MANAJEMEN PUSKESMAS
DI SUSUN OLEH :
Pada kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusuna laporan ini, yaitu
antara lain :
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun dari pembaca
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis
berharap semoga laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi oleh
semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
Isi
hal
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................3
1.4 .Manfaat...................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5
2.1 Pelayanan Puskesmas..............................................................................................5
2.2 Gizi...........................................................................................................................9
2.3 Tinjauan Umum Puskesmas...................................................................................11
2.4 Landasan Teori.......................................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................16
METODOLOGI PENULISAN...............................................................................................16
3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................................16
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian..................................................................................16
3.3 Variabel dan Defenisi Operasional.........................................................................16
3.4 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data.........................................................................18
3.5 Analisa Data...........................................................................................................19
3.6 Penyajian Data.......................................................................................................19
BAB IV..............................................................................................................................20
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................20
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................................................20
4.1.1 Profil Puskesmas Palolo...................................................................................20
4.2 Pembahasan...........................................................................................................21
ii
BAB V...............................................................................................................................24
PENUTUP..........................................................................................................................24
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................24
5.2 Saran......................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................1
LAMPIRAN..........................................................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
data dari Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan per Desember
diantaranya 3.025 unit Puskesmas Rawat Inap, dan selebihnya yaitu 6.296
1
pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang
gizi yang bermutu sesuai dengan 4 pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang
(PGS).
2
3. Bagaimana pengendalian terhdap pelaksanaan kerja tentang pelayanan
1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan terbagi atas tujuan umum dan tujuan khusus,
yaitu:
1. Tujuan Umum
dilaksanakan.
2. Tujuan Khusus
3
a. Mengindenfikasi organisasi masyarakat, tokoh – tokoh masyarakat dan
sarana kesehatan.
1.4 .Manfaat
1. Manfaat bagi puskesmas Palolo
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sandang pangan dan papan, tanpa hidup yang sehat, hidup manusia menjadi
tanpa arti, sebab dalam keadaan sakit manusia tidak mungkin dapat
melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik. Selain itu orang yang sedang
sakit (pasien) yang tidak dapat menyembuhkan penyakitnya sendiri, tidak ada
pilihan lain selain meminta pertolongan dari tenaga kesehatan yang dapat
pelayanan kesehatan.
5
masyarakat dalam rangka meningkatkan, memelihara, dan memulihkan
dan rehabilitatif. Dalam arti sempit, upaya itu dilakukan oleh lembaga-
masyarakat agar dapat disebut sebagai suatu pelayanan yang baik, harus
yaitu:
6
dibutuhkan masyarakat tidak sulit untuk ditemukan, serta
masyarakat.
5. Bermutu (quality)
7
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang
telah ditetapkan.
hukum.
hal tersebut tercermin dari pasal 1 Ketentuan Umum angka (11) bahwa upaya
8
Menurut Levey dan Loomba Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang
umpan balik.
2.2 Gizi
Istilah “gizi” dan “ilmu gizi” di Indonesia baru dikenal sekitar tahun
1952-1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata gizi berasal
dari bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Menurut dialek Mesir,
9
dengan mengejanya sebagai ”nutrisi”. Terjemahan ini terdapat dalam Kamus
dan pengolahan zat padat dan cair dari makanan yang diperlukan untuk
Bahan makanan diuraikan menjadi zat gizi atau nutrien. Zat tersebut
selanjutnya diserap melalui dinding usus dan masuk kedalam cairan tubuh.
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang dapat
dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam
tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi
normal, dan gizi lebih.Status gizi normal merupakan suatu ukuran status gizi
tubuh dan
10
individu. Status gizi lebih (overnutrition) merupakan keadaan gizi seseorang
dimana jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dari jumlah
enegi yang dikeluarkan. Hal ini terjadi karena jumlah energi yang masuk
melebihi kecukupan energy yang dianjurkan untuk seseorang menjadi
gemuk.12 Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor
risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi
seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap
kemampuan dalam proses pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui
melalui penilaian konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif maupun
kualitatif.13Status gizi merupakan tanda-tanda penampilan seseorang akibat
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari
pangan yang dikonsumsi pada suatu saat berdasarkan pada kategori dan
indikator yang digunakan.14Status gizi ditentukan oleh ketersediaan semua
zat gizi dalam jumlah dan kombinasi yang cukup serta waktu yang tepat. Dua
hal yang penting adalah terpenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh dan
faktor-faktor yang menentukan kebutuhan, penyerapan dan penggunaan zat
gizi tersebut.
11
tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas menurut menurut Pedoman Kerja Puskesmas DEPKES-
RI adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak
dari peranan pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat luas. Dengan kata lain Puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan
perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah
kerja Puskesmas ditentukan oleh Bupati/Walikota, dengan saran teknis
dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Wilayah kerja
Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan.
Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik, dan
keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja Puskesmas. Sasaran penduduk yang
dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap
Puskesmas.
2. Tujuan Puskesmas
Tujuan puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.
3. Fungsi Puskesmas
a. Pusat pemberdayaan masyarakat
12
b. Pusat pelayanan kesehatan
c. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer
d. Pusat rujukan kesehatan
e. Sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya. Puskesmas berada di tengah-tengah masyarakat yang
dengan cepat dapat mengetahui keberhasilan dan kendala yang
dihadapi dalam pembangunan kesehatan dan menentukan target
kegiatan yang sesuai kondisi daerah kerjanya.
f. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
g. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Maksudnya adalah
pelayanan kesehatan diberikan kepada semua orang tanpa
memandang golongan, suku, jenis kelamin, baik sejak dalam
kandungan hingga tutup usia.
4. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat
diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran
aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut
ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui sistem perencanaan yang matang dan realisize, tatalaksana
kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan
yang akurat.
Adapun ke depan, Puskesmas Berperan dalam pemanfaatan
teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan
secara komprehensif dan terpadu.
13
Adapun jenis-jenis pelayanan dan program kesehatan di
Puskesmas Palolo adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan Umum
1) Pelayanan Kesehatan Umum (Rawat Jalan, pemeriksaan tensi,
gula darah, kolesterol, dan lain sebagainya.
2) Pembuatan SKBS
3) Rujukan
b. Program KIA
1) Ibu Hamil
2)Calon Ibu
3)Ibu Menyusui
c. Program kesehatan keluarga
d. Program gizi
e. Program KB
f. Program Kesehatan jiwa
g. Program ispa
h. Program gigi dan mulut
i. Program UKS
j. Program diare
k. Program rabies
l. Program imunisasi
m. Program promkes
n. Program Usia lanjut
14
intelektual, sosial, perkembangan dan spritual yang sehat. Dalam
undangundang Nomor 36 Tahun 2009 menjelaskan bahwa: “kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
maupun ekonomis”. Dan juga telah ditetap kan bahwa setiap orang berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, setiap elemen
masyarakat maupun individu, keluarga, berhak memperoleh pelayanan
atas kesehatan nya dan pemerintah bertanggung jawab mencanangkan,
mengatur menyelenggarakan dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan
secara merata dan terjangkau oleh masyarakat.
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan primer yang
melakukan pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative. Oleh
sebab itu puskesmas khususnya, dikatakan melakukan pelayanan
kesehatan yang komprehensif. Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah
timbulnya keinginan masyarakat untuk memanfaatkan suatu pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan pasien baik pada saat
sehat untuk konsultasi kesehatan dan pada saat masyarakat merasa pasien
dan membutuhkan pelayanan petugas kesehatan (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Anderson (1974) yang dikutip Notoatmodjo (2012),
menjelaskan bahwa ada beberapa model kepercayaan kesehatan dimana
ketika setiap individu memanfaatkan pelayanan kesehatan tergantung tiga
kategori utama yaitu karakteristik predisposisi (digunakan untuk
menggambarkan fakta bahwa tiap individu mempunyai kecenderungan
untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda),
karakteristik pendukung (mencerminkan bahwa meskipun mempunyai
predisposisi untuk menggunakan pelayanan kesehatan, ia tidak akan
bertindak untuk menggunakannya, kecuali bila ia mampu
menggunakannya), dan karakteristik kebutuhan (faktor predisposisi dan
faktor yang memungkinkan untuk mencari pengobatan dapat terwujud
didalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan)
15
16
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif, yaitu untuk
mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi secara langsung tanpa adanya
manipulasi dan untuk memahami karakteristik atau apa yang sedang terjadi
dari tempat yang hendak diteliti dilokasi penelitian yaitu di puskesmas Palolo
a. Faktor Kesadaran
Kesadaran menunjukkan suatu keadaan pada jiwa seseorang, yaitu
merupakan titik temu atau equilibrium dari berbagai pertimbangan sehingga
17
diperoleh suatu keyakinan, ketenangan, ketetapan hati dan keseimbangan
dalam jiwa yang bersangkutan. Dengan adanya kesadaran pada pegawai atau
petugas, diharapkan mereka dapat melaksanakan tugas dengan penuh
keikhlasan, kesungguhan, dan disiplin.
b. Faktor Aturan
Aturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan dan perbuatan
seseorang. Dalam organisasi kerja aturan dibuat oleh manajemen sebagai
pihak yang berwenang mengatur segala sesuatu yang ada di organisasi kerja
tersebut. Peraturan tersebut harus diarahkan kepada manusia sebagai subjek
aturan, artinya mereka yang membuat, menjalankan dan mengawasi
pelaksanaan aturan itu, maupun manusia sebagai objek aturan.
c. Faktor Organisasi
Organisasi pelayanan pada dasarnya tidak berbeda dengan organisasi
pada umumnya, namun terdapat beberapa perbedaan dalam penerapannya.
Sasaran pelayanan ditujukan secara khusus kepada manusia yang memiliki
watak dan kehendak yang multikompleks. Organisasi yang dimaksud yakni
mengorganisir fungsi pelayanan baik dalam struktur maupun mekanismenya
yang akan berperan dalam mutu dan kelancaran pekerjaan.
d. Faktor Empati
Empati ialah kesan yang diberikan oleh pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaanya, sehingga dapat memberikan kesan kepada selurug petugas dan
organisasi.
e. Faktor Kemampuan dan Keterampilan.
Kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang dalam hubungan
dengan tugas/pekerjaan berarti dapat melakukan tugas/pekerjaan sehingga
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan. Kata
kemampuan dengan sendirinya juga merupakan kata sifat/keadaan yang
ditujukan pada sifat atau keadaan seseorang yang dapat melaksanakan
tugas/pekerjaan atas dasar ketentuan-ketentuan yang ada.
f. Faktor Sarana Pelayanan.
18
Sarana pelayanan yang dimaksud adalah segala jenis peralatan,
perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat
utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi sosial
dalam rangka kepentingan orang-orang yang sedang membangun dalam
organisasi kerja tersebut. Peranan sarana pelayanan sangat penting disamping
unsur manusianya sendiri, antara lain (1) sarana kerja yang meliputi peralatan
kerja, perlengkapan kerja dan perlengkapan bantu atau fasilitas, (2) fasilitas
pelayanan yang meliputi fasilitas ruangan, telepon umum dan alat panggil.
19
3.5 Analisa Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif yaitu menganalisa data dari studi lapangan dan
kepusktakaan dengan cara menjelaskan dan memaparkan hasil atau kenyataan
objek yang akan disusun secara logis, selanjutnya dari pengumpulan data dan
hasil penelitian yang dianalisis dan dibahas akan disusun dalam laporan hasil
penelitian pelayanan gizi di puskesmas.
20
BAB IV
21
Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu bentuk dari
pengembangan system informasi kesehatan adalah dengan penyusunan
Profil Kesehatan. Profil Kesehatan Puskesmas palolo Tahun 2020
berisikan hasil analisis dan sintesis untuk memperoleh gambaran situasi
kesehatan secara menyeluruh di Wilayah Puskesmas Palolo, antara lain
sebagai berikut :
1. Gambaran umum mengenai keadaan/kondisi yang terdiri
dari lingkungan fisik dan perilaku kesehatan masyarakat;
2. Data/informasi mengenai upaya kesehatan yang terdiri dari
cakupan kegiatan program-program kesehatan;
3. Data/informasi mengenai status kesehatan masyarakat yang
terdiri dari angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi
masyarakat.
Profil Kesehatan Palolo Tahun 2020 disusun dengan harapan dapat
menjadi masukan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan
kemampuan manajemen kesehatan yang berhasil guna dan berdaya
guna.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan wawancara yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penilitian
sebelumnya yaitu :
1. Apa saja rencana program pelayanan gizi di puskesmas Palolo?
22
standar ?
23
Kemudian untuk pencapaian target pelayanan gizi di puskesmas Palolo, iya
mencapai target, kalau untuk tahun 2022 kemarin mencapai target dari program
gizi yang di atas.
Dan untuk evaluasi yang tidak sesuai dengan rancangan, ibu dewi
menjelaskan,setiap bulan dilakukan loka karya mini, sebelum dilakukan lokakarya
mini, adanya kegiatan kajian data untuk semua program di tentukan semua
program mana saja yang tidak tercapai capaiannya, apa yang ada kendalanya,
setelah itu dicarikan solusinya.
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilitian diperoleh kesimpulan bahwa program gizi yang ada
di Puskesmas Palolo berjalan dengan baik, meskipun ada kendala sedikit
mengenai jumlah petugas gizi yang berada di puskesmas Palolo. Dan pelaksanaan
program gizi di Puskesmas Palolo sesuai standar kerja.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu :
1. Adanya pelatihan tentang pola asuh gizi kepada kader posyandu selaku sumber
daya manusia yang terlibat dalam program penanggulangan gizi kurang. Sarana di
posyandu berupa alat timbangan badan yang rusak dapat diganti mendukung
pelayanan yang prima. Sementara itu, dapat dibuat SOP penggunan alat
antropometri agar dapat digunakan sesuai fungsinya dan keawetanya.
2. Adanya Koordinasi antara para pelaksana program penanggulangan gizi kurang
khususnya petugas gizi dan kader posyandu terkait dengan waktu kegiatan agr
program dapat berjalan dengan maksimal.
1.
25
DAFTAR PUSTAKA
Alita, R., & Ahyanti, M. (2013). Keberhasilan Program Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan Untuk Balita di Kota Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan, 5(1), 297–304.
Anusya, Nayak, B. S., Unnikrishnan, B., George, A., Shashidhara, Y. N., & Mundkur, S. C.
(2018). Risk factors for malnutrition among preschool children in rural
Karnataka : a case-control study. BMC Public Health, 18(283), 1–8.
https://doi.org/10.1186/s12889-018-5124-3
Bain, L. E., Awah, P. K., Geraldine, N., Kindong, N. P., Sigal, Y., Bernard, N., & Tanjeko, A.
T. (2013). Malnutrition in Sub – Saharan Africa : burden , causes and prospects. Pan
African Medical Journal, 15(120), 1–9. https://doi.org/10.11604/pamj.2013.15.120.2535
Handayani, L., Mulasari, S. A., & Nurdianis, N. (2009). Evaluasi Program Pemberian
Makanan Tambahan Anak Balita. Manajemen Pelayanan Kesehatan, 11, 21–26.
Juliawan, D. E., Prabandari, Y. S., & Hartini, T. N. S. (2010). Evaluasi Program Pencegahan
Gizi Buruk Melalui Promosi dan Pemantauan Pertumbuhan
LAMPIRAN
Gambar 1.1 (gambar saat wawancara dengan petugas gizi puskesmas Palolo)