Anda di halaman 1dari 4

Senin, 19 Juli 2021

MK : EKOLOGI PANGAN DAN GIZI

Nama : Anisa Rifning Q.J (115019053)

Prodi : Kesehatan Masyarakat

Semester : 4 (Empat)

MK : MASALAH PANGAN DAN GIZI


Judul : KEAMANAN PANGAN

A. Keamanan Pangan Secara Umum


Pangan merupakan kebutuhan alamiah manusia, seiring dengan kemajuan
teknologi manusia cenderung menyukai hal-hal yang praktis termasuk dalam memilih
makanan  sehingga banyak kita temuai produk-produk makanan instan dimana-mana
baik yang diproduksi oleh perusahaan atau yang dibuat oleh rumah tangga. Makanan
dikatakan aman bila tidak mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti:
1. bahaya biologis, yaitu makanan yang tercemar oleh mikroba, virus, parasit,
bakteri,  kapang, binatang pengerat, serangga, lalat kocoak dan lain-lain.
2. bahaya Kimiawi karena mengandung  cemaran bahan kimia
a) bahan yang tidak disengaja seperti cairan pembersih, pestisida, cat,
komponen kimia dari peralatan/kemasan yang lepas dan masuk ke dalam
pangan.
b) bahan yang disengaja yaitu bahan tambahan pangan yang berlebihan atau
tidak memenuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah seperti pewarna,
pemanis, pengawet penyedap dan lain-lain.  Bahan berbahaya ( formalin,
borax, bahan pewarna / pengawat yang bukan untuk makanan).
3. bahaya fisik karena cemaran benda asing seperti tanah, rambut, bulu, kuku,
kerikil, isi staples dll.
Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan
yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat. Pangan yang bermutu dan aman
dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun dari industri pangan. Oleh karena
itu industri pangan adalah salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang
memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Kurangnya perhatian terhadap hal ini, telah sering mengakibatkan
terjadinya dampak berupa penurunan kesehatan konsumennya, mulai dari keracunan
makanan akibat tidak higienisnya proses penyimpanan dan penyajian sampai risiko
munculnya penyakit kanker akibat penggunaan bahan tambahan (food additive) yang
berbahaya (Syah, 2005).
B. Pengertian Keamanan Pangan
Keamanan pangan diartikan sebagai terbebasnya makanan dari zat-zat atau
bahan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh tanpa membedakan apakah zat
itu secara alami terdapat dalam bahan makanan yang digunakan atau tercampur
secara sengaja atau tidak sengaja kedalam bahan makanan atau makanan jadi
(Moehyi, 2000).
Pengertian keamanan pangan adalah segala upaya yang dapat ditempuh
untuk mencegah adanya indikasi yang membahayakan pada bahan pangan. Untuk
memenuhi kebutuhan akan keadaan bebas dari resiko kesehatan yang disebabkan
oleh kerusakan, pemalsuan dan kontaminasi, baik oleh mikroba atau senyawa kimia,
maka keamanan pangan merupakan faktor terpenting baik untuk dikonsumsi pangan
dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor. Keamanan pangan merupakan masalah
kompleks sebagai hasil interaksi antara toksisitas mikrobiologik, toksisitas kimia dan
status gizi. Hal ini saling berkaitan, dimana pangan yang tidak aman akan
mempengaruhi kesehatan manusia yang pada akhirnya menimbulkan masalah
terhadap status gizi (Seto, 2001).
C. Sumber bahaya pangan
Ada beberapa jenis bahaya dalam pangan, yang dapat dikelompokkan ke dalalam
tiga jenis, yaitu: bahaya biologis, bahaya kimia dan bahaya fisik.
1. Bahaya biologis adalah bahaya berupa cemaran mikroba penyebab penyakit
(patogen), virus, dan parasit yang dapat menyebabkan keracunan atau
penyakit jika termakan oleh manusia. Cemaran mikroba ini dapat berasal dari
udara, tanah, air dan tempat-tempat lainnya yang kotor. Demikaian juga virus
hepatitis A dan parasit misalnya cacing dapat berasal dari lingkungan yang
kotor. Umumnya cemaran mikroba dibawa oleh hama yaitu serangga seperti
lalat, kecoa dan binatang pengerat seperti tikus, dan binatang pembawa
penyakit lainnya.
2. Bahaya Kimia adalah bahaya berupa cemaran bahan-bahan kimia beracun
yang dapat menyebabkan keracunan atau penyakit jika termakan oleh
manusia, seperti residu pestisida, logam berbahaya, racun yang secara alami
terdapat dalam bahan pangan, dan cemaran bahan kimia lainnya.
Bagaimana Bahan Kimia Timbul Dalam Pangan?
Bahan pangan seperti sayuran dan buah-buah dapat tercemar pestisida di
kebun karena penggunaan pestisida dengan takaran yang berlebihan atau karena
penyemprotan pestisida masih dilakukan walaupun sayuran atau buah-buahan
hendak dipanen.
 Sayuran dapat tercemar logam berbahaya karena selalu disiram dengan air
sungai yang tercemar oleh logam berbahaya dari buangan industri kimia.

 Beberapa jenis ikan laut mengandung racun alami yang dapat


membahayakan manusia jika termakan.

 Kacang tanah telah berjamur mungkin ditumbuhi kapang Aspergillus flavus


yang menghasilkan sejenis racun yang disebut aflatoksin.

 Tempe bongkrek dapat tercemari racun bongkrek sebagai akibat dari proses
pembuatan yang salah.
3. Bahaya fisik adalah bahaya karena adanya cemaran-cemaran fisik seperti
benda-benda asing yang dapat membahayakan manusia jika termakan,
seperti pecahan gelas, pecahan lampu, pecahan logam, paku, potongan
kawat, kerikil, stapler dan benda asing lainnya.
D. Pengendalian pathogen
Pengendalian patogen dapat dilakukan dengan 10 langka keamanan pangan, yaitu :
1. Pertahankan lemari es maksimal 5°c.
2. Segera masukkan masakan yang mudah rusak ke lemari es, dan yang sudah masak
pa;ing lama 2 jam setelah dimasak.
3. Sanitasikan peralatan kebersihan didapur secara teratur.
4. Cuci peralatan penyiapan bahan menggunakan sabun dan air panas setiap selesai
digunakan.
5. Masak daging hingga tidak terlihat lagi warna merah dibagian tengah.
6. Jangan makan telur mentah.
7. Bersihan dapur atau permukaan yang kontak dengan makanan secara teratur
menggunakan air panas,detergent, atau sanitaiser.
8. Cuci perlatan masak atau makan sesegara mungkin setelah digunakan, dan biarkan
piring sendok , garpu , dll kering di udara, untuk mengilangkan rekontaminasi dari
tangan atau lap.
9. Cuci tangan dengan sabun dan air hangat, setelah menangani daging dan ikan.
10. Pencairan (thawing) makanan beku lakukan dengan secepat mungkin.

bahan pangan apa yang mudah terkontaminasi?


Basah,kaya akan protein yang mudah ditumbuhi bakteri adalah pangan yang
berpotensial berbahaya
Pangan dengan potensi bahaya.
 Telur
 Hasil unggas
 Daging sapi, babi, kambing
 Ikan, udang
 Protein kedelai
E. Pengembangan pangan
Seiring berkembangnya zaman khususnya dalam hal pangan, beberapa inovasi
terbaru terus saja bermunculan meramaikan dunia pangan Dimana inovasi tersebut saat
ini merupakan salah satu usaha untuk penganekaragaman pangan di Indonesia yang terus
akan berkembang.
Pengembangan produk pangan merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh
industri pangan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan menjadi peluang pasar.
Pengembangan produk pangan baru harus melalui tahapan-tahapan yang sistematis dan
terencana, sehingga nantinya bisa diterima oleh konsumen.
• Pemanfaatan pangan yang bersumber dari aneka umbi, sagu, pisang, sukun, labu
kuning dan yang lainnya sudah banyak dikembangkan dengan dijadikan tepung.
• Ke depan diharapkan aneka tepung ini dapat diolah sebagai pangan pokok
mensubstitusi beras dan terigu sebagai sumber karbohidrat. Melalui teknologi
pengolahan pangan dapat dikembangkan berbagai olahan pangan yang dapat
disandingkan dengan beras sebagai menu makanan sehari-hari serta mendorong dan
mengembangkan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal.
• Kegiatan Pengembangan Pangan Pokok Lokal ini bertujuan untuk:
• Mengembangkan pangan pokok sumber karbohidrat dengan berbagai bentuk
olahannya yang dapat disandingkan dengan beras/nasi, yang berbahan baku sumber
pangan lokal.
• Membangun kesadaran masyarakat untuk kembali pada pola konsumsi pangan
pokok asalnya melalui penyediaan bahan pangan pokok selain beras serta sosialisasi
dan promosi diversifikasi pangan.

Anda mungkin juga menyukai