Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PENELITIAN DALAM PELAKSANAAN PI, PII DAN PIII PADA


BIDANG KIA DI PUSKESMAS MARAWOLA KECAMATAN
MARAWOLA KABUPATEN SIGI

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

ABDUL MUIN NPM.115019001


APRIANA NPM.115019002
AYU DESMAN NILAWATI SALAE NPM.115019003
ANNISA RIFNING QOMARIATUL J NPM.115019053
DETAN Y PUTRA MAPADA NPM.115019005
DEVIANTY BAO NPM.115019006
JEAN SUSANTI LAETO NPM.115019077
JEANETTE GRACELA WEYHA NPM.115020076
JUWITA HALE NPM.115018019

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


INDONESIA JAYA
PALU, 2023
LAPORAN
PENELITIAN DALAM PELAKSANAAN PI, PII DAN PIII PADA
BIDANG KIA DI PUSKESMAS MARAWOLA KECAMATAN
MARAWOLA KABUPATEN SIGI

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

Telah di setujui oleh:

SUDIRMAN, SKM.,M.Kes
NIDN. 0912099401

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


INDONESIA JAYA
PALU, 2023
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Ketua Kelompok I : Abdul Muin

Mata Kuliah : Manajemen Puskesmas

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan yang kami tulis benar

merupakan karya hasil sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau

pemikiran orang lain. Apabilah di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan

bahwa sebagian atau keseluruhan laporan ini hasil karya orang lain, kami bersedia

menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Palu, 10 Januari 2023

Kelompok 1
ABSTRAK

Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup


manusia. Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-
harinya dengan baik, tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. Hetty (2015) menyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja
Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia sehat 2015
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif, yaitu untuk
mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi secara langsung tanpa adanya
manipulasi dan untuk memahami karakteristik atau apa yang sedang terjadi dari
tempat yang hendak diteliti dilokasi penelitian yaitu Puskesmas Marawola.
Dari hasil wawancara yang kelompok kami lakukan di Puskesmas Marawola,
Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi di bidang KIA bahwa PI,PII dan PIII sudah
terlaksana dengan baik.
Kesimpulan Pada P1 (Perencanaan) mereka merencanakan 5 program untuk
ibu hamil, yaitu pemeriksaan ibu hamil, monitoring resti, Program perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), Pendampingan kelas ibu hamil dan
Pelacakan kasus kesakitan dan kematian maternal (Autopsi Verbal). Pada P2
(Penggerakan dan Pelaksanaan) semua program yang telah mereka rencanakan sudah
terlaksana dengan baik, sesuai jadwal, sesuai tempat dan pada sasarannya. Pada P3
(Pengawasan, pengendalian dan penilaian) berdasarkan hasil wawancara kami , yaitu
Pasien (ibu hamil) sudah di awasi dengan baik, bidan selalu standbye untuk ibu hamil
masih ada desa yang bermasalah tetapi dapat ditangani, sudah diberikan penyuluhan
dan hamil resti terjadi akibat covid, belum cukup umur, dan kepatuhan ibu dalam
mengonsusmi obat yang diberikan oleh bidan.
Kata Kunci : P1, P2 dan P3
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan

karuniaNYA, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tepat pada waktu yang

telah ditentukan dengan judul “Laporan Praktek Analisis Kependudukan”

Teristimewa kami mengucapkan terima kasih kepada Orang Tua kami yang

telah memberikan dukungan moral kepada kami selama menjalani pendidikan sejak

bangku sekolah sampai bangku kuliah. Trima kasih pula kepada Kaka dan Adik kami,

serta kelurga besar yang selalu mendukung dan mendoakan kami.

Selanjutnya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya di sampaikan kepada

yang terhormat

1. Dr. PASH Panggabean, MPH, DR (HC), Ketua Yayasan Tri Karya Husada Palu

yang telah banyak member bimbingan dan bantuan kepada kami selama mengikuti

pendidikan.

2. Subardin AB. SKM., M. Kes, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia

Jaya Palu, yang senantiasa memberikan dorongan, bimbingan serta nasehat

kepada kami.

3. Veni Mornalita. K. SKM., M. Kes, Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat STIK

Indonesia Jaya Palu, yang senantiasa memberikan dorongan, bimbingan dan serta

nasehat kepada kami.


4. Sudirman,SKM.,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Manajemen

Puskesmas yang senantiasa memberikan dorongan, bimbingan dan bantuan serta

nasehat kepada kami

5. dr Lusiana Ningsih, MM, selaku Kepala Puskesmas Marawola, yang telah memberi

izin kepada kelompok kami untuk melaksanakanan wawancara terkait dengan

PI,PII dan PIII di Bidang KIA.

6.Bidan Icha,selaku ketua yang menjalankan program di Bidang KIA, yang telah

bersediah kelompok kami wanwancara terkait dengan PI,PII dan PIII

7. Rekan-rekan Mahasiswa(i) yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada

kami untuk menyelesaikan tugas laporan.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi isi maupun penyusunannya. Oleh karena itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

laporan ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima amal baik kita dan laporan ini

memberi manfaat bagi kita semua, Amin.


DAFTAR ISI
Isi Hal
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
HALAMAN KEASLIAN LAPORAN............................................................. iii
ABSTRAK........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Puskesmas.......................................... 6
B. Tinjauan Umum Tentang P1, P2 dan P3..................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................ 11
B. Waktu dan Lokasi Penelitian....................................................... 11
C. Variabel dan Definisi Operasional.............................................. 11
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data.............................................. 14
E. Pengolahan Data.......................................................................... 15
F. Analisa Data................................................................................. 16
G. Penyajian Data............................................................................. 16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 17
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 18
C. Pembahasan ................................................................................ 19
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 20
B. Saran ........................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 22
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian Dari Kampus STIK-IJ Palu


2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Puskesmas Marawola
3. Dokumentasi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup
manusia. Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas
sehari-harinya dengan baik, tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang
kurang optimal. Masyarakat di Indonesia masih terbilang terbelakang dalam
hal menjaga kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan pentingnya
untuk menjaga kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu memahami
akan pentingnya promotif dan preventif. Dengan kurangnya kesadaran
tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia terutama masyarakat awam
sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit. Melihat semua masalah kesehatan
tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan. Untuk itu, sangatlah
perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan, baik upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan. Hal tersebut merupakan salah satu fungsi dari puskesmas,
sehingga untuk memperbaiki kesehatan masyarakat tersebut, perlu ditunjang
oleh manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas benar-benar berfungsi
sesuai dengan tugasnya. (sesi_11_mfk_manajemen puskesmas),
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
1. Unit Pelaksana Teknis Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota (UPTD), puskesmas berperan menyelenggarakan
sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah
penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Penanggungjawab Penyelenggaraan Penanggungjawab utama
penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah
kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan
puskesmas bertanggungjawab hanya sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai
dengan kemampuannya
Wilayah Kerja Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu
puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas,
dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW).
Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab
langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. (permenkes 128 2004)
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas,
yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan
nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan
tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:
a. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. :
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan
dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana
secara optimal, dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu
pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan
puskesmas ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Dalam
keadaan tertentu, upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula
ditetapkan sebagai penugasan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggunjawab dan wajib
menyelenggarakannya. Untuk itu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota perlu
dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya. Dalam keadaan tertentu,
masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat inap. Untuk ini di
puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang
dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan
tenaga, sarana dan prasarana sesuai standar yang telah ditetapkan. (permenkes
128 2004)
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan
puskesmas, perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik.
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas membentuk
fungsi-fungsi manajemen. Terdapat tiga fungsi manajemen puskesmas yang
dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan
dan pertanggung jawaban. Semua fungsi manajemen tersebut harus
dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan. Mengelola puskesmas
sebagai satu unit organisasi yang di dalamnya terdapat sumber daya manusia,
peralatan, anggaran dan program program kegiatan dan lingkungan internal
dan eksternal yang memerlukan ilmu manajemen. Manajemen diterjemahkan
dalam tiga rangkaian utama yaitu P1 perencanaan, P2 Penggerakan dan
pelaksanaan serta P3 Pengawasan, pengendalian dan Penilaian. Langkah
pertama dalam mekanisme perencanaan tingkat puskesmas adalah menyusun
RUK yang meliputi usulan kegiatan wajib dan usulan kegiatan
pengembangan. RUK yang telah tersusun dibahas di dinas kesehatan
Kab/Kota diajukan ke Pemda melalui Dinkes. Selanjutnya RUK yang sudah
terangkum dalam usulan Dinkes akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh d
ukungan pembiayaan dan dukungan politis. Dalam penyelenggaraan
program/upaya kesehatan pokok di puskesmas berdasarkan rencana yang ada
dilakukan pengorganisasian. Dalam pelaksanaan program kegiatan harus jelas
siapa yang menjadi unsur pimpinan dan siapa yang menjadi unsur supervisor,
dan siapa yang menjadi unsur pelaksana dan perlu dibangun komitmen serta
koordinasi perlu dikembangkan di puskesmas melalui lokakarya mini bulanan
dan lokakarya mini tribulanan. Untuk mengukur kinerja program atau
pencapaian program maka harus dituangkan dalam dokumen penilaian kinerja
puskesmas dengan menghitung hasil capaian dari standar pelayanan minimal
dari enam upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan yang
diprioritaskan sesuai kebutuhan di wilayah kerjanya. Agar dicapai pelayanan
yang bermutu dan berkinerja tinggi, untuk itu prinsip dasar mutu dan
peningkatan kinerja perlu dipahami oleh manajer puskesmas dan staff, salah
satu diantaranya juga penyusunan standar prosedur operasional untuk tiap unit
pelayanan. (permenkes 128, A5-1)
B. Rumusan Masalah
1. Program apa saja yang akan direncanakan di Puskesmas Marawola?
2. Bagaimana cara pelaksanaan program di Puskesmas Marawola?
3. Bagaimana cara penilaian atau pengevaluasian terhadap program yang
telah terlaksana dan belum terlaksana di Puskesmas Marawola?
C. Tujuan Penulisan
1. Uuntuk mengetahui program apa saja yang akan direncanakan di
Puskesmas Marawola
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pelaksanaan program di Puskesmas
Marawola
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penilaian atau pengevaluasian terhadap
program yang telah terlaksana dan belum terlaksana di Puskesmas
Marawola
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Puskesmas Marawo;a
Hasil wawancara ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
masukan bagi petugas kesehatan Di Puskesmas Marawola
2. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu
Dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa lainnya dan Kampus
STIK IJ PALU sebagai bahan dari laporan.
3. Bagi Pewawancara
Hasil wawancara ini kiranya dapat menambah wawasan dan
pengalaman secara nyata dalam wawancara dan sarana untuk belajar
menerapkan teori yang telah diperoleh selama pendidikan dalam bentuk
nyata dan meningkatkan daya berfikir serta memperluas wawasan dan
pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI No. 75 Tahun 2014
Tentang Puskesmas) (Kemenkes, 2016
Pelayanan rawat inap merupakan salah satu pelayanan medis yang
utama di Puskesmas dan merupakan tempat untuk interaksi antara pasien
dan Puskesmas berlangsung dalam waktu yang tak lama. Pelayanan rawat
inap melibatkan pasien, dokter dan perawat dalam hubungan yang sensitif
yang menyangkut kepuasan pasien, mutu pelayanan dan citra Puskesmas.
Semua itu sangat membutuhkan perhatian pihak manajemen Puskesmas.
(Goodler, 1996 dalam Haryanto dan Suryanto, 2012).),
2. Tujuan Puskesmas
Hetty (2015) menyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah untuk mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang
bertempat tinggal diwilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia
sehat 2015
Puskesmas memiliki upaya kesehatan yang wajib dilaksanakan, yaitu:
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
3. Fungsi Puskesmas
Puskesmas menyelenggarakan fungsi;
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam
menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk:
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan.
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait.
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat;
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit (Kemenkes, 2014).
4. Jenis Pelayanan Puskesmas
Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan Puskesmas dikategorikan
menjadi dua, yaitu (Kemenkes, 2014).
a) Puskesmas non rawat inapPuskesmas non rawat inap adalah
Puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat inap,
kecuali pertolongan persalinan normal. Puskesmas rawat inap.
b) Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas yang diberi tambahan sumber
daya untuk meenyelenggarakan pelayanan rawat inap, sesuai
pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
B. Tinjauan Umum Tentang P1, P2 dan P3
1. P1 (Perencanaan Puskesmas) Microplanning Puskesmas
Microplanning puskesmas adalah penyusunan rencana lima
tahunan dengan tahapan tiap-tiap tahun ditingkat puskesmas. Tujuan
umum microplanning puskesmas adalah meningkatkan cakupan pelayanan
program prioritas yang mempunyai daya ungkit terbesar terhadap
penurunan angka kematian bayi, anak balita dan fertilitas dalam wilayah
kerjanya yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi puskesmas.
Sedangkan tujuan khususnya adalah (1) Mengembangkan dan membina
pos-pos pelayanan terpadu KB Kesehatan di desa-desa wilayah kerja
Puskemas, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan masalah yang
dihadapi sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. (2)
Meningkatkan peran serta mayarakat dalam pelayanan kesehatan dan (3)
meningkatkan kemampuan staf puskesmas dalam berfikir secara analitik
dan mendorong untuk berinisiatif untuk mengembangkan kreasi dan
motivasi (Depkes, 1989).
2. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)
Tujuan penggerakan dan pelaksanaan puskesmas adalah meningkatkan
fungsi puskesmas melalui peningkatan kemampuan tenaga puskesmas
untuk bekerja sama dalam tim dan membina kerja sama lintas program
dan lintas sektor. Komponen P2 Puskesmas dilakukan melalui lokakarya
mini puskesmas yang terdiri dari empat komponen yang meliputi:
a. Penggalangan kerja sama tim yaitu lokakarya yang dilaksanakan
setahun sekali di dalam rangka meningkatkan kerja sama antara
petugas puskesmas untuk meningkatkan fungsi puskesmas, melalui
suatu proses dinamika kelompok yang diikuti dengan analisis beban
kerja masing-masing tenaga yang dikaitkan dengan berbagai
kelemahan penampilan kerja puskesmas menurut hasil Stratifikasi
Puskesmas.
b. Penggalangan kerja sama lintas sektor yaitu dalam rangka
meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor
terkait melalui suatu pertemuan lintas sektor setahun sekali.
c. Rapat kerja tribulanan lintas sektor, sebagai tindak lanjut pertemua
penggalangan kerja sama lintas sector untuk mengkaji hasil kegiatan
kerja sama dan memecahkan masalah yang dihadapi.
d. Lokakarya mini bulanan puskesmas yaitu pertemuan antar tenaga
puskesmas pada setiap akhir bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan
kerja bulan yang lalu dan membuat rencana kegiatan di bulan yang
akan datang. Adapun tujuan Lokakarya mini puskesmas adalah:
1) Disampaikannnya hasil rapat dari tingkat kabupaten, kecamatan
dan lain sebagainya.
2) Diketahuinya hasil dan evaluasi kegiatan puskesmas bulan yang
lalu.
3) Diketahuinya hambatan dan masalah dalam pelaksanaan kegiatan
bulan lalu
4) Dirumuskannya cara pemecahan masalah.
5) Disusunnya rencana kerja harian petugas selama satu bulan yang
akan datang
6) Diberikannya tambahan pengetahun baru bagi peserta rapat.
7) Disusunnya Plan of Action (POA) baik POA tahunan maupun
bulanan.
8) Diketahuinya masalah di Puskesmas berdasarkan hasil stratifikasi
puskesmas.
3. P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian)
Stratifikasi Puskesmas Stratifikasi puskesmas adalah upaya untuk
melakukan penilaian prestasi kerja Puskesmas dengan mengelompokkan
puskesmas dalam tiga strata puskesmas yaitu puskesmas dengan prestasi
kerja baik (strata I), puskesmas dengan prestasi kerja cukup (Strata II),
puskesmas dengan prestasi kerja kurang (strata III)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif, yaitu

untuk mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi secara langsung tanpa

adanya manipulasi dan untuk memahami karakteristik atau apa yang sedang

terjadi dari tempat yang hendak diteliti dilokasi penelitian yaitu Puskesmas

Marawola.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2023 di


Puskesmas Marawola Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi.
C. Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan penelitian. Penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis

penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai

setting social atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai

suatu fenomena atau kenyataan social, dengan jalan mendeskripsikan

sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti

anatara fenomena yang diuji.

Operasionalisasi konsep dalam penelitian ini adalah: Dalam pelayanan

umum terdapat beberapa faktor yang penting guna tercipta dan terwujudnya

pelaksanaan pelayanan secara efektif, adalah sebagai berikut:

1. Faktor Kesadaran
Kesadaran menunjukkan suatu keadaan pada jiwa seseorang, yaitu

merupakan titik temu atau equilibrium dari berbagai pertimbangan

sehingga diperoleh suatu keyakinan, ketenangan, ketetapan hati dan

keseimbangan dalam jiwa yang bersangkutan. Dengan adanya kesadaran

pada pegawai atau petugas, diharapkan mereka dapat melaksanakan tugas

dengan penuh keikhlasan, kesungguhan, dan disiplin.

2. Faktor Aturan

Aturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan dan

perbuatan seseorang. Dalam organisasi kerja aturan dibuat oleh

manajemen sebagai pihak yang berwenang mengatur segala sesuatu yang

ada di organisasi kerja tersebut. Peraturan tersebut harus diarahkan kepada

manusia sebagai subjek aturan, artinya mereka yang membuat,

menjalankan dan mengawasi pelaksanaan aturan itu, maupun manusia

sebagai objek aturan.

3. Faktor Organisasi

Organisasi pelayanan pada dasarnya tidak berbeda dengan organisasi

pada umumnya, namun terdapat beberapa perbedaan dalam penerapannya.

Sasaran pelayanan ditujukan secara khusus kepada manusia yang memiliki

watak dan kehendak yang multikompleks. Organisasi yang dimaksud

yakni mengorganisir fungsi pelayanan baik dalam struktur maupun

mekanismenya yang akan berperan dalam mutu dan kelancaran pekerjaan.


4. Faktor Empati

Empati ialah kesan yang diberikan oleh pelaksana dalam

melaksanakan pekerjaanya, sehingga dapat memberikan kesan kepada

selurug petugas dan organisasi.

5. Faktor Kemampuan dan Keterampilan.

Kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang dalam hubungan

dengan tugas/pekerjaan berarti dapat melakukan tugas/pekerjaan sehingga

menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan. Kata

kemampuan dengan sendirinya juga merupakan kata sifat/keadaan yang

ditujukan pada sifat atau keadaan seseorang yang dapat melaksanakan

tugas/pekerjaan atas dasar ketentuan-ketentuan yang ada.

6. Faktor Sarana Pelayanan.

Sarana pelayanan yang dimaksud adalah segala jenis peralatan,

perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat

utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi sosial

dalam rangka kepentingan orang-orang yang sedang membangun dalam

organisasi kerja tersebut. Peranan sarana pelayanan sangat penting

disamping unsur manusianya sendiri, antara lain (1) sarana kerja yang

meliputi peralatan kerja, perlengkapan kerja dan perlengkapan bantu atau

fasilitas, (2) fasilitas pelayanan yang meliputi fasilitas ruangan, telepon

umum dan alat panggil.


D. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder yang di peroleh dari penelitian secara empiris untuk menjawab

masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini.

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung oleh peneliti

melalui pemberian pertanyan (wawancara) kepada petugas puskesmas

yaitu Kepala Bidang KIA di Puskesmas Marawola Kecamatan

Marawola Kabupaten Sigi.

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

dari Puskesmas Marawola kecamatan marawola kabupaten sigi

2. Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian dilakukan metode pendekatan deskriftif analisis

yaitu suatu metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan, dan

menganalisa, sehingga dapat memberikan gambaran dengan cukup jelas

tentang objek yang diteliti. Adapun teknik yang diteliti oleh peneliti

adalah pengamatan langsung kelapangan dengan teknik:

a. Observasi, pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap

fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian serta

mencatat kedalam catatan penelitian.


b. Wawancara pengumpulan data dengan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada responden yang telah disusun tertulis.

E. Pengolahan Data

Sebelum dilakukan analisa data maka data yang telah diperoleh diolah dengan

tahap sebagai berikut:

1. Editing: mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah

diserahkan oleh pengumpulan data. Tujuan daripada editing adalah untuk

mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada dalam daftar pertanyaan

yang sudah diselesaikan sampai sejauh mungkin.

2. Coding: yang dimaksud dengan coding adalah mengklasifikasikan

jawaban-jawaban daripada responden ke dalam kategori-kategori,

biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda/kode berbentuk

angka pada masing-masing jawaban.

3. Tabulating: tabulasi adalah pekerjaan membuat tabel, jawaban-jawaban

yang sudah diberi kode kategori jawaban kemudian dimasukkan dalam

tabel.

4. Entry Data: memasukkan data ke komputer kemudian dianalisa.

5. Cleaning: yaitu membersihkan data dengan melihat variabel-variabel yang

digunakan apakah data-data sudah benar atau belum.

6. Describing: yaitu menggambarkan atau menjelaskan data yang sudah di

kumpulkan.
F. Analisa Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif yaitu menganalisa data dari studi lapangan dan

kepusktakaan dengan cara menjelaskan dan memaparkan hasil atau kenyataan

objek yang akan disusun secara logis, selanjutnya dari pengumpulan data dan

hasil penelitian yang dianalisis dan dibahas akan disusun dalam laporan hasil

penelitian mengenai pelaksanaan pelayanan kesehatan puskesmas.

G. Penyajian Data

Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tulisan pada

deskripsi hasil penelitian dan tulisan pada pembahasan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Geografi dan kependudukan

Luas wilayah puskesmas marawola kabupaten sigi puskesmas

marawola merupakan salah satu dari dua puskesmas yang terdapat di

kecamatan marawola dengan luas wilayah kerja sebesar + 27,8 km2 yang

terdiri dari 8 desa dari 11 desa yang ada di kecamatan marawola yang ke 8

desa tersebut masing-masing desa baliase ,desa boya baliase ,desa

binangga, desa padende, desa sibedi,desa beka, desa bomba, dan lebanu

secara administratif desa tersebut dapat di tempuh dengan kendaraan roda

2 dan roda 4 puskesmas marawola merupakan puskesmas tipe rawat inap

dengan jarak tempuh + 1 jam dari ibu kota provinsi dan ibu kota

kabupaten, dengan rawan konflik antar desa.

Adapun batas-batas wilayah kerja puskesmas marawola adalah sebagai

berikut:

Sebelah utara : berbatasan dengan wilayah Desa Baliase

Sebelah timur : berbatasan dengan wilayah Desa Sunju

Sebelah selatan : berbatasan dengan wilayah Desa Padende

Sebelah barat : berbatasan denga wilayah puskesmas Desa Porame

Berdasarkan bentuk permukaan tanah muka desa -desa di wilayah

kerja puskesmas marawola terdiri dari dataran dan perbukitan, dengan


suhu udara berkisar 31,1c- 35,3 c dengan kelembaban udara berkisar 72-

82% sementara curah hujan tahun 2020 tertinggi terjadi pada bulan

November

B. Hasil Penelitian

1. P1 (Perencanaan)

a. Pemeriksaan ibu hamil

b. Monitoring resti

c. Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

d. Pendampingan kelas ibu hamil

e. Pelacakan kasus kesakitan dan kematian maternal (Autopsi Verbal)

2. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)

a. Pemasangan stiker,donor darah, pembiayaan persalinan (P4K)

b. Penyuluhan

c. Semua kegiatan sudah terlaksana dengan baik, sesuai jadwal,tempat

dan sasarannya

3. P3 (Pengawasan, pengendalian dan penilaian)

a. Pasien (ibu hamil) sudah di awasi dengan baik

b. Bidan selalu standbye untuk ibu hamil

c. Masih ada desa yang bermasalah tetapi dapat ditangani

d. Sudah diberikan penyuluhan

e. Hamil resti terjadi akibat covid, belum cukup umur, dan kepatuhan ibu

dalam mengonsusmi obat yang diberikan oleh bidan.


C. Pembahasan

Dari hasil wawancara yang kelompok kami lakukan di Puskesmas Marawola,

Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi di bidang KIA pada ibu Bidan Icha

selaku penanggungjawab program KIA bahwa:

1. Pada P1 (Perencanaan) mereka merencanakan 5 program untuk ibu hamil,

yaitu: a. Pemeriksaan ibu hamil, b. Monitoring resti, c. Program

perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), d.

Pendampingan kelas ibu hamil, dan e. Pelacakan kasus kesakitan dan

kematian maternal (Autopsi Verbal).

2. Pada P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan) semua program yang telah

mereka rencanakan sudah terlaksana dengan baik, sesuai jadwal, sesuai

tempat dan pada sasarannya.

3. Pada P3 (Pengawasan, pengendalian dan penilaian) berdasarkan hasil

wawancara kami , yaitu :

a. Pasien (ibu hamil) sudah di awasi dengan baik

b. Bidan selalu standbye untuk ibu hamil

c. Masih ada desa yang bermasalah tetapi dapat ditangani

d. Sudah diberikan penyuluhan

e. Hamil resti terjadi akibat covid, belum cukup umur, dan kepatuhan ibu

dalam mengonsusmi obat yang diberikan oleh bidan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan P1, P2 dan P3 pada bidang KIA di Puskesmas Marawola

Kecematan Marawola Kabupaten Sigi sudah terlaksana dengan baik. Pada P1

(Perencanaan) mereka merencanakan 5 program untuk ibu hamil, yaitu : a.

Pemeriksaan ibu hamil,b. Monitoring resti,c. Program perencanaan persalinan

dan pencegahan komplikasi (P4K),d. Pendampingan kelas ibu hamil, dan e.

Pelacakan kasus kesakitan dan kematian maternal (Autopsi Verbal).

Pada P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan) semua program yang telah

mereka rencanakan sudah terlaksana dengan baik, sesuai jadwal, sesuai

tempat dan pada sasarannya.

Pada P3 (Pengawasan, pengendalian dan penilaian) berdasarkan hasil

wawancara kami, yaitu:

1. Pasien (ibu hamil) sudah di awasi dengan baik

2. Bidan selalu standbye untuk ibu hamil

3. Masih ada desa yang bermasalah tetapi dapat ditangani

4. Sudah diberikan penyuluhan

5. Hamil resti terjadi akibat covid, belum cukup umur, dan kepatuhan ibu

dalam mengonsusmi obat yang diberikan oleh bidan.


B. Saran

1. Bagi Pihak Puskesmas Marawola

Sebagai petugas pelayanan kesehatan puskesmas harus lebih

meningkatkan pelayanan kesehatan. Meningkatkan pengetahuan

masyarakat melalui promosi kesehatan atau edukasi kepada masyarakat

dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat, khususnya mengenai

pelaksaan PI, PII dan PIII dalam Bidang KIA

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar mengumpulkan

informasi-informasi yang lebih banyak, sehingga diketahui faktor apakah

yang paling dominan yang berhubungan dengan pelaksanaan P1, P2 dan

P3
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto dan suryanto. (2012). Pelayanan Kesehatan (Studi Rawat Inap di Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Kecamatan Baturetno Kabupaten
Wonogiri). Transformasi, 14 (22).

Kemenkes. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75


Tahun 2014. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes. (2016). Data Dasar Puskesmas Kondisi Desember 2015. Jakarta:


kemenkes RI.

Kepmenkes RI No. 128/ Menkes/ SK/ II Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas,


(2004).

DOKUMENTASI
Dokumentasi wanwancara bersama Ibu Bidan Ica selaku Ketua dalam bidang KIA
Dokumentasi kelompok 1 bersama Bidan Ica
Dokumentasi Kelompok I Di Puskesmas Marawola

Anda mungkin juga menyukai