Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

MANAJEMEN PUSKESMAS

PROGRAM PELAYANAN GIZI DI PUSKESMAS PALOLO

DI SUSUN OLEH :

1. ANGELIN PUTRI SEYA (115019052)


2. EVA CHRISTI INDAH M (115019007)
3. FEBY RAHMA MAHFUD (115019009)
4. FATMATUZAHRA (115019008)
5. CHUSNUL QAMARIA ASTRIANI (115019055)
6. GISELA (115019057)
7. MAGFIRA (115019059)
8. SITTI AISYAH (115019063)
9. ZULVIANA A GAFAR (115019049)
10. FESTI AURELIA PARESA (115019012

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA


PALU TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah atas nikmat yang diberikan kepada Allah SWT
sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Hasil Kegiatan penelitian di
puskesmas Palolo dapat terlaksana dengan baik.

Dalam pelaksanaannya kegiatan ini tidak terlepas dari berbagai


kekurangan namun hal tersebut bukan menjadi penghalang dalam pelaksanaan
kegiatan karena adanya kerjasama yang baik antara teman-teman mahasiswa dan
dosen pengampuh mata kuliah.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusuna laporan ini, yaitu
antara lain :

1. Kepala puskesmas Palolo yang sudah membantu mahasiswa untuk


melakukan penelitian.
2. Dosen pegampuh mata kuliah manajemen puskesmas yang sudah
membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun dari pembaca
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis
berharap semoga laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi oleh
semua pihak.

Palu, 07 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Isi
hal

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................3
1.4 .Manfaat...................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5
2.1 Pelayanan Puskesmas..............................................................................................5
2.2 Gizi...........................................................................................................................9
2.3 Tinjauan Umum Puskesmas...................................................................................11
2.4 Landasan Teori.......................................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................16
METODOLOGI PENULISAN...............................................................................................16
3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................................16
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian..................................................................................16
3.3 Variabel dan Defenisi Operasional.........................................................................16
3.4 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data.........................................................................18
3.5 Analisa Data...........................................................................................................19
3.6 Penyajian Data.......................................................................................................19
BAB IV..............................................................................................................................20
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................20
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................................................20
4.1.1 Profil Puskesmas Palolo...................................................................................20
4.2 Pembahasan...........................................................................................................21

ii
BAB V...............................................................................................................................24
PENUTUP..........................................................................................................................24
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................24
5.2 Saran......................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................1
LAMPIRAN..........................................................................................................................2

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya

kesehatan tingkat pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya,

Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,

dan Upaya Kesehatanan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang disebut

sebagai Puskesmas dan jejaringnya. Sedangkan untuk daerah yang jauh

dari sarana pelayanan rujukan, didirikan Puskesmas Rawat Inap. Menurut

data dari Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan per Desember

tahun 2011 jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 9.321 unit,

diantaranya 3.025 unit Puskesmas Rawat Inap, dan selebihnya yaitu 6.296

unit Puskesmas Non Rawat Inap. Puskesmas dan jejaringnya harus

membina Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat.

Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di

dalam gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung

umumnya bersifat individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan di dalam gedung juga meliputi

perencanaan program pelayanan gizi yang akan dilakukan di luar gedung.

Sedangkan pelayanan gizi di luar gedung umumnya pelayanan gizi pada

kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif. Dalam

1
pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang

bermutu, sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan

mempercepat proses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang bermutu

dapat diwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan

gizi yang bermutu sesuai dengan 4 pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang

(PGS).

Dalam kaitannya dengan kegiatan Peneliatian pelayanan puskesmas di

puskesmas Palolo sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Kesehatan

Masyarakat yang terdiri dari teori dan praktek mewajibkan mahasiswa

STIK-IJ palu mampu menerapkan teori yang sudah didapatkan dibangku

kuliah, sehingga melalui pelaksanaan penelitian ini mahasiswa mendapat

pengalaman dan dapat mengaplikasikannya di Masyarakat. Dengan

demikian secara tidak langsung mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Indonesia Jaya palu telah turut ambil bagian dalam mengsukseskan

pembangunan kesehatan sesuai dengan program pemerintah.

Berdasarkan hal tersebut , maka perlu untuk menggali infromasi

secara menyeluruh dengan tujuan untuk mengetahui bentuk” pelayanan

gizi pada puskesmas Palolo”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang
menjadi permasalahan dalam pendataan ini adalah:
1. Apa saja rencana program pelayanan gizi di puskesmas Palolo?

2. Adakah program terbaru dalam pelayanan gizi di puskesmas Palolo?

2
3. Bagaimana pengendalian terhdap pelaksanaan kerja tentang pelayanan

gizi di puskesmas Palolo?

4. bagaimana pencapaian target pelayanan gizi di puskesmas Palolo?

5. Apa saja pelayanan program gizi di puskesmas Palolo?

6. Adakah kendala dalam pelaksanaan program gizi di puskesmas Palolo?

7. Bagaimana pelaksanaan program gizi di puskesmas Palolo?

1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan terbagi atas tujuan umum dan tujuan khusus,

yaitu:

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang diperoleh selama tatap

muka maupun daring diruang kuliah, diharapkan mahasiswa dalam

peneraapan ilmu kesehatan masyarakat tersebut dapat berfungsi

sebagaimana mestinya, yang mana:

a. Dengan mengikuti kegiatan penelitian , mahasiswa dapat mempunyai

pengalaman langsung yang dilaakukan pada saat kegiatan

dilaksanakan.

b. Melakukan kegiatan penelitian , mahasiswa dapat menerapkan ilmu

pengetahuan yang didapatkannya dibangku kuliah.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengalami proses pembelajaran dilapangan mahasiswa

diharapkan mampu, terutama dalam hal:

3
a. Mengindenfikasi organisasi masyarakat, tokoh – tokoh masyarakat dan

sarana kesehatan.

c. Membuat laporan lapangan kerja.

1.4 .Manfaat
1. Manfaat bagi puskesmas Palolo

Agar dapat menjadi pedoman baru dalam meningkatkan kualitas

desa menambah tenaga kesehatan dana sehingga dapat meningkatkan

derajat kesehatan wilayah kerja desa setempat.

2. Manfaat bagi mahasiswa STIK Indonesia Palu

Agar lebih mengetahui kondisi dalam suatu masyarakat sehingga

nantinya dapat menjadi patokan dan tolak ukur dalam melakukan

pengembangan dalam kesehatan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelayanan Puskesmas


Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia di samping

sandang pangan dan papan, tanpa hidup yang sehat, hidup manusia menjadi

tanpa arti, sebab dalam keadaan sakit manusia tidak mungkin dapat

melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik. Selain itu orang yang sedang

sakit (pasien) yang tidak dapat menyembuhkan penyakitnya sendiri, tidak ada

pilihan lain selain meminta pertolongan dari tenaga kesehatan yang dapat

menyembuhkan penyakitnya dan tenaga kesehatan tersebut akan melakukan

apa yang dikenal dengan upaya kesehatan dengan cara memberikan

pelayanan kesehatan.

Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal

yang perlu diperhatikan. Salah satu diantaranya mempunyai peranan yang

cukup penting ialah mnyelenggarakan pelayanan kesehatan. Adapun yang

dimaksud dengan pelayanan kesehatan ialah setiap upaya yang

diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan,

keluarga, kelompok dan/ataupun masyarakat.18 Dalam hal itu pelayanan

kesehatan merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah bersama

5
masyarakat dalam rangka meningkatkan, memelihara, dan memulihkan

kesehatan masyarakat, yang meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif

dan rehabilitatif. Dalam arti sempit, upaya itu dilakukan oleh lembaga-

lembaga yang memberikan pengobatan kepada seseorang yang sakit, dalam

hal ini contohnya rumah sakit.

Syarat pelayanan kesehatan yang baik setidak-tidaknya dapat dibedakan

atas 13 macam20, yakni tersedia (available), menyeluruh (comprehensive),

terpadu (integrated), berkesinambungan (continue), adil/merata (equity),

mandiri (sustainable), wajar (appropriate), dapat diterima (acceptable), dapat

dicapai (accessible), dapat dijangkau (uffordable), efektif (effective), efisien

(efficient), serta bermutu (quality). Ketigabelas syarat pelayanan kesehatan

ini sama pentingnya.

Dari ketigabelas syarat menurut Azwar dalam buku Pengantar

Administrasi Kesehatan, ada beberapa penjelasan pelayanan kesehatan

masyarakat agar dapat disebut sebagai suatu pelayanan yang baik, harus

memiliki berbagai persyaratan pokok. Syarat pokok pelayanan kesehatan

yaitu:

1. Tersedia dan berkesinambungan (available and continuous)

Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan adalah harus

tersedia di masyarakat (available) serta bersifat berkesinambungan

(continuous), artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang

6
dibutuhkan masyarakat tidak sulit untuk ditemukan, serta

keberadaannya dalam masyarakat pada setiap dibutuhkan.

2. Dapat diterima dan wajar (acceptable and appropriate)

Pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan

keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, dan kepercayaan

masyarakat, serta bersifat tidak wajar bukanlah suatu pelayanan

kesehatan yang baik.

3. Mudah dicapai (accessible)

Pengertian ketercapaian adalah dari sudut lokasi.

Pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting

untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik. Pelayanan

kesehatan dianggap tidak baik apabila terlalu terkonsentrasi di

daerah perkotaan saja dan tidak ditemukan di pedesaan.

4. Mudah dijangkau (affordable)

Pengertian keterjangkauan terutama dari sudut biaya. Biaya

pelayanan kesehatan harus sesuai dengan kemampuan ekonomi

masyarakat.

5. Bermutu (quality)

Mutu menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan, disatu pihak dapat memuaskan

para pemakai jasa pelayanan, dan di pihak lain tata cara

7
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang

telah ditetapkan.

Rumah Sakit adalah penyedia jasa pelayanan kesehatan sebagai salah

satu fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan upaya

kesehatan. Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan. kemudian Pasal 3 huruf a

UndangUndang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. menyebutkan

bahwa penyelenggaraan rumah sakit bertujuan mempermudah akses

masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Rumah Sakit bukan

(persoon) yang terdiri dari manusia sebagai (naturlijk persoon) melainkan

rumah sakit diberikan kedudukan hukum sebagai (persoon) yang merupakan

(rechtspersoon) sehingga rumah sakit diberikan hak dan kewajiban menurut

hukum.

Didalam ketentuan Umum yang ada pada Undang-undang Kesehatan

memang tidak disebutkan secara jelas mengenai Pelayanan Kesehatan namun

hal tersebut tercermin dari pasal 1 Ketentuan Umum angka (11) bahwa upaya

kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang

dilakukan dalam rangka untuk kepentingan kesehatan di masyarakat.

walaupun tidak diuraikan secara jelas mengenai pelayanan kesehatan namun

kita dapat memahaminya melalui pengertian-pengertian yang dikemukakan

oleh sarjana sebagai berikut ini

8
Menurut Levey dan Loomba Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang

diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,

kelompok, atau masyarakat. Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem

pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan

meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan),

dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau

masyarakat dan lingkungan.Yang dimaksud sub sistem disini adalah sub

sistem dalam pelayanan kesehatan adalah input, proses, output, dampak,

umpan balik.

Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Levey dan Loomba

Hendrojono Soewono juga menyebutkan bahwa yang dimaksud pelayanan

kesehatan adalah setiap upaya baik yang diselenggarakan sendiri atau

bersama-sama dalam suatu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara

kesehatan, mencegah penyakit, mengobati penyakit dan memulihkan

kesehatan yang ditujukan terhadap perorangan, kelompok/masyarakat.

2.2 Gizi
Istilah “gizi” dan “ilmu gizi” di Indonesia baru dikenal sekitar tahun

1952-1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata gizi berasal

dari bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Menurut dialek Mesir,

ghidza dibaca ghizi. Selain itu sebagian orang menterjemahkan nutrition

9
dengan mengejanya sebagai ”nutrisi”. Terjemahan ini terdapat dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesia Badudu-Zain tahun 1994.10 WHO (World Health

Organization) mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses

yang terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut mencakup pengambilan

dan pengolahan zat padat dan cair dari makanan yang diperlukan untuk

memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan

menghasilkan energi.11 Zat gizi (nutrien) adalah ikatan kimia yang

diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,

membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses

kehidupan. Makanan setelah dikonsumsi mengalami proses pencernaan.

Bahan makanan diuraikan menjadi zat gizi atau nutrien. Zat tersebut

selanjutnya diserap melalui dinding usus dan masuk kedalam cairan tubuh.

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang dapat

dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam

tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi

normal, dan gizi lebih.Status gizi normal merupakan suatu ukuran status gizi

dimana terdapat keseimbangan antara jumlah energi yang masuk ke dalam

tubuh dan

energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan


individu. Energi yang masuk ke dalam tubuh dapat berasal dari karbohidrat,
protein, lemak, dan zat gizi lainnya. Status gizi kurang atau yang lebih sering
disebut undernutrition merupakan keadaan gizi sesorang dimana jumlah
energi yang masuk lebih sedikit dari energi yang dikeluarkan. Hal ini dapat
terjadi karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari anjuran kebutuhan

10
individu. Status gizi lebih (overnutrition) merupakan keadaan gizi seseorang
dimana jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dari jumlah
enegi yang dikeluarkan. Hal ini terjadi karena jumlah energi yang masuk
melebihi kecukupan energy yang dianjurkan untuk seseorang menjadi
gemuk.12 Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor
risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi
seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap
kemampuan dalam proses pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui
melalui penilaian konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif maupun
kualitatif.13Status gizi merupakan tanda-tanda penampilan seseorang akibat
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari
pangan yang dikonsumsi pada suatu saat berdasarkan pada kategori dan
indikator yang digunakan.14Status gizi ditentukan oleh ketersediaan semua
zat gizi dalam jumlah dan kombinasi yang cukup serta waktu yang tepat. Dua
hal yang penting adalah terpenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh dan
faktor-faktor yang menentukan kebutuhan, penyerapan dan penggunaan zat
gizi tersebut.

2.3 Tinjauan Umum Puskesmas


1. Pengertian Puskesmas
Menurut Trihono dalam buku “Arrimes Manajemen Puskesmas
Berbasis Paradigma Sehat” pengertian puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah
Organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

11
tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas menurut menurut Pedoman Kerja Puskesmas DEPKES-
RI adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak
dari peranan pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat luas. Dengan kata lain Puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan
perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah
kerja Puskesmas ditentukan oleh Bupati/Walikota, dengan saran teknis
dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Wilayah kerja
Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan.
Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik, dan
keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja Puskesmas. Sasaran penduduk yang
dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap
Puskesmas.
2. Tujuan Puskesmas
Tujuan puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.
3. Fungsi Puskesmas
a. Pusat pemberdayaan masyarakat

12
b. Pusat pelayanan kesehatan
c. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer
d. Pusat rujukan kesehatan
e. Sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya. Puskesmas berada di tengah-tengah masyarakat yang
dengan cepat dapat mengetahui keberhasilan dan kendala yang
dihadapi dalam pembangunan kesehatan dan menentukan target
kegiatan yang sesuai kondisi daerah kerjanya.
f. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
g. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Maksudnya adalah
pelayanan kesehatan diberikan kepada semua orang tanpa
memandang golongan, suku, jenis kelamin, baik sejak dalam
kandungan hingga tutup usia.
4. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat
diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran
aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut
ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui sistem perencanaan yang matang dan realisize, tatalaksana
kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan
yang akurat.
Adapun ke depan, Puskesmas Berperan dalam pemanfaatan
teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan
secara komprehensif dan terpadu.

Jenis Pelayanan dan Program Puskesmas

13
Adapun jenis-jenis pelayanan dan program kesehatan di
Puskesmas Palolo adalah sebagai berikut :

a. Pelayanan Umum
1) Pelayanan Kesehatan Umum (Rawat Jalan, pemeriksaan tensi,
gula darah, kolesterol, dan lain sebagainya.
2) Pembuatan SKBS
3) Rujukan
b. Program KIA
1) Ibu Hamil
2)Calon Ibu
3)Ibu Menyusui
c. Program kesehatan keluarga
d. Program gizi
e. Program KB
f. Program Kesehatan jiwa
g. Program ispa
h. Program gigi dan mulut
i. Program UKS
j. Program diare
k. Program rabies
l. Program imunisasi
m. Program promkes
n. Program Usia lanjut

2.4 Landasan Teori


Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu kondisi
dimana tidak hanya bebas dari penyakit. Sehat adalah sebuah keadaan
yang di namis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi
individu terhadap berbagai perubahan yang ada dilingkungan internal dan
eksternalnya untuk mempertahankan keadaaan fisik, 29 emosional,

14
intelektual, sosial, perkembangan dan spritual yang sehat. Dalam
undangundang Nomor 36 Tahun 2009 menjelaskan bahwa: “kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
maupun ekonomis”. Dan juga telah ditetap kan bahwa setiap orang berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, setiap elemen
masyarakat maupun individu, keluarga, berhak memperoleh pelayanan
atas kesehatan nya dan pemerintah bertanggung jawab mencanangkan,
mengatur menyelenggarakan dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan
secara merata dan terjangkau oleh masyarakat.
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan primer yang
melakukan pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative. Oleh
sebab itu puskesmas khususnya, dikatakan melakukan pelayanan
kesehatan yang komprehensif. Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah
timbulnya keinginan masyarakat untuk memanfaatkan suatu pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan pasien baik pada saat
sehat untuk konsultasi kesehatan dan pada saat masyarakat merasa pasien
dan membutuhkan pelayanan petugas kesehatan (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Anderson (1974) yang dikutip Notoatmodjo (2012),
menjelaskan bahwa ada beberapa model kepercayaan kesehatan dimana
ketika setiap individu memanfaatkan pelayanan kesehatan tergantung tiga
kategori utama yaitu karakteristik predisposisi (digunakan untuk
menggambarkan fakta bahwa tiap individu mempunyai kecenderungan
untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda),
karakteristik pendukung (mencerminkan bahwa meskipun mempunyai
predisposisi untuk menggunakan pelayanan kesehatan, ia tidak akan
bertindak untuk menggunakannya, kecuali bila ia mampu
menggunakannya), dan karakteristik kebutuhan (faktor predisposisi dan
faktor yang memungkinkan untuk mencari pengobatan dapat terwujud
didalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan)

15
16
BAB III

METODOLOGI PENULISAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif, yaitu untuk
mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi secara langsung tanpa adanya
manipulasi dan untuk memahami karakteristik atau apa yang sedang terjadi
dari tempat yang hendak diteliti dilokasi penelitian yaitu di puskesmas Palolo

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 06 januari 2023 di
puskesmas Palolo

3.3 Variabel dan Defenisi Operasional


Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian. Penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis
penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai
setting social atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai
suatu fenomena atau kenyataan social, dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti
anatara fenomena yang diuji.
Operasionalisasi konsep dalam penelitian ini adalah: Dalam pelayanan
umum terdapat beberapa faktor yang penting guna tercipta dan terwujudnya
pelaksanaan pelayanan secara efektif, adalah sebagai berikut:

a. Faktor Kesadaran
Kesadaran menunjukkan suatu keadaan pada jiwa seseorang, yaitu
merupakan titik temu atau equilibrium dari berbagai pertimbangan sehingga

17
diperoleh suatu keyakinan, ketenangan, ketetapan hati dan keseimbangan
dalam jiwa yang bersangkutan. Dengan adanya kesadaran pada pegawai atau
petugas, diharapkan mereka dapat melaksanakan tugas dengan penuh
keikhlasan, kesungguhan, dan disiplin.
b. Faktor Aturan
Aturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan dan perbuatan
seseorang. Dalam organisasi kerja aturan dibuat oleh manajemen sebagai
pihak yang berwenang mengatur segala sesuatu yang ada di organisasi kerja
tersebut. Peraturan tersebut harus diarahkan kepada manusia sebagai subjek
aturan, artinya mereka yang membuat, menjalankan dan mengawasi
pelaksanaan aturan itu, maupun manusia sebagai objek aturan.
c. Faktor Organisasi
Organisasi pelayanan pada dasarnya tidak berbeda dengan organisasi
pada umumnya, namun terdapat beberapa perbedaan dalam penerapannya.
Sasaran pelayanan ditujukan secara khusus kepada manusia yang memiliki
watak dan kehendak yang multikompleks. Organisasi yang dimaksud yakni
mengorganisir fungsi pelayanan baik dalam struktur maupun mekanismenya
yang akan berperan dalam mutu dan kelancaran pekerjaan.
d. Faktor Empati
Empati ialah kesan yang diberikan oleh pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaanya, sehingga dapat memberikan kesan kepada selurug petugas dan
organisasi.
e. Faktor Kemampuan dan Keterampilan.
Kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang dalam hubungan
dengan tugas/pekerjaan berarti dapat melakukan tugas/pekerjaan sehingga
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan. Kata
kemampuan dengan sendirinya juga merupakan kata sifat/keadaan yang
ditujukan pada sifat atau keadaan seseorang yang dapat melaksanakan
tugas/pekerjaan atas dasar ketentuan-ketentuan yang ada.
f. Faktor Sarana Pelayanan.

18
Sarana pelayanan yang dimaksud adalah segala jenis peralatan,
perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat
utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi sosial
dalam rangka kepentingan orang-orang yang sedang membangun dalam
organisasi kerja tersebut. Peranan sarana pelayanan sangat penting disamping
unsur manusianya sendiri, antara lain (1) sarana kerja yang meliputi peralatan
kerja, perlengkapan kerja dan perlengkapan bantu atau fasilitas, (2) fasilitas
pelayanan yang meliputi fasilitas ruangan, telepon umum dan alat panggil.

3.4 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data


1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di
peroleh dari penelitian secara empiris untuk menjawab masalah pokok
yang dikaji dalam penelitian ini.
a. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
Puskesmas Palolo
2. Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian dilakukan metode pendekatan deskriftif analisis yaitu
suatu metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan, dan
menganalisa, sehingga dapat memberikan gambaran dengan cukup jelas
tentang objek yang diteliti. Adapun teknik yang diteliti oleh peneliti
adalah:
Yaitu pengamatan langsung kelapangan dengan teknik:
a. Observasi, pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap
fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian serta
mencatat kedalam catatan penelitian.

NO Key Informan Jabatan


Dina skm Kepala Puskesmas
1.

19
3.5 Analisa Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif yaitu menganalisa data dari studi lapangan dan
kepusktakaan dengan cara menjelaskan dan memaparkan hasil atau kenyataan
objek yang akan disusun secara logis, selanjutnya dari pengumpulan data dan
hasil penelitian yang dianalisis dan dibahas akan disusun dalam laporan hasil
penelitian pelayanan gizi di puskesmas.

3.6 Penyajian Data


Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tulisan pada
deskripsi hasil penelitian dan tulisan pada pembahasan.

20
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Profil Puskesmas Palolo


Profil Kesehatan puskesmas Palolo Tahun 2020 disusun dengan
tujuan memberikan gambaran tentang keadaan dan kondisi kesehatan
masyarakat yang meliputi kependudukan, social ekonomi, dan sumber
daya di bidang kesehatan. Dan untuk membantu menyediakan data dan
informasi yang lengkap dan akurat di dalam mewujudkan Sistem
Informasi Kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna.
Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari berbagai
aspek untuk memantau perkembangan derajat kesehatan seperti
penurunan angka kematian bayi, peningkatan umur harapan hidup serta
perbaikan status gizi masyarakat. Peningkatan dari aspek tersebut
merupakan keberhasilan program kesehatan, seperti imunisasi,
perbaikan gizi, pencegahan penyakit, perbaikan kesehatan lingkungan,
peningkatan sarana dan prasarana kesehatan lainnya.
Di dalam buku Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
131/MENKES/SK/II/2004 disebutkan bahwa keberhasilan manajemen
kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan
informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta administrasi
kesehatan. Lebih lanjut dalam SKN disebutkan bahwa SKN terdiri dari
enam subsistem, yakni (1) Subsistem Upaya Kesehatan, (2) Subsistem
Sumber Daya Manusia Kesehatan, (3) Subsistem Pembiayaan, (4)
Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan, (5) Subsistem
Pemberdayaan Masyarakat, dan (6) Subsistem Manajemen Kesehatan.

21
Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu bentuk dari
pengembangan system informasi kesehatan adalah dengan penyusunan
Profil Kesehatan. Profil Kesehatan Puskesmas palolo Tahun 2020
berisikan hasil analisis dan sintesis untuk memperoleh gambaran situasi
kesehatan secara menyeluruh di Wilayah Puskesmas Palolo, antara lain
sebagai berikut :
1. Gambaran umum mengenai keadaan/kondisi yang terdiri
dari lingkungan fisik dan perilaku kesehatan masyarakat;
2. Data/informasi mengenai upaya kesehatan yang terdiri dari
cakupan kegiatan program-program kesehatan;
3. Data/informasi mengenai status kesehatan masyarakat yang
terdiri dari angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi
masyarakat.
Profil Kesehatan Palolo Tahun 2020 disusun dengan harapan dapat
menjadi masukan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan
kemampuan manajemen kesehatan yang berhasil guna dan berdaya
guna.

4.2 Pembahasan
Berdasarkan wawancara yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penilitian
sebelumnya yaitu :
1. Apa saja rencana program pelayanan gizi di puskesmas Palolo?

2. Adakah program terbaru dalam pelayanan gizi di puskesmas Palolo?

3. Bagaimana pengendalian terhdap pelaksanaan kerja tentang pelayanan

gizi di puskesmas Palolo?

4. bagaimana pencapaian target pelayanan gizi di puskesmas Palolo?

5. Apa saja masalah gizi yang di tangani di puskesmas Palolo?

6. Apakah pelaksanaan program gizi di Puskesam Palolo berjalan sesuai

22
standar ?

7. Adakah kendala dalam pelaksanaan program gizi di puskesmas Palolo?

8. Apa bila setelah evaluasi di temukan pelaksaan kegiatan tidak sesuai

dengan perencanaan kegiatan, apa yang ibu/bapak lakukan ?

Kami telah melakukan wawancara mendalam dengan pihak petugas Puskesmas


Palolo khususnya pada petugas Gizi ibu Dewi.
Ibu Dewi menjelaskan tentang program pelayanan gizi di puskesmas Palolo yaitu:
1.Pedampingan Pemantauan pertumuhan balita di posyandu
2. pemberian vitamin A pada balita 6-59 bulan di posyandu
3. suiping bayi balita yang tidak datang di posyandu
4. edukasi ibu hamil dan balita ( konseling PMBA , konseling asi esklusif , dan
Gizi seimbang)
5.Pelacakan dan pendampingan intervensi Gizi pada ibu hamil keg dan balita yang
memiliki gangguan pertumbuhan dan bermasalah status gizi
6. pekan penimbangan yang dilaksanankan 2 X dalam setahun setiap februari dan
agustus mengikuti seperti pemberian vitamin A pada balita
7. penyuluhan pada masyarakat pentingnya pemantauan tentang pertumbuhan dan
peningkatan ketahanan gizi
8. pengumpulan data EPPGM pemberian tablet tambah darah FE pada remaja
putri di sekolah.

Kemudian , untuk program terbaru Gizi di puskesmas palolo yaitu :


Kalau sekarang masih mengikuti program yang diatas , tetapi ada yang
direncanakan ada ketambahan program gizi yaitu kelas ibu dan balita dengan
pemberian makanan tambahan .

Untuk pengendalian terhdap pelaksanaan kerja tentang pelayanan gizi di


puskesmas Palolo, programnya di laksanakan ada perbulan, pertiga bulan, ada
yang Cuma sekali dalam setahun, seperti posyandu tiap bulan, pemberian vitamin
A 2 kali dalam setahun agustus dan februari

23
Kemudian untuk pencapaian target pelayanan gizi di puskesmas Palolo, iya
mencapai target, kalau untuk tahun 2022 kemarin mencapai target dari program
gizi yang di atas.

Selanjutnya untuk masalah gizi yang ditangani di puskesmas Palolo, yaitu :


1. Anak yang memiliki gizi kurang
2. STUNTING
3. ASI esklusif

Kemudian pelaksanaan program gizi di Puskesam Palolo berjalan sesuai standar,


iya sesuai standar kerja.

Selanjutnya untuk kendala dalam pelaksanaan program gizi di puskesmas Palolo,


untuk sekarang tidak ada mengalami kendala, Cuma biasanya misal melaksanakan
kegiatan posyandu Gizi, petugas posyandunya Cuma berjumlah 3 orang,
sedangkan kegiatan posyandu Gizi dilaksanakan dalam satu hari ada 5 tempat,
jadi petugas gizinya tidak bisa mengikuti kegiatan posyandu di 5 tempat sekaligus

Dan untuk evaluasi yang tidak sesuai dengan rancangan, ibu dewi
menjelaskan,setiap bulan dilakukan loka karya mini, sebelum dilakukan lokakarya
mini, adanya kegiatan kajian data untuk semua program di tentukan semua
program mana saja yang tidak tercapai capaiannya, apa yang ada kendalanya,
setelah itu dicarikan solusinya.

24
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilitian diperoleh kesimpulan bahwa program gizi yang ada
di Puskesmas Palolo berjalan dengan baik, meskipun ada kendala sedikit
mengenai jumlah petugas gizi yang berada di puskesmas Palolo. Dan pelaksanaan
program gizi di Puskesmas Palolo sesuai standar kerja.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu :
1. Adanya pelatihan tentang pola asuh gizi kepada kader posyandu selaku sumber
daya manusia yang terlibat dalam program penanggulangan gizi kurang. Sarana di
posyandu berupa alat timbangan badan yang rusak dapat diganti mendukung
pelayanan yang prima. Sementara itu, dapat dibuat SOP penggunan alat
antropometri agar dapat digunakan sesuai fungsinya dan keawetanya.
2. Adanya Koordinasi antara para pelaksana program penanggulangan gizi kurang
khususnya petugas gizi dan kader posyandu terkait dengan waktu kegiatan agr
program dapat berjalan dengan maksimal.
1.

25
DAFTAR PUSTAKA
Alita, R., & Ahyanti, M. (2013). Keberhasilan Program Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan Untuk Balita di Kota Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan, 5(1), 297–304.

Anusya, Nayak, B. S., Unnikrishnan, B., George, A., Shashidhara, Y. N., & Mundkur, S. C.
(2018). Risk factors for malnutrition among preschool children in rural
Karnataka : a case-control study. BMC Public Health, 18(283), 1–8.
https://doi.org/10.1186/s12889-018-5124-3

Bain, L. E., Awah, P. K., Geraldine, N., Kindong, N. P., Sigal, Y., Bernard, N., & Tanjeko, A.
T. (2013). Malnutrition in Sub – Saharan Africa : burden , causes and prospects. Pan
African Medical Journal, 15(120), 1–9. https://doi.org/10.11604/pamj.2013.15.120.2535

Handayani, L., Mulasari, S. A., & Nurdianis, N. (2009). Evaluasi Program Pemberian
Makanan Tambahan Anak Balita. Manajemen Pelayanan Kesehatan, 11, 21–26.

Juliawan, D. E., Prabandari, Y. S., & Hartini, T. N. S. (2010). Evaluasi Program Pencegahan
Gizi Buruk Melalui Promosi dan Pemantauan Pertumbuhan
LAMPIRAN

Gambar 1.1 (gambar saat wawancara dengan petugas gizi puskesmas Palolo)

Gambar 1.2 (gambar bersama petugas gizi di Puskesmas palolo)


Gambar 1.3 (gambar bersama petugas gizi di Puskesmas palolo)

Anda mungkin juga menyukai