Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )

DI APOTEK HUSNA FARMA


( JL. LINTAS SUMATRA - PASAR SINGKUT )

TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023


PERIODE 24 JANUARI s.d 15 MEI 2023

DISUSUN OLEH :

ELVINA WIDIYA NINGRUM

NIS/NISN. 1582 - 0067646068

SMK MUHAMMADIYAH SINGKUT


KOMPETENSI KEAHLIAN
FARMASI KLINIS DAN KOMUNIKASI
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )
DI APOTEK HUSNA FARMA
( JL. LINTAS SUMATRA - PASAR SINGKUT )

TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023


PERIODE 24 JANUARI s.d 15 MEI 2023
Ditunjukkan Sebagai Salah Satu Dari Tugas Akhir Dalam Pelaksanaan

prakerin

DISUSUN OLEH :

ELVINA WIDIYA NINGRUM


NIS/NISN. 1582 - 0067646068

SMK MUHAMMADIYAH SINGKUT


KOMPETENSI KEAHLIAN
FARMASI KLINIS DAN KOMUNIKASI
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )
DI APOTEK HUSNA FARMA
( JL. LINTAS SUMATRA - PASAR SINGKUT )

TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023


PERIODE 24 JANUARI s.d. 15 MEI 2023

DISUSUN OLEH :

ELVINA WIDIYA NINGRUM


NIS/NISN. 1582 - 0067646068

Singkut, 15 MEI 2023

Di setujui oleh,

Pembimbing Sekolah Pembimbing DU-DI

Diana Zulkarnain, S. Farm dr. Hikmatul Husna

Mengetahui,
Kepala SMK Muhammadiyah Kepala Kompetensi Keahlian Farmasi
Singkut Smk Muhammadiyah Singkut

Agus Muslim, H. S. Psi apt. Diana Desiyanti, S. Farm

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami mengucapkan pada kehadiran Allah swt yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-nya sehingga pun kami dapat menyelesaikan
laporan prakerin ini. Dan tidak lupa kami bersholawat dan mengucap salam kepada
junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah menghantarkan kita ke
zaman yang terang benderang sampai ke zaman ilmu pengetahuan.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dengan langsung
dan maupun tidak langsung yang telah menolong saya dalam penyusunan laporan
prakerin terutama kepada :

1. Bapak Agus Muslim, H. S. Psi selaku Kepala Smk Muhammadiyah Singkut


2. Ibu dr. Hikmatul Husna selaku Pembibing DU-DI
3. Ibu Diana Zulkarnain, S. Farm selaku Pembimbing Sekolah
4. Ibu apt. Diana Desiyanti, S. Farm selaku Ketua Kompetensi Keahlian Farmasi
5. Orang tua murid yang telah memberi semangat dan dukungan
6. Guru-guru dan teman-teman yang memberikan bantuan dan semangatnya
sampai bisa menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Saya pun menyadari bahwa laporan prakerin ini masih sangat jauh dari kata
sempurna dan penuh dengan kekurangan. Maka dari pada itu, kritik & saran yang
sifatnya sangat membangun dari berbagai pihak sangat-sangat di perlukan sekali
demi meyempurnakan dan mengoreksi laporan prakerin ini. Akhir kata saya
berharap sekali pihak sangat-sangat di butuhkan demi menyempurnakan dan
mngoreksi laporan prakerin ini.

Singkut, MEI 2023

Elvina Widiya Ningrum


DAFTAR ISI

Sampul Depan
Halaman Judul
Lembar Pengesahan ......................................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................. iv
Daftar Isi........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Prakerin .......................................................................................... 1
1.3 Tinjauan Umum Instansi DU/D ................................................................. 2
1.3.1 Struktur Apotek Husna Farma .................................................. 2
1.3.2 Tahap Pendirian Apotek ........................................................... 2
BAB II PROSES KEGIATAN
2.1 Apoteker Husna Farma ............................................................................. 3
2.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................... 3
2.3 Hasil yang dicapai ..................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
A. Uraian Kegiatan Prakerin ............................................................................ 13
B. KIE .............................................................................................................. 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 19
3.2 Saran ........................................................................................................... 19
Kendala yang dihadapi ..................................................................................... 20
Faktor Pendukung ............................................................................................ 20
Faktor Penghambat........................................................................................... 20

LAMPIRAN
Foto Kegiatan ................................................................................................... 21
Daftar Pustaka .................................................................................................. 25
Jurnal Kegiatan
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah menyiapkan
peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, terdidik dan
profesional serta mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu
dan teknologi, untuk mencapai tujuan tersebut penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan memadukan antara pembekalan aspek normatif, adaptif dan dasar
produktif di sekolah dengan pembekalan aspek produktif serta spesialisasi di Dunia
Usaha/Industri (DU/DI).
Dengan diadakan Praktik Kerja Industri siswa dapat meningkatkan
kemampuanya baik di bidang perekonomian maupun di bidang industri lainya
terutama dalam kehidupan kemasyarakatan.

1.2 Tujuan Prakerin


a. Diharapkan dapat mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan
di sekolah sehingga dapat diterapkan dengan baik.
b. Dapat membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi
prakerin. Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.
c. Bisa melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional
di dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung
lagi berkomunikasi secara profesional.
d. Dapat membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga
kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
e. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki
oleh siswa-siswi prakerin sesuai bidang masing-masing.
f. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
g. Bisa menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
maupun dunia usaha.
2

1.3 Tujuan Umum Instansi DU/DI


1.3.1 Struktur Apotek Husna Farma

PEMILIK SARANA
APOTEK

dr. Hikmatul Husna

APOTEKER PENGELOLA APOTEK

Apt. Tusi Rima Apriyanti, S. Farm

KARYAWAN
ASISTEN APOTEKER  Lindy Ritu Fadilah
 Riska Wahyuni Nasution
Diana Zulkarnain, S. Farm  Syabila
 Sekar

1.3.2 Tahap Pendirian Apotek

Pada tahun 2019 terdirilah sebuah apotek yang didirikan oleh dokter
HIKMATUL HUSNA yang bernama Apotek Husna Farma. Apotek ini
awalnya ruko biasa, karena sambil mengurus izin apotek, maka dibuatlah
sebuah apotek yang resmi pada tahun 2020 dan dikelola oleh Apt. TUSI
RIMA APRIYANTI, S. Farm yang alhamdulilah berkembang pesat saat
ini.
BAB II
PROSES KEGIATAN

2.1 APOTEKER HUSNA FARMA


APA APT TUSI RIMA APRIYANTI, S. FARM
SIPA :
NO.TELP : 082288092800
Alamat : Desa Sungai Gedang Kec.Singkut
Menurut PERKEMKES RI NO 9 Tahun2017 tahapan pembuatan apotik
adalah sebagai berikut :
1. Penentuan modal : Menurut PERMENKES NO 9 Tahun 2017, adalah
apoteker dapat mendirikan apoteker sendiri dengan modal sendiri
dan/atau modaldari pemilik modal balik perorang maupun perusahaan.
2. Pemilihan lokasi : Menurut PERMENKES NO 9 2017, Adalah
pemerintah daerah kab/kota dapat mengatur persebaran apotek diwilayah
dengan memperhatikan akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
kefarmasian.
3. Memilki fungsi keamanan, kenyamanan,dan kemudahan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien serta perlindungan dan keselamatan
bagi semua orang termasuk penyandang alat, anak-anak, dan orang lansia.
4. Melengkapi sarana prasarana dan perlengkapan : PERMENKES RI NO 9
Tahun 2017, sebagai berikut :
 Penerima resep
 Pelayanan resep dan peracikan ( produksi sediaan secara trbatas )
 Penyimpangan sediaan farmasi dan alat kesehatan

2.2 Waktu dan Tempat pelaksanaan


Praktik Kerja Industri dilaksanakan di Apotek Husna Farma yang
berlokasi di Jl. Lintas Sumatra, Desa Bukit Tigo, Kecamatan Singkut,
Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja
Industri dimulai pada tanggal 24 Januari sampai dengan 15 Mei 2023, dengan
waktu kerja 2 hari shif pagi 2 hari shif siang dan jam shifnya yaitu :

3
4

a) Shif pagi dari pukul 07.00 – 14.30 WIB


b) Shif siang dari pukul 12.00 – 19.30 WIB

2.2 Hasil yang dicapai


1. Sistem penggolongan obat di Apotek
Berdasarkan Abjad, logo obat (OB, OBT, OK), berdasarkan
farmakologi dan berdasarkan bentuk sediaan :
a. OB (Obat Bebas) Obat Bebas adalah obat yang dapat diserahkan
tanpa resep dokter dan dapat diperoleh ditoko obat, apotek,
warung. Obat bebas berlogo warna hijau dan tepinya warna hitam.

Contoh obat bebas.


b. OBT (Obat Bebas Terbatas) Obat Bebas Terbatas adalah obat yang
termasuk obat keras tapi dapat diserahkan tanpa resep dokter dan
disertai tanda peringatan. OBT berlogo biru dan tepinya warna
hitam.

Contoh obat bebas terbatas.

Tanda peringatan OBT :


1. P No. 1 Awas obat keras bacalah aturan pakai.
Contoh : Actifed.
2. P No. 2 Awas obat keras hanya untuk kumur jangan ditelan.
Contoh : Betadine gargle.
3. P No. 3 Awas obat keras hanya untuk bagian luar badan.
Contoh : Rohto cool.
4. P No. 4 Awas obat keras hanya untuk dibakar.
Contoh : Obat asma
5. P No. 5 Awas obat keras tidak boleh ditelan.
Contoh : Salep
6. P No. 6 Awas obat keras, obat wasir jangan ditelan.
Contoh : Superhoid.
5

c. OK (Obat Keras)
Obat keras adalah obat yang harus diserahkan dengan resep
dokter. Logo obat keras. Lingkaran bewarna merah dan
didalamnya terdapat huruf K yang bewarna merah dan
didalamnya terdapat huruf K yang bewarna hitam.

Contoh : Cefixime, Renadinac, Alofar 300

d. OB, OBT, OK di Apotek berdasarkan abjad dan logo.


e. OWA (Obat Wajib Apotek) OWA adalah obat keras yang dapat
diserahkan tanpa resep dokter.
f. PSIKOTROPIKA (Kerjanya Di Syaraf Pusat)
Menurut UU No. 22 Tahun 1999, Psikotropika adalah zat atau
bahan baik ilmiah (alami) maupun sintetis (kimiawi/buatan) buka
psiko aktif melalui pengaruh eselektif pada PPS (susunan saraf
pusat) yang menyebabkan perubahan aktifitas mental dan prilaku.
Keterangan : Tidak ada persediaan obat
Psikotropika di Apotek.

g. NARKOTIKA Menurut UU No. 22 Tahun 1997, narkotika adalah


zat/obat baik alamiah yang berasal dari tanaman atau bukan sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, kehilangan rasa nyeri dan dapat
menyebabkan ketergantungan.
Keterangan : Tidak ada persediaan obat Narkotika
di Apotek.

2. Sistem Perencanaan Obat di Apotek


Perencanaan obat dilakukan sesuai dengan kebutuhan Apotek,
berdasarkan penyakit, dan permintaan.
6

Order ke PBF → surat pesanan barang datang cek fakturnsesuai


dengan barang bayar.
3. Sistem Distribusi Obat di Apotek
a. Distribusi→PBF→Apotek Husna Farma→pasien.
b. Berikut nama-nama PT dari PBF yang ada di Apotek
Husna Farma.

NO Nama perusahaan
1. PT. Bima Sakti Medika
Jl. Talang Klp, Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang
2. PT. Bina San Prima
Jl. Kenali Asam Bawah, Kec. Kota Baru, Kota Jambi
3. PT. Marga Nusantara Jaya-Konimex
Jl. Komplek Pergudangan Sukarame, Kec. Alang-Alang
Lebar, Kota Palembang, Sumatra Selatan
4. PT. Bethania Farma
Dusun Bangko, Kec. Bangko, Kab. Merangin, Prof. Jambi
5. PT. Lang
Jl. Prabu Siliwangi No.26, Alam Jaya, Kec. Jatiuwung,
Kota Tanggerang, Banten
4. Sistem Penyimpanan Obat di Apotek
Penyimpanan obat digudang penyimpanan, menggunakan
metode kombinasi yaitu gabungan dari metode epidemiologi
dan metode konsumsi perencanaan pengadaan barang dibuat
berdasarkan penyebaran penyakit dan melihat kebutuhan
sediaan farmasi periode sebelumnya.
5. Sistem Pemusnahan Obat di Apotek
a. Pemusnahan Obat
Obat dan perbekalan farmasi yang tidak digunakan harus dimusnahkan
dengan cara dibakar atau cara lain yang ditetapkan oleh dirjen P.O.M
Pemusnahan dilakukan oleh Apoteker pengelola Apotik atau apoteker
pengganti dibantu sekurang-kurangnya seseorang karyawan apotik. Pada
7

pemusnahan wajib dibuat berita acara pemusnahan. Pemusnahan narkotika


wajib mengikuti perundang-undangan yang berlaku.
Keterangan :
b. Kriteria obat yang dimusnahkan :
1. Rusak.
2. Terjadi perubahan warna dan bentuk.
3. Lewat tanggal kadaluarsa.
4. Adanya pencampuran atau larangan dari BPOM.
5. Adanya ketentuan dari pihak yang berwenang untuk dimusnahkan.
C. Standart Operasional Prosedur Atau Pelayanan di Apotek
1. SOP Pelayanan Resep
a. Apotek menerima resep.
b. Lakukan skrining resep meliputi : administrasi, pharmaceutical dan
klinik.
c. Bila ada yang akan diganti (merek lain) minta persetujuan pasien
terlebih dahulu.
d. Hitunglah nominal dan mintalah persetujuan kepada pasien.
e. Siapkan obat sesuai dengan resep dan beri etiket.
f. Teliti kembali resep sebelum diserahkan kepada pasien.
g. Pada saat menyerahkan wajib memberikan informasi tentang
kegunaan dan aturan pakai.
i. Catat nama pasien, alamat, dan nomor telepon pasien
2. SOP Pelayanan Tanpa Resep
a. Pasien datang.
b. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan keadaan pasien
obat apa yang dibutuhkan.
c. Menanyakan keluhan pasien atau penyakit yang diderita pasien.
d. Menghitung harga.
e. Mengambil obat yang diminta pasien.
f. Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi
mengenai kegunaan dan aturan pakai.
8

3. SOP Meracik Obat


a. Menyiapkan alat yang akan digunakan dan membersihkan meja
untuk meracik.
b. Membuat intruksi meracik nomor resep, nama pasien, jumlah, dan
cara pencampuran.
c. Menyiapkan etiket dan wadah obat sertakan bersama obat.
d. Cuci tangan, gunakan masker dan sarung tangan.
4. SOP Perima Barang
a. Memerikasa keabstrakan faktur meliputi nama dan alamat PBF, serta
tanda tangan penanggung jawab dan stempel PBF.
b. Mencocokkan faktur obat yang datang meliputi: Jumlah, jenis, dan
no batchsediaan.
c. Memeriksa kondisi fisik obat meliputi: kondisi wadah dan sediaan
serta tanggal kadaluarsa. Bila ada yang rusak maka obat
dikembalikan.
5. Analisis Peresepan Obat Meliputi
a. Resep

No Nama Obat Dosis Resep Dosis Panduan Keteranagn

1 Amlodipin 1x Pakai = 10 mg 1x pakai = 1 tab


1x Sehari = 1x sehari = 1x10
= 1x10 = 10 10 mg = 10 mg
= 10 mg 1x sehari = 1 tab TOD
= 1x 10 mg
= 10 mg
2 Lansoprazol 1 x Pakai = 30 mg 1 x pakai = 1 tab
1 x Sehari = 1 x 30 = 1 x 30
= 30 mg = 30 mg 30 mg = 30 mg
1 x sehari = 1 tab TOD
= 1 x 30
= 30 mg
9

3 Aivita 1 x Pakai = 570 mg 1 x Pakai = 570 mg


Mengandung : 1 x sehari = 3 x 570 mg = 1 x 570
- Metameole Sodium = 1710 mg = 570 mg
500 mg 1 x sehari = 4x sehari
- Thiamini Hci = 4x 570 1710 mg <
50 mg = 2.280 mg 2.280
- Pyridoxini Hci TOD
10 mg
- Cyanocobalaminum
10 mg

4 Erpaflam 1 x Pakai = 50 mg 1 x Pakai = 50 mg


1 x Sehari= 3x50mg = 1 x 50 mg 150 mg = 150
= 150 mg = 50 mg mg
1 x sehari = 3 x 50 mg TOD
= 150 mg
5 Neurotropik Inj 2 CC Seuai Petunjuk Dokter

b. Karaterstik obat
1. Amlodipin 10mg
Nama Generik : Amlodipin 10mg
Indikasi : Pengobatan lini pertama hipertensi
Kontra Indikasi : Penggunaan pada pasien dengan
hipersensitivitas terhadap obat ini
Dosis Umum : 2,5-5mg diminum 1x1
Peringatan : Diperlukan terkait resiko hipotensi,
peningkatan angina dan infark
miokard, serta penggunaan pada
pasien dengan ganguan fungsi hepar
yang berat.
10

2. Alvita
Nama generik : Alvita
Indikasi : Meringankan rasa sakit yang berat
yang disebabkan oleh neuritis dan
neuralgin.
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Dosis : Dewasa 1 kaplet 3 kali sehari,
maksimum 4 kaplet sehari.
Peringatan : Pasien dengan terapi levodopa ( dapat
menimbulkan interaksi obat ).
3. Erphaflam
Nama Generic : Erphaflam 50mg
Indikasi : Meredakan nyeri dan mengurangi
inflamasi.
Kontra Indikasi : Hipersen sitivitas, tekanan darah
tinggi, stroke, asam, penyakit
lambung, ganguan pada hati, ginjal,
kehamilan, anemia, pembekuan darah.
Dosis : Dewasa dan anak diatas 14 tahun 25mg
atau 50mg, 2 sampai 3 kali perhari.
Pringatan : Harus dengan resep dokter. memiliki
riwayat penyakit atau factor resiko
ganguan kardiovaskular, hipertensi,
retensi cairan, gagal jantung. memiliki
riwayat tukak lambung/usus, penyakit
crohn, ganguan fungsi hati, ganguan
fungsi ginjal, asma, lansia, anak-anak,
ibu hamil dan menyusui. hipersensitif
terhadap diklofenak. kategori
kehamilan c
11

4. Neurotropik inj
Nama Generic : Neurotropik inj
Indikasi : Meringankan peradangan pada syaraf
Kontra Indikasi : Pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif terhadap salah satu
komposisi dari neurotropic.
Dosis : Dosis disesuaikan dengan kondisi
masing-masing pasien, dan sesuai
dengan petunjuk dokter.
5. Lansoprazol
Nama Generic : Lansoprazol
Indikasi : Tukak duodenum dan tukak lambung
ringan, tukak peptic.
Kontra Indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap
lansoprazol, serta pasien yang sedang
mengkonsumsi rilpivirine dan
atazanavir.
Dosis : Dewasa 1x1 selama 8 minggu, Anak-
anak usia > 12 tahun 1x1 paling lama
8 minggu.

c. Cara Penyimpanan dan Pemusnahan Resep


Apoteker pengelola apotek menyimpan resep yang telah
dikerjakan menurut tanggal dan nomer urut penerimaan resep.
Resep harus disimpan sekurang-kurangnya selama 3 tahun.
Resep yang disimpan dalam jangka 3 tahun dapat dimusnahkan.
Permusnahan dapat dimusnahkan dengan cara dibakar atau
dengan cara lain yang memadai oleh mengatur apoteker
pengelola apotek bersama-sama dengan sekurang-kurangnya
petugas apotek. Pada pemusnahan resep harus dibuat berita acara
pemusnahan sesuai dengan bentuk yang telah sitentukan
12

rangkap 4 dan ditandatangani oleh APA bersama dengan


seurang-kurangnya seseorang petugas apotek.
Apoteker tidak diberikan mengulangi penyerahan obat
atas dasar resep yang sama pada resep aslinya tercantum tanda
ni ( ne iter tidak boleh diulang ) atau obat narkotika atau obat
lain yang oleh menkes ( khususnya Dirjen POM ) ditetapkan
sebagai obat yang tidak boleh diulang tanpa resep dokter.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Uraian Kegiatan Prakerin


Pelaksanaan praktik kerja lapangan dilakukan selama 4 bulan. Praktik
kerja lapangan dimulai dari tanggal 24 Januari s.d 15 Mei 2023. Prakerin
dilaksanakan di Apotek Husna Farma kec. Singkut dengan waktu pelaksanaan
kerja 2 hari shif pagi 2 hari shif siang dan jam shifnya yaitu :
a) Shif pagi dari pukul 07.00 – 14.30 WIB
b) Shif siang dari pukul 12.00 – 19.30 WIB
B. KIE

Nama Pasien Tarami


Penyakit yang diderita HIPERTENSI
Obat yang diberikan . Amlodipine
(untuk tekanan darah tinggi )
. Lansoprazrol
(untuk menghambat produksi
asam lambung)
. Alvita
(meringakan rasa sakit yang
berat yang disebabkan oleh
neuritis)
. Erpaflam
(Meredakan nyeri)
. Inj Neutropik
(untuk meringan kan rasa
sakit akibat peradangan saraf)

Ini ya kak obatnya, ada 3 macam


yang ini amlodipine untuk tekanan

13
14

darah tinggi diminum 1x sehari aja.


Terus yang ini ada lansoprazol
untuk lambung nya ya diminum
1x sehari sebelum makan
Dan ini alvita untuk vitamin
diminom 3x sehari lalu ada
erpaflam untuk meredakan
nyerinya 2x sehari
Terimakasih semoga ceepet
sembuh

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Selama proses praktik di Apotek Husna Farma, siswa mendapatkan


gambaran nyata bagaimana situasi dari pelayanan secara langsung, mulai
dari proses pelayanan penjualan obat, pelayanan resep, pengadaan barang,
penyimpanan barang, distribusi, dan penyerahan kepada pembeli.
B. Pembahasan

Apotek Husna Farma adalah apotek swasta di salah satu


Kecamatan Singkut ini. Apotek ini mampu memberikan pelayanan yang
baik untuk masyarakat luas dan disekitarnya. Prakerin merupakan
serangkaian kegiatan dalam rangka mensukseskan tujuan lembaga serta
pelatihan untuk menciptakan lulusan yang berkompeten di bidang
kefarmasian.
Berdasarkan standar kompetensi Nasional bidang keahlian farmasi
sebagaiberikut :
1. Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

Praktikan melakukan atau mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan


perbekalan kesehatan, hanya mengisi pada kartu stok saja.
15

a. Buku de facta digunakan untuk mencatat barang yang kosong atau sisa
stoknya tinggal sedikit.
b. Kartu stock digunakan untuk mencatat barang yang keluar yang ditulis
perjenis obat. Obat yang paling sering keluar yaitu obat analgesik,
antidiabetes, anti alergi, hipertensi, kolesterol, dan lambung.
Penyetokan sering dilakukan pada pagi hari atau siang hari pada
pergantian shift untuk mengetahui jumlah obat yang keluar pada hari
sebelumnya.

2. Memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

Memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di Apotek


Husna Farma menggunakan cara instan yaitu melalui pesan singkat,
sedangkan surat pesanan di berikan di akhir setelah diterimanya
barang yang dipesan d

biasanya dipesan oleh dr.Hikmatul husna (Apoteker Pengelola


Apotek). Biasanya Apotek Husna Farma memperoleh obat dari beberapa
instansi diantaranya :
Pedagang Besar Farmasi yang secara intensif mensuplai
ketersediaan obat, jarak pengirimannya memiliki waktu yang berbeda-
beda, PBF diantaranya: Bima Sakti Medika, Konimex, Bethania Farma,
Bina San Prima, Lang,dll.
a. Surat pesanan dibuat untuk mencatat obat yang akan dipesan dan
diberikannya di akhir setelah barang diterima.
Pengadaan :

 Tender yaitu tawaran untuk mengajukan harga, memborong


pekerjaan atau menyediakan barang, hal tersebut tidak ada di
Apotek Husna Farma.
 Konsi yaitu barang yang dititipkan oleh suatu perusahaan atau
orang dan jika barang tidak laku maka dikembalikan lagi
contohnya madu nusantara, Agarillus,sr12 go milku dan parfum
 Operasional yaitu pendapatan yang diperoleh sebagai hasil
15

untuk dijualkan dari usaha pokok, hal tersebut juga tidak ada di
Apotek Husna Farma

3. Menerima sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

Menerima sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan itu


biasanya selang satu atau beberapa hari tergantung PBF masing-
masing, barang yang dipesan akan datang dan disertai dengan faktur
pembelian. Ketika barang datang, asisten apoteker mengecek faktur dan
memberikan surat pesanan serta memeriksa kesesuaian barang yang
dipesan. Pengecekan harus dilakukan dengan teliti, seperti mencocokan
nama barang, ukuran barang, bentuk barang, nomor batch, jumlah
barang, harga barang, expired date dengan keterangan yang tertera di
faktur. Setelah semua barang sesuai dengan pesanan maka faktur di
paraf dan di stempel. Tetapi jika tidak sesuai maka pihak apotek
mengkonfirmasi barang tersebut kepada PBF yang bersangkutan
disertai dengan bukti returnya.
Pengertian

 Faktur : daftar barang kiriman yang dilengkapi keterangan


nama, jumlah dan harga yang harus dibayar. Di Apotek Husna
Farma prosesnya langsung di catat di buku kemudian faktur
disimpan dengan faktur sebelumnya yang sudah diurutkan
berdasarkan nama dan tanggalnya.
 Buku penerimaan barang : dibuat untuk mencatat pembelian
barang retur penjualan. Untuk di Apotek Husna Farma buku ini
ada tiga macam yaitu buku tunai yang ketika barang datang
langsung dibayar tunai, buku tempo yang barang datang
dibayarnya pada waktu jatuh temponya.

4. Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan biasanya


disimpan menurut farmakologi di bagian peracikan, sedangkan untuk
16

penyimpanan yang lain ada yang menurut abjad, bentuk sediaannya


(tablet, sirup, drops, salep, dan bentuk sediaan lainnya).
Berdasarkan golongannya seperti obat bebas dan obat bebas
terbatas disimpan di depan apotek/dilemari etalase agar mudah terlihat
oleh pembeli, karena obat ini dijual secara bebas, untuk obat keras
disimpan dibelakang karena obat ini tidak dijual secara bebas harus
dengan resep dokter, sedangkan untuk obat narkotik dan psikotropik
tidak ada di Apotek Husna Farma, ada obat yang disimpan di kulkas
untuk menjaga agar obat tidak mudah rusak baik sediaan atau
kandungan zat dari obat tersebut, sedangkan ada juga yang disimpan di
gudang untuk penyimpanan obat, biasanya dilakukan pengambilan
ketika obat yang ada di ruang racik kosong atau habis dan tentunya
dengan kunci yang berbeda.

5. Melakukan administrasi dokumen-dokumen sediaan farmasi dan


perbekalan kesehatan .
Mengecek ulang seperti SP, Faktur, Kartu stok agar sesuai
dengan keadaan aslinya :

Buku penjualan digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan dan


untuk mengetahui omset penjualan. Biasanya disimpan di depan dekat
dengan kuitansi dan surat keterangan sakit agar lebih mudah
menuliskan jika ada pembeli yang membeli obat bebas atau bebas
terbatas dan buku ini selalu dihitung tiap hari jika kegiatan di apotek
sudah selesai untuk di laporkan ke pemilik apotek.
Buku kas : untuk mencatat pemasukan, pengeluaran uang,
penjualan tunai serta pembayaran kredit, setiap hari harus dihitung
sama seperti buku penjualan untuk pelaporan keuangan harian yang
diminta pemilik apotek setiap harinya.
De facta : untuk mencatat barang yang kosong dan
penjelasannya sudah dijelaskan di pembahasan standar kompetensi
bagian pertama.
Untuk administrasinya praktikan tidak diberikan peluang hanya
bagianbuku penjualan saja karena itu bersifat umum, dan yang lainnya
tidak bersifat umum atau rahasia apotek.

18
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
 Setelah mengadakan dan melaksanakan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) akhirnya saya mengetahui yang sebenarnya atas hasil yang
diperoleh dari sekolah, serta memperoleh pengetahuan tentang teori-teori,
prakerin dan bahan-bahan yang belum pernah di pelajari di sekolah.
 Disamping itu juga saya dapat mengetahui bagaimana pengalaman bekerja
di industri dengan hal tersebut, penyusun menjadi dewasa dan lebih
menghormati kerja keras orang tua. Karena mencari nafkah untuk keluarga
memanglah tidak mudah, butuh banyak pengorbanan.
 Dapat memahami konsep-konsep non akademis dan non-teknis di dunia
kerja, seperti menjaga hubungan atasan dengan bawahan, menjadi
hubungan relasi dan sebagainya.

4.2 Saran-saran
Pada akhir dari bagian karya tulis ini, saya akan menyampaikan saran-saran,
baik untuk pihak sekolah bagi pihak industri tentang pelaksanaan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN).
 Untuk Perusahaan
1. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK
untuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
2. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan kedisiplinanya
dalam bekerja.
3. Hubungan karyawan dengan siswa/i Prakerin diharapkan selalu terjaga
keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang baik.
 Untuk Sekolah
1. Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang Prakerin maupun yang baru
akan melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk
meyakinkan pihak perusahaan terhadap program Prakerin ini.

19
2. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan
terutama untuk pembinaan mental siswa/i.
3. Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan
keringanan pada siswa/i yang sedang Prakerin.
 Untuk siswa/i
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) saran yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah
di mana perusahaan tempat di laksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) dan memenuhi peraturan yang ada di perusahaan.

4.3 Kendala Yang Dihadapi


Kendala yang dihadapi dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor pendukung
dan faktor penghambat :
 Faktor Pendukung :
a. Adanya dukungan dan dorongan material maupun spiritual dari orang
tua, saudara dan teman-teman untuk melakukan Prakerin Kerja Industri
(PRAKERIN).
b. Perusahaan yang turut mendukung dan menerima penulis untuk
melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dengan cara
membimbing dan mengajarkan penulis.
c. Pembimbing oleh pihak usaha sangat baik.
d. Mendapatkan banyak teman.
e. Teori dan pembelajaran mudah di mengerti.
 Faktor Penghambat :
a. Keterampilan saya masih kurang karena saya baru terjun kelapangan
kerja.
b. Keterbatasan fasilitas yang berada di pihak usaha.

20
LAMPIRAN

Foto Kegiatan
1. Menggerus Obat

21
2. Mengisi Kartu Stok

21
3. Melayani Pembeli

22
4. Menyusun Obat

23
5. Denah Apotik Husna farma

 Apoteker husna farma

 Jalan Lintas Sumatra

Pasar singkut 

24
Daftar Pustaka

https://www.liputan6.com/news/read/3874065/7-tujuan-prakerin-bagi-siswa-dan-
10-manfaat-yang-bisa-didapatkannya
https://ricolpu.wordpress.com/2015/05/29/p3vxmc-3z/
http://kelaselektro.blogspot.com/2016/11/contoh-kesimpulan-dan-saran-
dalam.html?m=1
Anief. 2003. Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktek, 161-171. UGM Press,
Yogyakarta.

25

Anda mungkin juga menyukai