Anda di halaman 1dari 4

EKOLOGI PANGAN DAN GIZI

KEAMANAN PANGAN

KELOMPOK 4 :

ANNISA RIFNING QOMARIATUL JANNAH

115019053

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA

KELAS PARIGI

1. Keamanan Pangan Secara Umum


Pangan merupakan kebutuhan alamiah manusia, seiring dengan kemajuan teknologi manusia
cenderung menyukai hal-hal yang praktis termasuk dalam memilih makanan  sehingga banyak kita
temuai produk-produk makanan instan dimana-mana baik yang diproduksi oleh perusahaan atau yang
dibuat oleh rumah tangga. Makanan dikatakan aman bila tidak mengandung bahan-bahan berbahaya,
seperti:

1. bahaya biologis, yaitu makanan yang tercemar oleh mikroba, virus, parasit, bakteri,  kapang,
binatang pengerat, serangga, lalat kocoak dan lain-lain.

2. bahaya Kimiawi karena mengandung  cemaran bahan kimia

a) bahan yang tidak disengaja seperti cairan pembersih, pestisida, cat, komponen kimia dari
peralatan/kemasan yang lepas dan masuk ke dalam pangan.

b) bahan yang disengaja yaitu bahan tambahan pangan yang berlebihan atau tidak memenuhi aturan
yang ditetapkan oleh pemerintah seperti pewarna, pemanis, pengawet penyedap dan lain-lain.  Bahan
berbahaya ( formalin, borax, bahan pewarna / pengawat yang bukan untuk makanan).

3. bahaya fisik karena cemaran benda asing seperti tanah, rambut, bulu, kuku, kerikil, isi staples
dll.

Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak
dikonsumsi oleh semua masyarakat. Pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah
tangga maupun dari industri pangan. Oleh karena itu industri pangan adalah salah satu faktor penentu
beredarnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.

Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Kurangnya perhatian terhadap hal ini, telah sering mengakibatkan terjadinya dampak berupa penurunan
kesehatan konsumennya, mulai dari keracunan makanan akibat tidak higienisnya proses penyimpanan
dan penyajian sampai risiko munculnya penyakit kanker akibat penggunaan bahan tambahan (food
additive) yang berbahaya (Syah, 2005).
2.Pengertian Keamanan Pangan
Keamanan pangan diartikan sebagai terbebasnya makanan dari zat-zat atau bahan yang dapat
membahayakan kesehatan tubuh tanpa membedakan apakah zat itu secara alami terdapat dalam bahan
makanan yang digunakan atau tercampur secara sengaja atau tidak sengaja kedalam bahan makanan
atau makanan jadi (Moehyi, 2000).

Pengertian keamanan pangan adalah segala upaya yang dapat ditempuh untuk mencegah
adanya indikasi yang membahayakan pada bahan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan akan keadaan
bebas dari resiko kesehatan yang disebabkan oleh kerusakan, pemalsuan dan kontaminasi, baik oleh
mikroba atau senyawa kimia, maka keamanan pangan merupakan faktor terpenting baik untuk
dikonsumsi pangan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor. Keamanan pangan merupakan masalah
kompleks sebagai hasil interaksi antara toksisitas mikrobiologik, toksisitas kimia dan status gizi. Hal ini
saling berkaitan, dimana pangan yang tidak aman akan mempengaruhi kesehatan manusia yang pada
akhirnya menimbulkan masalah terhadap status gizi (Seto, 2001).

3. Sumber bahaya pangan


Ada beberapa jenis bahaya dalam pangan, yang dapat dikelompokkan ke dalalam tiga jenis, yaitu:
bahaya biologis, bahaya kimia dan bahaya fisik.

1. Bahaya biologis adalah bahaya berupa cemaran mikroba penyebab penyakit (patogen), virus, dan
parasit yang dapat menyebabkan keracunan atau penyakit jika termakan oleh manusia. Cemaran
mikroba ini dapat berasal dari udara, tanah, air dan tempat-tempat lainnya yang kotor. Demikaian juga
virus hepatitis A dan parasit misalnya cacing dapat berasal dari lingkungan yang kotor. Umumnya
cemaran mikroba dibawa oleh hama yaitu serangga seperti lalat, kecoa dan binatang pengerat seperti
tikus, dan binatang pembawa penyakit lainnya. 2. Bahaya Kimia adalah bahaya berupa cemaran bahan-
bahan kimia beracun yang dapat menyebabkan keracunan atau penyakit jika termakan oleh manusia,
seperti residu pestisida, logam berbahaya, racun yang secara alami terdapat dalam bahan pangan, dan
cemaran bahan kimia lainnya.

Bagaimana Bahan Kimia Timbul Dalam Pangan?


Bahan pangan seperti sayuran dan buah-buah dapat tercemar pestisida di kebun karena
penggunaan pestisida dengan takaran yang berlebihan atau karena penyemprotan pestisida masih
dilakukan walaupun sayuran atau buah-buahan hendak dipanen.

• Sayuran dapat tercemar logam berbahaya karena selalu disiram dengan air sungai yang
tercemar oleh logam berbahaya dari buangan industri kimia.

• Beberapa jenis ikan laut mengandung racun alami yang dapat membahayakan manusia jika
termakan.

• Kacang tanah telah berjamur mungkin ditumbuhi kapang Aspergillus flavus yang menghasilkan
sejenis racun yang disebut aflatoksin.

• Tempe bongkrek dapat tercemari racun bongkrek sebagai akibat dari proses pembuatan yang
salah.
3. Bahaya fisik adalah bahaya karena adanya cemaran-cemaran fisik seperti benda-benda asing yang
dapat membahayakan manusia jika termakan, seperti pecahan gelas, pecahan lampu, pecahan logam,
paku, potongan kawat, kerikil, stapler dan benda asing lainnya.

4. Pengendalian patogen
Pengendalian patogen dapat dilakukan dengan 10 langka keamanan pangan, yaitu :

1. Pertahankan lemari es maksimal 5°c.

2. Segera masukkan masakan yang mudah rusak ke lemari es, dan yang sudah masak pa;ing lama 2
jam setelah dimasak.

3. Sanitasikan peralatan kebersihan didapur secara teratur.

4. Cuci peralatan penyiapan bahan menggunakan sabun dan air panas setiap selesai digunakan.

5. Masak daging hingga tidak terlihat lagi warna merah dibagian tengah.

6. Jangan makan telur mentah.

7. Bersihan dapur atau permukaan yang kontak dengan makanan secara teratur menggunakan air
panas,detergent, atau sanitaiser.

8. Cuci perlatan masak atau makan sesegara mungkin setelah digunakan, dan biarkan piring sendok ,
garpu , dll kering di udara, untuk mengilangkan rekontaminasi dari tangan atau lap.

9. Cuci tangan dengan sabun dan air hangat, setelah menangani daging dan ikan.

10. Pencairan (thawing) makanan beku lakukan dengan secepat mungkin.

-bahan pangan apa yang mudah terkontaminasi?

Basah,kaya akan protein yang mudah ditumbuhi bakteri adalah pangan yang berpotensial
berbahaya.

-Pangan dengan potensi bahaya.

 Telur

 Hasil unggas

 Daging sapi, babi, kambing

 Ikan, udang

 Protein kedelai
5. Pengembangan pangan
Seiring berkembangnya zaman khususnya dalam hal pangan, beberapa inovasi terbaru terus saja
bermunculan meramaikan dunia pangan Dimana inovasi tersebut saat ini merupakan salah satu usaha
untuk penganekaragaman pangan di Indonesia yang terus akan berkembang.

Pengembangan produk pangan merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh industri pangan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan menjadi peluang pasar. Pengembangan produk pangan
baru harus melalui tahapan-tahapan yang sistematis dan terencana, sehingga nantinya bisa diterima
oleh konsumen.

Pemanfaatan pangan yang bersumber dari aneka umbi, sagu, pisang, sukun, labu kuning dan yang
lainnya sudah banyak dikembangkan dengan dijadikan tepung. Ke depan diharapkan aneka tepung ini
dapat diolah sebagai pangan pokok mensubstitusi beras dan terigu sebagai sumber karbohidrat. Melalui
teknologi pengolahan pangan dapat dikembangkan berbagai olahan pangan yang dapat disandingkan
dengan beras sebagai menu makanan sehari-hari serta mendorong dan mengembangkan
penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal.

Kegiatan Pengembanga Pangan Pokok Lokal ini bertujuan untuk:

• Mengembangkan pangan pokok sumber karbohidrat dengan berbagai bentuk olahannya yang
dapat disandingkan dengan beras/nasi, yang berbahan baku sumber pangan lokal.

• Membangun kesadaran masyarakat untuk kembali pada pola konsumsi pangan pokok asalnya
melalui penyediaan bahan pangan pokok selain beras serta sosialisasi dan promosi diversifikasi
pangan.

Anda mungkin juga menyukai