DISUSUN OLEH
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
Kepala SMKN 9 Kabupaten Tangerang
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
hidayahnya dan memberi kami kesempatan untuk menyelesaikan laporan PKL ( Praktik
Kerja Lapangan ) yang telah saya buat.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikanPKL
bagi para siswa / siswi , khususnya di SMK Negeri 9 Kabupaten Tangerang. Dengan begitu
saya harap kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini menjadi pengalaman bagi saya dan
memotivasi diri saya untuk menjadi pelajar yang inovatif dan disiplin. Pada kesempatan kali
ini saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKL ( Praktik Kerja Lapangan ) ini
tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,
2.Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan syafaat dan kecintaanya kepada umatnya.
3.Ibu Evi Resti Rahmayani, S.PD, M.PD, selaku kepala sekolah SMK Negeri 9
Kab.Tangerang.
4.Ibu Aan Hartati, S.Farm, Selaku Kepala program Farmasi klinis dan komunitas
6.Ibu apt.Agni S.Farm selaku guru pembimbing dari UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja
7.Bapak Nandy Fizar, Amd. Farm selaku guru pembimbing dari UPTD 8.Puskesmas Rawat
Inap Maja UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja, yang telah memberikan waktu dan tempat
kepada saya selaku peserta prakerin.
9.Orang tua yang telah memberikan doa dan bantuan baik secara moral mau pun materi.
10.Terima kasih kepada rekan rekan yang tidak dapat praktek sebutkan satu persatu, yang
telah banyak membantu penulisan baik langsung maupun tidak langsung.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan praktek kerja merupakan kurikulum pendidikan sekolah menengah
Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa melalui kegiatan praktek
kerja secara langsung di dunia kerja sesuai dengan program studi tertentu untuk mencapai
keahlian sebagai bekal untuk bekerja secara profesional. Salah satu tempat/fasilitas
pelayanan kesehatan yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat yaitu pusat kesehatan
masyarakat (puskesmas).
Obat Lasa (Look Alike Sound Alike) merupakan obat-obatan yang terlihat bentuknya
mirip atau obat-obatan yang kedengarannya mirip atau dalam istilah bahasa Indonesia
disebut dengan NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip). Menurut Permenkes
No.58 Tahun 2014 tentang “pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai”, obat-obat LASA termasuk dalam kelompok obat obat yang perlu
diwaspadai (High Alert Medication) karena sering menyebabkan terjadinya
kesalahan/kesalahan serius dan obat yang beresiko tinggi menyebabkan reaksi obat yang
tidak di inginkan (ROTD).
1.3 Tujuan
Penyelenggara Praktik Kerja (PKL) bertujuan untuk;
a. Memberikan pengalaman kerja langsung untuk menambahkan iklim kerja
positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
b. Menambahkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja menghadapi tuntutan pasar kerja global.
c. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi disekolah agar mencapai keutuhan
standar kompetensi lulusan.
d. Mengaktualisasikan penyelenggaraan praktik kerja lapang (PKL) antara SMK
dan institusi pasangan (IDUKA), memadukan secara sistematis dan sistemik
program pendidikan di SMK dan program latihan didunia kerja (IDUKA).
e. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian yang profesional (dengan
tingkat pengetahuan dan keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja).
f. Memperboleh “Link and match” antara sekolah dan dunia usaha.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah Puskesmas Maja
Sejarah dan perkembangan puskesmas di Indonesia mulai dari didirikannya berbagai
institusi kesehatan seperti balai pengobatan, balai kesejahteraan ibu dan anak, serta
diselenggarakannya berbagai upaya-upaya kesehatan seperti usaha hygiene dan sanitasi
lingkungan yang masing-masing berjalan sendiri-sendiri. Pada pertemuan Bandung plan
(1951) Dr. J. Leimena mencetuskan pemikiran mengintegrasikan berbagai institusi dan upaya
tersebut dibawah satu pimpinan agar lebih efektif dan efisien. Kemudian diadopsi oleh WHO.
Konsep pelayanan yang terintegrasi lebih berkembang dengan pembentukan team work dan
team approach dalam pelayanan kesehatan (1956). Sebagai konsep pengembangan system
pelayanan kesehatan tingkat primer dengan bentuk unit unit organisasi fungsional dari Dinas
Kesehatan Kabupaten disetiap kecamatan yang mulai di kembangkan sejak tahun 1969/1970.
Penggunaan istilah puskesmas pertama kali di muat pada master plan of Operation for
Strenghtening National Health Service in Indonesia Tahun 1969.
Kedudukan UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja adalah Unit Pelaksana Teknik Daerah
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak yang bertanggung jawab menyelenggarakan
Operasional Pembangunan kesehatan dan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Maja Kabupaten Lebak.
UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja dibangun pada tahun 1975 saat itu dengan nama
puskesmas “Puskesmas Maja” dipimpin oleh kepala puskesmas dr. Syahrul Siregar (1976-
1981) dan mengalami perubahan tiap periode nya baik infrastruktur fisik dan social pada
tahun 1991 menjadi Puskesmas DTP Maja (Puskesmas Dengan Tempat Perawatan) kepala
puskesmas dr. Made Rusmini (1991-1994). Pada tahun 2010 menjadi UPT Puskesmas Rawat
Inap Maja, kepala puskesmas dr. Robert Telaumbanua (2010-2014), Tahun 2019 sampai saat
ini menjadi UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja kepala Puskesmas dr. Jauhari Assukri
Hasibuan (2014 sampai saat ini).
2.2 Visi dan Misi Puskesmas Maja
> Visi
Mewujudkan masyarakat Maja yang sehat dan mandiri
Misi
a. Mendorong pembangunan berwawasan kesehatan
b. Mendorong kemandirian masyarakat Maja untuk hidup sehat
c. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap yang bermutu, efektif,
efisien, adil dan merata terjangkau bagi masyarakat Maja dan sekitarnya