DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
MENI KLARA 115019025
ANNISA RIFNING QOMARIATUL JANNAH 115019053
SRI FATIAH 115019039
JEIN SUSANTI LAETO 115019077
JEANETTE GRACELLA WEYHA 115020076
MOHAMMAD RIFKI DJA 115019028
LAPORAN
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Dosen Pembimbing
ii
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN
Kelompok 2
iii
ABSTARK
KATA PENGANTAR
iv
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, berkah serta ridho-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Analisis Kependudukan, dimana
pelaksanaannya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu telah
melaksanakan Penelitian tentang Kependudukan di Desa Batusuya dan Penyakit yang
signifikan Di Puskesmas Batusuya yang dilaksanakan di Desa dan Puskesmas Di
Desa Batusuy Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala Provinsi
Sulawesi tengah tepat pada waktunya.
Kami sangat menyadari, dalam pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari
masalah-masalah serta kendala yang kami temui baik dalam pelaksanaan, maupun
hubungan dengan petugas puskesmas. Namun berkat kerja keras serta kerjasama
dengan teman-teman , sehingga masalah serta kendala tersebut dapat teratasi dengan
baik.
Merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk kami sehingga menjadi
bahan acuan dalam pelaksnaan penelitian lainnya. Keberhasilan yang kami capai
dalam penelitian ini tentunya tidak lepas dari arahan serta bimbingan dari :
1. Dr. PASH Pangabean, MPH, DR (HC), selaku Ketua Yayasan Tri Karya Husada
Palu yang telah banyak memeberikan bimbingan dan bantuan kepda kami selama
mengikuti pendidikan.
2. Subardin AB, SKM, M.Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Jaya Palu sekaligus Dosen pengampuh mata kuliah Analisis
Kpendudukan yang senantiasa memberikan dorongan, bimbingan dan bantuan
serta nasehat kepada kami.
3. Veni Mornalita SKM, M.Kes., selaku Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat STIK
Indonesia Jaya Palu.
4. Haerun, Amd. Kep , selaku Kepala Desa Batusuya yang telah memeberikan kami
izin turun dalam pengambilan data di Desa Batusuya.
5. Rekan-Rekan Mahasiswa(i) yang telah memberikan dukungan dan semangat
kepada kami untuk menyelesaikan tugas laporan.
v
Tentu kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik yang membangun dan alangkah baiknya disertai saran sehingga
dapat menjadi pembelajaran bagi kami kedepannya.
Akhir kata, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
Mahasiswa atas masukannya dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan Epidemiologi Dasar ini.
Kelompok 3
vi
DAFTAR ISI
Isi Hal
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
ABSTRAK........................................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.......................................................... iv
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 2
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 50
B. Saran ........................................................................................... 51
vii
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 52
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
ix
DAFTAR LAMPIRAN
3. Dokumentasi Penelitian
4. Biodata Peneliti
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar Negara-negara
berkembang di dunia. Hal yang paling mendasar yang umum dijumpai dalam suatu
Negara berkembang adalah jumlah penduduk yang sangat besar. Indonesia
merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk yang terbanyak. Hal ini
dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat.
Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik
penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku
sosial ekonomi penduduk. Dibanding dengan negara-negara yang sedang
berkembang lainnya.
Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah Cina
dan India. Indonesia merupakan negara yang sedang membangun dengan
mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius disertai dengan, yaitu
jumlah penduduk yang sangat besar disertai dengan tingkat pertumbuhan yang
relatif tinggi dan persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan
hanya merupakan modal , tetapi juga akan merupakan beban dalam pembangunan.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen
demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, dan migrasi akan membantu
para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan
program pembangunan kependudukan dan peningkatan ksesejahteraan masyarakat
yang tepat pada sasarannya.
Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil)
Kementrian dalam Negeri mencatat, jumlah Penduduk Sulawesi Tengah sebanyak
3,03juta jiwa pada Juni 2021. Dari jumlah tersebut, 2,12 juta jiwa (69,91%)
merupakan kelompok produktif (Usia 15-64 Tahun). Sementara itu, ada 913,14
ribu jiwa (30,09%) penduduk Sulawesi Tengah yang merupakan kelompok usia
11
tidak produktif. Secara rinci (0-14) Tahun. Kemudia sebanyak 151,44 ribu jiwa
(4,99%) penduduk Sulawesi Tengah yang merupakan kelompok usia sudah tidak
produktif (65 Tahun ke atas). Berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki di
Sulawesi Tengah sebanyak 1,56 juta jiwa (51,34%) dan perempuan sebanyak 1,48
juta jiwa (48,66%). Menurut status perkawinan, ada 1,47 jiwa (48,58%)
pendudukSulawesi Tengah yang berstatus belum kawin. Ada pula 33,78 ribu jiwa
(1,11%) penduduk di provinsi tersebut yang berstatus cerai hidup dan terdapat
106,28 ribujiwa (3,5%) yang berstatus cerai mati.
Kabupaten Donggala adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sulawesi
Tengah, Indonesia. Ibu Kota Kabupaten sekaligus pusat administrasi terletak di
Kecamatan Banawa. Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 5.275,69 km² dan
berpenduduk sebanyak 304.110 jiwa pada Tahun 2020. Donggala adalah
Kabupaten terluas ke-7, terpadat ke-4, dan memiliki populasi terbanyak ke-4 di
Sulawesi Tengah. Kabupaten Donggala terdiri dari 16 Kecamatan dan 166
Desa/Kelurahan. Donggala mengelilingi Kota Palu, dan berbatasan dengan Parigi
Moutong di bagian Timur, Tolitoli di bagian utara dan timur laut, Sigi di bagian
selatan dan Sulawesi Barat di bagian Barat dan Barat Daya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Berapakah jumlah penduduk Desa Batusuya, Kecamatan Sindue
Tombusabora, Kabuten Donggala berdasarkan umur, pekerjaan, dusun, jenis
kelamin, dan penggunaan kontrasepsi?
2. Berapakah jumlah penduduk Desa Batusuya, Kecamatan Sindue
Tombusabora, Kabupaten Donggala 3 Tahun terakhir berdasarkan jumlah
kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian?
3. Berapakah Jumlah pelayanan kesehatan dan sarana pendidikan yang ada di
Desa Batusuya, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kabupaten Donggala?
12
4. Berapakah masalah kesehatan yang paling siknifikan 3 Tahun terakhir di Desa
Batusuya, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kabupaten Donggala?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umun dari penelitian ini selaras dengan rumusan masalah
yaitu mengetahui jumlah penduduk Desa Batusuya, Kecamatan Sindue
Tombusabora, Kabupaten Donggal berdasarkan umur, pekerjaan, dusun,jenis
kelamin, penggunaan alat kontrasepsi, kelahiran, kematian, perkawinan dan
perceraian. Serta mengetahuai jumlah sarana pelayanan kesehatan, pendidikan
dan masalah penyakit di desa tersebut.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini selaras dengan rumusan
masalah yakni:
a. Diketahuinya jumlah penduduk Desa Batasusuya, Kecamatan Sindue
Tombusabora, Kabuten Donggala berdasarkan umur, pekerjaan, dusun,
jenis kelamin, dan penggunaan kontrasepsi.
b. Diketahuinya jumlah penduduk Desa Batusuya, Kecamatan Sindue
Tombusabora, Kabupaten Donggala 3 Tahun terakhir berdasarkan jumlah
kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian.
c. Diketahuinya Jumlah pelayanan kesehatan dan sarana pendidikan yang ada
di Desa Batusuya, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kabupaten Donggala.
d. Diketahuinya masalah kesehatan yang paling siknifikan 3 Tahun terakhir di
Desa Batusuya, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kabupaten Donggala.
13
D. Manfaat
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diperoleh dari suatu pengamatan berupa angka, lambang atau sifat yang dapat
memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data juga dapat
pengamatan (observasi) suatu objek. Oleh karena itu data yang baik adalah data
yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang
lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara
penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
agama atau etnisitas tertentu. Dengan demikian data kependudukan adalah segala
tampilan data penduduk dalam bentuk resmi maupun tidak resmi yang diterbitkan
pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka, grafik, gambar dan lain lain.
terstruktur sebagai hasil dari kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
15
Dalam UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan, data
dikelompokkan menjadi :
1. Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan
perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komunikasi data (pasal 1 point
cacat fisik dan/atau mental; pendidikan terakhir; jenis pekerjaan; NIK ibu
kandung; nama ibu kandung; NIK ayah; nama ayah; alamat sebelumnya;
jari;iris mata; tanda tangan; dan elemen data lainnya yang merupakan aib
seseorang.
16
4. Data agregat adalah kumpulan data tentang peristiwa kependudukan, peristiwa
Pemilu (DP4).
17
B. Tinjauan Umum Tentang Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung
jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya, maka
wilayah kerja dari puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebagian.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga
pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh Bupati (Profil Kesehatan
Indonesia,2007).
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang
diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat mencakup perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu
sistem (Peraturaan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,2014).
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya
kesehatan wajib (basic six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang
disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi
serta kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu
dilaksanakan melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan disertai dengan upaya penunjang yang diperlukan (Profil
Kesehatan Indonesia,2009).
18
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan
berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan.
Puskemas berdasarkan karakteristik wilayah kerja dikategorikan menjadi :
a. Puskesmas kawasan perkotaan
b. Puskesmas kawasan pedesaan
c. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.
19
c. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health service)
adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health service),
yang sangat dibutuhkan oleh sebagian masyarakat serta mempunyai nilai
strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
(Azwar,1996).
20
erosi yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada
beberapa tempat, menyertai inflamasi pada mukosa lambung tersebut
(Hirlan, 2009)
2. Gastritis Kronis
Menurut (Muttaqin, 2011) gastritis kronis adalah suatu peradangan
mukosa lambung yang bersifat menahun. Gastritis kronis diklasifikasikan
dengan tiga perbedaan yaitu :
a. Gastritis superficial, dengan manifestasi kemerahan, edema, serta
perdarahan dan erosi mukosa.
b. Gastritis atrofik, dimana peradangan terjadi diseluruh lapisan mukosa
pada perkembangannya dihubungkan dengan ulkus dan kanker
lambung, serta anemia pernisiosa. Hal ini merupakan karakteristik dari
penurunan jumlah sel parietal dan sel chief.
c. Gastritis hipertrofik, suatu kondisi dengan terbentuknya nodul- nodul
pada mukosa lambung yang bersifat ireguler, tipis, dan hemoragik.
a. Pengertian Kontrasepsi
21
dengan perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. Pada masa
ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan
reprduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga
berencana sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan
untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan
datang (Manuaba.2015)
1) Kontrasepsi Sederhana.
22
memperoleh akses ke saluran alat reproduksi bagian atas (uterus
dan tuba fallopi). Angka kegagalan diafragma 4-8% kehamilan.
2) Kontrasepsi Hormonal
b) Manfaat Pil KB
23
5. Dapat digunakan jangka panjang selama masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
c) Efek samping
4. Jerawat
24
kembali segera setelah pengangkatan. Efektifitasnya sangat tinggi,
angka kegagalannya 1-3%.
E. Landasan Teori
1. Teori-Teori Kependudukan
a. Aliran Malthusian (Thomas Robert Malthus)
Malthus adalah orang pertama yang mengemukakan tentang
penduduk. Dalam “Essay on Population”, Malthus beranggapan bahwa
bahan makanan penting untuk kelangsungan hidup, nafsu manusia tak
25
dapat ditahan dan pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan
makanan. Teori Malthus menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk
mengikuti deret ukur sedangakn pertumbuhan ketersediaan pangan
mengikuti deret hitung, pada kasus ini dimana terdapat permasalahan
meledaknya jumlah penduduk dikota yang tidak diimbangi dengan
ketersediaan pangan pun berkurang, hal ini merupakan perimbangan yang
kurang menguntungkan jika kita kembali kepada teori Malthus
Teori Malthus jelas menekankan tentang pentingnya keseimbangan
pertambahan jumlah penduduk menurut deret ukur terhadap persediaan
bahan makanan menurut deret hitung. Teori Malthus tersebut sebetulnya
sudah mempersoalkan daya dukung lingkungan dan daya tampung
lingkungan. Tanah sebagai suatu komponen lingkungan alam tidak
mampu menyediakan hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan jumlah
penduduk yang terus bertambah dan makin banyak. Daya dukung tanah
sebagai komponen lingkungan menurun, karena beban manusia yang
makin banyak. Jumlah penduduk harus seimbang dengan batas ambang
lingkungan, agar tidak menjadi beban lingkungan atau mengganggu daya
dukung dan daya tampung lingkungan, dengan menampakkan bencana
alam berupa banjir, kekeringan, gagal panen, kelaparan, wabah penyakit
dan kematian.
Menurut pendapatnya, faktor pencegah dari ketidakseimbangan
penduduk dan manusia antara lain Preventive checks (penundaan
perkawinan, mengendalikan hawa nafsu dan pantangan kawin), Possitive
checks (bencana alam, wabah penyakit, kejahatan dan peperangan).
Robert Malthus ini mengemukakan beberapa pendapat tentang
kependudukan, yaitu :
1) Penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada
pembatasan akan berkembang biak dengan sangat cepat dan memenuhi
dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi.
26
2) Manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju
pertumbuhan makanan jauh lebih lambat (deret hitung) dibandingkan
dengan laju pertumbuhan penduduk (deret ukur)
b. Aliran Marxist (Karl & F. Angel)
Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi
penduduk akan kekurangan makanan). Menurut Marxist tekanan
penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan
makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara
kapitalis) Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah
manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian
tidak perlu diadakan pembatasan penduduk. Negara-Negara yang
mendukung teori Malthus umumnya adalah negara berekonomi kapitalis
seperti USA, Inggris, Prancis, Australia, Canada, dll Sedangkan negara-
negara yang mendukung teori Marxist umumnya adalah negara-negara
berekonmi Sosialis seperti Eropa Timur, RRC, Korea, Rusia dan
Vietnam.
Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa
manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman. Beda pandangan Marxist dan Maltus adalah pada
“Natural Resource” tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi
kecepatan pertumbuhan penduduk.Menurut Marxist tekanan penduduk di
suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi
tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis). Marxist
juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi
produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan
pembatasan penduduk. Berikut beberapa pendapat aliran Marxis :
1) Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi
kesempatan kerja.
2) Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk,
tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh
27
3) Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi
produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia
sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia
menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan angka
kelahiran
c. Aliran NEO-MALTHUSIAN (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)
Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. kelompok
ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini
sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan
menggunakan caracara “Preventif Check” yaitu menggunakan alat
kontrasepsi. Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah diambil dari ruang
angkasa dengan menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah kapal yang
berlaya dengan persediaan bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas.
Pada suatu saat kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan bahan makanan
tersebut sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapaltersebut. Tahun
1871 Ehrlich menulis buku “The Population Bomb” dan kemudian
direvisi menjadi “The Population Explotion” yang berisi :
1) Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.
2) Keadaan bahan makanan sangat terbatas.
3) Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat
Analisis ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku “The
Limit to Growth” ia menarik hubungan antara variabel lingkungan
(penduduk, produksi pertanian, produksi industri, sumber daya alam) dan
polusi. Tapi walaupun begitu, melapetaka tidak dapat dihindari, hanya
manusia cuma menunggunya, dan membatasi pertumbuhannya sambil
mengelola alam dengan baik. Kritikan terhadap Meadow umumnya
dilakukan oleh sosiolog yang menyindir Meadow karena tidak
mencantumkan variabel sosial-budaya dalam penelitiannya. Karena itu
Mesarovic dan Pestel (1974) merevisi gagasan Meadow &
mencantumkan hubungan lingkungan antar kawasan.
28
2. Teori Kependudukan Kontemporer.
a. John Stuart Mill.
John Stuart Mill, seorang ahli filsafat dan ahli ekonomi
berkebangsaan Inggris dapat menerima pendapat Malthus mengenai laju
pertumbuhan penduduk melampaui laju pertumbuhan bahan makanan
sebagai suatu aksioma. Namun demikian dia berpendapat bahwa pada
situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya.
Selanjutnya ia mengatakan apabila produktivitas seorang tinggi ia
cenderung ingin memiliki keluarga kecil. Dalam situasi seperti ini
fertilitas akan rendah. Jadi taraf hidup (standard of living) merupakan
determinan fertilitas. Tidaklah benar bahwa kemiskinan tidak dapat
dihindarkan (seperti dikatakn Malthus) atau kemiskinan itu disebabkan
karena sistem kapitalis (seperti pendapat Marx) dengan mengatakan,
kalau suatu waktu di suatu wilayah terjadi kekurangan bahan makanan,
maka keadaan ini hanyalah bersifat sementara saja.
Pemecahannya ada dua kemungkinan yait : mengimpor bahan
makanan, atau memindahkan sebagian penduduk wilayah tersebut ke
wilayah lain. Memperhatikan bahwa tinggi rendahnya tingkat kelahirann
ditentukan oleh manusia itu sendiri, maka Mill menyarankan untuk
meningkatkan tingkat golongan yang tidak mampu. Dengan
meningkatnya pendidikan penduduk maka secara rasional maka mereka
mempertimbangkan perlu tidaknya menambah jumlah anak sesuai dengan
karier dan usaha yang ada. Di sampan itu Mill berpendapat bahwa
pentingnya distribusi kekayaan para konglomerat erop
b. Arsene Dumont.
Arsene Dumont seorang ahli demografi bangsa Perancis yang hidup
pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1980 dia menulis sebuah artikel
berjudul Depopulation et Civilization. Ia melancarkan teori penduduk
baru yang disebut dengan teori kapilaritas sosial (theory of social
29
capilarity). Kapilaritas sosial mengacu kepada keinginan seseorang untuk
mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat, misalnya: seorang ayah
selalu mengharapkan dan berusaha agar anaknya memperoleh kedudukan
sosial ekonomi yang tinggi melebihi apa yang dia sendiri telah
mencapainya. Untuk dapat mencapai kedudukan yang tinggi dalam
masyarakat, keluarga yang besar merupakan beban yang berat dan
perintang. Konsep ini dibuat berdasarkan atas analogi bahwa cairan akan
naik pada sebuah pipa kapiler. Teori kapilaritas sosial dapat berkembang
dengan baik pada negara demokrasi, dimana tiap-tiap individu
mempunyai kebebasan untuk mencapai kedudukan yang tinggi di
masyarakat. Di negara Perancis pada abad ke-19 misalnya, dimana system
demokrasi sangat baik, tiap-tiap orang berlomba mencapai kedudukan
yang tinggi dan sebagai akibatnya angka kelahiran turun dengan cepat. Di
negara sosialis dimana tidak ada kebebasanuntuk mencapai kedudukan
yang tinggi di masyarakat, system kapilaritas sosial tidak dapat berjalan
dengan baik.
c. Emile Durkheim
Emile Durkheim adalah seorang ahli sosiologis Perancis yang hidup
pada akhir abad ke-19. Apabila Dumont menekankan perhatiannya pada
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, maka
Durkheim menekankan perhatiannya pada keadaan akibat dari adanya
pertumbuhan penduduk yang tinggi (Weeks, 1992). Ia mengatakan, akibat
dari tingginya pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan diantara
penduduk untuk dapat mempertahankan hidup. Dalam memenangkan
persaingan tiap-tiap tiap-tiap orang berusaha untuk meningkatkan
pendidikan dan keterampilan, dan mengambil spesialisasi tertentu,
keadaan seperti ini jelas terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan
dengan kehidupan yang kompleks. Apabila dibandingkan antara
kehidupan masyarakat tradisional dan masyarakat perkotaan, akan terlihat
bahwa pada masyarakat tradisional tidak terjadi persaingan dalam
30
memperoleh pekerjaan, tetapi pada masyarakat industri akan terjadi
sebaliknya. Hal ini disebabkan ada masyarakat industri tingkat
pertumbuhan dan kepadatan penduduknya tinggi.
d. Michael Thomas Sadler dan Doubleday,
Kedua ahli ini adalah penganut teori fisiologis. Sadler
mengemukakan, bahwa daya reproduksi manusia dibatasi oleh jumlah
penduduk yang ada di suatu wilyah atau negara. Jika kepadatan penduduk
tinggi, daya reproduksi manusia akan menurun, sebaliknya jika kepadatan
penduduk rendah, daya reproduksi manusia akan menungkat. Thomson
(1953) meragukan kebenaran teori ini setelah melihat keadaan di Jawa,
India dan Cina dimana penduduknya sangat padat, tetapi pertumbuhan
penduduknya juga tinggi. Dalam hal ini Malthus lebih konkret
argumentasinya dari pada Sadler.
Malthus mengatakan bahwa penduduk disuatu daerah dapat
mempunyai tingkat fertilitas yang tinggi, tetapi dalam pertumbuhan
alaminya rendah karena tingginya tingkat kematian. Namun demikian,
penduduk tidak dapat mempunyai fertilitas tinggi, apabila tidak
mempunyai kesuburan (fecunditas) yang tinggi, tetapi penduduk dengan
tingkat kesuburan tinggi dapat juga tingkat fertilitasnya rendah. Teori
Doubleday hamper sama dengan teori Sadler, hanya titik tolaknya
berbeda.
31
3) Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun – laju
pertumbuhan penduduk menurun
4) Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan penduduk
kembali seperti kategori I - mendekati nol. Keempat kategori ini akan
didialami oleh negara yang sedang melaksanakan pembangunan
ekonomi
Penerapan Transisi kependudukan Yang mencerminkan kenaikan
taraf hidup rakyat di suatu negara adalah besarnya tabungan dan
akumulasi kapital dan laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan
yang sangat cepat di banyak negara sedang berkembang nampaknya
disebabkan oleh fase atau tahap transisi demografi yang dialaminya.
Negara-negara sedang berkembang mengalami fase transisi demografi di
mana angka kelahiran masih tinggi sementara angka kematian telah
menurun. Kedua hal ini disebabkan karena kemajuan pelayanan kesehatan
yang menurun angka kematian balita dan angka tahun harapan hidup. Ini
terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses kependudukan.
Umumnya ada empat tahap dalam proses transisi, yaitu:
Tahap 1: Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan
angka kematian tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah;
Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan
kesehatan yang lebih baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak
terpengaruh karena jumlah penduduk naik.
Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka
kematian balita, urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak
pasangan muda berumah tangga menginginkan jumlah anak lebih sedikit
hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini laju pertambahan
penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun;
Tahap 4: Kemantapan dan stabil, di mana pasangan-pasangan berumah
tangga melaksanakan pembatasan kelahiran dan mereka cenderung
bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung hanya 2 atau 3 saja
32
hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau bahkan
mendekati nol.
BAB III
METODE PENELITIAN
33
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif, yaitu untuk
mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi secara langsung tanpa adanya
manipulasi dan untuk memahami karakteristik atau apa yang sedang terjadi dari
tempat yang hendak diteliti dilokasi penelitian yaitu Di Desa Batusuya
Kecamatan Sindue Tombusabora, Kabupaten Donggala.
yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting social atau
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti anatara fenomena yang diuji.
umum terdapat beberapa faktor yang penting guna tercipta dan terwujudnya
1. Faktor Kesadaran
34
Kesadaran menunjukkan suatu keadaan pada jiwa seseorang, yaitu
dalam jiwa yang bersangkutan. Dengan adanya kesadaran pada pegawai atau
2. Faktor Aturan
pihak yang berwenang mengatur segala sesuatu yang ada di organisasi kerja
3. Faktor Organisasi
4. Faktor Empati
35
Empati ialah kesan yang diberikan oleh pelaksana dalam
unsur manusianya sendiri, antara lain (1) sarana kerja yang meliputi peralatan
kerja, perlengkapan kerja dan perlengkapan bantu atau fasilitas, (2) fasilitas
pelayanan yang meliputi fasilitas ruangan, telepon umum dan alat panggil.
36
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
di peroleh dari penelitian secara empiris untuk menjawab masalah pokok yang
dikaji dalam penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data
yang diperoleh dari Desa dan Puskemas Batusuya Kecamatan Sindue Tobata,
Kabupaten Donggala..
E. Pengolahan Data
rupa menjadi informasi yang akhirnya bias menjawab tujuan penelitian ini dengan
kekurangan yang ada dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai
sejauh mungkin.
37
6. Describing : yaitu menggambarkan atau menjelaskan data yang sudah di
kumpulkan.
F. Analisa Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif yaitu menganalisa data dari studi lapangan dan kepusktakaan dengan
cara menjelaskan dan memaparkan hasil atau kenyataan objek yang akan disusun
secara logis, selanjutnya dari pengumpulan data dan hasil penelitian yang
dianalisis dan dibahas akan disusun dalam laporan hasil penelitian mengenai
G. Penyajian Data
Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan tulisan pada
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
38
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Gambaran Geografi dan Administrasi
Puskesmas Batusuya merupakan puskesmas yang keberadaannya di
Desa Batusuya Kecamatan Sindue Tombusabora. Letak puskesmas batusuya
kurang lebih 68 Km sebelah utara kota palu, dengan berbatas wilayah sebelah
barat Desa Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata, sebelah selatan berbatasan
dengan laut dan sebelah utara bersebelahan dengan Desa Kaliburu Kecamatan
Sindue Tombusabora.
2. Gambaran Kependudukan
39
Secara umum Keadaan Sosial Ekonomi masyarakat dapat
dikatakan hampir rata-rata berpenghasilan kecil sebagian besar mata
pencaharian masyarakat adalah Nelayan, Buruh dan Petani, sebagian
kecil adalah Pegawai Negeri Sipil. Dengan Keadaan Sosial Ekonomi
tersebut maka sebagian besar masyarakat berpendapatan musiman.
40
Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Penduduk Desa Batusuya Bedasarkan Jenis
Kelamin
NO Jenis Kelamin Jumlah Persentase
51,06%
47,82%
41
Sumber : Data Sekunder 2022
106 Orang.
42
Intepretasi : Dari data penduduk Desa Batusuya berdasarkan pekerjaan kita
4 Dusun IV 49 6,43%
43
Dusun IV terdapat 49 KK, dan jumlah penduduk di Dusun V
44
1 2019 33 Orang 37,5%
Jumlah 28 100%
45
NO Tahun Jumlah Perkawinan Persentase
berjumlah 17 Pasang.
Jumlah 20 100%
46
berjumlah 5 Orang dan pada Tahun 2021 perceraian berjumlah
6 Orang.
2 Rumah Bersalin 1
Jumlah 4
1 Paud 1 30%
47
3 SD 3 30%
Jumlah 4 100%
C. Pembahasan
Berdasarkan data yang telah disajikan diatas, baik dalam bentuk tabel atau
narasi (textular), bahwa dari hasil data Kependudukan Desa Batusuya, yaitu:
Dari data jumlah penduduk di Desa Batusuya berdasarkan jenis kelamin
dapat kita lihat, bahwa jenis kelamin Laki-laki berjumlah 1.989 Orang dan jenis
kelamin Perempuan itu berjumlah 1.906 Orang, berdasarkan umur dapat kita lihat
yang memiliki umur 1-4 Tahun berjumlah 206 Orang, penduduk yang memiliki
umur 5-14 Tahun berjumlah 350 Orang, penduduk yang memiliki umur 15-39
Tahun berjumlah 1500 Orang, penduduk yang memiliki umur 40-64 Tahun
berjumlah 106 Orang, dan penduduk yang memiliki umur 65 tahun ke atas 119
Orang ,berdasarkan pekerjaan kita dapat lihat bahwa penduduk yang bekerja
sebagai petani berjumlah 1525 orang, pekerja Nelayan berjumlah 750 Orang,
pekerja Buruh tani/nelayan berjumlah 125 Orang, pekerja sebagai PNS berjumlah
sebagai TNI berjumlah 1 orang, pekerja sebagai Polri 2 Orang, pekerja Bidan 2
48
Orang dan Perawat berjumlah 1 Orang. Berdasarkan dusun kita dapat lihat bahwa
jumlah jumlah penduduk di Dusun I terdapat 283 KK, jumlah penduduk di Dusun
II terdapat 227 KK, jumlah penduduk di Dusun III terdapat 90 KK, jumlah
113 KK. Berdasarkan Jenis Kontrasepsi kita dapat lihat bahwa jenis kontrasepsi
memiliki jumlah 16 Orang, jenis kontrsepsi MOW memiliki jumlah 33 Orang, dan
bahwa pada Tahun 2019 berjumlah 33 orang, pada tahun 2020 berjumlah 28
Orang dan pada Tahun 2021 berjumlah 27 Orang. Berdsarkan jumlah kematian 3
Tahun terakhir dapat dilihat bahwa pada Tahun 2019 jumlah kematian sebanyak
12 Orang, pada Tahun 2020 jumlah kematian 10 Orang dan pada tahun 2021
dapat dilihat bahwa pada tahun 2019 perkawinanan berjumlah 14 Pasang, pada
bahwa perceraian pada Tahun 2019 berjumlah 9 orang, pada Tahun 2020
Orang.
49
Dari data jumlah pelayanan kesehatan di Desa Batusuya, Kecamatan
pelayanan kesehatan ada 4 yaitu 1 puskesmas rawat inap, 1 rumah bersalin, 1 poli
Desa Sikara dapat di lihat bahwa, sarana pendidikan sarana pendidikan Paud
sebuah wilaya Kabupaten/Kota yang terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
BAB V
PENUTUP
50
Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah kami paparkan pada bab
sebelumnya sehingga dapat di tarik kesimpulan dan saran yang sesuai dengan tujuan
dan manfaat dari Penelitian Analisis Kependudukan di Desa Batusuya Kecamatan
Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.
A. Kesimpulan
Menurut hasil pemikiran kami, dengan di tunjang data yang kami dapat dan
di buat dalam bentuk tabel serta interprestasi. Berdasarkan hasil pendataan kami
di Desa Batusuya, dapat kami simpulkan bahwa :
1. Pada tabel 4.1 jumlah penduduk di desa Batusuya lebih banyak berjenis
2. Pada tabel 4.2 jumlah penduduk berdasarkan umur lebih banyak umur 15-39
3. Pada tabel 4.3 jumlah penduduk berdasarkan pekerja lebih banyak petani dan
4. Pada tabel 4.4 jumlah penduduk berdasarkan Dusun lebih banyak Dusun I dan
51
9. Pada tabel 4.9 jumlah penduduk berdasarkan jumlah perceraian 3 tahun
terakhir lebih banyak di tahun 2019 dan lebih sedikit di tahun 2020.
10. Pada tabel 4.10 jumlah pelayanan kesehatan yaitu puskesmas rawat inap,
11. Pada table 4.11 jumlah sarana pendidikan berdasarkan jumlah lebih banyak di
SD.
B. Saran
1. Bagi Pihak Pemerintah Desa Batusuya
Dengan adanya laporan ini, kiranya dapat membantu Pemerintah Desa
pendataan jumlah kelahiran balita, dan jumlah imigrasi dalam suatu Desa.
52
DAFTAR PUSTAKA
Arsin, A., 2012. Malaria di Indonesia Tinjauan Aspek pidemiologi. Buku Masagena
Press. Makasar
Badan Kependudukan dan Kelurga Berencana Nasional (BKKBN). 2014. BKKBN
dengan Visi, Misi, dan Strategi Baru. bkkbn .go.id.
Harijanto, PN., 2010. Malaria. Dalam Ilmu Penyakit Dalam 4th er. A. W. Sudoyo.
FKUI Press. Jakarta
Handayani, S., 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta:
Pustaka Rihama
Harianto, H., 2002. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Harianto, H., 2004. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Harianto, H., 2009. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan: 212-213
Kementerian Kesehatan RI., 2014. Pedoman Manajemen Malaria. Jakarta.
Prabowo A., 2004. Malaria. Mencegah dan Mengatasi . Cetakan I. Puspa Swara.
Jakarta
Panggabean PASH, Wartana Kadek, Sirait Esron, AB Subardin, Rasiman Noviany,
Pelima Robert, 2021. Pendoman Penulisan Proposal/Skripsi, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya.Palu.
Rusli, Said. 1984. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES.
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
A. PERSONALIA
1. Pelaksana
a. Nama : MENI KLARA
NPM : 115 019 025
b. Nama : ANNISA RIFNING QOMARIATUL JANNAH
NPM : 115 019 053
c. Nama : MOHAMMAD RIFKI DJA
NPM : 115 019 028
d. Nama : SRI FATIAH
NPM : 115 019 039
e. Nama : JEIN SUSANTI LAETO
NPM : 115 019 077
f. Nama : JEANETTE GRACELLA WEYHA
NPM : 115 020 076
2. Pembimbing
Foto bersama bapak Kepala Desa Beserta STAF Desa Batusuya Kecamatan
Tombusabora Kabupaten Donggala
Foto bersama Kepala Puskesmas
A. Identitas Pribadi
Nama : Meni Klara
Npm : 115019025
Tempat/Tanggal Lahir : Makuhi/ 30 Mei 2001
Agama : Kristen Protesntan
Alamat Rumah : Jl.manunggal.Tatura Selatan
Suku /Bangsa : Rampi/ Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD Negri Salutome Tahun 2013
2. Tamat SMP Negri 11 Sigi Tahun 2016
3. Tamat SMK Bala Keselamatan Maranatha Tahun 2019
4. Menempuh Pendidikan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Jaya Palu dengan program studi S1 Kesehatan Masyarakat
dari tahun 2019-sekarang
BIODATA PENELITI
A. Identitas Pribadi
Nama : Annisa Rifning Qomariatul Jannah
Npm : 115019053
Tempat/Tanggal Lahir : Tentena/ 29 Agustus 1999
Agama : Islam
Alamat Rumah : Towua, Jl. Malaya 1
Suku /Bangsa : Pamona/ Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD Inpres Masigi Tahun 2011
2. Tamat Mts. Al-Khairat Parigi Tahun 2014
3. Tamat SMA Negeri 1 Parigi Tahun 2017
4. Menempuh Pendidikan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Jaya Palu dengan program studi S1 Kesehatan Masyarakat dari
tahun 2019-sekarang
BIODATA PENELITI
A. Identitas Pribadi
Nama : Jean Susanti Laeto
Npm : 115019077
Tempat/Tanggal Lahir : Kolonodale/ 20 Januari 2001
Agama : Kristen Protestan
Alamat Rumah : Jl. Karajalemba
Suku /Bangsa : Mori/ Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD Negri Poso Tahun 2013
2. Tamat SMP Negri 1 Poso Kota Selatan Tahun 2016
3. Tamat SMA Negri 2 Poso Tahun 2019
4. Menempuh Pendidikan kuliah di sekolah tinggi ilmu kesehatan
Indonesia jaya palu dengan program studi S1 Kesehatan Masyarakat
dari tahun 2019-sekarang
BIODATA PENELITI
A. Identitas Pribadi
Nama : Sri Fatiah
Npm : 115019039
Tempat/Tanggal Lahir : Ampana/ 07 Oktober 2002
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Moh. Yamin (Taipa)
Suku /Bangsa : Bugis/ Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD Negri 8 Ampana Kota Tahun 2013
2. Tamat SMP Negri 3 Ampana Kota Tahun 2016
3. Tamat SMA Negri 1 Ampana Kota Tahun 2019
4. Menempuh Pendidikan kuliah di sekolah tinggi ilmu kesehatan
Indonesia jaya palu dengan program studi S1 Kesehatan Masyarakat
dari tahun 2019-sekarang
BIODATA PENELITI
A. Identitas Pribadi
NPM : 1150120076
Agama : Kristen
B. Riwayat Pendidikan
sekarang.