Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL WAWANCARA TENTANG PROGRAM P1 P2 P3

DI BIDANG KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)


DI PUSKESMAS DOLO KABUPATEN SIGI

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. KEVIN TULUMOLA : 115 019 021


2. KIRANA MANGALINE : 115 019 022
3. MAHFUD : 115 019 023
4. MENI KLARA : 115 019 025
5. MERLISKA SASONGKE : 115 019 026
6. RAHMI MASYITHA : 115 019 033
7. SILVI ROUDOTUL HASANAH : 115 019 036
8. SITI ZULFINA LAINAWA : 115 019 038
9. SRI FATIAH : 115 019 039
10. SULVIANA : 115 019 040

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PALU


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan hasil wawancara di puskesmas Dolo tentang program p1 p2 p3 di bidang
kesehatan lingkungan (kesling) dengan Mata Kuliah Manajemen Puskesmas.

Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui program p1 p2 p3 di


bidang kesehatan lingkungan (kesling) di Puskesmas Dolo.

Dengan selesainya laporan ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan masukan-masukan kepada kami.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan pelaksanaan masih


terdapat kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan.

ii
DAFTAR ISI

Isi Hal
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4


A. Tinjauan Umum Tentang Kesehatan Lingkungan 4
B. Ruang Lingkung Kesehatan Lingkungan 5
C. Manfaat Kesehatan Lingkungan 6
D. Landasan Teori 7

BAB III HASIL PEMBAHASAN 11


A. Gambaran Umum Lokasi 11
B. pembahasan 11

BAB IV PENUTUP 16
A. Kesimpulan 16
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 25
LAMPIRAN

iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan Lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya sebagaimana itu tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Kesehatan Lingkungan
diselenggarakan melalui upaya Penyehatan, Pengamanan, dan Pengendalian,
yang dilakukan terhadap lingkungan Permukiman, Tempat Kerja, tempat
rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum (PP RI No.66 Tahun 2014).
Kebersihan lingkungan dan kesehatan tempat-tempat umum juga perlu
dijaga, karena mengingat banyaknya orang-orang yang akan berkumpul untuk
melakukan kegiatan serta banyaknya orang yang akan memanfaatkan hasil
produk tersebut yang berarti meningkatkan juga hubungan kontak antara
orang satu dengan yang lain, berarti pula kemungkinan terjadinya penularan
penyakit baik secara langsung dan tidak langsung yaitu melalui perantara
(berupa benda, alat yang dipergunakan dalam melakukan kegiatan) akan lebih
meningkat. Tempat-Tempat Umum adalah suatu tempat dimana orang banyak
berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil dan dimanfaatkan
oleh masyarakat secara luas (Suparlan, 1998). Sanitasi Tempat- tempat
Umum (public health sanitation) adalah suatu usaha pencegahan penyakit
yang menitikberaktan kegiatannya pada usaha-usaha kebersihan atau
kesehatan tempat-tempat umum dalam melayani masyarakat.
Lingkungan dengan kualitas kesehatan yang rendah memicu tingginya
angka kejadian penyakit berbasis lingkungan. Hal ini tentu berdampak pada
meningkatnya kunjungan penderita ke sarana pelayanan kesehatan, termasuk
puskesmas. Berbagai penyebab masih buruknya kondisi lingkungan atau
sanitasi dasar, antara lain air bersih dan jamban, meningkatnya pencemaran,
kurang higienisnya pengelolaan makanan, rendahnya perilaku dan sehat,

5
serta buruknya penatalaksanaan bahan kimia dan pestisida yang digunakan
oleh rumah tangga (Kemenkes RI, 2013)
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja rencana program di Puskesmas Dolo
2. Apa saja masalah kesehatan lingkungan di Puskesmas Dolo
3. Bagaimana penilaian program kesehatan lingkungan di puskesmas Dolo
telah mencapai target atau tidak
C. Tujuan Penulisan
1. Diketahui rencana program kesehatan lingkungan di Puskesmas Dolo
2. Diketahui masalah kesehatan lingkungan di Puskesmas Dolo
3. Diketahui penilaian program kesehatan lingkungan di Puskesmas Dolo
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Puskesmas Dolo
Sebagai bahan masukan bagi Pihak Petugas Puskesmas Dolo untuk
bahan perencanaan programyang lebih baik lagi dalam rangka
penanganan kesehatan lingkungan (kesling)
2. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu
Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa maupun STIK IJ PALU
sebagai bahan dari laporan
3. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengalaman secara nyata dalam
penelitian dan sarana belajar menerapkan teori yang telah diperoleh
selama pendidikan serta memperluas wawasan dan pengetahuan

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan merupakan ilmu kesehatan masyarakat yang
menitik beratkan usaha preventif dengan usaha perbaikan semua faktor
lingkungan agar manusia terhindar dari penyakit dan gangguan kesehatan.
Kesehatan lingkungan adalah karakteristik dari kondisi lingkungan yang
mempengaruhi derajat kesehatan. Untuk itu kesehatan lingkungan
merupakan salah satu dari enam usaha dasar kesehatan masyarakat.
Istilah kesehatan lingkungan seringkali dikaitkan dengan
istilah sanitasi/sanitasi lingkungan yang oleh Organisasi Kesehatan
Sedunia (WHO), menyebutkan pengertian sanitasi lingkungan/kesehatan
lingkungan adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor
lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap
hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan
daya tahan hidup manusia (Kusnoputranto, 1986). Sanitasi, menurut kamus
bahasa Indonesia diartikan sebagai pemelihara kesehatan. Menurut
WHO, sanitasi adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan
fisik manusia, yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal
yang merugikan, bagi perkembangan fisik, kesehatan, dan daya tahan
hidup manusia.
sedangkan menurut Chandra (2007), sanitasi adalah bagian
dari ilmu kesehatan lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu
atau masyarakat untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan hidup
eksternal yang berbahaya bagi kesehatan serta yang dapat mengancam
kelangsungan hidup manusia.

B. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Ruang Lingkup Kesehatan lingkungan merupakan ilmu kesehatan
masyarakat yang menitik beratkan usaha preventif dengan usaha perbaikan
semua faktor lingkungan agar manusia terhindar dari penyakit dan gangguan
kesehatan. Kesehatan lingkungan adalah karakteristik dari kondisi lingkungan
yang mempengaruhi derajat kesehatan. Untuk itu kesehatan lingkungan
merupakan salah satu dari enam usaha dasar kesehatan masyarakat. Istilah
kesehatan lingkungan seringkali dikaitkan dengan istilah sanitasi/sanitasi

7
lingkungan yang oleh Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), menyebutkan
pengertian sanitasi lingkungan/kesehatan lingkungan adalah suatu usaha
untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada
manusia, terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak
perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia
(Kusnoputranto, 1986). Sanitasi, menurut kamus bahasa Indonesia diartikan
sebagai pemelihara kesehatan. Menurut WHO, sanitasi adalah upaya
pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia, yang mungkin
menimbulkan atau dapat menimbulkan halhal yang merugikan, bagi
perkembangan fisik, kesehatan, dan daya tahan hidup manusia. Sedangkan
menurut Chandra (2007), sanitasi adalah bagian dari ilmu kesehatan
lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat.
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal
yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan
dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap
timbulnya masalah kesehatan masyarakat. Ruang lingkup Kesehatan
lingkungan adalah :
a. Menurut WHO
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi6
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan

8
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan
b. Tidak hanya WHO (World Health Organization), Didalam Pasal 22 ayat
(3) UU No 23 tahun 1992, Ruang lingkup kebugaran lingkungan yaitu:
 Penyehatan air dan udara
 Pengamanan limbah padat/sampah
 Pengamanan limbah cair
 Pengamanan limbah gas
 Pengamanan radiasi
 Pengamanan vektor penyakit
 Penyehatan dan juga pengamanan lainnya layaknya kondisi pasca
bencana
C. Manfaat Kesehatan Lingkungan
Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari menjaga kebersihan lingkungan.
1. Terhindar dari Berbagai Penyakit.
Lingkungan yang bersih tentu akan memengaruhi kehidupan
orang-orang di lingkungan tersebut. Sebagai sebagian dari iman,
kebersihan membuat tubuh lebih sehat dan segar. Pun, dengan
kenyamanan di lingkungan tempat tinggal, dapat memperpanjang umur
seseorang karena efek bahagia yang dirasakannya.
Lingkungan yang tidak sehat tentu akan menimbulkan berbagai
penyakit. Namun, dengan senantiasa menjaga kebersihan, lingkungan akan
berubah sehat dan nyaman untuk ditinggali. Oleh karena itu, rajin-rajinlah
membersihkan lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit.
2. Bebas Polusi Udara.
Lingkungan yang bebas dari polusi udara merupakan cermin
lingkungan bersih. Meminimalisasi asap kendaraan dan menjauhkan

9
lingkungan dari asap pabrik sangat baik bagi kebersihan dan kesehatan
lingkungan.
3. Air Menjadi Lebih Bersih.
Air yang bersih aman untuk dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-
hari. Air bersih tidak bisa didapat apabila lingkungan tidak bersih. Dengan
pengelolaan yang tepat, air dapat menjadi lebih aman digunakan.
4. Lebih Tenang dalam Menjalankan Aktivitas Sehari-Hari.
Manfaat lain dari kebersihan lingkungan adalah diperolehnya efek
ketenangan hidup. Ketenangan hidup akan berdampak pada ketenangan
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Orang yang menjalani hidupnya
dengan tenang dpercaya dapat menambah usia hidup menjadi lebih
panjang.
5. Lingkungan Menjadi Sejuk, Segar, dan Nyaman.
Lingkungan bersih membuat kondisi menjadi sejuk, segar, dan
nyaman. Hal ini sangat dapat terasa di pagi hari ketika bangun tidur.
Hirupan napas pertama akan terasa sangat nikmat apabila lingkungan
bersih.
6. Kesehatan Lebih Terjaga.
Lingkungan yang bersih membuat paru-paru menjadi lebih sehat.
Hal ini karena paru-paru selalu menghirup udara yang bersih. Kesehatan
paru-paru akan berdampak pada kesehatan organ lain sehingga kesehatan
tubuh menjadi lebih terjaga.
7. Mencegah Terjadinya Bencana.
Dengan memiliki lingkungan yang bersih, sehat, dan terjaga,
lingkungan akan terhindar dari berbagai macam bencana. Tidak adanya
sampah di selokan maupun sungai membuat lingkungan terhindar dari
banjir. Selain itu, ada banyak bencana lain yang dapat dicegah dengan
lingkungan yang bersih. Air yang bersih akan menghindarkan pemakainya
dari risiko diare. Hal-hal di atas baru sedikit dari manfaat menjaga
kebersihan lingkungan. Ada banyak manfaat lain dari menjaga kebersihan
lingkungan. Seperti diketahui, lingkungan adalah pendukung kehidupan

10
makhluk hidup. Menjaga kebersihan lingkungan sama pentingnya dengan
menjaga kelestarian makhluk hidup.

D. Landasan Teori
Kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan, bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan dan sumber
daya bagi kehidupan sehari-hari, tujuan hidup kesehatan adalah konsep positif
menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik .
Kesehatan memiliki peran sendiri dapat diartikan sebagai suatu keadaan
optimal pada seseorang baik dari segi pengaturan makanan, jasmani dan
sosial. Manusia dalam menjalani hidup tentu mengharapkan dirinya sehat,
jika seseorang sakit dapat di pastikan bahwa orang tersebut akan vakum untuk
sementara waktu dalam menjalani aktivitas.
Lingkungan adalah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini
yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes manusia kecuali gen-gen. Lima sistem
lingkungan teori ekologi, dari hubungan interpersonal yang kuat sampai
pengaruh budaya internasional. Mikrosistem adalah lingkungan tempat
individu tersebut menghabiskan banyak waktu, seperti keluarga, teman
sebaya, sekolah dan lingkungan di sekitar siswa. Mesosistem melibatkan
hubungan antara mikrosistem. Contohnya, hubungan antara pengalaman
keluarga dan pengalaman sekolah, serta antara keluarga dan teman sebaya.
Eksosistem berfungsi ketika pengalaman di keadaan lain dimana siswa
tersebut tidak memiliki peran aktif mempengaruhi apa yang dialami siswa
dan guru dalam kontes terdekat. Makrosistem melibatkan budaya yang lebih
luas. Budaya merupakan istilah yang sangat luas, mencakup peran faktor etnis
dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan siswa.

11
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi
Puskesmas dolo merupakan salah satu puskesmas yang ada di kecamatan
Dolo yang terletak di ibu kota Kecamatan yang secara administratif Pemerintahan
Terdiri di 11 Desa dan 37 Dusun dengan batas-batas wilayah puskesmas dolo
sebagai berikut :
Di Sebelah Utara : Kecamatan Sigi Biromaru
Di Sebalah Selatan : Kecamatan Sigi Biromaru
Di Sebelah Timur : Kecamatatan Sigi Biromaru dan kecamatan Dolo Barat
Di Sebelah Barat : Kecamatan Marawola dan Kecamatan Dolo Barat

Puskesmas Dolo terletak di Ibukota Kecamatan jarak tempuh sekitar 0,5


s/d 1 Km dengan waktu tempuh berkisar 5 menit. Berdasarkan elevasi ketinggian
dari permukaan laut dan bentuk permukaan tanah maka desa-desa diwilayah kerja
Puskesmas dolo semuanya Daratan.

B. Pembahasan
Peran P1,P2,P3 dalam managemen puskesmas adalah merupakan suatu
rangkaian kegiatan perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan,pengendalian,
dan pertanggung jawaban secara sistematik dilaksanakan puskesmas dalam
rangka menyelenggarakan tugas dan fungsi sehingga menghasilkan luaran
puskesmas yang efektif dan efisiensi.
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala petugas kesehatan
lingkungan tentang program p1 p2 p3 di bidang kesehatan lingkungan di
Puskesmas Dolo dengan beberapa pertanyaan yang kami berikan adalah
sebagai berikut :
1. Apa saja rencana program kesehatan lingkungan di Puskesmas Dolo
Jawaban : Ada beberapa rencana program kesehatan lingkungan di
Puskesmas Dolo yaitu, pemeriksaan inspeksi sanitasi tempat-
tempat umum(TTU), infeksi sanitasi dasar(TPM), infeksi
kesehatan lingkungan(IKL), dan pemicuan STBM.

12
2. Adakah program terbaru untuk kesehatan lingkungan dipuskesmas Dolo?
Jawaban : Program terbaru tentang kesehatan lingkungan dipuskesmas
Dolo yaitu pemeriksaan staf Radiografi(RT).
3. Bagaimana pengendalian terhadap pelaksanaan kerja tentang kesehatan
lingkungan dipuskesmas Dolo?
Jawaban : pengendalian terhadap pelaksanaan kerja dibidang kesehatan
lingkungan telah terkendali dengan baik dengan cara
melakukan pengelolaan sampah dan penghijauan
dilingkungan puskesmas.
4. Bagaimana penilaian program kesling dipuskesmas Dolo apakah mencapai
target atau tidak?
Jawaban : penilaian program kesling dipuskesmas Dolo sudah mencapai
target. Karena diwilayah puskesmas Dolo mempunyai 11
desa yang di naungi dan 9 desa telah terlaksana program
kesehatan lingkungan yang melibatkan analisis kebijakan,
persiapan perencanaan, pengelola perencanaan, serta evaluasi
dan penelitian.
5. Apa saja masalah kesehatan lingkungan yang ada dipuskesmas Dolo?
Jawaban : masalah kesehatan lingkungan yang ada dipuskesmas Dolo
yaitu masalah limbah cair atau SPAL, dikarenakan adanya alat
namun tidak adanya operator untuk menjalankan alat tersebut.
6. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan kesling, apakah sesuai dengan
standar atau rencana kerja?
Jawaban : pelaksanaan kesehatan lingkungan dipuskesmas dolo yaitu
sesuai standar.
7. Mengetahui adakah kendala dalam pelaksaan program kesling?
Jawaban : kendalanya yaitu perilaku masyarakat diwilayah kerja
puskesmas Dolo.

13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
ternyata masih menyimpan berbagai permasalahan kesling, tidak hanya
dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai. Tetapi juga dari
segi tenaga medis yang demikian adanya khusunya untuk operator alat limbah
spal. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari pemerintah dalam
memberikan pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas. Selain itu,
puskesmas juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi
seluruh kebutuhan masyarakat untuk mencapai kemakmuran serta
kesejahteraan di lingkungan kesling puskesmas dolo.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada petugas kesehatan lingkungan
khususnya puskesmas dolo, yaitu :
1. Puskesmas harus lebih mengfokuskan petugas yang ada agar dapat
mengelola sistem kesling yang ada dengan baik
2. Diharapkan pihak puskesmas untuk mencari operator petugas spal agar alat
dapat digunakan
3. Diharapkan masyarakat diwilayah kerja puskemas dolo harus lebih
memeperhatikan perilaku agar tidak adanya kendala dalam program kesling

14
DAFTAR PUSTAKA

Azwar A. 2005. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit


Mutiara Sumber Widya Press. Chandra B. 2007.

Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Soemirat J. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press;


2014.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil Kesehatan Indonesia


Tahun 2013. Jakarta : Depkes

Slamet, JS. 2007. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada

15
DOKUMENTASI

Dokumentasi : pengantaran surat

16
Dokumentasi : wawancara

Dokumentasi : bersama kepala bidang kesling

17
Dokumentasi : bersama pegawai bidang kesling

18

Anda mungkin juga menyukai