Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

APOTEK DUTA SEHAT

21 FEBRUARI - 12 MARET 2022

DISUSUN OLEH :

1. NURFITRAH (A191029)

2. DINI ANGGRIANI (A1910)

3. USWATUN HASANAH (A1910)

4. ARIF RAHMAN (A1910)

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA

MATARAM

2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

LEMBAR PERSETUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI


APOTEK

MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III FARMASI

DI APOTEK DUTA SEHAT

Tanggal 21 Februari – 12 Maret 2022

Disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Sri Rahmawati, S.Farm., M.Pd Cipto Sugianto, S.Si, Apt


NIK : 36.085.2009.005 SIPA : 19710409/SIPA_52.71/2021/1014

Mengetahui,

Ketua Program Studi D-III Farmasi


Politeknik Medica Farma Husada Mataram

apt. Sri Idawati, S.Farm., M.Pd


NIK : 36.085.2009.070

ii
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kami kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang
telah melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam
menyelesaikan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) Apotek yang kami buat
ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan PKL (Praktek Kerja Lapangan) Apotek bagi mahasiswa dari
program studi D-III Farmasi Politeknik Medica Farma Husada Mataram.
Praktek belajar lapangan ini merupakan salah satu upaya dalam
memberikan gambaran kompetensi apa yang ingin diraih oleh mahasiswa selama
PKL berlangsung. Dan kami harap praktek belajar lapangan akan memberi
banyak manfaat bagi kami para mahasiswa maupun bagi pembaca.
Di kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
terkait PKL yang telah memberi dukungan moral. Dan juga bimbingannya pada
kami. Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :
1. Bapak Dr.Syamsuriansyah., M.M., M.Kes selaku Direktur Politeknik
Medica Farma Husada Mataram.
2. Ibu Apt.Ajeng Dian Pertiwi, M.Farm. selaku wakil direktur I Politeknik
Medica Farma Husada Mataram.
3. Ibu Sri Rahmawati, S.Farm., M.Pd. selaku selaku Wakil Direktur II
Politeknik Medica Farma Husada Mataram dan sekaligus dosen
pembimbing akademik pada PKL Apotek.
4. Bapak Dr. Alfisahrin, M.Si selaku wakil direktur III Politeknik Medica
Farma Husada Mataram.
5. Ibu apt.Sri Idawati, S.Farm., M.Pd. Selaku ketua program studi D-III
Farmasi Politeknik Medica Farma Husada Mataram.
6. Bapak Cipto Sugianto, S.Si, Apt. Selaku pembimbing lahan apotek Duta
Sehat .
7. Ibu Ni Nengah Suartini, S. Si, Apt. Selaku apoteker di apotek Duta Sehat
8. Kakak Anzili Rahma Putri, A.Md.Farm selaku Tenaga Teknis
Kefarmasian apotek Duta Sehat yang telah membantu dalam
pembelajaran mengenai Praktek Lapangan di apotek.

iii
9. Kakak Devi Lestari, A.Md. Farm selaku Tenaga Teknis Kefarmasian
apotek Duta Sehat yang telah membantu dalam pembelajaran mengenai
Praktek Lapangan di apotek.
10. Kakak Syarah Fadhilatun Sani, A.Md. Farm selaku Tenaga Teknis
Kefarmasian apotek Duta Sehat yang telah membantu dalam
pembelajaran mengenai Praktek Lapangan di apotek.
11. Ibu maya, selaku pegawai apotek Duta Sehat yang telah membantu dalam
pembelajaran mengenai Praktek Lapangan di apotek.
12. Mbak wulan, selaku pegawai apotek Duta Sehat yang telah membantu
dalam pembelajaran mengenai Praktek Lapangan di apotek.
Susunan laporan PKL ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun
tentu masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik dan saran
apapun yang sifatnya membangun bagi penulis, dengan senang hati akan penulis
terima.

Mataram, 12 Maret 2021

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i

iv
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Tujuan PKL..........................................................................................2

C. Manfaat PKL........................................................................................2

D. Ruang Lingkup PKL.............................................................................3

BAB II GAMBARAN UMUM APOTEK DUTA SEHAT.............................4

A. Lokasi apotek Duta Sehat.....................................................................4

B. Denah apotek Duta Sehat......................................................................5

C. Struktur organisasi apotek Duta Sehat..................................................6

D. Fasilitas sarana dan prasarana apotek Duta Sehat................................7

E. Tinjauan pustaka...................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................10

A. Pengelolaan Perbekalan Farmasi..........................................................10

B. Pelayanan Informasi Obat.....................................................................13

C. Pelayanan Swamedikasi........................................................................13

D. Pelayanan Resep...................................................................................13

E. Monitoring dan Evaluasi.......................................................................14

BAB IV PENUTUP..........................................................................................15

A. Kesimpulan...........................................................................................16

B. Saran.....................................................................................................16

v
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17

LAMPIRAN.....................................................................................................18

DAFTAR LAMPIRAN

vi
Kulkas obat.......................................................................................................19

Lemari obat.......................................................................................................20

Resep pasien umum..........................................................................................21

Surat pemesanan obat biasa..............................................................................22

Surat pemesanan prekursor...............................................................................23

Surat pemesanan psikotropika..........................................................................24

Kursi tunggu pasien..........................................................................................25

vii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan makin meningkatnya kebutuhan akan pelayanan
kesehatan dari masyarakat, baik yang tingkat ekonominya tinggi maupun
tingkat ekonominya rendah, maka perlu dilakukan upaya peningkatan
dibidang pengobatan dan pelayanan kesehatan. Melihat masalah tersebut,
maka dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang
pengobatan harus lebih terpadu, terarah dan spesifikasi dengan menyediakan
sarana dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas demi tercapainya kesejahteraan serta kepuasan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Proses pelayanan kesehatan menguraikan interaksi antara penderita dan
praktisi kesehatan. Pelayanan informasi obat adalah kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh farmasis dalam memberikan informasi mengenai obat
optimalisasi penggunaan obat secara akurat, tidak bias dan tidak faktual.
Penyediaan obat secara fisik oleh farmasis adalah sebagian kecil dari
tanggung jawabnya secara menyeluruh. Tanggung jawab menyeluruh seorang
farmasis dalam pelayanan farmasi adalah kepedulian farmasis yaitu
pengadaan pelayanan langsung berkaitan dengan obat, dan bertanggung
jawab untuk maksud pencapaian hasil pasti yang meningkatkan mutu
kehidupan penderita.
Dalam Praktek Kerja Lapangan mahasiswa dituntut untuk mengetahui
prosedur sistem pelayanan kefarmasian agar para mahasiswa bisa terlatih
dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan farmasis dan dapat mengaplikasikan
langsung ilmu yang diperoleh dengan kondisi yang sebenarnya dilapangan
sehigga dapat menagkap peluang, potensi, kendala, atau masalah-masalah
seklaigus pemecahannya.

1
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan kami mempunyai dua tujuan, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus :
1. Tujuan Umum
Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yaitu agar mahasiswa
memahami dan mampu mengaplikasikan ilmu kefarmsian di Apotek.
2. Tujuan Khusus
a.Mahasiswa memahami sistem pengelolaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan di Apotek.
b. Mahasiswa memahami sistem pelayanan obat di Apotek.
c.Mahasiswa memahami sistem pengelolaan Resep di Apotek.
d. Mahasiswa memahami sistem pelayanan obat narkotika dan
psikotropika di Apotek.
e.Mahasiswa memahami sistem pelaporan di Apotek.
3. Kompetensi Yang Diharapkan
a. Memahami system pengolalaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan Apotek

b. Mampu mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan farmasi

c. Mampu memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

d. Mampu menerima sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

e. Mampu menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan Mampu


melakukan administrasi dokumen sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan

f. Mampu menghitung/kalkulasi biaya obat dan perbekalan kesehatan

g. Mampu menyiapkan dan meracik sediaan farmasi

h. Mampu menulis etiket dan menempelkannya pada kemasan sediaan


farmasi

i. Mampu menulis Copy Resep

2
j. Mampu memberikan Pelayanan Obat Bebas

k. Mampu melekukan distribusi sediaan farmasi dan perbekalan


kesehatan

l. Mampu memberikan pelayanan informasi obat

m. Mampu memberikan pelayanan narkotik

n. Mampu membuat sediaan racikan

o. Mampu melakukan swamedikasi sederhana.

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan


1. Menambah ilmu pengetahuan dalam hal mengelola obat,
perbekalan farmasi & pemasarannya.
2. Dapat mengetahui secara langsung tata laksana perencaan,
pengadaan, pendistribusian dan pengelolaan sediaan farmasi lainnya
pada apotek yang sebelumnya hanya di ketahui secara teoritis.
3. Dapat menyesuaikan atau mengembangkan teori yang sudah di
terima dengan keadaan di lapangan untuk di jadikan sebagai
pembelajaran.
4. Dapat mengetahui bentuk-bentuk sedian farmasi yang belum
pernah kita lihat di laboratorium sekolah.
5. Dapat menjalin kerja sama antara apotek dengan dunia pendidikan
terutama dalam menyalurkan tenaga kerja profesional.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini yaitu :
1. Pelayanan Kefarmasian
2. Manajemen Farmasi
3. Farmasetika
4. Farmakologi
5. Komunikasi Farmasi
6. Pemasaran Farmasi

3
7. Spesialit dan Terminologi

BAB II
GAMBARAN UMUM APOTEK DUTA SEHAT

Apotek Duta Sehat yang dibangun pada tahun 2012. Pemilik dari apotek
duta sehat yaitu bapak cipto sugianto, beliau merupakan apoteker di apotek duta
sehat. Jam kerja dari apotek duta sehat yaitu senin-sabtu jam 08:00 – 22:00.
Apotek duta sehat mempunyai dua apoteker dan empat Tenaga Teknis
Kefarmasian dan dua karyawan.
A. Lokasi Apotek duta sehat
Apotek duta sehat berlokasi di Jl. Bung Karno No. 146, Pagutan ,
Kecamatan Pagutan , Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

jl.
ar
w
a
n
ruko ruko a
RS
Biomedika
Apotek Duta kantor STIE 45
Sehat

Jl. Bung Karno

ruko ruko ruko ruko ruko ruko ruko

Gambar 2.1 lokasi apotek Duta Sehat

4
A. B. Denah Apotek Duta Sehat

Rak stok obat generik,susu dan alkes kulkas Lemari


salep dan
tetes mata
Rak
obat
tetes
mata

wastaf
el
Meja Meja
racik apoteker
Rak
stok
Rak
obat
salep
keras
dan
stok
sirup Rak obat generik Rak obat paten

Bangku tunggu
pasien

Meja kasir Meja penyerahan obat dan rak obat bebas

kulkas
Bangku tunggu pasien

Pintu keluar/masuk
Depan

Parkir

Gambar 2.2 denah apotek Duta Sehat

5
c. Struktur Organisai Apotek Duta Sehat

Pemilik Apotek Duta Sehat


Ni Nengah Suartini, S. Si, Apt

Apoteker Pengelola Apotek Duta Sehat


Cipto Sugianto, S.Si, Apt

TTK Apotek Duta Sehat


1. Anzili Rahma Putri, A.Md. Farm
2. Devi Lestari, A.Md. Farm
3. Syarah Fadhilatun Sani, A.Md. Farm
4. Sang Ayu Made Dwi Wulan
5. Maya

Gambar 2.3 struktur organisasi


apotek Duta Sehat

6
A. Fasilitas Sarana dan Prasaran Apotek Duta Sehat

Fasilitas yang ada di Apotek Duta Sehat meliputi mortir dan stamper,
etalase obat, computer, CPU, blender obat, lemari penyimpanan
dokumen/arsip, handphone, AC, lemari narkotika, MIMS, ISO, SOP, lemari
pendingin, kertas puyer, etiket, copy resep, klib obat, CCTV, kursi tunggu
pasien, lemari obat generik, lemari obat paten, wastafel, meja penyiapan dan
racik obat, kursi kerja.

B. Tinjauan Pustaka
1. Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan sediaan farmasi dan alat
kesehatan sesuai dengan jumlah jenis dan waktu yang tepat sesuai dengan
kebutuhan agar tercapai penggunaan obat yang rasional.
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemeliharaan jenis, jumlah
dan harga sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
dan anggaran dalam rangka pengadaan untuk menghindari kekosongan obat
dan metode yang dapat di pertanggung jawabkan serta dasar-dasar
pelaksanaan yang telah di tentukan. Perencanaan berpedoman pada DOEN
(Daftar Obat Esensial Nasional), Formularium Rumah Sakit, standar terapi
Rumah Sakit, data catatan medik, anggaran yang tersedia, penetapan
prioritas, siklus penyakit, sisa persediaan, data pemakaian periode yang lalu
dan rencana pengembangan.
3. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah
direncanakan dan disetujui, melalui pembelian. Untuk menjamin kualitas
pelayanan kefarmasian maka pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
BMHP harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

7
4. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam
surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Penerimaan dan
pemeriksaan merupakan salah satu kegiatan pengadaan agar obat yang
diterima sesuai dengan jenis, jumlah dan mutunya berdasarkan Faktur
Pembelian dan/atau Surat Pengiriman Barang yang sah.
5. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan
cara menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang
dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu
sediaan farmasi. Tujuan penyimpanan adalah untuk memelihara mutu
sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab,
menjaga ketersediaan, serta memudahkan pencarian dan pengawasan.
6. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan
sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau
pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini bertujuan untuk
menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan,
kedaluwarsa, kehilangan serta pengembalian pesanan. Pengendalian
persediaan dilakukan menggunakan kartu stok baik dengan cara manual atau
elektronik.
7. Pencatatan
Pencatatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memonitor
transaksi perbekalan farmasi yang keluar dan masuk di apotek. Adanya
pencatatan akan memudahkan petugas untuk melakukan penelusuran bila
terjadi adanya mutu sediaan farmasi yang sub standar dan harus ditarik dari
peredaran. Pencatatan dapat dilakukan dengan menggunakan bentuk digital
maupun manual.

8
8. Pelaporan
Pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi
sediaan farmasi, tenaga dan perlengkapan kesehatan yang disajikan kepada
pihak yang berkepentingan.
9. PIO (Pelayanan Informasi Obat)
Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
apoteker dalam penyediaan dan pemberian informasi mengenai obat yang
tidak memihak, dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam
segala aspek penggunaan obat kepada profesi kesehatan lain, pasien atau
masyarakat. Informasi mengenai sediaan farmasi dan BMHP. Informasi
mengenai Obat termasuk Obat Resep, Obat bebas dan herbal. Informasi
meliputi dosis, bentuk sediaan, formulasi khusus, rute dan metoda
pemberian, farmakokinetik, farmakologi, terapeutik dan alternatif, efikasi,
keamanan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, efek samping,
interaksi, stabilitas, ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia dari Obat dan
lain-lain.
10. Swamedikasi
Swamedikasi merupakan upaya pengobatan yang dilakukan secara mandiri
untuk mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa berkonsultasi dengan
dokter terlebih dahulu. Makna dari peraturan tersebut Pengobatan yang
dimaksud dalam permenkes tersebut adalah upaya pasien untuk mencari
tahu mengenai informasi obat yang sesuai dengan keluhan penyakitnya
dengan bertanya pada apoteker.

9
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Pemilihan
Pemilihan sediaan farmasi dan alat kesehatan di Apotek Klinik Duta
Sehat berdasarkan :
a. Pola penyakit
b. Kebutuhan pasien
c. Obat yang diresepkan dokter
2. Perencanaan
Pada Apotek Duta Sehat perencanaan disusun berdasarkan daftar
penjualan obat dengan resep, tanpa resep, pembelian bebas dan defekta.
3. Pengadaan
a. Pemesanan tiap outlet
Pemesanan dari tiap outlet ini dilakukan untuk mengadakan obat-
obat khusus seperti Narkotika dan Psikotropika dengan mengisi
formulir khusus SP (Surat Pesanan) narkotika dan psikotropika,
pemesanan dilakukan oleh masing- masing apotek, langsung kepada
PBF (Pabrik Besar Farmasi) yang dituju Apotek melalui SP (Surat
Pesanan) tertentu yang harus ditanda tangani oleh apoteker pengelola
apotek. Ada 5 jenis SP (Surat Pemesanan), yaitu :
a. SP obat biasa
b. SP prekursor
c. SP OOT (Obat-Obat Tertentu)
d. SP psikotropika
e. SP narkotika
b. Sistem konsinyasi
Apotek Duta Sehat juga melakukan pengadaan dengan sistem
konsinyasi. Konsinyasi merupakan bentuk kerjasama yang biasanya
dilakukan untuk produk atau obat-obat baru, barang promosi, alat

10
kesehatan, food supplement. Konsinyasi dilakukan dengan cara
menitipkan produk dari perusahaan kepada Apotek Duta Sehat,
kemudian setiap bulannya dilakukan pengecekan dari pihak
perusahaan. Untuk mengetaui jumlah produk yang terjual. Barang
konsinyasi ini apabila tidak laku, maka dapat diretur dan yang
difakturkan untuk dibayar adalah barang yang terjual saja.
4. Penerimaan
a.Penerimaan dari distributor (PBF)
Perbekalan farmasi yang telah dipesan akan dikirim ke apotek
disertai faktur, kemudian petugas apotek melakukan pemeriksaan
terhadap barang yang diterima meliputi nama, kemasan, jumlah,
tanggal kadaluarsa, nomor batch, dan kondisi barang serta dilakukann
pencocokan antara faktur dengan surat pemesanan yang meliputi nama,
kemasan, jumlah barang, harga barang, diskon serta nama distributor.
Bila sudah sesuai, penerima barang akan menandatangani (khusus
narkotika dan psikotropik ditandatangani oleh Apoteker), memberi
tanggal penerimaan dan nomor unit penerimaan serta stempel apotek
pada faktur asli dan copy faktur. Faktur asli diserahkan kembali
kepada petugas pengantar barang atau distributor untuk kemudian
dijadikan bukti pada saat penagihan pembayaran.
Selanjutnya petugas apotek mencatat barang yang datang dalam
buku penerimaan barang sesuai faktur. Bila barang tidak sesuai dengan
SP atau terdapat kerusakan fisik maka bagian pembelian akan
membuat surat retur dan mengembalikan barang tersebut ke PBF yang
bersangkutan untuk ditukar dengan barang yang sesuai.
Setelah obat sudah diperiksa dan dinyatakan baik kemudian disusun
kedalam rak masing-masing dan dicatat dalam kartu stok masing-
masing obat. Setelah disusun kemudian di data dan dimasukkan
kedalam komputer. Barang yang tidak sesuai dengan SP atau terdapat
kerusakan fisik maka barang akan di retur.

11
5. Penyimpanan
Pada Apotek Duta Sehat sistem penyimpanannya berdasarkan :
a. Bentuk sediaan
b. Obat paten
c. Obat generik
d. Efek farmakologis
e. Alfabetis
f. Narkotika dan psikotropika
g. LASA (Look a like sound a like)
h. FIFO (First In First Out)
i. FEFO (First Expired First Out)
6. Pengendalian
Pada Apotek Duta Sehat pengendalian dilakukan dengan cara
elektronik. Obat yang masuk dan obat yang keluar, melalui resep maupun
tidak melalui resep di catat dalam kartu stok yang berada dalam komputer
atau kartu stok diisi dengan cara komputerarisasi dan setiap bulan
dilakukan stoke opname.
7. Pemusnahan
Pada apotek Duta Sehat pemusnahan tidak dilakukan, obat yang rusak
atau kadaluarsa di kembalikan ke produsen atau perusahaan obat agar
tidak terjadi penyalahgunaan obat oleh masyarakat.
8. Pencatatan
Pencatatan yang dilakukan di apotek Duta Sehat adalah pencatatan
administrasi yang dibutuhkan yang meliputi, surat pesanan narkotika,
psikotropika, surat pesanan OOT, surat pesanan prekursor, yang ditulis
tangan dan surat pesanan untuk obat-obat bebas menggunakan sistem
komputerisasi, kartu stok, nota/struk penjualan.
9. Pelaporan
Pelaporan yang dilakukan di Apotek Duta Sehat adalah pelaporan
narkotik dan psikotropik yang dilaporkan ke Dinkes (Dinas Kesehatan)
melalui suatu sistem yaitu SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan

12
Psikotropika), pelaporan dilakukan sekali dalam sebulan yang dilakukan
oleh apoteker apotek Duta Sehat.
B. Pelayanan Informasi Obat
Pada apotek Duta Sehat terdapat proses Pelayanan Informasi Obat (PIO),
yang dimana dilakukan penyerahan obat dan di sertai dengan KIE
(Komunikasi dan Informasi Edukasi) yaitu mengenai cara penggunaan obat,
aturan cara pakai obat, khasiat obat dan efek samping yang kemungkinan
terjadi. KIE dilakukan dengan suara yang jelas serta dengan bahasa yang
mudah dimengerti oleh pasien.
C. Pelayanan Swamedikasi
Apotek Duta Sehat juga melayani pelayanan swamedikasi. Pelayanan
swamedikasi merupakan pelayanan secara langsung kepada pasien yang
melakukan pengobatan sendiri tanpa menggunakan resep dokter. Pengobatan
secara swamedikasi biasanya pada penyakit-penyakit tergolong ringan seperti
demam, batuk, pilek, nyeri, gangguan pencernaan, alergi, dan sebagainya.
Pelayanan diawali dengan konsumen datang ke apotek dan menceritakan
keluhannya, berdasarkan keluhan tersebut apoteker maupun Tenaga Teknis
Kefarmasian dapat menentukan obat yang tepat untuk konsumen. Untuk
penyerahan obat disertai juga dengan pemberian informasi obat seperti aturan
pakai, efek samping dan untuk konsumen yang susah mengingat biasanya
dituliskan pada etiket obat atau kemasan obat.
D. Pelayanan Resep
Pelayanan resep pada Apotek Duta Sehat terdiri dari pelayanan resep
Umum. Resep Umum berwarna putih.
Pelayanan resep Umum
a. Pasien membawa resep
b. Petugas menerima resep
c. Petugas melakukan skrining resep, yaitu skrining farmasetik
d. Sebelum menyiapkan obat, daftar obat dalam resep dicatat dalam
kartu stok resep umum yang ada dalam komputer (meliputi

13
tanggal, nama pasien, nama obat, harga satuan obat, jumlah obat,
jumlah obat yang diminta dalam resep, total harga obat)
e. Setelah itu, membuat kwitansi obat kemudian mengkonfirmasi ke
pasien total harga obat yang harus dibayar.
f. Kemudian siapkan obat dan beri etiket sesuai penggunaan obat
g. Obat dan resep diskrining lagi sebelum diserahkan ke pasien
h. Jika obatnya telah siap, maka obat diserahkan ke pasien (sambil
melakukan PIO, sekurang-kurangnya meliputi cara pemakaian
obat, indikasi obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu
pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus
dihindari selama terapi).
E. Monitoring dan Evaluasi
Apotek Duta Sehat melakukan monitoring efek samping obat pada pasien
dengan cara memberi tahu kepada pasien efek samping yang kemungkinan
besar terjadi dari obat yang dikonsumsi tersebut dan menanyakan kepada
pasien apakah mempunyai alergi terhadap obat atau tidak, agar dapat
diberikan obat lain yang mempunyai efek farmakologis yang sama.

14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Mahasiswa memahami sistem pelayanan obat di Apotek.
b. Mahasiswa memahami sistem pelayanan obat narkotik dan
psikotropik di Apotek.
c. Mahasiswa memahami sistem pengelolaan resep di Apotek.
d. Mahasiswa memahami tentang sistem pelaporan di Apotek.
e. Pemilihan sediaan farmasi dan alat kesehatan di Apotek Duta Sehat
berdasarkan Pola penyakit, Kebutuhan pasien, Obat yang diresepkan
dokter. Perencanaan disusun berdasarkan daftar penjualan obat dengan
resep, tanpa resep, pembelian bebas dan defekta. Pengadaan dilakukan
dengan pemesanan tiap outlet dan sistem konsinyasi. Penerimaan barang
di Apotek Duta Sehat berasal dari 2 sumber yaitu Apotek Induk (Gudang
BM) dan Penerimaan dari distributor (PBF). Penyimpanan berdasarkan
farmakologi obat, alfabetis, sediaan, serta FIFO dan FEFO.
Pengendalian menggunakan Stok Opname yang dilakukan setiap bulan.
Pencatatan dan Pelaporan meliputi defekta, buku penolakan, laporan
narkotika dan psikotropika, laporan barang mendekati ED (expired
date), dan pelaporan obat narkotika dan psikotropika yaitu pada
SIPNAP.
f. Pelayanan resep di Apotek Duta Sehat yaitu Pelayanan non resep yaitu
menggunakan uang tunai.

B. Saran
1. Untuk Apotek:
a. memperluas area penyiapan obat agar tidak terlalu sempit.
2. Untuk Institusi Pendidikan:
a. Untuk pelaksanaan PKL dilaksanakan pada waktu yang lama agar
mahasiswa-mahasiswi lebih dapat memahami perannya di bidang
kefarmasian sebagai seorang Asisten Apoteker.

15
b. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung seterusnya guna dapat
memberikan bekal tambahan bagi mahasiswa D-III Politeknik “Medica
Farma Husada” Mataram agar mampu bersaing dalam dunia kerja, dan
mampu mencetak mahasiswa-mahasiswi yang profesional di bidang
kefarmasian sehingga mampu membawa nama baik almamaternya.
3. Untuk Mahasiswa/i:
a. Sebelum memulai Praktek Kerja Lapangan (PKL) mempelajari
perhitungan dosis, penggolongan obat, dan teori lainnya.
b. Menggunakanid card pada saat melakukan kegiatan di Apotek.

16
DAFTAR PUSTAKA

[Menkes] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016


Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

[Menkes] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 Tahun 2017


Tentang Apotek.

Syamsuni, A. 2006.Ilmu Resep. Jakarta: EGC

Tjay, H.T dan Rahardja K. 1993.Swamedikasi. Jakarta: Departemen Kesehatan


Republik Indonesia.

17
LAMPIRAN

18
Kulkas obat

1
Lemari obat

2
Resep pasien umum

3
Surat pemesanan obat biasa

4
Surat pemesanan narkotika

5
Surat pemesanan prekursor

6
Kursi tunggu pasien

Anda mungkin juga menyukai