Anda di halaman 1dari 24

BALAI PENGOBATAN ASSYIFA

Tugas Makalah

POPPY INDRIANTI,S.Si.M.Farm

Nama : SYIFA NUR DIANAH

Kelas :B

NIM 1902057

AKADEMI FARMASI BHUMI HUSADA

Jl. Pengantin Ali No. 6A Ciracas, Jakarta Timur

13740 Phone : 021-22821599 WA : 0878-3338-7397


Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-
Nya penulis diberi Kesehatan walafiat, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul “USAHA BALAI
PENGOBATAN ASYYIFA”. selesainya makalah ini tidak lepas dari Kerjasama
berbagai pihak, baik itu dari dosen pengajar ataupun dari pihak – pihak lainnya
yang turut serta membantu terselesaikannya makalah ini.

Besar harapan penulis semoga makalah yang penulis sajikan ini berguna dan
dapat menginspirasi bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.
Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari
pembaca dengan tujuan menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik.

Jakarta, 20 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Visi Misi .................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

1.4 Nama Dan Jenis Usaha ................................................................................... 2

1.5 Logo Usaha dan Foto Produk................................................................... 2

1.6 Lokasi Usaha .................................................................................................... 2

1.7 Bagan Organisasi Usaha ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 5

2.1 Segmentasi Pasar........................................................................................ 5

2.2 Diferensiasi Dan Positioning ...................................................................... 6

2.3 Bauran Pemasaran ...................................................................................... 8

BAB III ANALISIS DAN HASIL PEMASARAN .................................... 11

3.1 Analisis Pemasaran .................................................................................... 12

3.2 Analisis SWOT .......................................................................................... 13

3.3 Hasil Penelitian .......................................................................................... 17

BAB IV ASPEK FINANSIAL....................................................................... 5

4.1 Harga Pokok Dan Jual................................................................................ 5

4.2 BEP..................................... ....................................................................... 6

4.3 Perkiraan Arus KAS ................................................................................... 8

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 18

5.1Simpulan ......................................................................................................... 18

5.2 Saran ........................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sejalan dengan hakekat pembangunan Balai Pengobatan Assyifa di bidang kesehatan
yaitu meningkatkan derajat kesehatan setiap individu yang mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan jasmani , rohani dan social di lingkungan Kecamatan Cileungsi.
Kesehatan adalah merupakan factor yang paling dominant dalam kehidupan masyarakat
kita, salah satunya adalah kesehatan kulit,untuk itu diperlukan suatu cabang baru. Dengan
melihat potensi yang ada di wilayah Kecamatan Cileungsi baik potensi Sumber Daya
Manusia (SDM), potensi lingkungan maupun potensi penduduk yang kurang lebih mencapai
50.000 jiwa, belum ada suatu lembaga yang menangani tentang pelayanan kesehatan
terutama pada perawatan kecantikan.

Dalam rangka untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan yang maksimal, sesuai
dengan apa yang diharapkan masyarakat kecamatan Cileungsi, maka Yayasan ASSYIFA
memandang perlu untuk mendirikan suatu cabang klinik di bidang perawatan kecantikan
yang bernama ASSYIFA CARE untuk melayani pelayanan kesehatan kecantikan di
wilayah Cileungsi dan sekitarnya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Klinik Kecantikan “ASSYIFA CARE ” adalah:
1. Meningkatkan derajat kesehatan jasmani dan rohani.
2. Meningkatkan dan memberdayakan potensi Sumber Daya Manusia
(SDM) Dalam bidang paramedic.
3. Meningkatkan kehidupan social ekonomi
4. Meberikan pelayanan dengan baik kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

1.3 Visi dan Misi

Visi
Menyehatkan masyarakat dan mencegah penyakit menjadi lebih parah atau untuk
mengurangi kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan.

Misi
1. Sebagai tempat masyarakat untuk mengkonsultasikan masalah kesehatan yang
mereka alami.
2. Sebagai mitra Pemerintah dalam memberikan pelayanan prefentif dan kuratif
serta rehabilitatif.
3. Sebagai wujud pengabdian pada masyarakat dengan ikut serta dalam usaha warga
untuk meningkatkan derajad kesejahteraan melalui peningkatan kesehatan.
4. Menjalankan pengobatan sesuai prosedur, berkualitas dan dapat terjangkau oleh
semua kalangan masyarakat.
5. Memberikan pelayanan medis dasar yang berbasis Murah Terjangkau
1.4 Nama Dan Jenis Usaha

1.5 Logo Usaha dan Foto Produk


1.6 Lokasi Usaha

1.7 Bagan Lokasi Usaha

Penanggung Jawab : Yayasan balai pengobatan ASSYIFA


Ketua : Drs Fachrudin, M.Kes.
Wakil ketua : dr. Selviana Rusli M.Kes
Supervisor : Syifa Nur Dianah S.,M.Farm, Apt
Sekretasi : Vacky Fahlefi S.Kom
Bendahara : Salwa Larisa S.A
Bidang Medis : dr. MMRamdhan S.Kom
Bidang Perlengkapan : Isma Ardinala S.M
1.8 Profil Balai Pengobatan
1. Nama perusahaan : BALAI PENGOBATAN ASSYIFA
2. Bidang usaha : Balai pengobatan
3. Alamat : Desa Cileungsi Rt 02 Rw 01 Bogor Jawa Barat
4. Nomer telepon 085 727374 455
5. Nomer Fax- 45222
6. Alamat email : balaipengobatan_assyifa@gmail.com
7. Nomer akte pendirian : NPWP
8. Waktu pembangunan : Bangunan sudah selesai tahun 2014

A. Aspek sumber daya manusia


Balai pengobatan ASSYIFA memiliki tenaga kerja yang terdiri dari :
1. Dokter penanggung jawab
2. Dokter jaga
3. Manager
4. Supervisor
5. Perawat professional
6. Apoteker
7. Bidan
8. Tenaga teknis kefarmasian
9. Administrasi
10. Cleaning service
11. STRUKTUR ORGANISASI
YAYASAN BALAI PENGOBATAN
ASSYIFA

KETUA

Drs Fachrudin, M.Kes

WAKIL KETUA

Dr. Selviana Rusli M.Kes

SUPERVISOR

Syifa Nur Dianah S.,M.Farm, Apt

SEKRETARIS
BENDAHARA BIDANG MEDIS BIDANG PERLENGKAPAN
Vacky Fahlefi S.Kom
Salwa Larisa S.A Dr MMRamdhanS.Kom Isma Ardinala S.M
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Alasan penulis mendirikan balai pengobatan ASSYIFA


Di daerah ini belum terdapat tempat pelayanan kesehatan yang mudah di jangkau.
Apabila masyarakat ingin berobat atau sekedar berkonsultasi kepada petugas kesehatan,
warga harus menempuh jarak yang agak jauh dari tempat tinggal mereka. Jarak ini terkadang
membuat warga menjadi kembali acuh akan kesehatan, mereka tidak menghubungi petugas
kesehatan atau mengunakan tempat pelayanan kesehatan sebelum mereka benar-benar sakit
yang tidak bisa mereka tahan lagi atau setelah sakit yang mereka alami terjadi lama, sehingga
setelah menggunakan tempat pelayanan kesehatan mereka sudah dalam keadaan sakit yang
sudah dalam stadium lanjut. Sehingga terkadang penanganan penyakit itu menjadi terlambat
atau tidak bisa di sembuhkan lagi.
Oleh karena itu saya ingin membagun suatu tempat pelayanan kesehatan yang lebih
mudah dijangkau oleh warga sehingga warga dapat lebih mudah menjangkau tempat
pelayanna kesehatan dan di harapkan warga dapat mencegah kemungkinan penyakitnya
menjadi lebih parah atau untuk mengurangi kemungkinan komplikasi yang dapat
ditimbulkan. Tingkat kesehatan warga akan meningkat dan seiring dengan itu
kesejahteraannya juga akan meningkat pula.

2.2 Segmentasi pasar


Segmentasi layanan Balai pengobatan ASSYIFA adalah masyarakat kelas menengah ke
bawah dari segala lapisan umur yang memiliki kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan
mencari pelayanan yang bermutu dengan sarana yang lengkap sehingga masyarakat bisa
dengan mudah mendapatkan pelayanan kesehatan.
Target pasar balai pengobatan ASSYIFA berdasarkan pada beberapa kategori adalah sebagai
berikut :
a. Berdasarkan Geografik
Target minimal penduduk di wilayah kecamatan Cileungsi dan kota Bogor pada
umumnya.
b. Berdasarkan Demografik
1. Semua umur
2. Masyarakat dengan pendapatan rata rata Rp 500.000,00 – Rp 10.000.000,00
3. Jenis kelamin laki – laki dan perempuan
4. Pekerjaan pedagang, petani, karyawan swasta.
c. Berdasarkan Psikografi
Target pasar penduduk wilayah Cileungsi dengan gaya semi modern, pengaruh
lingkungan kerja sehingga menjadikan masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan
pentingnya kesehatan, taraf hidup masyarakat sudah meningkat, hal ini membuat
masyarakat ingin mendapatkan pelalyanan kesehatan yang lebih baik dan terpadu secara
mudah, ramah dan terjangkau.
d. Berdasarkan perilaku
Target pasar adalah pengunjung lama yang sudah fanatik terhadap pelayanan
kesehatan, Supaya mereka bisa memberikan nilai positif terhadap pelayanan kesehatan.

2.3 Diferensiasi dan Positioning


A. Diferensiasi
Diferensiasi adalah proses pembedaan suatu produk atau jasa untuk membuatnya
lebih menarik terhadap suatu pemasaran tertentu. Perbedaan tersebut dilakukan baik
terhadap produk lain atau dari produsen produk itu sendiri. Diferensiasi dapat dilakukan
melalui 5 dimensi berikut :

1) Diferensiasi produk jasa, membedakan jasa usaha berdasarkan keistimewaan,


kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya
dan rancangan produk jasa. Balai pengobatan ASSYIFA memiliki lebih banyak
keunggulan dan keistimewaan di bandingkan balai pengobatan lain. Diantaranya
konsultasi dengan dokter dan tenaga medis yang profesional.
2) Diferensiasi pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan
pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan,
pemeliharaan dan perbaikan. Balai pengobatan ASSYIFA meiliki jasa pelayanan
yang berkualitas, dan menyediakan jasa pelayanan kesehatan secara luas yang
akan di butuhkan masyarakat sekitar, dengan cara mengedukasikan masyarakat
guna penting nya kesehatan.
3) Diferensiasi personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan,
kesopanan, dapat diandalkan, cepat tanggap, dan komunikasi yang baik.Yayasan
balai pengobatan ASSYIFA mengutamakan SDM yaitu memiliki Skill
(keterampilan), dan attitude (sikap) yang baik karena kepuasaan pasien adalah
yang nomor satu.
4) Diferensiasi saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran
distribusi, jangkauan, keahlian dan kinerja saluran saluran tersebut. Balai
pengobatan ASSYIFA untuk proses distribusi dilakukan secara berkala mulai dari
perlengkapan fasilitas bangunan, ruangan, obat obatan, dan alat kesehatan.
5) Diferensiasi citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan identitas, melalui
penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan. Untuk identitas balai
pengobatan ASSYIFA di lakukan dengan cara memasang spanduk dengan
lambang penting nya kesehatan agar mudah di kenal masyarakat sekitar desa
Cileungsi Pelayanan diberikan secara jelas dan pasti, sehingga ada suatu kejelasan
dan kepastian bagi pasiennya dalam menerima pelayanan tersebut.
B. Positioning
Menurut Philip Kotler, positioning dapat diartikan sebagai tindakan untuk
merancang produk dan bauran pemasaran sehingga tercipta kesan tertentu di dalam
ingatan konsumen. Selanjutnya, Kotler dan Keller mengungkapkan pengertian
positioning sebagai cara untuk mencari posisi yang tepat di dalam pasar setelah
menentukan strategi segmentasi yang digunakan.
Balai pengobatan ASSYIFA memiliki lambang “Gerakan masyarakat sehat“
dengan harap menjadikan masyarakat sekitar untuk mengetahui pola hidup sehat. dengan
cara ketahui kondisi kesehatan saat ini, lakukan aktivitas fisik, perhatikan kehidupan
social, hentikan kebiasaan buruk, konsumsi makanan sehat dan cukupi kebutuhan cairan.

2.4 Bauran pemasaran


Bauran pemasaran balai pengobatan ASSYIFA terdiri dari berbagai aspek pemasaran sebagai
berikut :

A. Produk jasa balai pengobatan ASSYIFA melayani :


1. Pemeriksaan umum
2. Persalinan
3. KB
4. Imunisasi
5. Laboratorium
6. Tindakan medis dasar
7. Pelayanan Gawat darurat sederhana (hecting, perwatan luka, insisi, eksisi jaringan)
8. Pemeriksaan kesehatan /surat keterangan dokter

B. Tempat
Pelayanan kesehatan balai pengobatan ASSYIFA mencari tempat ditengah padat nya
penduduk dan belum ada pelayanan kesehatan, balai pengobatan ASSYIFA berada di
Kecamatan CILEUNGSI Bogor.
C. Harga
Dalam penetapan harga pelayanan kesehatan hendaknya dilakukan secara rasional
dengan mempertimbangkan pengeluaran dengan pelayanan yang didapat.

NO JENIS PELAYANAN TARIF PERPASIEN YANG BEROBAT


1. Administasi Rp. 10.000
2. KB
Suntik 1 Bulan Rp. 15.000
Suntik 3 Bulan Rp. 20.000
3. Imunisasi Rp. 25.000
4. Konsultasi Rp. 30.000
Pemeriksaan kesehatan Rp. 35.000
5. Laboratorium Rp. 150.000
Gula darah Rp. 25.000
Asam urat Rp. 20.000
Kolesterol Rp. 25.000
Gol. Darah Rp. 15.000
6. Perawatan luka Rp. 50.000
7. Hecting Rp. 60.000

D. Promosi
Promosi yang di lakukan balai pengobatan ASSYIFA dengan Cara :
1. Dengan memasang sepanduk di tempat – tempat umum yang setrategis
2. Bekerja sama dengan kelompok PKK di setiap desa untuk mempromosikan
ke Masyarakat
3. Membuat Brosur yang berisi ajakan pada masyarakat agar berobat di balai
pengobatan ASSYIFA, selain itu kami juga memasang papan nama balai pengobatan
di depan balai pengobatan dan juga kami mencetak plastik pembungkus obat yang
diberi nama balai pengobatan kami, dan hasilnya banyak yang berkunjung ke balai
pengobatan.
2.5 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan dilakukan personal selling.
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu, atau bertatap muka yang
ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai dan mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain, Kami melakukan personal selling
dengan cara sebagai berikut :
1. Pelayanan yang diberikan dokter kepada pasien dilakukan semaksimal mungkin
2. Menggunakan bahasa komunikasi yang santun dan ramah tamah
3. Melakukan kunjungan rumah guna melihat perkembangan pasien yang pernah berobat
4. Berperan serta dalam kegiatan POSYANDU
5. Area balai pengobatan menggunakan fasilitas senyaman mungkin
6. Sistem pendaftaran yang diatur menggunakan sistem komputerisasi, sehingga pasien
yang sudah terdaftar data kami simpan untuk riwayat kesehatan.

.
BAB III
ANALISIS DAN HASIL PEMASARAN

3.1 Analisis pemasaran


A. Keuntungan atau keunggulan yang di miliki balai pengobatan ASSYIFA
1. Pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter yang professional
2. Memiliki Surat Ijin Praktek yang bekerja pada jam praktek.
3. Melayani Khitanan dan konsultasi KB.

B. Gambaran pasar data penghasilan pasien berkunjung


1. Penurunan atau kenaikan pasien yang berkunjung biasanya disebabkan oleh cuaca,
hari biasa atau hari libur.
2. Selain itu perubahan cuaca yang terjadi juga menyebabkan kondisi kesehatan
masyarakat bisa terganggu, dan mereka berkunjung ke balai pengobatan

C. Proyeksi kunjungan pasien


Diperkirakan dari bulan pertama sampai bulan ke-12 akan selalu mengalami
peningkatan pendapatan, pertama karena nama balai pengobatan yang mulai terkenal,
selanjutnya karena kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang semakin meningkat.
3.2 Analisis SWOT balai pengobatan ASSYIFA
Analisis SWOT sangat penting dalam menentukan posisi strategis balai pengobatan
ASSYIFA, karena dengan analisis SWOT, kita dapat mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan melakukan strategi perusahaan yang
terbaik. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (
strengths) dan peluang ( opportunities) namun secara bersamaan dapat menimbulkan
kelemahan ( weakness) dan ancaman ( threats). Proses pengambilan keputusan strategis
perusahaan selalu berkaitan dengan visi, misi dan tujuan strategis serta kebijakan perusahaan.
Oleh karenanya perencanaan strategis sangat memerlukan analisis – analisis dari masing –
masing SWOT di balai pengobatan ASSYIFA.

Kekuatan ( Strengths) 1. Lokasi yang strategis dan padat penduduk


2. Jumlah kunjungan yang cukup besar
3. Tarif yang murah
4. Pelayanan yang berkualitas
Kelemahan ( Weaknesses) 1. Jumlah dan kualitas SDM masih kurang
2. Penggunaan teknologi belum optimal
3. Perencanaan dan pelaksanaan program
belum berjalan dengan baik
Peluang ( Opportunities) 1. Sarana kesehatan lain di sekitar balai pengobatan
Assyifa berada pada jarak yang jauh dari balai
pengobatan Asyyifa ( > 5 km) dan tidak ada
penyedia jasa substitusi.
Ancaman ( Threats) 1. Belum bekerja sama dengan BPJS atau Asuransi
2. Sarana dan prasarana kesehatan masih sederhana
sehingga tidak sesuai dengan kemajuan teknologi
saat ini .
3. Sistem informasi di balai pengobatan masih
sederhana
3.3 Hasil penelitian
Balai pengobatan ASSYIFA sudah berdiri sejak tahun 2010 di bidang kesehatan, di mana
awalnya balai pengobatan ini berupa usaha took obat ASSYIFA.
Pasien yang berkunjung ke balai pengobatan ASSYIFA adalah masyarakat sekitar Cileungsi
yang rata – rata berasal dari golongan menengah ke bawah dan dari segala usia dari anak –
anak hingga dewasa.
Hal ini menyebabkan balai pengobatan berjalan selama ini dengan rencana strategi yang
terstruktur, namun ketika terjadi fenomena penurunan jumlah kunjungan pasien ke balai
pengobatan baru menyadari bahwa balai pengobatan harus memiliki rencana strategi supaya
bisa mempunyai perencanaan dan target untuk pengelolaan sehingga tidak kalah bersaing
dengan balai pengobatan swasta lainnya di area sekitar.
jumlah kunjungan pasien di balai pengobatan ASSYIFA cenderung mengalami penurunan.
Penurunan jumlah kunjungan pasien sangat mempengaruhi pendapatan yang otomatis ikut
menurun.Penurunan ini disebabkan karena maraknya sistem jaminan kesehatan ( BPJS) yang
mulai beroperasi resmi sejak tahun 2014, akhirnya banyak masyarakat setempat yang mulai
menggunakan fasilitas BPJS tersebut. Hingga saat ini balai pengobatan belum mengambil
bagian menjadi balai pengobatan BPJS dan masih berstatus sebagai balai pengobatan umum.
Hal lain yang sangat mempengaruhi kondisi penurunan ini adalah adanya peralihan toko obat
ASSYIFA menjadi balai pengobatan ASSYIFA sejak tahun 2015. Penelitian ini melakukan
survey dan wawancara kepada beberapa responden yang berasal dari pimpinan balai
pengobatan, manajemen, pengurus Yayasan dan beberapa pemerhati balai pengobatan. Hasil
survey tersebut kemudian dilakukan analisis. Pada analisis lingkungan internal dan
lingkungan eksternal tahapan pertama yang dilakukan adalah dengan cara melakukan
pembobotan terhadap setiap indikator variabel lingkungan internal dan eksternal yang
datanya diperoleh dari jawaban responden. Untuk memperkuat analisis dalam melakukan
pembobotan, peneliti melibatkan beberapa narasumber yang berpengaruh dalam pembuatan
kebijakan dan pemegang keputusan, seperti pemimpin, pengurus Yayasan, manajemen dan
penanggung jawab balai pengobatan. Berikut adalah tabel identitas responden dalam
menentukan analisis faktor internal dan eksternal :
Analisis Faktor Eksternal

No. Faktor Eksternal Bobot Rating Skor Peluang


(%) ( 1-5) (BxR) /Ancaman
(P/A)
1. Perkembangan ilmu 13 0.4 0.052 Peluang
pengetahuan dan teknologi di
bidang kesehatan
2. Pelayanan BPJS ( kapitasi) dan 25 -3 -0.75 Ancaman
pelayanan kesehatan lainnya
3. Kondisi demografis, sosial 18 4.2 0.756 Peluang
dan budaya masyarakat
(pekerjaan, penghasilan,
kebiasaan atau budaya, jumlah
anggota keluarga, pendidikan)
4. Peta persaingan pelayanan 19 2.6 0.494 Peluang
kesehatan di sekitar wilayah
balai pengobatan Assyifa (
klinik swasta, rumah sakit, dan
puskesmas)
5. Kondisi pelayanan kesehatan 16 0.6 0.096 Peluang
dan pertumbuhan ekonomi.
6. Kegiatan edukasi ke 19 2.6 0.494 Peluang
masyarakan sekitar guna
penting nya pelayanan
kesehatan
Jumlah 100% 0.882
Analisis Faktor Internal
No. Faktor internal Bobot Rating Skor Kekuatan/
(%) ( 1-5) (BxR) Kelemahan
1. Visi, misi dan kebijakan balai 7 2.8 0.126 Kekuatan
pengobatan assyifa
2. Tarif dan kualitas pelayanan 14 1.6 0.252 Kekuatan
3. Kondisi keuangan 13 -2.8 -0.52 Kelemahan
(akses sumber
pendanaan, dana
operasional, aktivitas
keuangan dan profitabilitas )
4. Perkembangan teknologi dan 15 -1.8 -0.14 Kelemahan
keahlian dari SDM di balai
pengobatan
5. Sistem Informasi manajemen 8 -2 -0.24 Kelemahan
di balai pengobatan
6. Sumber daya fasilitas fisik 9 -2 -0.27 Kelemahann
merupakan ( kelengkapan
sarana dan fasilitas fisik )
3.4 Merek atau Logo balai pengobatan ASSYIFA
Merek merupakan alat utama yang digunakan pemasar untuk membedakan
produk mereka dari produk pesaing. Menurut Soemanagara (2006), merek yang
berhasil adalah merek yang memiliki sejarah penting terhadap penguasaan
informasi khususnya tentang kelebihan produk bermerek dengan pengalaman positif
yang dirasakan oleh 2 konsumen pada produk tersebut. Sejalan dengan bertambahnya
pengalaman konsumen menggunakan suatu produk, konsumen akan berusaha mengaitkan
merek yang digunakan dengan dirinya sendiri. Membentuk persepsi di benak konsumen
dapat dengan menunjukkan pengalaman dalam membentuk citra merek.

Filosofi logo
Warna hijau melambangkan tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan dalam
rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Bentuk tambah melambangkan pelayanan kesehatan yang mengutamakan promotif
preventif.
Bidanng segiempat mewakili empat faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan
masyarakat yaitu genetik, lingkungan, perilaku, dan pengetahuan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Balai pengobatan Assyifa memiliki lingkungan internal yang menjadi hambatan, yaitu
tidak memiliki strategi yang baik dari segi keuangan, operasional, administrasi, SDM dan
pemasaran, sedangkan dari segi lingkungan eksternal,yang menjadi hambatan adalah
maraknya BPJS
2. Balai pengobatan Assyifa memiliki kekuatan berupa visi misi, lokasi dan akses, tarif dan
kualitas pelayanan. Kelemahan balai pengobatan Assyifa adalah kondisi keuangan,
motivasi dan produktivitas SDM, perkembangan teknologi, jumlah dan spesifikasi SDM,
sumber daya fasilitas fisik, besarnya kunjungan, sistemi informasi di klinik. Peluang
balai pengobatan Assyifa sangat besar yaitu kondisi ekonomi, perkembangan IPTEK,
kondisi demografis, sosial dan budaya masyarakat, peraturan perundang – undangan dan
kebijakan pemerintah mengenai operasional, peta persaingan pelayanan kesehatan di
sekitar wilayah balai pengobatan Assyifa, sedangkan yang menjadi ancaman bagi balai
pengobatan adalah BPJS.
3. Rencana strategi pemasaran di balai pengobatan Assyifa berdasarkan hasil analisis
internal dan eksternal pada matriks SWOT terletak di kuadran WO balai pengobatan
Assyifa memiliki peluang yang besar, namun sayangnya balai pengobatan Assyifa juga
memiliki kelemahan dalam berbagai hal ( internal), hal ini menyebabkan peluang yang
menguntungkan sulit dicapai. Untuk itu strategi yang tepat digunakan adalah alternative
strategi seperti konsolidasi, perbaikan, mengubah cara pandang serta menghilangkan
penyebab masalah agar ancaman dapat dihindari
4. Alternatif strategi yang mungkin dilakukan di balai pengobatan Assyifa berdasarkan
matriks ansoff ada empat strategi, berdasarkan posisi balai pengobatan Assyifa menurut
hasil matriks SWOT pada kuadran III.
5. Berdasarkan posisi strategis tersebut, pihak manajemen dan pimpinan balai
opengobatan Assyifa memiliki beberapa alternatif solusi sebagai program pemasaran.
Dengan
menggunakan metode Delphi didapatkan bahwa rekomendasi program pemasaran yang
akan dipilih adalah :
1. Menambah pelayanan medis :
a. Penyakit dalam
b. Kebidanan dan kandungan
c. Radiologi
d. MCU
e. One Day Care

2. Memperbaiki tata kelola pelayanan :


a. Membuat target jumlah kunjungan pasien
b. Memperbaharui kontrak dengan dokter tetap dan dokter mitra
c. Survey Kepuasan pelanggan

3. Membentuk sistem informasi dan pengelolaan keuangan ( Billing System)


a. Sistem “Pembayaran Satu Pintu”
b. Pelatihan pengelolaan keuangan
c. Menetapkan target pendapatan balai pengobatan tiap bulan dan tahun
d. Menggunakan metode komputerisasi ‘simpus’ sehingga proses penginputan data,
proses pengambilan data, serta proses updating data dapat dilaksanakan secara
cepat, mudah dan akurat.
e. Menyediakan pendaftaran online
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis bermaksud untuk memberikan saran atau rekomendasi
sebagai pertimbangan bagi pihak pimpinan balai pengobatan Assyifa yaitu sebagai berikut :
1. Pimpinan dan manajemen balai pengobatan Assyifa harus melaksanakan sistem
manajemen secara professional
2. Pimpinan dan seluruh staf melaksanakan kegiatan organisasi sesuai dengan visi dan misi
balai pengobatan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan
3. Manajemen dan pelaksana pelayanan balai pengobatan dapat meningkatkan komitmen
dalam melaksanakan program pemasaran yang telah dirancang
4. Pimpinan dan staf menjalankan strategi yang sudah dirancang dengan bertahap
dan berdasarkan prioritas strategi yang sudah dibuat
5. Melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan layanan
yang akan dikembangkan
6. Melakukan penataan lingkungan fisik termasuk tata graham sehingga meningkatkan
kenyamanan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.Sofjan Assauri,M.B.A, Manajemen Pemasaran,Pt Raja Grafindo Persada,


Jakarta,2014. Cet.ke, 13.

Angipora P, Marius. “Dasar-Dasar Pemasaran”, PT Rja Grafindo Persada, Jakarta:

2002. https://dokumen.tips/documents/proposal-pendirian-balai-pengobatan.html

Anda mungkin juga menyukai