Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI
KLINIK SEVENT MEDIKA

OLEH:

NANDA APRILIA
NIS: 1920145010

KOMPETENSI KEAHLIAN
FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
SMK DUTA PRATAMA INDONESIA
TASIKMALAYA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI KLINIK SEVENT MEDIKA

Tasikmalaya, Oktober 2021

Nanda Aprilia

NIS: 1920145010

Disetujui dan Disarankan Oleh:

Pembimbing Lapangan Pembimbing Sekolah

apt. Riska Sari, S.Farm Syifa ul Jannah, S.Farm

Mengetahui,

Kepala Sekolah Koor.Prog Farmasi

Berta Widiastuti, S.Pd Maya Maryani,Amd,Farm

i
IDENTITAS PEMBIMBING SEKOLAH

Nama Pembimbing : Syifa Ul Jannah,S.Farm

Alamat : Pasir Bokor,Mangkubumi,Tasikmalaya

No.HP : 0895380850163

Email : ulzannahsyifa@gmail.com

Jabatan : Guru produktif

Tasikmalaya,Oktober 2021

Pembimbing

Syifa Ul Jannah,S.Farm

ii
IDENTITAS PEMBIMBING INSTANSI

Nama : apt.Riska Sari, S.Farm

Alamat : Pasir Wangi, Garut

No.HP : 085950515062

Email : riskasari128@gmail.com

Tempat Kerja : Apotek Sevent Medika

Jabatan : Apoteker Penanggung Jawab

Tasikmalaya,Oktober 2021

Pembimbing

apt.Riska Sari, S.
Farm

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Praktek
Kerja Lapangan di Klinik Sevent Medika.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan PKL.


Tujuan dibuatnya laporan PKL ini yaitu untuk melaporkan segala sesuatu yang
ada kaitannya dengan dunia kerja di Klinik Sevent Medika.

Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian laporan ini terutama kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk serta perlindungan


2. Kedua orang tua saya,atas doa dan dukungannya
3. Ibu apt. Riska Sari,S.Farm selaku pembimbing Klinik Sevent Medika
4. Ibu Syifa ul Janah,S.Farm selaku pembimbing sekolah
5. Ibu Maya Maryani,Amd,Farm selaku koor.prog SMK Duta Pratama
Indonesia
6. Serta seluruh Karyawan dan pegawai Klinik Sevent Medika

Karena kebaikan semua pihak yang telah saya sebutkan tadi maka saya
bisa menyelesaikan laporan PKL ini dengan sebaik-baiknya. Laporan PKL ini
memang masih jauh dari kesempurnaan, tapi saya sudah berusaha sebaik
mungkin. Sekali lagi terima kasih.

Tasikmalaya, Oktober 2021

Penulis

iv
Nanda Aprilia

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ i

IDENTITAS PEMBIMBING SEKOLAH............................................. ii

IDENTITAS PEMBIMBING INSTANSI........................................... iii

KATA PENGANTAR........................................................................ iv

DAFTAR ISI .................................................................................. v

DAFTAR BAGAN ........................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………..…….. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1


B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)....................................... 2
C. Manfaat Praktek Kerja lapangan(PKL) ...................................... 2
D. Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................... 2

BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR DI KLINIK SEVENT MEDIKA

A. Profil Tempat PKL .................................................................. 3


B. Pembahasan Kegiatan PKL ..................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................... 17
B. Saran .................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 19

LAMPIRAN LAMPIRAN .............................................................. 20

v
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 ………………………………………………………..…… 4

Bagan 2.2 …………………………………………..………….…….. 4

Bagan 2.3 ……………………………….…..........................….... 13

Bagan 2.4 ………………………………………………...……….... 14

Bagan 2.5 …………………………………........................…...…. 15

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ………………………………………………………… 21

Lampiran 2 ………………………………………………………… 21

Lampiran 3 ………………………………………………………… 22

Lampiran 4 ………………………………………………………… 22

Lampiran 5 ………………………………………………………… 23

Lampiran 6 ………………………………………………………… 23

Lampiran 7 ………………………………………………………… 24

Lampiran 8 ………………………………………………………… 24

Lampiran 9 ………………………………………………………… 24

Lampiran 10 ………………………………………………….…… 25

Lampiran 11 …………………………………………………….… 25

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Praktek kerja lapangan adalah salah satu bentuk kegiatan yang
bertempat di lingkungan kerja langsung. PKL bisa dilakukan oleh murid
SMA/SMK, mahasiswa maupun karyawan baru. PKL dapat memberikan
keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian
yang tidak diajarkan di sekolahan bisa didapat didunia usaha , sehingga
dengan adanya PKL dapat meningkatkan mutu dan relevensi
Pendidikan Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk
mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan
dan dunia usaha. (http://pkllove.blogspot.com/p/pengertian-praktek-
kerja-lapangan-pkl.html?m=1 )

Apotek merupakan salah satu lahan praktek yang berkaitan erat


dengan kegiatan dan pelayanan kefarmasian. Di apotek masyarakat
bisa mendapatkan pelayanan yang berhubungan dengan obat-obatan,
selain itu juga diharapkan dapat melakukan pengobatan sendiri yaitu
melalui obat-obat bebas atau tanpa resep dokter. Keberadaannya
sangat menunjang bagi kelangsungan kesehatan pasien. Pelayanan
yang dilakukan di apotek antara lain adalah pengelolaan obat yaitu
perencanaan pembelian obat, pengadaan, pembelian, pelayanan dan
penyerahan obat kepada pasien serta pelaporan dan administrasi.
(http://repository.poltekkes-tjk.ack.id/712/2/BAB%20ll.pdf )

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dimaksudkan untuk mendekatkan


siswa kepada tuntutan kerja/industri yang sekaligus diharapkan mampu
memberikan umpan balik kepada pihak dunia usaha/industri,maupun
sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan formal,sehingga
diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang standar kualifikasi lulusan
SMK yang sesuai kebutuhan pasar kerja didunia usaha/industri serta
masukan-masukan yang berarti bagi pengembangan mutu pendidikan
khususnya di SMK Duta Pratama Indonesia. (Rena Sulastri, 2019)

1
2

B. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


1. Mengenal sektor usaha / sektor industri dan pelayanan dibidang
kefarmasian.
2. Menambah wawasan tentang perkembangan dunia kefarmasian..
3. Menghubungkan perbedaan antara sekolah dengan instansi dan
dunia kerja.
4. Memberikan pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab
sebagai seorang asisten apoteker.
5. Memahami pengelolaan resep di klinik sevent medika yang meliputi
alur pelayanan resep, penyimpanan resep.

C. MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN


1. Mengetahui pelayanan apa saja yang dilakukan di klinik dan di
apotek
2. Melatih calon asisten apoteker agar mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan kerja.
3. Dapat menerapkan bekal ilmu dan pengetahuan didunia kerja yaitu
pelayanan kefarmasian di apotek.
4. Mendapat pengalaman pekerjaan

D. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN


Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 30
Agustus 2021 dan selesai pada tanggal 30 Oktober 2021 di Klinik
Sevent Medika. Di Klinik Sevent Medika jam kerja dibagi menjadi 3
shift, yaitu:

1. Shift Pagi : 08.00-14.00


2. Shift Sore : 14.00-20.00
3. Shift Malam : 20.00-08.00
BAB II
PROSES DAN HASIL

A. PROFIL TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1. Sejarah Klinik Sevent Medika


Klinik Sevent Medika merupakan suatu badan hukum yang
khusus dibidang pelayanan kesehatan dibawah naungan yayasan
sevent medika, no akta notaris: 04,-tanggal 13 februari 2018. Klinik
ini merupakan klinik pratama dan dikelola secara perorangan dan
beralamat di Jl. AH Nasution No. 214 Cibatur, Mangkubumi, Kota
Tasikmalaya.

Klinik Sevent Medika melayani pasien umum dan pasien peserta


BPJS. Disamping itu, klinik sevent medika menjalin kerjasama dengan
organisasi profesi dan instansi terkait untuk mendukung program
pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

2. Visi dan Misi Klinik Sevent Medika


1. Visi :

Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan pilihan masyarakat yang


profesional dan berkualitas di Tasikmalaya

2. Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang
profesional
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang
berkualitas sesuai dengan standar
3. meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi
4. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan di semua
bidang secara terus menerus dan berkesinambungan
5. Menjalin kerjasama dengan organisasi dan instansi terkait
mendukung program pemerintah di bidang kesehatan

3
4

3. Struktur Yayasan

PEMBINA
M. Supoyo Hendriawan,
S.SH

KETUA
drg. Yayah Sopianah,
M.Kes

SEKRETARIS BENDAHARA
PENGAWAS
M.Taufik Hermansyah, M. Sofyan Hadi,
Tintin Rustini
S.Psi S.E

Bagan 2.1

4. Struktur Organisasi

Direktur

Poli
Poli Umum Poli Gigi IGD Apotek Khitan Beauty Care
Kebidanan

Bagan 2.2
5

5. Jenis Pelayanan di Klinik Sevent Medika


1) Poli umum
2) Poli gigi
3) Poli kebidanan
4) Beauty care
5) Instalasi Gawat Darurat (IGD)
6) Laboratorium
7) Khitan
8) Apotek

6. Tenaga Kesehatan

1) Dokter umum : 4 orang


2) Dokter gigi : 1 orang

7. Paramedis

1) D3 Kebidanan : 2 orang
2) D3 Keperawatan : 2 orang
3) Perawat gigi : 1 orang

8. Apoteker : 1 orang

9. Asisten apoteker : 3 orang

10. Administrasi : 1 orang

11. Laboran : 2 orang

12. Pendaftaran : 2 orang

13. Teknologi informasi : 1 orang

14. Kebersihan : 1 orang

15. Keamanan : 1 orang

16. Fasilitas Pelayanan

1. Gedung megah
2. Halaman parkir luas
3. Lantai 1
6

a. IGD
b. Ruang tunggu
c. Apotek
d. Resepsionis
e. Ruang kasir
f. Ruang tindakan dokter umum
g. Kamar singgah pasien bersalin
h. Ruang bersalim
i. Ruang pemeriksaan dokter umum
j. Ruang khitan
k. Ruang istirahat dokter
l. Ruang sterilisasi
m. Toilet umum
n. Taman

4. Lantai 2

a. Ruang dokter gigi


b. Ruang tunggu pasien gigi
c. Kamar istirahat dokter
d. Ruang rapat
e. Laboratorium
f. Ruang konsultasi kecantikan
g. Ruang tunggu pasien kecantikan
h. Ruang perawatan kecantikan
i. Kantor yayasan dan klinik
j. Dapur
k. Musola
l. Toilet umum

17. Keunggulan Klinik Sevent Medika

1) Lokasi strategis (Berada di akses jalan Propinsi)


2) Pelayanan cepat, tepat, tanggap dan akurat
3) Petugas ramah dan professional
4) Sarana dan prasarana lengkap
7

B. PEMBAHASAN
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan
dipimpin oleh seorang tenaga medis.

Jenis pelayanan klinik dibagi menjadi dua, klinik pratama dan


klinik Utama. Klinik Sevent Medika tergolong dalam Klinik Pratama.

1) Klinik Pratama

Yang dilayani oleh dokter umum dan dipimpin oleh


seorang dokter umum. Berdasarkan perijinannya klinik ini
dapat dimiliki oleh badan usaha ataupun perorangan.

2) Klinik Utama

Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan


pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan
spesialistik. Spesialistik berarti mengkhususkan pelayanan
pada satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
umur, organ atau jenis penyakit tertentu. Klinik ini dipimpin
seorang dokter spesialis ataupun dokter gigi spesialis.
Berdasarkan perijinannya klinik ini hanya dapat dimiliki oleh
badan usaha berupa CV, ataupun PT.

Klinik Sevent Medika melayani pelayanan Poli Umum, Poli Gigi, Poli
Kebidanan, Beauty Care, IGD, Laboratorium, Khitan, Apotek.

Menurut (Menkes RI) No. 1332/Menkes/SK/X/2002, Apotek adalah


sebagai suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran
sediaan farmasi dan perbakalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Yang dimaksud pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan
obat, pelayanan obat atas resep dokter pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional serta
8

memberikan informasi kepada masyarakat mengenai perbekalan


kefarmasian yang terdiri dari obat, bahan obat, obat tradisional, alat
kesehatan, dan kosmetik.

Apotek Sevent Medika merupakan suatu sarana pelayanan


kefarmasian yang telah beroperasi kurang lebih selama tiga tahun.
Apotek ini terletak di Klinik Sevent Medika lebih tepatnya di di Jl. AH
Nasution No. 214 Cibatur, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Sediaan
farmasi yang ada di apotek ini disesuaikan dengan kebutuhan dan
keperluan pasien/masyarakat.

Di Klinik Sevent Medika Melayani Pelayanan Resep Umum, Resep


BPJS dan Non Resep.

Resep adalah permintaan tertulis dan elektronik dari seorang


dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada apoteker untuk
membuat dan menyerahkan obat kepada pasien.

Kelengkapan resep di Klinik Sevent Medika meliputi :

1) Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter.


2) Tanda R/ dibagian kiri setiap penulisan resep, nama setiap
obat.
3) Aturan pemakaian obat yang tertulis.
4) Nama pasien, umur dan alamat pasien.
5) Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep.

Penggolongan obat di Klinik Sevent Medika :

1. Obat Bebas
Obat bebas ditandai dengan lingkaran berwarna hijau
dengan garis tepi hitam. Obat bebas dapat dibeli secara bebas
tanpa menggunakan resep dokter.
Contoh obat bebas di Klinik Sevent Medika adalah
Paracetamol, Sanmol Sirup, Fasidol Forte, Molagit dan
Antasida.
2. Obat Bebas Terbatas
9

Obat bebas terbatas ditandai dengan lingkaran biru,garis


tepi hitam. Obat ini masih bisa dibeli tanpa resep
dokter,namun tetap tergolong obat keras. Sehingga
penggunaan obat ini pun harus mengikuti aturan pengobatan
yang tertera pada kemasan.
Contoh obat bebas terbatas di klinik sevent medika adalah
Flucadex, Alpara, Dextral, dan Guaifenesin.
3. Obat Keras
Obat keras hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Golongan obat ini ditandai dengan lingkaran merah dengan
garis tepi berwarna hitam dan hurup K ditengah yang
menyentuh garis tepi.
Contoh obat keras di klinik sevent medika adalah Asam
Mefenamat, Roverton, Mecobalamin, Omeprazol, dan
Ranitidine.
C. Pengelolaan Perbekalan Sediaan Farmasi

Pengelolaan perbekalan farmasi adalah suatu proses yang


merupakan siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta
evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan. Pengelolaan ini
bertujuan untuk menjaga dan menjamin ketersediaan barang
diapotek sehingga tidak terjadi kekosongan barang.

1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan
jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari
kekosongan obat.
Untuk Perencanaan di Klinik Sevent Medika didasarkan
pola peresepan dan pola konsumsi masyarakat. Perencanaan
tersebut dilakukan dengan mencatat data obat yang
dibutuhkan pada satu hari sebelum pemesanan obat.
2. Pengadaan
10

Pengadaan merupakan kegiatan untuk


merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan
disetujui. Pengadaan obat-obatan di apotek biasanya
dilakukan melalui pembelian/pemesanan yang dilakukan
melalui jalur resmi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan medis.
Pengadaan yang ada di Apotek Sevent Medika :
1) Jika ada persediaan mulai habis masukan ke stok
2) Mengimput stok di komputer
3) Sediaan dipesankan ke PBF
3. Pemesanan
Pemesanan barang biasanya melalui dua jalur yaitu melalui
Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan langsung ke pabrik. Pada
umumnya Apotek lebih suka memesan kepada PBF dari pada
pemesanan langsung ke pabrik.
Pemesanan barang di Apotek Sevent Medika yaitu
distributor PBF akan datang ke apotek setiap minggu dalam
hari tertentu untuk menanyakan obat atau alat kesehatan apa
saja sediaan yang akan dipesan, dan Asisten Apoteker akan
menuliskan obat yang akan dipesan dalam Surat Pesanan (SP)
yang ditanda tangani oleh Apoteker sebagai penanggung
jawab obat yang akan dibeli.
4. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin
kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan
dan harga yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi
fisik yang diterima.
Di Klinik Sevent Medika yaitu barang yang datang dari
pedagang besar farmasi (PBF) diperiksa terlebih dahulu
kesesuaiannya dengan SP setelah itu cek nama barang, jumlah
barang, kondisi barang, expiredate barang bila barang sudah
sama dengan faktur lalu di sahkan dengan ditanda tangani
dan diberi tanggal serta cap instansi.
5. Penyimpanan
11

Untuk menyimpan sediaan obat dan alat kesehatan di


apotek disusun berdasarkan alphabet, bentuk sediaan dan
stabilitas atau kesesuaian suhu pada penyimpanan obat.
Penyimpanan obat di Klinik Sevent Medika disesuaikan
secara :
1) Alphabet
2) Bentuk sediaan (tablet, sirup, suppositoria, injeksi,
tetes mata)
3) Farmakologi
4) FEFO (First Expire First Out)
5) Obat yang harus disimpan pada suhu 2⁰-8⁰ di simpan
di lemari es. Contohnya : suppositoria, combiven untuk
nebu, dan lain lain.
6) Obat bebas dan obat bebas terbatas disimpan di rak
kaca penyimpanan didepan etalase. Dan menyusunnya
sesuai dengan oral dan topikal.
6. Pendistribusian
Pendistribusian obat di Apotek Sevent Medika ada 2 yaitu:
1) Resep
Pelayanan obat dengan resep dokter dilakukan
terhadap pasien yang langsung datang ke apotek
untuk menebus resep obat yang dibutuhkan dan
dibayar secara tunai.
2) Non Resep
Pembelian obat tanpa menggunakan resep dari
dokter atau melakukan cara swamedikasi. Swamedikasi
yaitu pasien yang datang ke apotek dan menyebutkan
keluhan yang dideritanya kepada Asisten Apoteker
tanpa menyebutkan obat yang akan dibelinya. Setelah
itu asisten apoteker akan memberikan obat sesuai
keluhan dan pemberian informasi obat kepada pasien.
7. Pelaporan
Pelaporan adalah kumpulan catatan dari pendataan
kegiatan administrasi perbekalan farmasi, tenaga dan
12

perlengkapan kesehatan yang disajikan kepada pihak yang


berkepentingan.
Pelaporan di Apotek Sevent Medika :
1) Laporan harian tentang barang yang terjual,
pengeluaran dan pemasukan obat yang masuk.
2) Laporan untuk obat bebas dan bebas terbatas
dilakukan dengan stok opname terlebih dahulu
setiap satu bulan sekali di akhir bulan.
8. Pemusnahan
Pemusnahan adalah proses kegiatan untuk menghapuskan
dari stok sistem informasi apotek atau pemusnahan
perbekalan farmasi yang rusak maupun kadaluarsa dan tidak
dapat diretur kembali.
Resep yang telah di simpan melebihi jangka 5 tahun di
musnahkan. Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker
disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain diapotek
dengan cara dibakar atau dengan cara pemusnahan lainnya.
Berhubung Klinik Sevent Medika baru berdiri kurang lebih 3
tahun maka sejauh ini belum dilakukan pemusnahan resep
dan obat.
9. Pelayanan Sediaan Farmasi

Pelayanan sediaan farmasi di Klinik Sevent Medika terdiri


dari :

1) Pelayanan dengan resep


Pelayanan resep di Sevent Medika dibagi menjadi 2
yaitu umum dan BPJS. Resep umum adalah resep yang
harus ditebus oleh pasien dengan uang sendiri.
13

Resep datang

Identifikasi kelengkapan resep

Pengentryan data resep ke komputer

Verifikasi harga ke pasien

Pasien setuju melakukan Pasien tidak setuju


pembayaran

Penawaran pengambilan
Menyediakan obat sesuai
setengah resep atau
resep
konsultasi ke dokter

Pemberian etiket

Pengecekan kembali obat

Penyerahan obat dan PIO

Bagan 2.3 Alur Pelayanan Resep Umum


14

Resep BPJS adalah resep yang diterima oleh pasien namun


pembayarannya dijamin dan ditanggung oleh BPJS itu sendiri.

Resep datang

Identifikasi kelengkapan resep

Entry resep ke komputer

Pengecekan ketersediaan obat

Obat tersedia Obat tidak tersedia

Penyediaan obat sesuai resep, apabila


Konsultasikan ke dokter atau MB
ada sediaan obat yang tidak tercover
ke apotek lain
oleh BJPS maka ditanyakan terlebih
dahulu kepada pasien mau di tebus
atau tidak

Pemberian etiket dan pengecekan obat


kembali

Penyerahan obat dan PIO

Bagan 2.4 Alur Pelayanan Resep BPJS

2) Pelayanan non resep

Pelayanan obat tanpa resep dokter dilakukan atas


permintaan langsung dari konsumen atau pasien.
Obat-obat yang dapat dilayani tanpa resep dokter
diantaranya golongan obat bebas (OB), obat bebas
15

terbatas (OBT), dan obat wajib apotek (OWA) dengan


memberikan swamedikasi kepada pasien.

Pasien datang

Pasien menceritakan keluhan

Apoteker atau Asisten Apoteker memberikan


obat yang sesuai dengan keluhan

Obat tersedia
Pasien tidak setuju

Pasien membayar obat Apoteker atau Asisten Apoteker


memberikan obat lain dengan
harga yang terjangkau

Apoteker atau Asisten Apoteker


menyerahkan obat beserta
informasi obat

Bagan 2.5 Alur Pelayanan Non Resep

10. Pencatatan

Pencatatan di Klinik Sevent Medika meliputi:

1) Kartu stok

Kartu stok adalah pencatatan transaksi keluar masuk


obat untuk mengetahui stok obat terakhir yang didalamnya
berisi: Tanggal, Masuk, Keluar, PBF, Sisa, Paraf, Nama
barang, Satuan barang. Dikarenakan di klinik sevent
16

medika tidak menggunakan kartu jadi stok dimasukan ke


dalam komputer.

2) Faktur

Faktur adalah lembar bukti pembayaran atau bukti


transaksi yang didalamnya meliputi no faktur, tanggal
faktur, nama barang, satuan barang, harga barang, PPN
dan diskon.

Di Klinik Sevent Medika setelah faktur ditandatangani


oleh asisten apoteker dan di tulis kedalam buku rekapan.

3) Surat Pesanan

Surat pesanan adalah surat yang berisi obat atau


barang yang akan di pesan ke PBF. Pemesanan tersebut
bisa dilakukan secara langsung ke PBF atau menghubungi
PBF yang bersangkutan dengan telepon atau pesan.

Di Klinik Sevent Medika mempunyai 2 surat pesanan


yaitu surat pesanan BPJS dan surat pesanan umum.

4) Rekapan Resep

Di Klinik Sevent Medika rekapan resep ditulis setiap


hari dan didalam buku tersebut terdapat Hari, Tanggal,
Nama pasien, Alamat pasien, dan Total harga.

5) Stock Opname (SO)


Stock Opname adalah pengecekan kesesuaian data stock
obat atau alat kesehatan yang ada di komputer atau kartu
stok dengan stok fisik yang ada di Apotek.

Di Klinik Sevent Medika stock opname dilakukan setiap


akhir bulan dengan tujuan agar perbedaan stok dapat segera
diketahui dan mengetahui obat apa saja yang sudah dekat
dengan expiredate.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Klinik Sevent Medika didirikan pada tanggal 13 februari 2018 dan
sudah beroperasi kurang lebih selama 3 tahun.
2. Pelayanan di Klinik Sevent Medika Meliputi : Pelayanan Poli Umum,
Poli Gigi, Poli Kebidanan, Beauty Care, Khitan, Apotek,
Laboratorium.
3. Pengelolaan perbekalan sediaan farmasi di Klinik Sevent Medika
antara lain :
1) Perencanaan : Perencanaan di klinik sevent medika dilakukan
dengan pola peresepan dan pola konsumsi masyarakat.
2) Pengadaan : Dilakukan dengan cara menulis di kartu stok dan
buku defecta lalu sediaan di pesankan ke PBF.
3) Pemesanan : Distributor PBF akan datang ke apotek setiap
minggu dalam hari tertentu untuk melihat atau menanyakan
obat atau alat kesehatan apa saja yang persediaannya mulai
habis.
4) Penerimaan : Penerimaan dilakukan oleh apoteker atau asisten
apoteker dan memeriksa jumlah barang dengan fisik
disesuaikan dengan faktur pembelian dan ditandatangani dan
diberi cap apotek.
5) Penyimpanan : Disesuaikan secara: Alphabet, Bentuk sediaan,
Farmakologi, FIFO, Obat yang harus disimpan di suhu 2°- 8°,
Obat bebas dan Obat bebas terbatas.
6) Pendistribusian : Di distribusikan dengan pelayanan resep dan
non resep.
7) Pelaporan : Laporan harian tentang barang yang terjual,
pengeluaran dan pemasukan obat.
8) Pelayanan : Pelayanan dengan resep dan Non resep.
9) Pencatatan : Dilakukan dengan Pencatatan Kartu Stok, Faktur,
Surat Pesanan, Buku rekapan resep dan Stock Opname (SO)

17
18

4. Mendapatkan pelajaran baru mengenai obat-obatan, suasana


lingkungan kerja, bisa bersosialisasi dengan pasien yang datang ke
klinik maupun apotek.
5. mempelajari dan menyesuaikan teori yang ada di sekolah dengan
praktek yang ada di lingkungan kerja.
6. Mempelajari pelayanan informasi obat kepada pasien, meracik obat,
menyetok persediaan barang di apotek, membaca resep, dan
menghitung sediaan obat.

B. SARAN
1. Saran untuk instansi
1) Perluas ruang untuk meracik dan adakan gudang untuk
menyimpan stok obat.
2) Sediaan obat lebih dilengkapi agar pasien tidak kesusahan
mencari obat yang dibutuhkan
2. Saran untuk sekolah
1) Memperpanjang waktu PKL agar siswa belajar banyak di dunia
pekerjaan
2) Sebaiknya ada pihak sekolah yang mengunjungi siswa saat PKL
untuk dipantau tiap minggu
DAFTAR PUSTAKA

http://duniapharmacy.blogspot.co.id/2011/12/definisi-apotek.html

http://mipa-farmasi.com/2017/02/permenkes-nomor-72-tahun-2016.html

http://qwertyoi21.blogspot.co.id/2014/02/laporan-pkl-di-apotik.html

http://sobatkecilceria.blogspot.com/2014/09/laporan-pkl-farmasi.html

http://kupandu.net/latar-belakang-dan-tujuan-pkl-prakerin.html

https://supplychainindonesia.com

http://farmasi.uin-malang.ac.id

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Resep_dokter

http://mcrushka.blogspot.com/2014/04/pengertian-copy-resep.html?m=1

19
LAMPIRAN-LAMPIRAN

20
21

Lampiran 1

Apotek Sevent Medika

Lampiran 2

Meja Racik
22

Lampiran 3

Penyimpanan Obat Generik, Sirup, Injek dan Obat luar

Lampiran 4

Rak Penyimpanan Obat Paten dan Alat Kesehatan


23

Lampiran 5

Contoh Resep

Lampiran 6

Buku Rekapan Resep Harian


24

Lampiran 7

Kertas Puyer

Lampiran 8

Etiket Obat Luar

Lampiran 9

Etiket untuk Sirup

Lampiran 10
25

Surat Pesanan

Lampiran 11

Faktur

Anda mungkin juga menyukai