Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA PROFESI UMI


ANGKATAN 2016 TAHUN 2019

Puskesmas : Jumpandang Baru


Supervisi : dr. Faisal Sommeng, Sp. An, M.kes
Disusun Oleh :
Andi M. Shofwatu Islam Hafid 11020160004
Rani Meiriska Nur Indah Sari 11020160047
Ainun 11020160050
Alysa Ahadyah Pratama Putri 11020160074
Mutmainna 11020160076
Ratu Sri Bestari 11020160104
Sitti Rahmadani Z 11020160106
Nur Fitriany Lihawa 11020160110
Amirullah 11020160113
Aulia Syafitri Awaluddin AR. 11020160126
Ahmad Nabani 11020160150
Shavira MD 11020160172
Atmaraya Abdullah 11020160174

BADAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA


LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERISTAS MUSLIM INDONESIA
2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan selesainya program Kuliah Kerja Nyata Profesi Angkatan 2016


Universitas Muslim Indonesia yang berlokasi di Puskesmas Jumpandang Baru,
kecamatan Tallo, maka kami:

Nama Lengkap Sambuk Tanda Tangan

11020160004
Andi M. Shofwatu Islam Hafid
11.
11020160047
Rani Meiriska Nur Indah Sari
2.
11020160050
Ainun
3.
11020160074
Alysa Ahadyah Pratama Putri
4.
11020160076
Mutmainna
5.
11020160104
Ratu Sri Bestari
6.
11020160106
Sitti Rahmadani Z
7.
11020160110
Nur Fitriany Lihawa
8.
11020160113
Amirullah
9.
Aulia Syafitri Awaluddin AR. 11020160126
10.

Ahmad Nabani 11020160050 11.

Shavira MD 11020160072 12.

iii
Atmaraya Abdullah 11020160074 13.
telah diperiksa dan telah memenuhi syarat pada,

Hari :
Tanggal :

Mengetahui, Menyetujui

Kepala Puskesmas Jumpandang Baru, Supervisi,

Dr. Hj. Eny Murtini, M. Kes Dr. Faisal Sommeng, Sp. An, M.Kes
NIP : NIP:

Mengesahkan,
Ketua LPMD

Prof. Dr. H. Ahmad Gani, SE., Msi

4
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin , tiada kata yang pantas terucap selain rasa


syukur kita atas nikmat dan karunia yang dilimpahkan oleh Allah SWT, berupa
kesehatan, kekuatan, kesempatan, dan waktu luang sehingga kami dapat
menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi Angkatan 61 Fakultas
Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Tahun 2019 serta penyusunan laporan
akhir sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Laporan ini kami buat sebagai bentuk pertanggungjawaban hasil kegiatan
KKN selama kurang lebih 1 bulan di Puskemas Jumpandang Baru mulai dari
tanggal 4 November 2019 sampai 4 Desember 2019. Laporan ini berisi tentang
hasil kegiatan KKN selama berada di lapangan serta informasi dan data-data yang
mendukung.
Dalam pelaksanaan KKN ini, kami sangat berterima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam kelancaran pelaksanaan berbagai kegiatan yang
telah dilakukan. Untuk itu pada kesempatan kali ini tak lupa kami menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Pengurus Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Dakwah (LPMD) dalam
melaksanakan KKN profesi Universitas Muslim Indonesia Tahun 2019 yang
telah membimbing kami dan memberi arahan dalam pelaksanaan kegiatan
KKN ini.
2. dr. Faisal Sommeng, Sp.An, M.Kes. selaku supervisor KKN Puskesmas
Jumpandang Baru yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan kami mulai dari awal hingga akhir kegiatan
KKN.
3. Kepala Puskesmas Jumpandang Baru dr. Hj. Eny Murtini, M. Kes
memberikan kami bimbingan selama proses KKN.
4. Seluruh Staff Puskesmas Jumpandang Baru yang telah menemani kami dalam
melaksanakan program kerja kami dan selalu memberikan saran dan dukungan
penuh selama berlangsungnya kegiatan KKN ini.

5
5. Kepala kecamatan Tallo beserta staff yang telah menerima kami di wilayah
kerjanya dan memberikan kami saran dan dukungan dalam melaksanakan
program yang kami rencanakan.
6. Kepala kelurahan Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru beserta staff
yang telah menerima kami di wilayah kerjanya dan memberikan kami saran
dan dukungan dalam melaksanakan program yang kami rencanakan.
7. Seluruh warga Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru yang telah
menerima kami dan berpatisipasi sehingga kami dapat melaksanakan program
kerja di wilayah ini.
Terima kasih atas bimbingan dan motivasi serta curahan kasih sayang yang
kami peroleh selama pelaksanaan KKN-P ini. Semoga semua bantuan dan
kebaikannya selama ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat
segala keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
berbagai pihak sangat kami harapkan guna kesempurnaan lebih lanjut.
Akhir kata, kami sangat berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat
dalam pengembangan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Jumpandang Baru.

Makassar,

Mahasiswa KKN Profesi UMI


Angkatan 2016 Tahun 2019

6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Tujuan KKN ............................................................................. 2

C. Landasan ................................................................................... 4

D. Hasil Yang Diharapkan ............................................................. 4

BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI ................................................. 6

BAB III. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN .................................... 12

A. Persiapan Observasi ................................................................. 12

B. Observasi Lapangan ................................................................. 13

C. Program Kerja ................................................ .......................... 14

1.Screening dan edukasi stunting ............................................ 15

2.Promosi kesehatan (PHBS) Cuci tangan rutin....................... 17

3.Islam Disiplin Ilmu Kedokteran (tata cara tayammum dan sholat)


.................................................................................................. 19

4. Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak


Menular…………………..

7
5. Pengadaan Tong Sampah dan Papan
Bicara………………………………

6. Program tambahan
Imunisasi………………………………………

D. Faktor Pendukung dan Penghambat .................................... 21

1. Faktor Pendukung ................................................................ 21

2. Faktor Penghambat .............................................................. 22

BAB IV. PENUTUP .. .................................................................................. 23

A. Kesimpulan .............................................................................. 23

B. Saran ......................................................................................... 24

8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Universitas Muslim Indonesia merupakan salah satu perguruan tinggi di

Indonesia yang senantiasa diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang

terampil, profesional dan tentunya mengedepankan kemaslahatan ummat.

Oleh karena itu, Universitas Muslim Indonesia dituntut agar selalu

menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kondisi kekinian,

sehingga mahasiswa dapat mempergunakan pengetahuan dan pengalaman

yang diperoleh sebagai pegangan dalam menghadapi berbagai kendala yang

mungkin akan terjadi pada lingkungan kerjanya dikemudian hari.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi mengharuskan mahasiswa terjun

langsung ke grass root untuk kemudian menyaksikan realita yang ada di

masyarakat. Seluruh kegiatan kerja nyata harus disesuaikan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari proses pembelajaran

dalam perkuliahan untuk diterapkan melalui praktek kerja yang nyata

sehingga mahasiswa diharapkan dapat bekerja dengan cermat, terampil,

disiplin, kreatif dan jujur sesuai dengan berbagai masalah yang hadir

ditengah masyarakat. Adanya Kuliah Kerja Nyata ini diharapkan dapat

mengarahkan mahasiswa untuk menerapkan, mengembangkan dan

menyebar luaskan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengupayakan

9
penggunaannya sebaik mungkin untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi ini dilaksanakan di Makassar

tepatnya di Puskesmas Jumpandang Baru, Sulawesi Selatan. Daerah ini

memiliki sistem pelayanan kesehatan yang sangat baik dan patut untuk

diberikan apresiasi tanpa batas. Atas dasar pertimbangan inilah Fakultas

Kedokteran Universitas Muslim Indonesia memilih puskesmas Jumpandang

Baru dan tentunya mengharapkan para mahasiswanya mendapatkan

pengalaman baru dan mampu banyak mempelajari hal-hal yang terkhusus

pada sistem pelayan kesehatan yang ada di puskesmas Minasa Upa dan

wilayah kerjanya.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum :

KKN FK UMI bertujuan melakukan observasi dan pengenalan

lebih awal mengenai masalah-masalah kesehatan yang ada di

masyarakat, melatih dan mengembangkan softskill dan karakter

mahasiswa, serta melatih mahasiswa dalam meningkatkan dan

menambah kompetensinya sebagai dokter layanan primer berdasarkan

Standar kompetensi dokter indonesia dan Undang-undang Dasar

Pendidikan dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FTKP).

10
1. Tujuan Instruksional Khusus :

a. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan promosi kesehatan pada

individu, keluarga, dan masyarakat berbagai umur, agama, jenis

kelamin, etnis, dan budaya sesuai kebutuhan perubahan pola pikir,

sikap, dan perilaku serta modifikasi gaya hidup.

b. Mahasiswa diharapkan mampu merencanakan dan melaksanakan

pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat

individu, keluarga, ataupun masyarakat.

c. Mahasiswa mampu bekerjasama dalam melakukan

advokasi/komunikasi dengan pihak terkait dalam rangka

pemecahan masalah kesehatan baik individu, keluarga, ataupun

masyarakat.

d. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan kegiatan penapisan

faktor risiko terjadinya penyakit untuk mencegah dan

memperlambat timbulnya penyakit.

e. Mahasiswa diharpkan mampu bertukar informasi secara verbal dan

non verbal dengan masyarakat setempat pada semua usia dan

profesi dalam rangka mengidentifikasi masalah kesehatan dan

memecahkannya bersama-sama.

f. Mahasiswa diharapkan mampu menginterpretasi data kesehatan

dalam rangka mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi saat

itu.

11
g. Mahasiswa diharapkan mampu menunjukkan karakter profesional

sesuai dengan nilai dan prinsip Islam, memiliki moral luhur etika,

disiplin, sadar, dan taat hukum serta berwawasan sosial budaya.

h. Mahasiswa diharapkan mampu menghargai perbedaan persepsi

yang dipengaruhi oleh agama, usia, jenis kelamin, etnis, dan sosial-

budaya-ekonomi.

i. Mahasiswa diharpkan mampi menghargai upaya kesehatan

komplementer dan alternatif yang berkembang di masyarakat.

j. Mahasiswa diharpkan mampu bekerjasama dan berperan aktif baik

intra maupun interprofesional dalam tim pelayanan kesehatan.

k. Mahasiswa diharapkan mampu berkolaborasi dnegan masyarakat

dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan.

C. Landasan

1. Tri Dharma Perguruan Tinggi : Pengabdian Kepada Masyarakat.

2. Mata Kuliah Semester 7 Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas

Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

3. Hasil Rapat Peserta Angkatan 2016 Tahun 2019 Kuliah Kerja Nyata

Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

D. Hasil Yang Diharapkan

Demi kelancaran kegiatan yang dilaksanakan kurang lebih satu bulan

ini, Universitas Muslim Indonesia berterima kasih atas ruang proses yang

diberikan kepada mahasiswa dari berbagai pihak terutama pemerintahan dan

seluruh masyarakat. Tentunya kita mengharapkan mahasiswa dalam hal ini

12
menjadi unsur terpelajar dalam generasi muda mampu memberikan

sumbangsih positif bagi kemaslahatan ummat khususnya di daerah

Puskesmas Jumpandang Baru Setelah melalui seluruh proses dari kegiatan

KKNP ini mahasiswa diharapkan siap secara mental untuk menghadapi

realitas sosial yang sesungguhnya dengan bermodalkan teori dan

pengalaman yang didapatkan, dan mahasiswa dapat memiliki kompetensi

yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

13
BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS DAN WILAYAH KERJA

A. Visi dan Misi Pembangunan kesehatan puskesmas jumapandang baru


Visi puskesmas Jumpandang Baru adalah untuk mewujudkan Visi Puskesmas
Jumpandang Baru sebagai “Pusat Pelayanan dan Informasi Kesehatan Terdepan
2012”, ditetapkan tanggal 3 Misi yaitu

1. Perubahan perilaku petugas dan disiplin kerja dan peningkatan sumber


daya manusia (SDM)
2. Berupaya setiap saat memberikan pelayanan prima sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat
3. Berupaya menanamkan pengalaman perilaku hidup sehat yang mandiri
melalui promosi kesehatan
B. Tujuan Puskesmas Jumpandang Baru
Meningkatkan derajat keehatan yang optimal dan mandiri

C. Falsafah Puskesmas Jumpandang baru


Dengan semangat pengabdian yang tulus kami siap memberikan pelayanan
yang terbaik. Dari visi dan misi tersebut dilakukan dengan cara
melaksanakan 6 upaya kesehatan wajib puskesmas dan upaya pengembangan
kesehatan.

1. Upaya kesehatan Wajib Puskesmas tersebut adalah:


a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan Lingklungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga Berencana
d. Upaya perbaikan gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olah Raga

14
c. Uapaya Perawatan kesehatan masyarakat
d. Upaya kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya kesehatan jiwa
g. Uapata kesehatan usia lanjut
h. Upaya pembinaan Pengobatan tradisional
3. Pelayanan Dokter Spesialis
a. Spesialis Kebidanan dan Kandungan
b. Spesialis Penyakit dalam
c. Spesialis THT
d. Spesialis mata
e. Spesialis bedah
4. Upaya Kesehatan Pengembangan Khusus
a. Kelompok Kerja Harm Reaction (penanggulangan dampak buruk
narkoba jarum suntik)
12 langkah harm reaction

1. Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan


2. Pencegahan infeksi
3. Komunikasi, Informasi, dan edukasi (KIE)
4. Konseling tes HIV sukarela ( Voluntary conseling and Testing ) VCT
5. Terapi narkoba
6. Dukungan Perawatan dan Pengobatan (Care Support and treatment)
7. Needle Excelent Programe (NEP)
8. Pemusnahan Jarum Suntik
9. Peer Educator
10. Penjangkauan / Pendampingan (Outreach)
11. Pengelolohan Limbah medis
12. Subtitusi Oral (methadon)
b. Peralihan Status dari Puskesmas Menjadi Rumah Sakit tipe C

15
D. Motto Puskesmas Jumpandang Baru
“Sehat” Sehat adalah hak azasi, tujuan dan investasi

16
Gambaran umum lokasi Kuliah Kerja Nyata Puskesmas Jumpandang Baru

A.Keadaan Geografi

Puskesmas Jumpandang Baru terletak di Kecamatan Tallo Kota Makassar


dengan luas wilayah kerja 4,76 km2. Dari sejumlah 5 kelurahan terdapat 21 ORW
dan 150 ORT. Seluruh wilayah tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan roda
dua dan roda empat kecuali kelurahan Lakkang dimana untuk samapi ke wilayah
tersebut harus melewati sungai dengan menggunakan perahu. Pemanfaatan
potensi lahan dan alih fungsi terjadi sedemikian rupa yang akan membawa
perubahan terhadap kondisi dan perkembangan sosial dan keamanan masyarakat.
Luas wilayah kerja untuk masing-masing kelurahan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

Tabel 1

Luas Wilayah, Jumlah RW/RT menurut kelurahan di wilayah kerja


Puskesmas Jumpandang Baru tahun 2012

NO KELURAHAN LUAS (km2) ORW ORT

1 Rappo jawa 1,18 5 42

2 Wala-walaya 1,05 5 47

3 Kalukuang 0,41 5 25

4 La’latang 0,47 4 28

5 Lakkang 1,65 2 8

Jumlah 4,76 21 150

Adapun batas batas wilayah kerja Puskesmas Tarakan adalah sebagai berikut :

17
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan kalukubodoa
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Rappokalling
- Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Panampu
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Malimongan Baru

B. Keadaan Demografi

Kependudukan merupakan permasalahan yang dihadapi dewasa ini, bukan


hanya menyangkut jumlah penduduk, kepdatan penduduk, dan arus urbanisasi
dengan segala dampak sosial ekonomi, dan keamanan menjadi keharusan untuk
mengendalikan angka kelahiran dan kematian.

Pembahasan mengenai kependudukan mencakup masalah pertumbuahan


penduduk dan struktur penduduk menurut kelompok umur.

1. Perumbuhan penduduk / jumlah penduduk


Dalam upaya menekan laju pertumbuhan penduduk dilaksanakan melalui
tingkat kelahiran dan penurunan angka kematian (bayi, anak balita dan ibu)
dimana pertumbuhan yang tinggi akan menambah beban pembangunan.

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas jumpandang Baru pada tahun


2011 disajikan dalam tabel berikut

( tabel 2 )

Distribusi penduduk menurut Kelurahan & Jenis Kelamin Wilayah Kerja


Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2011

No Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah


Penduduk
Laki-laki perempuan

1 Rappojawa 3969 3916 7885

2 Wala-Walaya 4765 4515 9280

18
3 Kalukuang 2680 2623 5303

4 La’latang 2790 2734 5524

5 Lakkang 508 477 985

Jumlah 14712 14265 28977

2. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan anak serta
masalah sosial ekonomi. Hal ini terjadi karena faktor gizi yang berhubungan
dengan lingkunagan, perumahan dan sanitasi yang kotor menyebabkan berbagai
macam penyakit yang muncul. Di samping itu kepadatan penduduk sebagai
lambang perkembangan suatu daerah. Berdasarkan data yang diperoleh dari
puskesma Jumpandang Baru, kepadatan penduduk adalah jiwa per kilometer
persegi, jumlah kepala keluarga (KK) tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas
Jumpandang Baru adalah 6.556 KK melebihi jumlah rumah yang ada 4.998
rumah.

3. Struktur penduduk menurut umur dan sex rasio


Berdasakan komponen umur dan jenis kelamin maka karakteristik penduduk dari
suatu negara dapat debedakan menjadi 3 macam yaitu:

a. Ekspansif , jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur


termuda.
b. Konstruktif , jika penduduk berada dalam kelompok termuda hampir sama
besarnya
c. Stasioner, jika banyaknya penduduk sama dalam tiap kelompok umur
tertentu.
Komposisi umur di wilayah kerja puskesmas Jumpandang Baru dapat dilihat
seperti berikut:

19
Tabel 3

Distribusai pendududk menurut golongan umur di wilayah Kerja Puskesmas


Jumpandang baru tahun 2011

No Kelurahan Golongan Umur (tahun) Jumlah

0-1 1-4 5-15 16-45 >45

1 Rappojawa 241 507 1768 3666 1058 6758

2 Wala-Walaya 739 1397 2451 3448 1081 9116

3 Kalukuang 269 472 2120 3905 1864 6696

4 La’latang 177 380 1040 2089 1423 5109

5 Lakkang 20 35 162 464 136 817

Jumlah 1386 2684 7066 12698 5144 28496

Berdasarkan tabel di atas jumlaha penduduk yang merupakan kelompok umur non
produktif adalah penduduk di bawah umur 15 tahun.

4. Perkawinan dan Fertilitas


Tingkat fertilitas pada wanita usia subur dapat mempengaruhi komposisi
penduduk, hhal itu diketahui berdasarkan indikatr berikut:

a. Usia perkawinan pertama


Rata-rata kawin pertama dari tahun ketahun datanya belum ditemukan pada
wilayah kerja puskesmas, namun berdasarkan profil kesehatan tahun 1997

20
propinsi Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dari umur 19,4
tahun.

b. Status perkawinan
untuk menghitung tingkat fertilitas, digunakan indikator rasio ibu anak
(child women rate/TFR) di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang baru

c. Tingkat pendidikan penduduk


Pendidikan salah satu upaya membentuk manusia terampil dan produktif
sehingga pada gilirannya dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan
masyarakat.

Tabel 4

Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan di wilayah kerja


Puskesmas jumpandang baru tahun 2011

Jumlah Penduduk
No Kelurahan Ket
TK SD SMP SMA Sarjana

1 Rappojawa 35 1419 118 - 55

2 Wala-Walaya 62 728 - - 45

3 Kalukuang - 1746 1624 1663 42

4 La’latang 107 216 - - 40

5 Lakkang 156 - - - 15

Jumlah 360 4109 1742 1663 197

d. Kegiatan Ekonomi

21
Pendapatan dan pengeluaran perkapita. Rata-rata pengeluaran perkapita
penduduk wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru belum ditentukan datanya
untuk tahun 2006. Sesuai profil kesehatan Tahun 1996 adalah Rp.478.458 angka
perkiraan. Angka tersebut cenderung menurun akibat krisis moneter yang terjadi
sejak tahun 1997. Mata pencaharaian penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Jumpandang Baru dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. distribusi penduduk menurut pekerjaan di wilayah Puskesmas


Jumpandang Baru tahun 2011

Jumlah Penduduk

(jenis Kelamin)
No
Kelurahan PNS Karyawan Swasta buruh Pengangguran Lain-
lain

1 Rappojawa 161 99 88 829 49

2 Wala-Walaya 304 417 355 132 120

3 Kalukuang 215 105 150 100 35

4 La’latang 161 535 341 315 54

5 Lakkang 8 4 36 - -

Jumlah 849 1160 970 1376 258

e. Agama
Dari 37.350 jiwa penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Jumpandang bari,
93,45 % beragama Islam, 6,10 % beragama krsiten, dan 0,045% beragama Hindu
dan Budha. Proporsi ini hampir sama di semua kelurahan kecuali di kelurahan
Lakkang 100% beragama Islam.

22
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Angkatan 2016 Universitas Muslim


Indonesia yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru,
Kecamatan Tallo, Makassar, dan dimulai pada tanggal 4 November – 4 Desember
2019 ini memiliki program kerja yang bertujuan untuk melakukan observasi dan
pengenalan lebih awal mengenai masalah-masalah kesehatan yang ada di
masyarakat, melatih dan mengembangkan soft skill dan karakter mahasiswa, serta
melatih mahasiswa dalam meningkatkan dan menambah kompetensinya sebagai
dokter layanan primer.
Pelaksanaan KKN Profesi memberikan pengetahuan dan pengalaman yang
tidak didapatkan di kampus. Dalam KKN Profesi ini, mahasiswa diberikan
kesempatan untuk turun langsung ke masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu
yang didapatkan di bangku kuliah dan melihat gambaran situasi masalah-masalah
kemasyarakatan yang terjadi, khususnya masalah kesehatan. Berikut merupakan
kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas
Jumpandang Baru, Makassar, Sulawesi Selatan.

A. Persiapan Observasi
Sebelum melakukan observasi lapangan, kami melakukan persiapan
dengan melakukan pertemuan dengan Kepala Puskesmas, dan pihak-pihak
yang terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami. Pada
saat hari pertama kami disambut baik oleh pihak puskesmas. Hal ini
dimaksudkan sebagai perkenalan awal agar nantinya staff puskesmas dan
masyarakat tidak terkejut dan menyalah artikan maksud kedatangan kami.
Kami juga melakukan perkenalan dengan pihak puskesmas. Kami melakukan
diskusi dengan kepala puskesmas mengenai program kerja yang akan
dijalankan kedepannya selama 1 bulan.

23
B. Observasi Lapangan
Obseervasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai masalah-
masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru
sehingga dapat disusun program kerja berdasarkan masalah kesehatan yang
ditemukan di lapangan. Observasi lapangan ini dilaksanakan pada hari selasa
5 november 2019 dan rabu 6 november 2019 Berikut ini hasil observasi yang
kami telah kami laksanakan di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru ,
Makassar.
1. Observasi wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru
2. Observasi posyandu Kelurahan Rappo Jawa RW.01
3. Observasi Sekolah Dasar Negeri 090 Pulau Lakkang
4. Observasi kondisi Puskesmas Jumpandang Baru

Observasi lapangan juga dilakukan dengan wawancara langsung kepada


Staf puskesmas Jumpandang Baru dan Juga kepala puskesmas Jumpandang
Baru mengenai kegiatan di Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru.
Berdasarkan hasil observasi lapangan yang telah dilakukan, kemudian
dilakukan identifikasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Jumpandang Baru. Identifikasi masalah merupakan salah satu
kegiatan yang harus dilakukan dalam proses membuat perencanaan program
kerja kegiatan. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran tentang
program - program kerja yang sesuai dan dapat dilaksanakan selama masa
KKN.

C. Program Kerja
Program kerja KKN Profesi merupakan perpaduan yang proporsional
antara program kerja yang berasal dari mahasiswa sendiri yang merupakan
hasil observasi terhadap masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja yang
dikoordinasikan dengan puskesmas dan pemerintah setempat. Keterlibatan
mahasiswa KKN Profesi terhadap program kerja puskesmas.

24
Dari hasil observasi lapangan yang telah dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Jumpandang Baru, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan
diperoleh beberapa rumusan program kerja.
Namun sebelum melaksanakan kegiatan (program kerja) tersebut, terlebih
dahulu diadakan pertemuan (Seminar Program Kerja) dengan pemerintah
daerah setempat pada hari sabtu tanggal 7 November 2019 pukul 10:00 Wita
untuk memaparkan dan mensosialisasikan program kerja mahasiswa KKN
Profesi untuk wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru, dengan tujuan
dapat membangun puskesmas Jumpandang Baru lebih baik serta
mendapatkan dukungan dan kerjasamanya serta membangun komitmen
bersama dalam rangka menyukseskan program kerja tersebut. Selain program
kerja pokok yaitu yang telah direncanakan terdapat program kerja tambahan
yaitu program kerja yang tidak dimasukkan kedalam program kerja pokok,
adapula kegiatan lain yang tidak direncanakan. Keseluruhan program kerja
dan kegiatan yang dilaksanakan dipuskesmas akan di lampirkan di
pembahasan selanjutnya.

a) PROGRAM KERJA POKOK


Adapun program kerja yang telah disepakati bersama dalam seminar
program kerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Skrining dan edukasi stunting
a. Latar Belakang

Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan
sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Ada bukti jelas bahwa individu yang
stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan
terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan mempengaruhi kinerja
pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual akan terganggu (Mann dan
Truswell, 2002). Hal ini juga didukung oleh Jackson dan Calder (2004) yang
menyatakan bahwa stunting berhubungan dengan gangguan fungsi kekebalan
dan meningkatkan risiko kematian.

25
Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak mengalami stunting, data ini
berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF dan memposisikan
Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang
mengalami stunting. Data Riset Kesehatan Dasarpada tahun 2013 diketahui
bahwa prevalensi kejadian stunting secara nasional adalah 37,2 %, dimana
terdiri dari 18,0 % sangat pendek dan 19,2 % pendek, yang berarti telah
terjadi peningkatan sebanyak 1,6 % pada tahun 2010 (35,6 %) dan tahun 2007
(36,8 %). Stunting merupakan indikator keberhasilan kesejahteraan,
pendidikan dan pendapatan masyarakat. Dampaknya sangat luas mulai dari
dimensi ekonomi, kecerdasan, kualitas, dan dimensi bangsa yang berefek
pada masa depan anak.

Efek jangka panjang stunting berakibat pada gangguan metabolik seperti


penyakit yang terkait dengan obesitas,hipertensi dan diabetes mellitus.
Menurut Walker pemberian zat gizi yang tidak tepat pada perkembangan
janin, saat lahir dan masa bayi dapat memberikan dampak jangka panjang
buruk terhadap kardiovaskulaer dan tekanan darah pada saat dewasa.
Retardasi pertumbuhan postnatal memilik potensi terhadap berat badan
sekarang dengan tekanan darah.

b. Tujuan
1. Memberikan pemahaman yang baik dan benar kepada ibu atau wali
mengenai stunting sehingga dapat mencegah stunting sejak dini
2. Memberikan teknik menyusui yang baik dan benar sehingga ibu
dapat terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh tekhnik
menyusui yang tidak benar dan bayi mendapatkan ASI yang
ekslusif dengan benar sehingga menunjang gizi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan.
3. Memberikan pemahaman mengenai makanan pendamping asi (MP
ASI) sehingga menunjang gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangan balita agar terhindar dari stunting.

26
c. Ruang Lingkup/Sasaran
- Masyarakat di sekitar posyandu dan yang berkunjung ke
posyandu terutama anak- anak dan ibu yang melakukan
pemeriksaan

d. Target/Peserta
- Posyandu Rappo Jawa RW 1
- Posyandu pulau Lakkang

e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Hari/Tanggal : Senin, 11 November 2019
Senin, 25 November 2019

Tempat : Posyandu Rappo Jawa RW 1


Posyandu pulau Lakkang

Waktu Pelaksanaan: 08.00 – 12.00 WITA

f. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan screening dan edukasi stunting di POSYANDU telah
dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Profesi FK-UMI dan Pegawai
Puskesmas serta dihadiri oleh Kader POSYANDU Puskesmas
Jumpandang Baru serta Masyarakat Sekitar. Hari pertama pada tanggal 11
November 2019 bertempat diposyandu Rappo Jawa RW.1, Para Peserta
KKN dibagi dalam beberapa kelompok kecil yaitu,(1) Meja registrasi, (2)
Bagian penimbangan, (3) Bagian Pengukuran tinggi, (4) Bagian
Pemeriksaan kesehatan, (4) Bagian Penyuluhan Stunting, (5) Bagian
Penyuluhan tentang tekhnik menyusui yang baik dan benar serta edukasi
mengenai makanan pendamping ASI (MP ASI). Kemudian ada juga yang
bertugas untuk memanggil warga sekitar terutama balita dan lansia untuk
menimbang dan memeriksakan kesehatannya.

27
Pada tanggal 25 November 2019 dilaksanakan di posyandu pulau lakkang ,
seperti hari pertama dilakukan pembagian bagian.

g. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.2 pelaksanaan POSYANDU tanggal 11 November 2019 di


posyandu Kelurahan Rappojawa RW.1

(a) penimbangan balita (b) pengukuran tinggi badan

(c) edukasi mengenai stunting (d) edukasi mengenai tekhnik


menyusui dan MP-ASI

28
Gambar 2.2 pelaksanaan POSYANDU tanggal 25 November 2019 di Pulau
Lakkang

2. Promosi Kesehatan PHBS (Cuci Tangan Rutin)


a. Latar Belakang

Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam


pencegahan dan pengontrolan infeksi. Mencuci tangan merupakan proses
pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan dengan
memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran
dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah
mikroorganisme.

29
Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah
antara lain cuci tangan dengan air bersih dan sabun, jajan di kantin sekolah, Buang
Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) di jamban, buang sampah
ditempatnya, berolahraga, mengukur tinggi dan berat badan, memeriksa jentik
nyamuk, dan tidak merokok di sekolah. Mencuci tangan juga dapat
menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi penyebab berbagai penyakit,
terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas
seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai
sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukan
dengan benar pada saat yang penting. Sebagian masyarakat mengetahui akan
pentingya mencuci tangan, namun dalam kenyataanya masih sangat sedikit yaitu
sekitar ( hanya 5% yang tahubagaimana cara melakukanya dengan benar. Hal ini
sangat penting untuk di ajarkan pada masyarakat agar bias mencegah terjadinya
penyakit. Dengan memberikan penyuluhan tentang cuci tangan diharapkan
penyakit menular tersebut bisa mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit
melalui tangan dengan mencuci bersih tangan-tangan anda. Makanan dan
minuman yang dimasak dengan tangan kotor itu dapat menularkan penyakit,
cobalah mencuci tangan anda dengan air menalir dan sabun pada saat anda akan
mempersiapkan dan memakan makanan .

b. Tujuan
- Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyelenggaraan promosi kesehatan mengenai
prilaku hidup bersih dan sehat untuk mengurangi resiko terjadinya
penularan penyakit melalui tangan

- Tujuan Khusus
1) Memberikan pemahaman tentang bagaimana cara mencuci
tangan yang baik dan benar
2) Menjelaskan kepada anak sekolah dasar tentang penyakit yang
dapat disebkan karena tidak melakukan cuci tangan rutin.

30
c. Ruang Lingkup/Sasaran
Anak Sekolah Dasar di Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru
d. Target/Peserta
- Sd Inpres 1 Jumpandang Baru (kelas 3)
- Sdn Rappojawa N0.71 (kelas 2)
- Sdn 091 Lakkang (kelas. 2 dan 3)
e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Senin, 11 November 2019

Selasa, 12 November 2019

Rabu, 13 November 2019

- Tempat : Sd Inpres 1 Jumpandang Baru


Sdn Rappojawa N0.71
Sdn 091 Lakkang

- Waktu : 08:00-09:00 WITA

d. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan berupa penyuluhan kepada anak sekolah dasar mengenai 6
langkah cara cuci tangan yang baik dan benar serta penyuluhan
mengenai penyait kecacingan yang dapat mengenai apabila tidak
melakukan cuci tangan yang baik dan benar. Serta pembagian sticker 6
langkah cara cuci tangan yang baik dan benar di setiap kunjungan
sekolah.

31
e. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.3: Penyuluhan 6 langkah cara cuci tangan yang baik dan benar

32
3. Pelaksanaan Islam Disiplin Ilmu Kedokteran (IDIK) tata cara tayammum
dan sholat bagi orang yang sakit dan tata cara sholat dan wudhu untuk anak
sekolah dasar
a. Latar Belakang
Bersuci (bahasa Arab: ‫الطهارة‬, translit. al-ṭahārah) merupakan bagian dari prosesi
ibadah umat Islam yang bermakna menyucikan diri yang mencakup secara lahir
atau batin, sedangkan menyucikan diri secara batin saja diistilahkan
sebagai tazkiyatun nufus Kedudukan bersuci dalam hukum Islam termasuk ilmu
dan amalan yang penting, terutama karena di antara syarat-syarat salat telah
ditetapkan bahwa seseorang yang akan mengerjakan salat diwajibkan suci dari
hadas dan suci pula badan, pakaian, dan tempatnya dari najis. Sebelum sholat kita
harus melakukan wudhu untuk mensucikan diri, akan tetapi dalam islam kita
diberikan keringanan apabila tidak dapat berwudhu menggunakan air kita dapat
melakukan tayammum. Tayamum merupakan sarana bersuci pengganti wudhu
(hadas kecil) dan mandi wajib (hadas besar) ketika terdapat uzur untuk
melakukannya. Tata cara tayamum untuk kedua hadas tersebut adalah sama.
Hanya saja, tayamum karena hadas kecil menjadi batal jika terdapat hal-hal yang
membatalkan wudhu, sementara tayamum dari hadas besar tidak batal karena
terdapat hal-hal tersebut tapi menjadi batal jika menemukan air dan mampu
menggunakannya. . Terdapat air tapi tidak dapat menggunakannya karena
beberapa alasan, yaitu: Sakit. Jika seseorang sedang sakit maka boleh bertayamum
jika khawatir bertambahnya sakit, terlambat sembuh, menimbulkan cela yang
besar pada anggota tubuh yang tampak, atau menyebabkan cacat pada anggota
tubuh. Bahkan bisa menjadi wajib jika khawatir meninggal dunia jika tidak
bertayammum. Berdasarkan pertimbangan di atas maka kami melaksanakan
program kerja yang berdedikasi mengenai kedokteran dalam islam untuk
memberikan pengetahuan kepada masyarakat yang sakit mengenai kewajiban
untuk tetap sholat dan juga kita memberikan edukasi kepada adik-adik sekolah
dasar mengenai bagaimana tata cara berwudhu yang baik dan benar serta tata cara
sholat yang baik dan benar.

33
b. Tujuan
- Tujuan Umum
Memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana tata cara taharah
dan tata cara sholat
- Tujuan Khusus
a. Agar Masyarakat mengetahui bagaimana tata cara tayammum dan
sholat bagi orang yang sakit
b.Agar anak sekolah dasar dapat mengetahui bagaimana tata cara
wudhu dan sholat yang baik dan benar.

c. Ruang Lingkup/Sasaran
- Pasien rawat inap puskesmas Jumpandang Baru
- Pasien yang berada di ruang tunggu
- Anak sekolah dasar

d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Hari/tanggal : Rabu, 13 November 2019
Senin, 18 November 2019
Tempat : ( SDN 091 Lakkang)
( Puskesmas Jumpandang Baru )
Waktu : 08:00- 09:00 WITA

e. Pelaksanaan Kegiatan
Telah terlaksana kegiatan tata cara tayammum dan sholat bagi orang
yang sakit dan tata cara wudhu dan sholat bagi anak sekolah dasar di
SDN 091 pulau Lakkang.

34
f. Dokumentasi Kegiatan

(a)peragaan tata cara sholat dan tayammum bagi orang sakit (b) tata cara sholat
Gambar 2.4 kegiatan Islam Disiplin Ilmu kedokteran

4. Pengadaan Tempat Sampah dan Papan Bicara


a. Latar Belakang
Tempat sampah adalah tempat untuk menampung sampah secara sementara atau

temporary yang biasanya terbuat dari logam atau plastik di dalam ruangan tempat

sampah umumnya disimpan di dapur untuk membuang sisa keperluan dapur

seperti kulit buah dan botol. Beberapa tempat umum seperti taman memiliki

tempat sampah yang ditempatkaan di sepanjang jalan iuntuk menghindari

kebiasaan membuang sampah sembarangan dan dalam program kerja ini terdapat

papan bicara yang berisikan tentang 10 indikator hidup bersih dan sehat (PHBS).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan Kebijakan Nasional Promosi

Kesehatan (Promkes) untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat

ditetapkan visi nasional Promkes sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI.

No.1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Tujuan

35
dari Promkes yaitu mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya

yang ditandai oleh penduduk yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat

dalam lingkungan yang sehat serta kondusif. tujuan akhirnya untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat dan meningkatkan motivasi masyarakat untuk

menciptakan lingkungan yang sehat minimal dalam lingkungan rumah dan

sekitarnya.

b. Tujuan

Pengadaan tempat sampah bertujuan untuk mengurangi pola perilaku masyarakat

agar tidak membuang sampah ke sungai khususnya masyarakat pulau Lakkang.

Serta untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan meningkatkan motivasi

masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat minimal dalam lingkungan

rumah dan sekitarnya melalui papan bicara di seluruh kelurahan wilayah kerja

Puskesmas Jumpandang Baru.

c. Ruang Lingkup/Sasaran
Masyarakat wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru

d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal : Jumat 22 November 2019

Senin, 25 November 2019

Tempat : Wilayah Kerja Puskesmas Jumpandang Baru

Waktu : 09:00-11:00 WITA

Jenis Kegiatan : Pengadaan Tempat Sampah dan papan bicara

36
e. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)
profesi yang dimulai dengan pencarian tempat sampah di kota Makassar yang
dilanjutkan dengan pengankutan ke Pulau Lakkang serta memberikan edukasi
kepada masyarakat sekitar agar membuang sampah sesuai dengan tempatnya dan
kami juga telah memasang papan bicara 10 indikator prilaku hidup bersih dan
sehat di wilayah kerja puskesmas Jumpandang Baru.

f. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.5: penyerahan tempat sampah kepada kelurahan lakkan

37
(a) kelurahan wala-walaya (b) kelurahan RappoJawa

( c) kelurahan La’Latang. (d) kelurahan Kalukuan (e) kelurahan Lakkang

5. Pengendalian penyakit menular dan tidak Menular


a. Latar Belakang

Upaya kesehatan terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan


perorangan dan upaya kesehatan masyarakat diselenggarakan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat. Upaya kesehatan
dilakukan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Salah satu penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut adalah
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
famili Flaviviridae dan disebarkan oleh nyamuk Aedes. Penyakit Demam

38
Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular berbahaya yang dapat
menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah.
Sampai sekarang belum ada vaksin untuk pencegahan penularan penyakit DBD
dan belum ada obat- obatan khusus untuk penyembuhannya, dengan demikian
pengendalian DBD tergantung pada pemberantasan nyamuk dan memutus mata
rantai penularan yaitu dengan pengendalian vektor. 3MP merupakan cara
pengendalian vektor sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya penularan DBD. Oleh karena itu, pencegahan DBD sangat diperlukan
dengan melakukan pengendalian di tempat tempat berkembang biaknya jentik
aedes aegypti melalui 3MP. 3M plus (menguras, mengubur, menutup dan tidak
menaruh baju bergantungan di sembarang tempat). Dengan begitu kita dapat
mengurangi penyebaran vector penyebab DBD apalagi waktu pelaksanaan KKN
bertepatan dengan musim penghujan.

Selain pengendalian penyakit menular kami juga melakukan pengendalian


penyakit tidak menular yaitu screening dan edukasi tentang hipertensi. Hipertensi
adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia,
sehingga tatalaksana penyakit ini merupakan intervensi yang sangat umum
dilakukan diberbagai tingkat fasilitas kesehatan.

Hipertensi sering disebut sebagai “pembunuh yang tidak terlihat”. Secara umum,
pasien tidak mengalami gejala penyakit yang nyata dalam tahapan awal penyakit
ini, yang mengakibatkan penundaan atau kurangnya tindakan perawatan dan pada
akhirnya bisa menyebabkan komplikasi yang parah, misalnya penyakit jantung,
stroke, gagal ginjal, hingga kematian. Sehingga kami melakukan screening dan
edukasi hipertensi ini agar mengurangi komplikasi yang berat pada penderita
hipertensi dan mencegah agar terhindar dari hipertensi.

39
b. Tujuan
- Tujuan Umum

Memberikan pemahaman yang baik dan benar mengenai penyakit menular


dan penyakit tidak menular

- Tujuan Khusus
a. Memberikan edukasi untuk pencegahan tentang demam berdarah
dangue sehingga mencegah meningkatnya vector penyebab DBD.
b. Memberikan edukasi mengenai hipertensi agar terhindar dari
komplikasi dan mencegah terjadinya hipertensi sejak dini.

c. Ruang Lingkup/Sasaran
Masyarakat Pulau Lakkang

d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Hari/tanggal : Senin, 25 November 2019
Tempat : Pulau Lakkang
Waktu : 08.00 – Selesai WITA

e. Pelaksanaan Kegiatan : kegiatan ini telah terlaksana dengan dirangkaikan


dengan kegiatan posyandu dan juga home visite yaitu untuk home visite
melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk pengendalian penyakit tidak
menular dan untuk pengendalian penyakit menular dilakukan sosialisasi
mengenai 3MP yaitu mengubur, menutup, dan menguras, kegiatan ini juga
disertai dengan pembagian stiker hipertensi kepada warga serta di kegiatan
posyandu di lakukan edukasi (MP-ASI, Teknik menyusui yang baik dan
benar ) dan screening stunting.

40
f. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.6 : pengendalian penyakit menular (3MP)

Gambar 2.7 : pengendalian penyakit tidak menular

b) PROGRAM KERJA TAMBAHAN


Selain kegiatan yang direncanakan pada seminar awal, adapun kegiatan
tambahan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Profesi dalam rangka

41
membantu menyukseskan program puskesmas. program kerja tambahan pada
kegiatan KKN Profesi sebagai berikut:
1. Senam Prolanis dan pembagian Buah- Buahan
a. Latar Belakang
Program Pengelolaan Penyakit Kronis atau PROLANIS adalah suatu sistem
pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara
terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan
dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal
dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam PROLANIS di


Puskesmas Jumpandang Baru adalah senam diabetes jantung sehat, serta
pembagian Buah-buahan kepada peserta Senam.

b. Tujuan
Tujuan diadakannya Prolanis ini untuk mendorong peserta penyandang
penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator75%
peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil
“baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan
Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya
komplikasi penyakit.

c. Ruang Lingkup/Sasaran Kegiatan


Seluruh Peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakit kronis (Diabetes
Melitus Tipe 2 dan Hipertensi).

d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Selama program kerja kami berjalan, PROLANIS telah diadakan :

Hari/Tanggal : Sabtu, 16 November 2019

42
Sabtu, 30 November 2019
Tempat : Lapanga parkir jalan Puskesmas Jumpandang Baru
Waktu : pukul 07.30 - 09.00 WITA
Jenis Kegiatan :
 Senam Diabetes Jantung Sehat
 Pembagian buah- buahan

e. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini telah terlaksana dihadiri olah peserta kegiatan
PROLANIS yang tergabung dalam club PROLANIS Jumpandang Baru,
staff puskesmas yang bertanggung jawab atas kegiatan serta mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi di Puskesmas Jumpandang Baru.
Kegiatan mulai senam diabetes dan jantung sehat.
Pada pelaksanaan kegiatan PROLANIS yang pertama yaitu pada
tanggal 16 November 2019 selain dilakukan senam PROLANIS,
dilakukan pula pembagian buah-buahan yaitu semangka dan papaya.

f. Dokumentasi Kegiatan

43
(a) pembagian buah-buahan kepada peserta senam dan staff

(b) senam diabetes jantung sehat

KEGIATAN LAINNYA
Adapun kegiatan yang tidak dimasukkan kedalam program kerja, sebagai
berikut:
1. Observasi kunjungan Imunisasi
a. Latar Belakang

Imunisasi adalah proses menginduksi imunitas secara buatan baik dengan


vaksinasi (imunisasi aktif) maupun dengan pemberian antibodi (imunisasi pasif).
Imunisasi aktif menstimulasi sistem imun untuk membentuk antibodi dan respon
imun seluler yang melawan agen penginfeksi, sedangkan imunisasi pasif
menyediakan proteksi sementara melalui pemberian antibodi yang diproduksi
secara eksogen maupun transmisi transplasenta dari ibu ke janin. Manfaat utama
dari imunisasi adalah menurunkan angka kejadian penyakit, kecacatan, maupun
kematian akibat penyakit-penyakit infeksi yang dapat dicegah

44
dengan imunisasi . Imunisasi tidak hanya memberikan perlindungan pada individu
melainkan juga pada komunitas, terutama untuk penyakit yang ditularkan melalui
manusia. Imunisasi juga bermanfaat mencegah epidemi pada generasi yang akan
datang. Cakupan imunisasi yang rendah pada generasi sekarang dapat
menyebabkan penyakit semakin meluas pada generasi yang akan datang dan
bahkan dapat menyebabkan epidemi. Sebaliknya jika cakupan imunisasi tinggi,
penyakit akan dapat dihilangkan atau dieradikasi dari dunia.

Gambar. Imunisasi lengkap

b. Tujuan
Tujuan imunisasi yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu
pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan
suatu penyakit tertentu dari dunia.

45
c. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin, 11 November 2019.
Selasa, 12 November 2019.
Waktu : 08.00 – 10.00 Wita

d. Pelaksanaan Kegiatan
Peserta KKN Profesi ikut dengan tim Imunisasi mengunjungi
sekolah sekolah yang akan di adakan imunisasi. Peserta KKN
mengobservasi tentang cara pemberian dan jenis imunisasi yang
diberikan serta dosis pemberian.
e. Dokumentasi Kegiatan

(a) kegiatan Imunisasi di Sekolah

D. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat


1. Faktor Pendukung

46
Selama pelaksanaan kegiatan KKN Profesi di Puskesmas
Jumpandang Baru ini, terdapat beberapa faktor yang dianggap
mendukung terlaksananya semua kegiatan yang telah direncanakan
maupun tidak direncanakan. Faktor pendukung tersebut antara lain:
a. Adanya dukungan penuh dari pemerintah setempat yaitu aparat
pemerintah Kecamatan Tallo, Kepala desa dan lurah Puskesmas
Jumpandang Baru , tokoh masyarakat, Toko agama, kader serta
warga setempat.
b. Adanya antusiasme dari masyarakat sekitar terhadap program kerja
yang kami laksanakan.
c. Adanya dukungan dari pihak Tuan Rumah yang membantu dalam
memberi masukan – masukan, kritik, saran dan dukungan moril,
serta dalam hal tempat tinggal dan konsumsi kepada peserta KKN
Profesi selama ber KKN di Puskesmas Jumpandang Baru.
d. Adanya kerja sama kelompok yang baik diantara sesama peserta
KKN Profesi, sehingga program kerja dapat terlaksana dengan baik.
2. Faktor Penghambat
Selain faktor pendukung juga terdapat beberapa faktor penghambat
selama pelaksanaan kegiatan KKN di Puskesmas Jumpandang Baru.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Adanya pembangunan puskesmas sehingga keterbatasan ruang gerak
di tempat puskesmas sementara.
b. Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru yang cukup luas
sehingga tidak semua dapat terjangkau karena keterbatasan sumber
daya manusia dan waktu.

47
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan yang telah di dilaksanakan selama 30 hari di

Puskesmas Jumpandang Baru untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang

ditemukan di masyarakat maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

B. Saran

48

Anda mungkin juga menyukai