluarga, karena onset dini dan riwayat keluarga
tentukan apakah lesi merupakan bentuk akut atau kronis, serta keluhan pada
sedangkan dalam bentuk akut, lesi dapat muncul mendadak dalam beberapa
hari.9,10
9
Kemungkinan relaps juga bervariasi antar individu. Pasien yang sering
relaps biasanya memliki lesi yang lebih berat, cepat meluas, melibatkan area
tubuh yang lebih luas sehingga terapi harus lebih agresif. 9,10
seujung jarum sampai dengan plakat menutupi sebagian besar area tubuh,
umumnya simetris. Penyakit ini dapat menyerang kulit, kuku, mukosa, dan
dari yang cerah (“hot” psoriasis) biasanya diikuti gatal sampai merah pucat
psoriasis setelah terjadi trauma maupun mikrotrauma pada kulit pasien, lebih
sering terjadi saat penyakit sedang kambuh. Reaksi tersebut timbul 7-14 hari
setelah trauma. Pada lidah dapat dijumpai plak putih berkonfigurasi mirip peta
kira 50%, khas disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.
Kelainan yang tak khas ialah kuku yang keruh, tebal, bagian distalnya
10
Gambar 3. Tanda Auspitz, yaitu adanya titik perdarahan
1. Psoriasis Vulgaris/Plakat
dimulai dengan makula eritematosa, papul yang melebar kearah pinggir dan
bergabung beberapa lesi menjadi satu. Lingkaran putih pucat mengelilingi lesi
pelebaran lesi yang berjalan bertahap maka bentuk lesi dapat beragam seperti
bentuk utama kurva linier (psoriasis girata), lesi mirip cincin (psoriasis anular),
11
Gambar 4. Psoriasis plakat kronik9
2. Psoriasis Inversa
berbatas tegas, seringkali mirip dengan ruam intertrigo, misalnya infeksi jamur.
dan perineum.7
12
Gambar 5. Psoriasis fleksura, dengan pinggir jelas, dengan plak yang nyata
dan kemerahan.9
3. Psoriasis Gutata
Khas pada dewasa muda, bila terjadi pada anak sering bersifat
swasirna. Bentuk spesifik yang dijumpai adalah lesi papul eruptif berukuran 1-
4. Psoriasis Pustulosa
Bentuk ini merupakan komplikasi lesi klasik dengan pencetus putus obat
Psoriasis pustulosa jenis von zumbusch terjadi bila pustul yang muncul sangat
parah dan menyerang seluruh tubuh, sering diikuti dengan gejala konstitusi.
Keadaan ini bersifat sistemik dan mengancam jiwa. Tampak kulit yang merah,
13
nonfolikuler, putih kekuningan, terasa nyeri, dengan dasar eritematosa. Pustul
hipotenar dan tenar, sedangkan pada daerah plantar mengenai sisi dalam
telapak kaki atau dengan sisi tumit. Perjalanan lesi kronis residif dimulai
ditandai dengan pustul yang muncul pada ujung jari tangan dan kaki, bila
dilepas. Destruksi lempeng kuku dan osteolisis falangs distal sering terjadi.
bentuk psoriasis.7
14
kulit yang eritem. Panel C dan D merupakan psoriasis pultulosa lokalisata pada
tungkai dan kaki. Panel E menunjukkan psoriasis pustulosa yang telah pecah
5. Eritroderma
Keadaan ini dapat muncul secara bertahap atau akut dalam perjalanan
psoriasis plakat, dapat pula merupakan serangan pertama, bahkan pada anak.
Lesi ini harus dibedakan menjadi dua bentuk; psoriasis universalis yaitu lesi
psoriasis vulgaris yang luas hampir seluruh tubuh, tidak diikuti dengan gejal
Bentuk yang kedua adalah bentuk yang lebih akut sebagai peristiwa mendadak
vasodilatasi generalisata. Keadaan ini dapat dicetuskan antara lain oleh infeksi,
kegagalan fungsi hati dan ginjal. Kulit tampak eritema difus biasanya disertai
15
Gambar 8. Psoriasis Eritroderma. Panel A menunjukkan psoriasis yang hampir
6. Psoriasis Kuku
disebut yellowish dis-coloration atau oil spots, kuku yang terlepas dari
16
Gambar 9. Nail Psoriasis. Panel A menunjukan onycholysis distal dan
7. Psoriasis Arthritis
belakang, dan atralgia non spesifik, dengan gejala kekakuan sendi pagi hari,
nyeri sendi persisten, atau nyeri sendi fluktuatif bila psoriasis kambuh. 7
3.6 DIAGNOSIS
17
lilin, tanda Auzpitz dan fenomena Koebner dapat memberikan diagnosis yang
tepat.7
b. Fenomena koebner
terjadi trauma.
c. Histopatologis
18
Pada papila dermis terlihat pembuluh darah yang lebih banyak dari
Infiltrat sel radang limfosit, makrofag, sel dendrit dan sel mast
dibawah ini:7
1. Dermatitis Numularis
19
kemudian pecah dan membentuk krusta kekuningan yang disebut
pinpoint.
2. Dermatitis Seboroik
menyengat.
3. Tinea Korporis
Merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas yang terdiri atas
4. Liken Planus
5. Ptiriasis Rosea
pinggir. Setelah 4-10 hari muncul lesi yang sejajar dengan costae,
20
Banyak cara yang digunakan untuk mengukur tingkat keparahan
Pettersson U (1987) yang telah banyak dimodifikasi oleh peneliti lain. Psoriasis
Area dan Severity Index (PASI) adalah metode yang digunakan untuk
area yang terkena, cara ini digunakan untuk mengevaluasi perbaikan klinis
keparahan psoriasis. Beberapa elemen yang diukur oleh PASI adalah eritema,
skuama dan ketebalan lesi dari setiap lokasi di permukaan tubuh seperti
kepala, badan, lengan dan tungkai. Bagian permukaan tubuh dibagi menjadi 4
bagian antara lain: Kepala (10%), abdomen, dada dan punggung (20%),
lengan (30%) dan tungkai termasuk bokong (40%). Luasnya area yang tampak
Karakteristik klinis yang dinilai adalah: eritema (E), skuama (S) dan
berikut : tidak ada lesi = 0, ringan = 1, sedang = 2, berat = 3 dan sangat berat
0,3, tungkai/kaki = 0,4. Total nilai PASI diperoleh dengan cara menjumlahkan
keempat nilai yang diperoleh dari keempat bagian tubuh. Total nilai PASI
kurang dari 10 dikatakan sebagai psoriasis ringan, nilai PASI antara 10-30
dikatakan sebagai psoriasi sedang, dan nilai PASI lebih dari 30 dikatakan
21
Tabel 1. Lembar Psoriasis and Severity Index (PASI)
3.9 PENATALAKSANAAN
Terapi Promotif 9
psoriasis.
Terapi Preventif 9
Menghindari atau mengurangi faktor pencetus, yaitu stres psikis, infeksi fokal
22
Terapi Topikal9
topikal meskipun memakan waktu lama dan juga secara kosmetik tidak baik,
1. Kortikosteroid
3. Anthralin (Dithranol)
23
Dapat dikombinasikan dengan phototherapy UVB dengan hasil
4. Tar Batubara
bentuk salap.
5. Tazarotene
24
interleukin 2. Meskipun takrolimus tidak efektif dalam pengobatan plak
inversa.
7. Emolien
mengurangi nyeri akibat fisura, dan mengurangi rasa gatal pada lesi
tahap awal.
Fototherapi9
epidermis, melalui apopotosis dan perubahan respons imun Th1 menjadi Th2.
remisi total tercapai atau bila perbaikan klinis lebih lanjut tidak tercapai
3. Excimer Laser
25
4. Terapi Fotodinamik
memuaskan.
1. Metotreksat
psoriasis tipe plak kronis, juga untuk tatalaksana psoriasis berat jangka
2. Acitretin
acitretin paling efektif bila diberikan pada psoriasis tipe eritrodermik dan
3. Siklosporin A (CsA)
CsA per oral merupakan sangat efektif untuk psoriasis kulit ataupun
mg/kg/BB/hari.
26
4. Ester Asam Fumarat
Terapi ini dapat diberikan jangka lama (>2 tahun) untuk mencegah
5. Sulfasalazine
tatalaksana psoriasis.
6. Steroid Sistemik
7. Mikofenolat Mofetil
8. 6-Thioguanin
Efek samping yang sering adalah mal, diare, serta gangguan fungsi
27
9. Hidroksiurea
baik terhadap terapi ini mengalami efek samping supresi sumsum tulang
Terapi Kombinasi9
samping terapi, serta dapat memberikan perbaikan klinis yang lebih baik
dengan dosis yang lebih rendah. Kombinasi yang biasa diberikan untuk artritis
inflamatorik adalah MTX dan agen anti-TNF, yang juga dapat diberikan pada
psoriasis rekalsitrans.
Terapi Biologis9
mahal, serta memiliki berbagai efek samping seperti imunosupresi, reaksi infus,
jangka panjang. Oleh karena itu, terapi ini hanya diindikasikan bila penyakit
1. Alefacept
(LFA)-3 dengan IgG 1 yang dapat mencegah interaksi antara LFA-3 dan
28
CD2, sehingga menghambat aktivasi sel limfosit T. Oleh karena itu,
2. Efalizumab
panjangnya.
Infliximab dan adalimumab adalah dua regimen yang telah disetujui oleh
29
4. Anti-interleukin 12/ Interleukin 23 P40
3.10 Prognosis9
dan residif. Psoriasis guttata biasanya akan hilang sendiri (self limited) dalam
12-16 minggu tanpa pengobatan, meskipun pada beberapa pasien menjadi lesi
plakat kronis. Psoriasis tipe plakat kronis berlangsung seumur hidup dan
interval antara gejala tidak dapat diprediksi. Remisi spontan dapat terjadi pada
50% pasien dalam waktu yang bervariasi. Eritroderma dan generalized pustular
persisten.
30
BAB III
KESIMPULAN
dapat mengenai semua umur; ditandai dengan plak kemerahan yang ditutupi
dan beberapa gen termasuk antigen human leucocyte antigen (HLA) Cw6,
Beragam jenis pengobatan tersedia saat ini mulai dari topikal , sistemik
sampai dengan terapi spesifik bersasaran alur patogenesis psoriasis atau yang
31
DAFTAR PUSTAKA
32
33