Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTEK KERJA

DI

APOTEK SEVENT

Oleh :

Dani Wahyudiana

NIS :1920145006

KOMPOTENSI KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS

SMK DUTA PRATAMA INDONESIA

TASIKMALAYA

2021
HALAMAN PENGASAH

Tasikmalaya, September 2021

Dani Wahyudiana

Nis :

Disetujui dan disarankan oleh:

Pembimbing intansi Pembimbing Sekolah

Apt. Riska sari, s.farm Syifa’ul Zannah, S.Farm

Mengetahui,

Kepala Sekolah Koor Prog Farmasi

Berta Widiastuti,S.Pd Maya Maryani, Amd., Far


IDENTITAS INSTANSI

Nama instansi : KLINIK SEVENT MEDIKA

Bidang usaha : KLINIK

Alamat : Jln.A.H.Nasution No 214 Cibatur Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Nama pimpinan : drg.Yayah sopianah,M.Kes

Nama pembimbing : Apt,Riska Sari,S.farm

Tasikmalaya,September 2021
IDENTITAS PEMBIMBING INSTANSI

Nama Pembimbing : Apt,Riska Sari,S.farm

Alamat : pasir wangi,garut

Jenis kelamin : perempuan

Jabatan : Apoteker

No.Telepon : 082317347669

Email : Riskasari 123@Gmail.com

Tasikmalaya, september 2021


IDENTITAS PEMBIMBING SEKOLAH

Nama Pembimbing : syifa’ul jannah,S.farm

Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya,30 Oktober 1994

Alamat : Pasir Bokor,Mangkubumi,Tasikmalaya

Jenis kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru produktif

No telepon : 0895380850163

Email : ulzannahsyifa@gmail.com

Tasikmalaya, september 2021


KATA PENGANTAR

puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Alhamdulillah setelah memulai proses yang
cukup panjang dan penuh perjuangan berkat rahmat dan karunia-nya lah penyusun dapat
menyelesaikan laporan hasil praktek kerja lapangan

Dalam pembuatan laporan ini menyusun tidak lepas dari bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak dalam kesempatan ini perkenankanlah penyusun menyampaikan kata
terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran disetiap proses yang dijalani.
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan bantuan baik moril maupun materil.
3. Yang terhormat Ibu kepala klinik sevent medika yang telah berkenan
mengizinkan penyusun melaksanakan praktek kerja lapangan di klinik sevent
medika.
4. Yang terhotmat Ibu Apt,Riska Sari,S.farm yang telah membimbing penyusun
dengan segala kesabarannya selama penyusun melaksanakan praktek kerja
lapangan.
5. Yang terhormat karyawan karyawan klinik sevent medika yang telah membantu
penyusun dalam melaksanakan praktek kerja lapangan.
6. Yang terhormat Ibu kepala sekolah SMK Duta Pratama Indonesia Berta
widyastuti, s.pd.
7. Yang terhormat Ibu Syifa’ul jannah,S.Farm Guru pembimbing sekolah yang
dengan segala kesungguhan membimbing penyusun dalam pembuatan laporan
praktek kerja lapangan.
8. Yang terhormat para guru,staf SMK duta pratama indonesia dan semua pihak
yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan sehingga memungkinkan penyusun menyelesaikan praktek kerja
lapangan dan menyusun praktek laporan praktek kerja lapangan.
9. Teman teman seperjuangan yang senantiasa memeberikan bantuan dalam
segala aspek yang mendukung jalannya praktek kerja lapangan juga berbagi
pengetahuan dan pengalamannya.

Walaupun penyusun mendapat bantuan penuh dari berbagai pihak namun


laporan praktek kerja lapangan ini sangat sederhana dan jauh dari sempurna oleh
karena keterbatasan penyususn yang masih dalam taraf belajar tentu tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan,dengan demikian mohon maaf,segala kritik dan saran
bersifat membangun penyususn nantikan.

Semoga laporan praktek kerja lapangan ini dapat memeberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan para pembaca pada umumnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apotek merupakan salah satu lahan praktek yang berkaitan erat dengan kegiatan
dan pelayanan kefarmasian. Di apotek masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang
berhubungan dengan obat-obatan, selain itu juga diharapkan dapat melakukan
pengobatan sendiri yaitu melalui obat-obat bebas atau tanpa resep dokter.
Keberadaannya sangat menunjang bagi kelangsungan kesehatan pasien. Pelayanan
yang dilakukan di apotek antara lain adalah pengelolaan obat yaitu perencanaan
pembelian obat, pengadaan, pembelian, pelayanan dan penyerahan obat kepada pasien
serta pelaporan dan administrasi.

Praktek kerja lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di
lingkungan kerja langsung. PKL bisa dilakukan oleh murid SMA/SMK, mahasiswa maupun
karyawan baru. Di tingkat mahasiswa, PKL merupakan implementasi secara sistematis
dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian
yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai
tingkat keahlian tertentu.

Sangat memberi manfaat dan berperan bagi siswa dalam menerapkan pengetahuan
teoritis yang didapat selama mengenyam pendidikan di jurusan Farmasi. Kegiatan
praktek ini sebagai penjabaran disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan kefarmasian
sehingga siswa diharapkan terampil dalam bidang kefarmasian di apotek sehingga setiap
bagian dari kegiatan praktek kerja lapangan tersebut berguna bagi siswa jurusan
Farmasi dan memberikan pengalaman dalam mengetahui dan memahami tugas sebagai
Asisten Farmasi di Apotek.
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Penyelengaraan peraktek  Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan tingkat
pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan
kerja
2. Memperkokoh “Link and Macth” antara sekolah dengan instansi dan dunia kerja
3. Meningkatkan sistem proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
dan profesional
4. Memberikan pengakuan dan pengharggaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan
5. Memberikan pemahaman mengenai tugas dan tanggung  jawab seorang asisten
apoteker

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Manfaat Praktek Kerja Lapang (PKL) ialah Menghasilkan sumber daya manusia yang
memiliki keahlian professional, dengan keterampilan, keterampilan, pengetahuan, serta
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman. Mengasah keterampilan yang di berikan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
D. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Apotek Asy-Syifa yang bertempat di
Cikirai Singaparna Jl. Raya Tim. No.1285, Sukamulya, Kec. Singaparna, Tasikmalaya,
Jawa Barat 46416.
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan selama (2 bulan) mulai tanggal 31
Agustus 2020 sampai 31 Oktober 2021, dengan pembagian waktu kerja yaitu:
1. Shift pagi pukul 08.00-14.00 WIB
2. Shift siang pukul 14.00-20.00 WIB
3. Shift malam pukul 20.00-08.00 WIB
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Klinik sevent medika merupakan suatu badan hukum yang khusus dibidang
pelayanan kesehatan dibawah naungan yayasan sevent medika, no akta notaris: 04,-
tanggal 13 Februari 2018. Klinik ini merupakan klinik pratama dan dikelola secara
perorangan yang beralamat di Jl. AH Nasution No. 214 Cibatur Mangkubumi Kota
Tasikmalaya, Tlp (0265) 321103.
Perkembangan dibidang pelayanan kesehatan, yang dahulu dikenal dengan
nama klinik Al-Ghani, kini telah berganti nama menjadi klinik sevent medika.
Landasan utama dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui
peningkatan fasilitas agar tercipta pelayanan kesehatan yang holistik dan
berkesinambungan dengan suasana yang aman dan nyaman.
Klinik sevent medika melayani pasien umum dan pesien peserta BPJS. Di
samping itu klinik sevent medika menjalin kerjasama dengan organisasi profesi dan
instansi terkait untuk mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

B. Visi dan Misi

1. Visi
Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan pilihan masyarakat yang profesional dan
berkualitas di Tasikmalaya
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang profesional
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas sesuai
dengan standar
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi
d. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan di semua bidang secara terus
menerus dan berkesinambungan
e. Menjalin kerjasama dengan organisasi dan instansi terkait untuk mendukung
program pemerintah dibidang kesehatan
C. JENIS PELAYANAN
Di klinik sevent medika ada berapa jenis pelayanan kesehatan yaitu : poli
umum, poli gigi, poli kebidanan, beauty care, instalasi gawat darurat (IGD),
laboratorium,khintan, dan apotek.
D. Tenaga Kesehatan

1. Dokter umum : 4 orang


2. Dokter gigi : 1 orang
3. Paramedis

a. D3 Kebidanan : 4 orang
b. D3 Keperawatan : 1 orang
c. Perawat gigi : 2 orang
4. Apoteker : 1 orang
5. Asisten apoteker : 3 orang
6. Administrasi : 2 orang
7. Laboran : 2 orang
8. Pendaftaran : 2 orang
9. Teknologi informasi : 1 orang
10. Kebersihan : 1 orang
11. Keamanan : 1 orang

E. Struktur Yayasan

PEMBINA
M. Supoyo Hendriawan, S.SH

KETUA
drg. Yayah Sopianah, M.Kes

SEKRETARIS BENDAHARA PENGAWAS


M.Taufik Hermansyah, S.Psi M. Sofyan Hadi, S.E Tintin Rustini
F. Struktur Organisasi

Direktur
Penanggung
Jawab Klinik

Administrasi Bendahara

Poli Beauty
Poli Umum Poli Gigi IGD Apotek Khitan
Kebidanan Care
G. Fasilitas pelayanan

Fasilitas pelayanan yang ada di klinik sevent antara lain: gedung megah, halaman parkir
luas.

1. Lantai 1

a. IGD
b. Ruang tunggu
c. Apotek
d. Resepsionis
e. Ruang kasir
f. Ruang tindakan dokter umum
g. Kamar singgah pasien bersalin
h. Ruang bersalin
i. Ruang pemeriksaan dokter umum
j. Ruang khitan
k. Ruang istirahat dokter
l. Ruang sterilisasi
m. Toilet umum
n. Taman
2. Lantai 2
a. Ruang dokter gigi
b. Ruang tunggu pasien gigi
c. Kamar istirahat dokter
d. Ruang rapat
e. Laboratorium
f. Ruang konsultasi kecantikan
g. Ruang tunggu pasien kecantikan
h. Ruang perawatan kecantikan
i. Kantor yayasan dan klinik
j. Dapur
k. Musola

H. Keunggulan Klinik Sevent Medika

1. Lokasi strategis (Berada di akses jalan Propinsi)


2. Pelayanan cepat, tepat, tanggap dan akurat
3. Transportasi mudah dijangkau
4. Petugas ramah dan professional
5. Sarana dan prasarana lengkap
6. Suasana ruangan nyaman
B. PEMBAHASAN
1. Apotek
Apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1027/MENKES/SK/IX/2004 yaitu sebagai suatu tempat dilakukannya
pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
lainnya kepada masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 9 Tahun 2017 tentang Apotek Pasal 1, yang dimaksud dengan
apotek adalah saranan pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh apoteker.
A. Tujuan apotek
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9
Tahun 2017, tujuan apotek adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian diapotek.
b. Memberikan perlindungan pasien dan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kefarmasian di apotek.
c. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dalam memberikan
d. pelayanan kefarmasian di apotek (Permenkes RI No.9/2017).
B. Tugas dan fungsi apotek

Berdasarkan PP No. 51 Tahun 2009, tugas dan fungsi apotek adalah:

a) jabatan apoteker.
b) Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
c) Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan sediaan
d) farmasi, antara lain obat, bahn baku obat, obat tradisional, dan kosmetik.
e) Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
f) pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat,
g) pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat
h) Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah
2. Klinik

a. Pengertian Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan
menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh
lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis
(Permenkes RI No.9, 2014) .
b. Jenis Klinik
1) Klinik Pratama Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar yang dilayani oleh dokter umum dan dipimpin oleh
seorang dokter umum. Berdasarkan perijinannya klinik ini dapat dimiliki oleh
badan usaha ataupun perorangan.
2) Klinik Utama Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Spesialistik berarti mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit tertentu.
Klinik ini dipimpin seorang dokter spesialis ataupun dokter gigi spesialis.
Berdasarkan 8 perijinannya klinik ini hanya dapat dimiliki oleh badan usaha
berupa CV, ataupun PT.
3. Penggolongan obat

a) Obat Bebas (OB)

Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep
dokter, tidak termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas
terbatas dan sudah terdaftar di Depekta RI

b) Obat Bebas Terbatas (OBT)

Obat bebas terbatas disebut juga obat daftar W (W: Waarschuwing =


peringatan/waspada) adalah obat keras yang dapat dibeli tanpa resep dokter namun
penggunaannya harus memperhatikan informasi obat pada kemasan. Pada
penjualannya memiliki batasan jumlah dan kadar isi berhasiat harus disertai tanda
peringatan.

P1 : Awas! Obat keras! Baca aturan pakainya.

P2 : Awas! Obat keras! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan.

P3 : Awas! Obat keras! Hanya untuk bagian luar badan.

P4 : Awas! Obat keras! Hanya untuk dibakar.

P5 : Awas! Obat keras! Tidak boleh ditelan.

P6 : Awas! Obat keras! Obat wasir, tidak ditelan


c) Obat keras
Obat keras hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Golongan obat ini ditandai
dengan lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K di tengah
yang menyentuh garis tepi.

1) Perencanaan

Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan


alat medis habis pakai perlu di perhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan
kemampuan masyarakat.
Perencanaan untuk pengadaan barang dapat di katakan baik bila pembelian
memenuhi beberapa ketentuan antara lain: komposisi produk sesuai dengan
kebutuhan, pembelian mampu melayani jenis obat yang di perlukan pasien dan
jumlah pembelian untuk keperluan rutin.
Tujuan perencanaan adalah agar proses pengadaan pembekalan farmasi atau
obat yang ada di apotek menjadi lebih efektif dan efisien serta di sesuaikan dengan
anggaran.

Perencanaan obat di klinik sevent medika dilakukan setiap seminggu tiga kali
sekali setiap hari senin, rabu, dan kamis berdasarkan barang yang kosong yang telah
di tulis di surat pesanan. Metode atau pola perencanaan yang ada di klinik sevent
mediika yaitu pola peresepan dan pola konsumsi masyarakat. Perencanaan tersebut
dilakukan dengan mencatat data obat yang dibutuhkan pada satu hari sebelum
pemesanan obat.
2) Pengadaan
Pengadaan sedian farmasi harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pengadaan biasanya dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dan
disesuaikan dengan anggaran keuangan yang ada. Pengadaan barang meliputi:
pemesanan barang atau order dilakukan oleh asisten apoteker berdasarkan surat
pesanan. Cara pemesanan dilakukan dengan menuliskan surat pesanan (SP). Nama
barang, satuan barang, dan jumlah barang, SP kemudian diserahkan kepada bagian
pemesanan obat dikinik untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak distributor.
3) Penerimaan
menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka penerimaan merupakan
kegiatan untuk menjamin kesesuain jenis spesifikuasi,jumlah,mutu,waktu
penyerahan,dan harga yang tertera dalam surat pemesanan dalam kondisi fisik
yang diterima.

Penerimaan barang di klinik seven medika yaitu datang barang dari pedagang
besar farmasi (PBF) setelah barang datang di cek kesesuain faktur dengan surat
pesanan setelah itu di cek jumlah barang,kondisi barang, expiredate barang bila
barang sudah sama dengan faktur lalu di sah kan dengan faktur di
tandatangani,di beri tangal dan di cap instasi dalam di beri nama penerima.

4) Penyimpanan
a) Obat atau bahan obat harus di simpan dalam wadah asli dari pabrik.Dalam
hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain,maka
harus di cegah terjadinya kontaminasi dan harus di tulis informasi yang jelas
pada wadah baru.Wadah sekurang-kurangnya memuat nama obat,nomor
batch dan tanggal kadaluarsa.
b) Semua obat atau bahan obat harus di simpanpada kondisi yang sesuai
sehingga terjamin keaamanan stabilitasnya.
c) Tempat penyimpanan tidak di pergunakan untuk penyimpanan barang
lainnya yang menyebabkan kontaminasi
d) Sistem penyimpanan di lakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan
kelas terapi obat serta di susun secara alfabetis .
e) Pengeluaran obat memakai sistem FEFO (first expire first out) FIFO (firtst in
first out).

Penyimpanan obat di klinik seven medika di sesuaikan secara :

 Alfabetis
 Bentuk sediaan ( tetes mata
,inhaler,drop,injeksi,suppositoria,tablet,sirup,cream,salep ).
 Farmakoterapi (hipertensi, anti radang, alergi, lambung, mual muntah, sesak,
batuk, kolesterol, anti biotik, anti nyeri, diare, flu batuk demam, vitamin, anti
jamur, mulas pendarahan).
 FEFO (frist expire first out )
 Obat yang harus di simpan pada suhu 2-8 di simpan di lemari es.contohnya:
supositoria dan lain lain. Dan obat yang mengadung lactobacillus sp.
Contohnya L-bio.
 Alat kesehatan di simpan dalam etalase dan ruang racik.
 Obat bebas dan obat bebas terbatas di sebut dengan OTC ( over the
counter).di simpan di rak kaca penyimpanan dan di depan etalase.

5) Pemusnahan
a) kadaluarsa atau rusak harus di musnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan, pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak yang
mengadung narkotika atau psitropika dilakuakan oleh apoteker dan di
saksikan oeleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
b) Resep yang di simpan melebihi jangka 5 tahun di
musnahkan.pemusnahan resep dilakukan apoteker di sakasikan oeleh
sekurang-kurangnya petugas lain apotek dengan cara di bakar atau
dengan cara pemusnahan lain yang di buktikan dengan berita acara
pemusnahan resep menggunakan formulir 2 sebagaimana terlampir dan
selanjutnya di laporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
6) Pengendalian
Pengendalian di lakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau
pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini bertujuan untuk
menghidari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan,
kadaluarsa, kehilangan serta pengembalian pesanan. Pengendaliaan
sediaan dilakukan menggunakan kartu stok baik dengan cara manual
maupun cara elektronik.
7) Pencatatan dan pelaporan

Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan persediaan


farmasi,alat,kesehatan, dan bahan medis habis pakai meliputi pengadaan
( surat pesanan,faktur) dan pencataan lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal. Pelaporan


merupakan pelaporan yang dibuat untuk kebutuhan manajemen apotek,
meliputi keuangan, barang, dan laporan lainnya.
Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
meliputi laporan narkotika dan psitropika dan laporan lainnya.
8) Pelayanan sediaan farmasi
a) Pelayanan sediaan farmasi
Pelayanan sediaan farmasi di Klinik Sevent Medika terdiri dari:
 Pelayanan dengan resep
Pelayanan resep di Sevent Medika dibagi menjadi 2 yaitu umum dan BPJS.
Resep umum adalah resep yang harus ditebus oleh pasien dengan uang
sendiri dan pembayaran dilakukan secara langsung dibagian kasir.
1. Resep umum
Resep umum adalah resep yang harus di tebus oleh pasien
dengan uang sendiri dan pembayaran dilakukan secara langsung
dibagian kasir.
b. Resep datang,resep di lihat kelengkapan
c. Entry resep ke kumputer,mengentry obat ke komputer
d. Verifikasi harga kepada pasien ,pasien kembali ke kasir untuk
membayar biaya obat tersebut ,jika ketuju resep di kerjakan
e. Jika tidak, konfirmasi terlebih dahulu, mau di ambil
setengahnya/konsultasi kedokter
f. Dispensing resep yaitu pengambilan,peracikan, pengetiketan, bila
resep ada perintah untuk di racik maka obat di racik sesuai
perintah dokter di kapsul atau di puyer
2. Resep BPJS
Resep BPJS kesehatan adalah resep yang diterima oleh pasien
namun pembayarannya di tanggung oleh pihak BPJS kesehatan.
a. Resep datang, Resep dilihat kelengkapan resep
b. Entry resep ke komputer, mengentry obat kedalam
komputer,bila obat tidak ada dipilihkan alternatif obat lain
dengan kandungan yang sama dan atas persetujuan dokter
penulis resep
c. Resep di kerjakan
d. Dispensing resep yaitu pengambilan, peracikan, pengetiketan.
Bila resep dokter memerintahkan diracik maka obat di racik
lalu di bungkus plastik klip dan di beri
e. Cek kembali resep dan obat sebelum menyerahkan kepda
pasien
f. Penyerahan obat dan PIO
Obat di PIO kan kepada pasien yang meliputi obat apa dan
cara pemakaian.
 Pelayanan non resep
Pelayanan resep tanpa resep dokter dilakukan atas permintaan langsung dari
konsumen atau pasien.Obat-obat yang dapat dilayani tanpa resep dokter
diantaranya golongan obat bebas (OB),obat bebas terbatas (OBT), obat wajib
apotek ( OWA)dengan memberikan swamedikasi kepada pasien.
b) Administrasi

Administrasi di klinik sevent medika meliputi:

 Pencatatan defekta
Buku defekta adalah buku yang di dalamnya mencatat barang yang kosong
atau hampir habis di apotek.Di klinik sevent medika pedefektaan setiap hari,
agar stok obat tidak kosong atau sedikit.
 Kartu stok
Kartu stok adalah kartu yang digunakan untuk pencatatan pemasukan dan
pengeluaran barang yang ada di gudang dan lemari obat psikotropika.
Penulisan kartu stok meliputi nama barang , kolom untuk penambahan
barang dan kolom untuk pengurangan barang, dan kolom sisa untuk
mengetahui jumlah barang yang tersisa, lalu di paraf untuk bukti bahwa
sudah membawa obat tersebut dari gudang.
 Faktur
Faktur adalah catatan administrasi yang di dalamnya meliputi no faktur ,
tanggal faktur,nama barang, dan discon.Bila mana ada PBF datang membawa
barang dan faktur di sah kan dengan tanda tangan penerima yang dilengkapi
nama penerima, dan tanggal penerima lalu diberi cap instansi. Kemudian
barang di liha sesuai fisik lalu di samakan dengan fakturnya. Bila barang tidak
sesuai maka apotek akan mengembalikan kepda PBF tersebut.
 Surat pesanan
Surat pemesanan adalah surat yang di dalamnya terdapat obat-obat
yang habis dan akan di pesan ke PBF. Pesanan tersebut bisa di lakukan
secara langsung atau menghubungi yang bersangkutan dengan telepon atau
pesan.
 Rekapan resep
Di klinik sevent medika rekapan resep di tulis setiap hari dan di dalam buku
tersebut terdapat nama pasien,alamat pasien , dan biaya pengobatan pasien.
 Stok Opname (SO)

Stok opname adalah pengecekan kesesuaian data stok obat atau alat
kesehatan yang ada di komputer atau kartu stok dengsn dtok fisik ada di
apotek .

Di klinik sevent medika stok opname di lakukan setiap bulan deangan


tujuan agar perbedaan stok dapat segera diketahui dan mengetahui obat apa
saja yang sudah dekat dengan expire

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja lapangan selama 2 bulan dari tanggal 30 agustus s/d
30 oktober di klinik sevent medika dapat disimpulkan bahwa :
1. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi di klinik sevent medika terdiri dari
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpnan, pemusnahan, pengngendalian,
pencatatan, pelaporan, dan administrasi.
2. Pelayanan yang di berikan di klinik sevent medika meliputi pelayanan resep
umum, pelayanan resep BPJS, pelayanan obat bebas, pelayanan obat bebas
terbatas, dan pelayanan obat keras
3. Dapat pengalaman nyata di dunia kerja dan menumbuhkan rasa tanggujawab
propesi
4. Dapat mengenal dan mengetahui secara langsung klinik sevent medika sebagai
salahsatu klinik yang ada di Tasikmalaya.
a. Saran
1. Untuk sekolah

2. Memperpanjang masa PKL agar siswa belajar lebih banyak di dunia


pekerjaan.
3. Pelaksanaan pkl supaya tidak terlalu dekat dengan jadwal ujian seperti UTS
dan UAS
b. Saran untuk intansi
1) Lebih dilengkapi lagi obat obatan yang di butuhkan oleh masyarakat sekitar

Anda mungkin juga menyukai