Anda di halaman 1dari 9

OLEH :

PANGAN DAN GIZI ANGELIN PUTRI


SEBAGAI PILAR
SEYA
PEMBANGUNAN
SDM
115019052
ANNISA RIFNING
Q.J 115019053

MK: EKOLOGI PANGAN DAN GIZI


DOSEN MK : IBU PARMI, S.KOM.,K.MES

KELAS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PARIGI INONESIA JAYA
HUBUNGAN PANGAN DAN
GIZI
 Pangan menurut UUD. No 9 Tahun 1996 Pasal 1 adalah
segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain
yang digunakan dalam proses penyiapan,pengolahan,dan atau
pembuatan makanan atau minuman.
LANJUTAN…
 Gizi adalah suatu proses yang terjadi pada makhluk hidup,
untuk mengambil dan menggunakan zat yang ada dalam
makanan dan minuman guna mempertahankan hidup,
pertumbuhan, berproduksi dan untuk menghasilkan energi.
Susunan pangan dalam makanan yang seimbang adalah
susunan bahan pangan yang dapat menyediakan zat gizi
penting dalam jumlah cukup yang diperlukan tubuh tenaga,
pemeliharaan, pertumbuhan dan perbaikan jaringan
LANJUTAN…
 Pangan menyediakan unsur-unsur kimia tubuh yang dikenal sebagai
zat gizi. Pada gilirannya, zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagai
tubuh, mengatur proses dalam tubuh dan membuat lancarnya
pertumbuhan serta memperbaiki jaringan tubuh. Beberapa diatara
zat gizi yang disediakan oleh pangan tersebut disebut zat gizi
esensial, mengingat kenyataan bahwa unsur-unsur tersebut tidak
dapat dibentuk dalam tubuh, setidak-tidaknya dalam jumlah
diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan yang normal, jadi zat
esensial yang disediakan untuk tubuh yang dihasilkan dalam
pangan, umumnya dalah zat gizi yang tiak dibentuk dalam tubuh
dan harus disediakan dari unsur-unsur pangan diataranya adalah
asam amino esensial semua zat esensial diperlukan untuk kesehatan
yang baik.
Pangan dan Gizi Sebagai Pilar Pembangunan
Sumber Daya Manusia Indonesia
Berbagai alasan mengapa anak-anak memerlukan penanganan serius
terutama jaminan ketersediaan zat gizi, yaitu:
a.   Kekurangan Gizi adalah penyebab utama kematian bayi dan anak-anak.
Hal ini berarti berkurangnya kuantitas SDM di masa yang akan datang.
b.  Kekurangan Gizi berakibat meningkatkan angka kesakitan dan
menurunnya produktifitas kerja manusia. Hal ini berarti dapat menambah
beban pemerintah untuk meningkatkan fasilitas kesehatan.
c.   Kekurangan Gizi berakibat menurunnya kecerdasan anak-anak. Hal ini
berarti menurunnya kualitas kecerdasan manusia pandai yang dibutuhkan
dalam pembangunan bangsa.
d.  Kurangnya Gizi berakibat menurunnya daya tahan manusia untuk
bekerja, yang berarti menurunnya prestasi dan produktivitas kerja manusia
LANJUTAN…
 Pemenuhan kebutuhan pangan dan pemenuhan gizi akan
membantu permasalahan krisis Sumber Daya Manusia
Indonesia. Dengan pemberantasan masalah ini maka
permasalahan rendahnya mutu SDM Indonesia dapat
lebih ditingkatkan. Program pangan dan perbaikan gizi
mulai mendapat perhatian khusus sejak Repelita II
pemerintahan Orde Baru. Jelas hal ini bukan semata-
mata karena kehendak seseorang atausekelompok
masyarakat yang senang terhadap gizi, tetapi terutama
karena GBHN menghendaki pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya
Pangan dan Gizi untuk
Pertumbuhan dan Kecerdasan
 Konsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang
dan aman dapat memenuhi kecukupan gizi individu
untuk tumbuh dan berkembang. Gizi pada ibu hamil
sangat berpengaruh pada perkembangan otak janin,
sejak dari minggu ke empat pembuahan sampai lahir
dan sampai anak berusia 2 tahun. Sejumlah
penelitian telah menunjukkan peran penting zat gizi
tidak saja pada pertumbuhan fisik tubuh tetapi juga
dalam pertumbuhan otak, perkembangan perilaku,
motorik, dan kecerdasan 
LANJUTAN…
 Martorell pada tahun 1996 telah menyimpulkan
kekurangan gizi pada masa kehamilan dan anak usia dini
menyebabkan keterlambatan dalam pertumbuhan fisik,
perkembangan motorik, dan gangguan perkembangan
kognitif. Selain itu, akibat kekurangan gizi dapat
berdampak pada perubahan perilaku sosial, berkurangnya
perhatian dan kemampuan belajar sehingga berakibat
pada rendahnya hasil belajar. Penelitian lain juga
menyimpulkan bahwa intervensi gizi hanya akan efektif
jika dilakukan selama kehamilan dan 2-3 tahun pertama
kehidupan anak.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai