i
LEMBAR PENGESAHAN
11020160004
Andi M. Shofwatu Islam Hafid
11.
11020160047
Rani Meiriska Nur Indah Sari
2.
11020160050
Ainun
3.
11020160074
Alysa Ahadyah Pratama Putri
4.
11020160076
Mutmainna
5.
11020160104
Ratu Sri Bestari
6.
11020160106
Sitti Rahmadani Z
7.
11020160110
Nur Fitriany Lihawa
8.
11020160113
Amirullah
9.
Aulia Syafitri Awaluddin AR. 11020160126
10.
iii
Atmaraya Abdullah 11020160074 13.
telah diperiksa dan telah memenuhi syarat pada,
Hari :
Tanggal :
Mengetahui, Menyetujui
Dr. Hj. Eny Murtini, M. Kes Dr. Faisal Sommeng, Sp. An, M.Kes
NIP : NIP:
Mengesahkan,
Ketua LPMD
4
KATA PENGANTAR
5
5. Kepala kecamatan Tallo beserta staff yang telah menerima kami di wilayah
kerjanya dan memberikan kami saran dan dukungan dalam melaksanakan
program yang kami rencanakan.
6. Kepala kelurahan Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru beserta staff
yang telah menerima kami di wilayah kerjanya dan memberikan kami saran
dan dukungan dalam melaksanakan program yang kami rencanakan.
7. Seluruh warga Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru yang telah
menerima kami dan berpatisipasi sehingga kami dapat melaksanakan program
kerja di wilayah ini.
Terima kasih atas bimbingan dan motivasi serta curahan kasih sayang yang
kami peroleh selama pelaksanaan KKN-P ini. Semoga semua bantuan dan
kebaikannya selama ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat
segala keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
berbagai pihak sangat kami harapkan guna kesempurnaan lebih lanjut.
Akhir kata, kami sangat berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat
dalam pengembangan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Jumpandang Baru.
Makassar,
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
C. Landasan ................................................................................... 4
7
5. Pengadaan Tong Sampah dan Papan
Bicara………………………………
6. Program tambahan
Imunisasi………………………………………
A. Kesimpulan .............................................................................. 23
B. Saran ......................................................................................... 24
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
disiplin, kreatif dan jujur sesuai dengan berbagai masalah yang hadir
9
penggunaannya sebaik mungkin untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
memiliki sistem pelayanan kesehatan yang sangat baik dan patut untuk
pada sistem pelayan kesehatan yang ada di puskesmas Minasa Upa dan
wilayah kerjanya.
B. Tujuan
10
1. Tujuan Instruksional Khusus :
masyarakat.
memecahkannya bersama-sama.
itu.
11
g. Mahasiswa diharapkan mampu menunjukkan karakter profesional
sesuai dengan nilai dan prinsip Islam, memiliki moral luhur etika,
yang dipengaruhi oleh agama, usia, jenis kelamin, etnis, dan sosial-
budaya-ekonomi.
C. Landasan
3. Hasil Rapat Peserta Angkatan 2016 Tahun 2019 Kuliah Kerja Nyata
ini, Universitas Muslim Indonesia berterima kasih atas ruang proses yang
12
menjadi unsur terpelajar dalam generasi muda mampu memberikan
13
BAB II
14
c. Uapaya Perawatan kesehatan masyarakat
d. Upaya kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya kesehatan jiwa
g. Uapata kesehatan usia lanjut
h. Upaya pembinaan Pengobatan tradisional
3. Pelayanan Dokter Spesialis
a. Spesialis Kebidanan dan Kandungan
b. Spesialis Penyakit dalam
c. Spesialis THT
d. Spesialis mata
e. Spesialis bedah
4. Upaya Kesehatan Pengembangan Khusus
a. Kelompok Kerja Harm Reaction (penanggulangan dampak buruk
narkoba jarum suntik)
12 langkah harm reaction
15
D. Motto Puskesmas Jumpandang Baru
“Sehat” Sehat adalah hak azasi, tujuan dan investasi
16
Gambaran umum lokasi Kuliah Kerja Nyata Puskesmas Jumpandang Baru
A.Keadaan Geografi
Tabel 1
2 Wala-walaya 1,05 5 47
3 Kalukuang 0,41 5 25
4 La’latang 0,47 4 28
5 Lakkang 1,65 2 8
Adapun batas batas wilayah kerja Puskesmas Tarakan adalah sebagai berikut :
17
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan kalukubodoa
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Rappokalling
- Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Panampu
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Malimongan Baru
B. Keadaan Demografi
( tabel 2 )
18
3 Kalukuang 2680 2623 5303
2. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan anak serta
masalah sosial ekonomi. Hal ini terjadi karena faktor gizi yang berhubungan
dengan lingkunagan, perumahan dan sanitasi yang kotor menyebabkan berbagai
macam penyakit yang muncul. Di samping itu kepadatan penduduk sebagai
lambang perkembangan suatu daerah. Berdasarkan data yang diperoleh dari
puskesma Jumpandang Baru, kepadatan penduduk adalah jiwa per kilometer
persegi, jumlah kepala keluarga (KK) tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas
Jumpandang Baru adalah 6.556 KK melebihi jumlah rumah yang ada 4.998
rumah.
19
Tabel 3
Berdasarkan tabel di atas jumlaha penduduk yang merupakan kelompok umur non
produktif adalah penduduk di bawah umur 15 tahun.
20
propinsi Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dari umur 19,4
tahun.
b. Status perkawinan
untuk menghitung tingkat fertilitas, digunakan indikator rasio ibu anak
(child women rate/TFR) di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang baru
Tabel 4
Jumlah Penduduk
No Kelurahan Ket
TK SD SMP SMA Sarjana
2 Wala-Walaya 62 728 - - 45
5 Lakkang 156 - - - 15
d. Kegiatan Ekonomi
21
Pendapatan dan pengeluaran perkapita. Rata-rata pengeluaran perkapita
penduduk wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru belum ditentukan datanya
untuk tahun 2006. Sesuai profil kesehatan Tahun 1996 adalah Rp.478.458 angka
perkiraan. Angka tersebut cenderung menurun akibat krisis moneter yang terjadi
sejak tahun 1997. Mata pencaharaian penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Jumpandang Baru dapat dilihat pada tabel berikut:
Jumlah Penduduk
(jenis Kelamin)
No
Kelurahan PNS Karyawan Swasta buruh Pengangguran Lain-
lain
5 Lakkang 8 4 36 - -
e. Agama
Dari 37.350 jiwa penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Jumpandang bari,
93,45 % beragama Islam, 6,10 % beragama krsiten, dan 0,045% beragama Hindu
dan Budha. Proporsi ini hampir sama di semua kelurahan kecuali di kelurahan
Lakkang 100% beragama Islam.
22
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Persiapan Observasi
Sebelum melakukan observasi lapangan, kami melakukan persiapan
dengan melakukan pertemuan dengan Kepala Puskesmas, dan pihak-pihak
yang terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami. Pada
saat hari pertama kami disambut baik oleh pihak puskesmas. Hal ini
dimaksudkan sebagai perkenalan awal agar nantinya staff puskesmas dan
masyarakat tidak terkejut dan menyalah artikan maksud kedatangan kami.
Kami juga melakukan perkenalan dengan pihak puskesmas. Kami melakukan
diskusi dengan kepala puskesmas mengenai program kerja yang akan
dijalankan kedepannya selama 1 bulan.
23
B. Observasi Lapangan
Obseervasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai masalah-
masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru
sehingga dapat disusun program kerja berdasarkan masalah kesehatan yang
ditemukan di lapangan. Observasi lapangan ini dilaksanakan pada hari selasa
5 november 2019 dan rabu 6 november 2019 Berikut ini hasil observasi yang
kami telah kami laksanakan di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru ,
Makassar.
1. Observasi wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru
2. Observasi posyandu Kelurahan Rappo Jawa RW.01
3. Observasi Sekolah Dasar Negeri 090 Pulau Lakkang
4. Observasi kondisi Puskesmas Jumpandang Baru
C. Program Kerja
Program kerja KKN Profesi merupakan perpaduan yang proporsional
antara program kerja yang berasal dari mahasiswa sendiri yang merupakan
hasil observasi terhadap masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja yang
dikoordinasikan dengan puskesmas dan pemerintah setempat. Keterlibatan
mahasiswa KKN Profesi terhadap program kerja puskesmas.
24
Dari hasil observasi lapangan yang telah dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Jumpandang Baru, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan
diperoleh beberapa rumusan program kerja.
Namun sebelum melaksanakan kegiatan (program kerja) tersebut, terlebih
dahulu diadakan pertemuan (Seminar Program Kerja) dengan pemerintah
daerah setempat pada hari sabtu tanggal 7 November 2019 pukul 10:00 Wita
untuk memaparkan dan mensosialisasikan program kerja mahasiswa KKN
Profesi untuk wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru, dengan tujuan
dapat membangun puskesmas Jumpandang Baru lebih baik serta
mendapatkan dukungan dan kerjasamanya serta membangun komitmen
bersama dalam rangka menyukseskan program kerja tersebut. Selain program
kerja pokok yaitu yang telah direncanakan terdapat program kerja tambahan
yaitu program kerja yang tidak dimasukkan kedalam program kerja pokok,
adapula kegiatan lain yang tidak direncanakan. Keseluruhan program kerja
dan kegiatan yang dilaksanakan dipuskesmas akan di lampirkan di
pembahasan selanjutnya.
Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan
sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Ada bukti jelas bahwa individu yang
stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan
terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan mempengaruhi kinerja
pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual akan terganggu (Mann dan
Truswell, 2002). Hal ini juga didukung oleh Jackson dan Calder (2004) yang
menyatakan bahwa stunting berhubungan dengan gangguan fungsi kekebalan
dan meningkatkan risiko kematian.
25
Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak mengalami stunting, data ini
berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF dan memposisikan
Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang
mengalami stunting. Data Riset Kesehatan Dasarpada tahun 2013 diketahui
bahwa prevalensi kejadian stunting secara nasional adalah 37,2 %, dimana
terdiri dari 18,0 % sangat pendek dan 19,2 % pendek, yang berarti telah
terjadi peningkatan sebanyak 1,6 % pada tahun 2010 (35,6 %) dan tahun 2007
(36,8 %). Stunting merupakan indikator keberhasilan kesejahteraan,
pendidikan dan pendapatan masyarakat. Dampaknya sangat luas mulai dari
dimensi ekonomi, kecerdasan, kualitas, dan dimensi bangsa yang berefek
pada masa depan anak.
b. Tujuan
1. Memberikan pemahaman yang baik dan benar kepada ibu atau wali
mengenai stunting sehingga dapat mencegah stunting sejak dini
2. Memberikan teknik menyusui yang baik dan benar sehingga ibu
dapat terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh tekhnik
menyusui yang tidak benar dan bayi mendapatkan ASI yang
ekslusif dengan benar sehingga menunjang gizi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan.
3. Memberikan pemahaman mengenai makanan pendamping asi (MP
ASI) sehingga menunjang gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangan balita agar terhindar dari stunting.
26
c. Ruang Lingkup/Sasaran
- Masyarakat di sekitar posyandu dan yang berkunjung ke
posyandu terutama anak- anak dan ibu yang melakukan
pemeriksaan
d. Target/Peserta
- Posyandu Rappo Jawa RW 1
- Posyandu pulau Lakkang
f. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan screening dan edukasi stunting di POSYANDU telah
dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Profesi FK-UMI dan Pegawai
Puskesmas serta dihadiri oleh Kader POSYANDU Puskesmas
Jumpandang Baru serta Masyarakat Sekitar. Hari pertama pada tanggal 11
November 2019 bertempat diposyandu Rappo Jawa RW.1, Para Peserta
KKN dibagi dalam beberapa kelompok kecil yaitu,(1) Meja registrasi, (2)
Bagian penimbangan, (3) Bagian Pengukuran tinggi, (4) Bagian
Pemeriksaan kesehatan, (4) Bagian Penyuluhan Stunting, (5) Bagian
Penyuluhan tentang tekhnik menyusui yang baik dan benar serta edukasi
mengenai makanan pendamping ASI (MP ASI). Kemudian ada juga yang
bertugas untuk memanggil warga sekitar terutama balita dan lansia untuk
menimbang dan memeriksakan kesehatannya.
27
Pada tanggal 25 November 2019 dilaksanakan di posyandu pulau lakkang ,
seperti hari pertama dilakukan pembagian bagian.
g. Dokumentasi Kegiatan
28
Gambar 2.2 pelaksanaan POSYANDU tanggal 25 November 2019 di Pulau
Lakkang
29
Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah
antara lain cuci tangan dengan air bersih dan sabun, jajan di kantin sekolah, Buang
Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) di jamban, buang sampah
ditempatnya, berolahraga, mengukur tinggi dan berat badan, memeriksa jentik
nyamuk, dan tidak merokok di sekolah. Mencuci tangan juga dapat
menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi penyebab berbagai penyakit,
terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas
seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai
sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukan
dengan benar pada saat yang penting. Sebagian masyarakat mengetahui akan
pentingya mencuci tangan, namun dalam kenyataanya masih sangat sedikit yaitu
sekitar ( hanya 5% yang tahubagaimana cara melakukanya dengan benar. Hal ini
sangat penting untuk di ajarkan pada masyarakat agar bias mencegah terjadinya
penyakit. Dengan memberikan penyuluhan tentang cuci tangan diharapkan
penyakit menular tersebut bisa mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit
melalui tangan dengan mencuci bersih tangan-tangan anda. Makanan dan
minuman yang dimasak dengan tangan kotor itu dapat menularkan penyakit,
cobalah mencuci tangan anda dengan air menalir dan sabun pada saat anda akan
mempersiapkan dan memakan makanan .
b. Tujuan
- Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyelenggaraan promosi kesehatan mengenai
prilaku hidup bersih dan sehat untuk mengurangi resiko terjadinya
penularan penyakit melalui tangan
- Tujuan Khusus
1) Memberikan pemahaman tentang bagaimana cara mencuci
tangan yang baik dan benar
2) Menjelaskan kepada anak sekolah dasar tentang penyakit yang
dapat disebkan karena tidak melakukan cuci tangan rutin.
30
c. Ruang Lingkup/Sasaran
Anak Sekolah Dasar di Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru
d. Target/Peserta
- Sd Inpres 1 Jumpandang Baru (kelas 3)
- Sdn Rappojawa N0.71 (kelas 2)
- Sdn 091 Lakkang (kelas. 2 dan 3)
e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Senin, 11 November 2019
d. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan berupa penyuluhan kepada anak sekolah dasar mengenai 6
langkah cara cuci tangan yang baik dan benar serta penyuluhan
mengenai penyait kecacingan yang dapat mengenai apabila tidak
melakukan cuci tangan yang baik dan benar. Serta pembagian sticker 6
langkah cara cuci tangan yang baik dan benar di setiap kunjungan
sekolah.
31
e. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.3: Penyuluhan 6 langkah cara cuci tangan yang baik dan benar
32
3. Pelaksanaan Islam Disiplin Ilmu Kedokteran (IDIK) tata cara tayammum
dan sholat bagi orang yang sakit dan tata cara sholat dan wudhu untuk anak
sekolah dasar
a. Latar Belakang
Bersuci (bahasa Arab: الطهارة, translit. al-ṭahārah) merupakan bagian dari prosesi
ibadah umat Islam yang bermakna menyucikan diri yang mencakup secara lahir
atau batin, sedangkan menyucikan diri secara batin saja diistilahkan
sebagai tazkiyatun nufus Kedudukan bersuci dalam hukum Islam termasuk ilmu
dan amalan yang penting, terutama karena di antara syarat-syarat salat telah
ditetapkan bahwa seseorang yang akan mengerjakan salat diwajibkan suci dari
hadas dan suci pula badan, pakaian, dan tempatnya dari najis. Sebelum sholat kita
harus melakukan wudhu untuk mensucikan diri, akan tetapi dalam islam kita
diberikan keringanan apabila tidak dapat berwudhu menggunakan air kita dapat
melakukan tayammum. Tayamum merupakan sarana bersuci pengganti wudhu
(hadas kecil) dan mandi wajib (hadas besar) ketika terdapat uzur untuk
melakukannya. Tata cara tayamum untuk kedua hadas tersebut adalah sama.
Hanya saja, tayamum karena hadas kecil menjadi batal jika terdapat hal-hal yang
membatalkan wudhu, sementara tayamum dari hadas besar tidak batal karena
terdapat hal-hal tersebut tapi menjadi batal jika menemukan air dan mampu
menggunakannya. . Terdapat air tapi tidak dapat menggunakannya karena
beberapa alasan, yaitu: Sakit. Jika seseorang sedang sakit maka boleh bertayamum
jika khawatir bertambahnya sakit, terlambat sembuh, menimbulkan cela yang
besar pada anggota tubuh yang tampak, atau menyebabkan cacat pada anggota
tubuh. Bahkan bisa menjadi wajib jika khawatir meninggal dunia jika tidak
bertayammum. Berdasarkan pertimbangan di atas maka kami melaksanakan
program kerja yang berdedikasi mengenai kedokteran dalam islam untuk
memberikan pengetahuan kepada masyarakat yang sakit mengenai kewajiban
untuk tetap sholat dan juga kita memberikan edukasi kepada adik-adik sekolah
dasar mengenai bagaimana tata cara berwudhu yang baik dan benar serta tata cara
sholat yang baik dan benar.
33
b. Tujuan
- Tujuan Umum
Memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana tata cara taharah
dan tata cara sholat
- Tujuan Khusus
a. Agar Masyarakat mengetahui bagaimana tata cara tayammum dan
sholat bagi orang yang sakit
b.Agar anak sekolah dasar dapat mengetahui bagaimana tata cara
wudhu dan sholat yang baik dan benar.
c. Ruang Lingkup/Sasaran
- Pasien rawat inap puskesmas Jumpandang Baru
- Pasien yang berada di ruang tunggu
- Anak sekolah dasar
e. Pelaksanaan Kegiatan
Telah terlaksana kegiatan tata cara tayammum dan sholat bagi orang
yang sakit dan tata cara wudhu dan sholat bagi anak sekolah dasar di
SDN 091 pulau Lakkang.
34
f. Dokumentasi Kegiatan
(a)peragaan tata cara sholat dan tayammum bagi orang sakit (b) tata cara sholat
Gambar 2.4 kegiatan Islam Disiplin Ilmu kedokteran
temporary yang biasanya terbuat dari logam atau plastik di dalam ruangan tempat
seperti kulit buah dan botol. Beberapa tempat umum seperti taman memiliki
kebiasaan membuang sampah sembarangan dan dalam program kerja ini terdapat
papan bicara yang berisikan tentang 10 indikator hidup bersih dan sehat (PHBS).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan Kebijakan Nasional Promosi
35
dari Promkes yaitu mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
yang ditandai oleh penduduk yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam lingkungan yang sehat serta kondusif. tujuan akhirnya untuk meningkatkan
sekitarnya.
b. Tujuan
rumah dan sekitarnya melalui papan bicara di seluruh kelurahan wilayah kerja
c. Ruang Lingkup/Sasaran
Masyarakat wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru
36
e. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)
profesi yang dimulai dengan pencarian tempat sampah di kota Makassar yang
dilanjutkan dengan pengankutan ke Pulau Lakkang serta memberikan edukasi
kepada masyarakat sekitar agar membuang sampah sesuai dengan tempatnya dan
kami juga telah memasang papan bicara 10 indikator prilaku hidup bersih dan
sehat di wilayah kerja puskesmas Jumpandang Baru.
f. Dokumentasi Kegiatan
37
(a) kelurahan wala-walaya (b) kelurahan RappoJawa
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
famili Flaviviridae dan disebarkan oleh nyamuk Aedes. Penyakit Demam
38
Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular berbahaya yang dapat
menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah.
Sampai sekarang belum ada vaksin untuk pencegahan penularan penyakit DBD
dan belum ada obat- obatan khusus untuk penyembuhannya, dengan demikian
pengendalian DBD tergantung pada pemberantasan nyamuk dan memutus mata
rantai penularan yaitu dengan pengendalian vektor. 3MP merupakan cara
pengendalian vektor sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya penularan DBD. Oleh karena itu, pencegahan DBD sangat diperlukan
dengan melakukan pengendalian di tempat tempat berkembang biaknya jentik
aedes aegypti melalui 3MP. 3M plus (menguras, mengubur, menutup dan tidak
menaruh baju bergantungan di sembarang tempat). Dengan begitu kita dapat
mengurangi penyebaran vector penyebab DBD apalagi waktu pelaksanaan KKN
bertepatan dengan musim penghujan.
Hipertensi sering disebut sebagai “pembunuh yang tidak terlihat”. Secara umum,
pasien tidak mengalami gejala penyakit yang nyata dalam tahapan awal penyakit
ini, yang mengakibatkan penundaan atau kurangnya tindakan perawatan dan pada
akhirnya bisa menyebabkan komplikasi yang parah, misalnya penyakit jantung,
stroke, gagal ginjal, hingga kematian. Sehingga kami melakukan screening dan
edukasi hipertensi ini agar mengurangi komplikasi yang berat pada penderita
hipertensi dan mencegah agar terhindar dari hipertensi.
39
b. Tujuan
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
a. Memberikan edukasi untuk pencegahan tentang demam berdarah
dangue sehingga mencegah meningkatnya vector penyebab DBD.
b. Memberikan edukasi mengenai hipertensi agar terhindar dari
komplikasi dan mencegah terjadinya hipertensi sejak dini.
c. Ruang Lingkup/Sasaran
Masyarakat Pulau Lakkang
40
f. Dokumentasi Kegiatan
41
membantu menyukseskan program puskesmas. program kerja tambahan pada
kegiatan KKN Profesi sebagai berikut:
1. Senam Prolanis dan pembagian Buah- Buahan
a. Latar Belakang
Program Pengelolaan Penyakit Kronis atau PROLANIS adalah suatu sistem
pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara
terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan
dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal
dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
b. Tujuan
Tujuan diadakannya Prolanis ini untuk mendorong peserta penyandang
penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator75%
peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil
“baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan
Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya
komplikasi penyakit.
42
Sabtu, 30 November 2019
Tempat : Lapanga parkir jalan Puskesmas Jumpandang Baru
Waktu : pukul 07.30 - 09.00 WITA
Jenis Kegiatan :
Senam Diabetes Jantung Sehat
Pembagian buah- buahan
e. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini telah terlaksana dihadiri olah peserta kegiatan
PROLANIS yang tergabung dalam club PROLANIS Jumpandang Baru,
staff puskesmas yang bertanggung jawab atas kegiatan serta mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi di Puskesmas Jumpandang Baru.
Kegiatan mulai senam diabetes dan jantung sehat.
Pada pelaksanaan kegiatan PROLANIS yang pertama yaitu pada
tanggal 16 November 2019 selain dilakukan senam PROLANIS,
dilakukan pula pembagian buah-buahan yaitu semangka dan papaya.
f. Dokumentasi Kegiatan
43
(a) pembagian buah-buahan kepada peserta senam dan staff
KEGIATAN LAINNYA
Adapun kegiatan yang tidak dimasukkan kedalam program kerja, sebagai
berikut:
1. Observasi kunjungan Imunisasi
a. Latar Belakang
44
dengan imunisasi . Imunisasi tidak hanya memberikan perlindungan pada individu
melainkan juga pada komunitas, terutama untuk penyakit yang ditularkan melalui
manusia. Imunisasi juga bermanfaat mencegah epidemi pada generasi yang akan
datang. Cakupan imunisasi yang rendah pada generasi sekarang dapat
menyebabkan penyakit semakin meluas pada generasi yang akan datang dan
bahkan dapat menyebabkan epidemi. Sebaliknya jika cakupan imunisasi tinggi,
penyakit akan dapat dihilangkan atau dieradikasi dari dunia.
b. Tujuan
Tujuan imunisasi yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu
pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan
suatu penyakit tertentu dari dunia.
45
c. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin, 11 November 2019.
Selasa, 12 November 2019.
Waktu : 08.00 – 10.00 Wita
d. Pelaksanaan Kegiatan
Peserta KKN Profesi ikut dengan tim Imunisasi mengunjungi
sekolah sekolah yang akan di adakan imunisasi. Peserta KKN
mengobservasi tentang cara pemberian dan jenis imunisasi yang
diberikan serta dosis pemberian.
e. Dokumentasi Kegiatan
46
Selama pelaksanaan kegiatan KKN Profesi di Puskesmas
Jumpandang Baru ini, terdapat beberapa faktor yang dianggap
mendukung terlaksananya semua kegiatan yang telah direncanakan
maupun tidak direncanakan. Faktor pendukung tersebut antara lain:
a. Adanya dukungan penuh dari pemerintah setempat yaitu aparat
pemerintah Kecamatan Tallo, Kepala desa dan lurah Puskesmas
Jumpandang Baru , tokoh masyarakat, Toko agama, kader serta
warga setempat.
b. Adanya antusiasme dari masyarakat sekitar terhadap program kerja
yang kami laksanakan.
c. Adanya dukungan dari pihak Tuan Rumah yang membantu dalam
memberi masukan – masukan, kritik, saran dan dukungan moril,
serta dalam hal tempat tinggal dan konsumsi kepada peserta KKN
Profesi selama ber KKN di Puskesmas Jumpandang Baru.
d. Adanya kerja sama kelompok yang baik diantara sesama peserta
KKN Profesi, sehingga program kerja dapat terlaksana dengan baik.
2. Faktor Penghambat
Selain faktor pendukung juga terdapat beberapa faktor penghambat
selama pelaksanaan kegiatan KKN di Puskesmas Jumpandang Baru.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Adanya pembangunan puskesmas sehingga keterbatasan ruang gerak
di tempat puskesmas sementara.
b. Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru yang cukup luas
sehingga tidak semua dapat terjangkau karena keterbatasan sumber
daya manusia dan waktu.
47
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
48