Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

KEGIATAN OBSERVASI

DI UPTD KESEHATAN PUSKESMAS RAJADESA

Pelaksanaan 11-16 Maret 2019

Di susun oleh:

 Lilis Munawaroh
 Nisa Meisyyah
 Rida Utami
 Sofi Durotun Nafisah

SMK FARMASI PASUNDAN KAWALI

Jalan Siliwangi 266 Kawali 46253- Ciamis Telpon (0265)2797674

2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI

DI UPTD KESEHATAN PUSKESMAS RAJADESA

Pelaksanaan 11-16 Maret 2019

SMK FARMASI PASUNDAN KAWALI

DI SETUJUI OLEH:

Pembimbing Sekolah Pembimbing Lapangan

Mengetahui/Menyetujui,

Kepala Sekolah SMKF Pasundan Kawali

Drs.Ace Sace,M.M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna dengan rahmat
karunianya, serta taufik dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan
Observasi ini tepat pada waktunya.

Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Observasi yang wajib di ikuti oleh setiap siswa-siswi pelajar SMKF Pasundan Kawali. Observasi
adalah salah satu program dimana pelajar dipacu untuk meningkatkan keahlian, keterampilan,
kerja keras dan tanggung jawab dalam bidang Farmasi, serta merupakan titik awal untuk
mengenal dunia kerja secara nyata.

Dalam penulisan observasi ini kami menuliskan laporan UPTD Kesehatan Puskesmas
Rajadesa, kami juga mengobservasi dan meninjau kegiatan pelayanan apotek yang dilakukan di
Puskesmas Rajadesa.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Namun kami sadar bahwa
laporan ini masih jauh dari ukuran kesempurnaan, maka dari itu kami sangat mengharapkan
saran dan keritikan yang membangun guna kesempurnaan laporan kami mendatang. Akhir kata
semoga ALLAH SWT selalu menuntun kita menuju jalan yang benar.

Penulis

Kawali, 12 April 2019


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................

1.1. Latar Belakang ......................................................................................


1.2. Maksud dan Tujuan Kegiatan Observasi ..............................................
1.3. Manfaat .................................................................................................
1.4. Lokasi dan Waktu .................................................................................

BAB II TUJUAN UMUM PUSKESMAS ..............................................................

2.1 . Definisi Puskesmas ..............................................................................

2.2 . Tugas dan Fungsi Puskesmas ..............................................................

2.3. Peraturan Perundang – Undangan Puskesmas ......................................

2.4. Pengelolaan Obat di Puskesmas ...........................................................

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSKESMAS .....................................................

3.1. Sejarah Puskesmas ................................................................................

3.2. Visi Misi Puskesmas .............................................................................

3.3. Struktur Organisasi Puskesmas.............................................................

3.4. Pengelolaan Obat Puskesmas Rajadesa ................................................

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN ....................................................................

5.1. Kesimpulan ...........................................................................................

5.2. Saran .....................................................................................................

5.2.1. Saran Untuk SMKF Pasundan Kawali ................................

5.2.2. Saran Untuk Puskesmas ......................................................


DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

LAMPIRAN..............................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

6.1 Puskesmas Rajadesa.............................................................................................

6.2 Alur Pendaftaran ..................................................................................................

6.3 Struktur Organisasi KIA ......................................................................................

6.4 Lemari penyimpanan obat sesuai alfabeth ...........................................................

6.5 Lemari obat Narkotika Psikotropika ....................................................................

6.6 LPLPO .................................................................................................................

6.7 Buku Gudang obat ...............................................................................................

6.8 Buku catatan harian..............................................................................................

6.9 Salinan Resep .......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


SMK Farmasi Pasundan Kawali merupakan Sekolah menengah kejuruan yang di
dalamnya di terapkan metode pendidikan sesuai dengan keputusan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan NO. 080/U/1993.
Pendidikan menengah kejuruan berperan menyiapkan peserta didik agar siap bekerja,
pelaksanaan Observasi merupakan suatu langkah awal yang di tempuh oleh siswa dalam
mencapai tujuan tersebut sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan supaya siswa lebih
siap dan terlatih khususnya dalam menghadapi pekerjaan kefarmasian di lapangan kelak.

1.2 Maksud dan tujuan kegiatan Observasi


Observasi yang di selenggarakan oleh SMKF Pasundan Kawali yang bekerja sama
dengan Puskesmas Rajadesa bertujuan untuk:
a. Mengetahui dan memahami proses pengelolaan apotek di puskesmas dengan melihat
secara langsung kegiatannya sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan bagi calon
Asisten Apoteker.
b. Membandingkan dengan menerapkan pengetahuan akademis yang telah di dapatkan di
sekolah dengan dunia kerja. Sebagai pengetahuan tambahan untuk meningkatkan
wawasan di bidang kefarmasian.

1.3 Manfaat
Manfaat diadakan Observasi ini antara lain:
a. Dapat memperluas wawasan, menambah ilmu pengetahuan, dan meningkatkan
keterampilan kerja.
b. Dapat mengetahui lebih dalam bagaimana proses pengelolaan apotek di puskesmas.
c. Mendapat pengalaman kerja.
d. Dapat mengetahui bagaimana kegiatan apotek di puskesmas secara langsung.

1.4 Lokasi dan waktu


UPTD Kesehatan Puskesmas Rajadesa merupakan salah satu puskesmas yang berada di
wilayah kecamatan Rajadesa. Jalan Raya Rajadesa NO.35 Tlp. 02652795860 E/mail
Rajadesapuskesmas@yahoo.co.id. Kami di tugaskan untuk melaksanakan kegiatan
Observasi ini dari tanggal 11-16 Maret 2019.
BAB II

TINJAUAN UMUM PUSKESMAS

2.1 Definisi Puskesmas

Puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting
di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.

2.2 Tugas dan fungsi Puskesmas

Secara umum fungsi puskesmas yaitu :

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.

2. Pembina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan


kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di


wilayah kerjanya.

Secara khusus :

kepala puskesmas

1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan obat dan pencatatan pelaporan di


Puskesmas.
2. Mengawasi dan membina pelaksanaan pengelolaan obat dan pelaporan.
3. Mengajukan permintaan obat kepada kepala dinas kesehatan daerah tinggat II atau
kepala GFK setempat.
4. Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada kepala dinas kesehatan daerah
tingkat II setempat.
5. Melaporkan semua obat yang hilang, rusak, kadalwarsa, dan obat yang tidak dibutuhkan
kepada kepala dinas kesehatan daerah tingkat II/GFK setempat.
6. Mengembalikan obat-obatan yang tidak dibutuhkan, rusak, dan kadalwarsa kepada
kepala dinas kesehatan daerah tingkat II/GFK.

Petugas gudang obat puskesmas

1. Menerima, menyimpan, dan memelihara obat yang ada di gudang serta membuat catatan
mutasi obat yang keluar maupun yang masuk gudang obat puskesmas dalam kartu stok.
2. Mempersiapkan data penerimaan dan pemakaian obat.
3. Mengkomplikasi data pemakaian dan sisa obat dari masing-masing sub unit.
4. Mempersiapkan laporan pemakaian dan lembar permintaan obat.
5. Menerima, menympan, dan memelihara LPLPO yang sudah diisi.
6. Melayani permintaan obat oleh kamar obat dan puskesmas pembantu.
7. Menerima dan mengumpulkan obat rusak/kadaluarsa dari gudang simpanan, kamar obat,
dan puskesmas pembantu.
8. Mempersiapkan laporan obat hilang, rusak, dan kadalwarsa.
9. Melaporkan obat yang tidak dipakai, hilang, rusak, dan kadalwarsa kepada kepala
puskesmas.
10. Menyimpan kartu stok selama 10 tahun.

Petugas kamar obat puskesmas


1. Menyimpan, memelihara, dan membuat catatan mutasi obat yang diterima maupun yang
di pakai oleh kamar obat puskesmas dalam bentuk buku catatan harian penerimaan dan
pemakaian obat.
2. Memberi tanda “umum” pada resep-resep untuk pasien umum.
3. Memberi tanda “PHB” pada resep-resep untuk peserta PHB asuransi kesehatan.
4. Memberi tanda “gratis” pada resep-resep untuk pasien yang tidak membayar biaya
pelayanan.
5. Memelihara dan menyimpan resep secara tertib (untuk bukti pengeluaran obat pada
pasien).
6. Setiap awal bulan mempersiapkan data pemakaian obat dan jumlah penerimaan resep
(umum, PHB, dan gratis).
7. Membuat laporan dan mengajukan permintaan obat secara berkala kepada kepala
puskesmas/petugas gudang obat.
8. Melayani permintaan obat untuk keperluan kamar suntik, puskesmas keliling, dan
posyandu.
9. Menyerahkan kembali obat rusak/kadalwarsa kepada kepala puskesmas/petugas kamar
obat.

Petugas kamar suntik:


1. Menyimpan, memelihara, dan membuat catatan obat yang digunakan maupun yang
diterima dalam bentuk buku catatan harian penerimaan dan pemakaian obat.
2. Mempersiapkan data pemakaian obat dan melaporkan serta mengajukan permintaan obat
kepada kepala puskesmas/petugas kamar obat setiap bulan (atau jika stok hampir habis).
3. Menyimpan obat yang ada di kamar suntik dengan baik atau pada tempat yang sesuai.
4. Menyerahkan kembali obat rusak/kadalwarsa kepada kepala puskesmas/petugas kamar
obat.

Petugas obat puskesmas pembantu


1. Menyimpan, memelihara, dan membuat catatan obat yang digunakan atau yang diterima
oleh puskesmas pembantu, buku catatan harian penerimaan dan pengeluaran obat.
2. Mempersiapkan data obat, sisa stok, dan melaporkan serta mengajukan pemakaian obat
kepada kepala puskesmas/petugas gudang obat setiap awal bulan.
3. Menyimpan resep-resep obat sebagi bukti penggunaan obat.
4. Menyerahkan kembali obat rusak/kadalwarsa kepada kepala puskesmas/petugas gudang
obat.

Petugas lapangan puskesmas keliling/posyandu


1. Mengajukan permintaan obat yang diperlukan kepada kepala puskesmas/petugas kamar
obat setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan.
2. Mencatat pemakaian dan sisa obat.
3. Menyimpan resep-resep obat sebagai bukti penggunaan obat.
4. Segera mengembalikan obat rusak/kadalwarsa kepada kepala puskesmas setelah
kegiatan lapangan selesai.

2.3 Peraturan Perundang-undangan Puskesmas

PERATURAN MENTRI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAN No.75 Tahun


2014 Tentang Puskesmas:

Menimbang:

a. Bahwa pusat kesehatan masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama memiliki peranan penting dalam system kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan.
b. Bahwa penyelenggaraan pusat kesehatan masyarakat perlu ditata ulang untuk
meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayan dalam rangka
meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan program jaminan nasional.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai mana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu menetapkan peraturan mentri kesehatan tentang pusat kesehatan masyarakat.

Mengingat:
1. Undang-undang no.36 tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2009 No.144, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No.5063):
2. Undang-undang No.23 tahun 2014 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 144, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009
No.244, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.5587):
3. Peraturan pemerintah No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1996 No.49, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No.3637):dst…
Pengetahuan umum tentang sediaan Farmasi berdasarkan UU No.336 tahun 2009
tentang kesehatan.
a. Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat
tradisional, dan kosmetika.
b. Pasal 1 ayat 8 menyatakan bahwa obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk
produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologis
atau keadaan patologi dalam rangka.
c. Penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi, untuk manuasia.

2.4 Pengelolaan obat di puskesmas

Pencatatan, pengolahan, dan pelaporan obat di puskesmas

Sasaran pokok

1. Terlaksananya tertib administrasi dan pengelolaan obat


2. Tersedianya data yang akurat dan tepat waktu
3. Tersedianya data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian oleh unit yang lebih
tinggi.

Macam-macam format pencatatan dan pelaporan obat di puskesmas dan sub unit pelayanan
kesehatan

1. Kartu stok obat


2. Laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO)
3. Buku catatan harian penerimaan dan lembar pemakaian obat
4. Buku catatan harian penerimaan resep
5. Laporan obat rusak/kadalwarsa
6. Surat pernyataan obat hilang
1. Kartu stok

Kartu stok berfungsi;

a. Sebagai sumber informasi mengenai mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang,


rusak, atau kadalwarsa)
b. Sebagai sumber data untuk menyusun LPLPO
c. Sebagai Dokumen Negara yang harus di simpan dan dipelihara secara tertib selama 10
tahun.

Pencatatan kartu stok:


a. Letakan kartu stok bersama obat bersangkutan pada lokasi penyimpanan.
b. Pencatatan dilakukan secara rutin dilakukan setiap hari
c. Setiap mutasi obat langsung di catat kedalam kartu stok
d. Pada setiap akhir bulan, jumlahkan penerimaan dan pengeluaran obat.

Informasi di dalam artu stok di gunakan untuk

a. Pengisian formulir LPLPO


b. Menentukan jenis dan jumlah permintaan obat
c. Mengendalikan neraca pemasukan dan pengeluaran obat.
2. Laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO)

Pihak-pihak yang menggunakan LPLPO

a. Gudang obat puskesmas


b. Kamar obat
c. Kamar suntik
d. Puskesmas pembantu
e. Puskesmas keliling
f. Posyandu

Fungsi LPLPO

a. Laporan pemakaian obat bulanan


b. Lembar permintaan obat
c. Laporan kunjungan resep
d. Dokumen bukti pengeluaran obat/sumber informasi
e. Dokumen bukti penerimaan obat/sumber informasi
f. Sumber informasi untuk perencanaan
g. Sarana untuk monitoring evaluasi persediaan dan penggunaan obat
h. Sumber informasi untuk melakukan supervise dan pembinaan (hasil pengolahan
LPLPO)
i. Sarana untuk meningkatkan kepatuhan petugas dalam menyampaikan laporan
pemakaian obat.

Pembuatan LPLPO

a. Catat semua mutasi obat yang terjadi pada kartu stok secara rutin, tertib, dan tepat
waktu.
b. Komplikasikan data obat dari masing-masing sub-unit
c. Laksanakan pengisian LPLPO dengan memanfaatkan data dari kartu stok gudang obat
puskesmas dan data hasil komplikasi laporan dari setiap sub-unit.
Sumber data pengisian LPLPO

a. Kartu stok
b. Buku catatan harian penerimaan dan pemakaian obat
c. Buku catatan harian penerimaan resep

Manfaat informasi LPLPO

a. Mengendalikan tingkat stok di masing-masing unit/sub-unit pelayanan kesehatan


b. Perencanaan distribusi
c. Perencanaan kebutuhan obat
d. Memantau pola penggunaan obat
3. Buku catatan harian penerimaan dan pemakaian obat

Pihak-pihak yang menggunakan Buku catatan harian penerimaan dan pemakain obat

a. Kamar obat
b. Kamar suntik
c. Puskesmas pembantu
d. Puskesmas keliling posyandu

Fungsi buku catatan harian penerimaan dan peakaian obat

a. Mencatat penerimaan dan pemakain obat


b. Sumber data untuk menyusun laporan bulanan menggunakan format LPLPO
4. Laporan obat rusak dan atau kadalwarsa

Pihak-pihak yang menggunakan laporan obat rusak dan kadalwarsa

a. Kepala puskesmas
b. Petugas pengelola obat

Informasi laporan obat rusak dan atau kadalwarsa digunakan untuk:

a. Memperbarui catatan mutasi obat dalam kartu stok pada satuan kerja yang melaporkan
dan yang menerima kembali obat rusak/kadalwarsa.
b. Mengetahui persediaan obat yang betul-betul dapat dipakai.
c. Informasi awal untuk menelusuri penyebab kerusakan obat.
5. Surat pernyataan obat hilang

Pihak pihak yang menggunakan surat pernyataan obat hilang

a. Kepala puskesmas
b. Petugas pengelola
Pihak-pihak yang menyimpan surat pernyataan obat hilang untuk diproses lebih lanjut

a. Lembar pertama untuk Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II


b. Lembar dua untuk Gudang farmasi kabupaten/kota
c. Lembar ketiga untuk arsip puskesmas.

Pengawasan obat di puskesmas

Tugas pengawasan

Salah satu tugas dan wewenang kepala puskesmas yaitu wajib melaksanakan
pengawasan yang ketat terhadap obat-obatan yang diterima, disimpan, dan di distribusikan
dan yang di gunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Maksud dan tujuan pengawasan

Mencegah terjadinya penyimpangan atau ketidak cocokan antara obat yang di terima,
disimpan, dan di keluarkan di puskesmas dengan dokumen pendukungnya sejak dini, tanpa
menunggu pelaksanaan stok opname pada akhir bulan atau akhir tahun.

Informasi yang di peroleh dari pengawasan di puskesmas

1. Kepastian bahwa seluruh obat baik jenis maupun jumlanya yang di terima dari gudang
farmasi kabupaten dan yang di keluarkan dari sub unit telah tercatat pada kartu stok.
2. Kepastian bahwa penyimpanan obat di gudang puskesmas sesuai dengan tatacara/aturan
penyimpanan obat serta secara fisik jumlahnya sama dengan jumlah pada kartu stok.

Ruang lingkup pengawasan obat di puskesmas

1. Kegiatan penerimaan dan penyimpanan obat


2. Distribusi dan penyerahan obat
3. Penggunaan obat-obatan akhir sub-unit
4. Pelayanan kesehatan

Tugas dan wewenang

Kepala puskesmas

1. Rusak, dan kadalwarsa kepada kepala dinas kesehatan daerah tingkat II/GFK.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan obat dan pencatatan pelaporan di
puskesmas
2. Mengawasi dan membina pelaksanaan obat dan pencatatan pelaporan
3. Mengajukan permintan obat kepada kepala dinas kesehatan daerah tingkat II atau kepala
GFK setempat.
4. Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada kepala dinas kesehatan daerah
tingkat II setempat.
5. Melaporkan semua obat yang hilang, rusak, kadalwarsa, dan obat yang tidak di
butuhkan kepada kepala dinas kesehatan daerah tingkat II/GFK setempat.
6. Mengembalikan obat-obatan yang tidak di butuhkan.

Petugas gudang obat pusksmas

1. Menerima, menyimpan, dan memelihara obat yang ada di gudang serta membuat
catatan mutasi obat yang keluar maupun yang masuk gudang obat puskesmas dala, kartu
stok.
2. Mempersiapkan data penerimaan dan pemakaian obat.
3. Mengkomplikasikan data pemakaian dan sisa obat dari masing-masing sub unit
4. Mempersiakan laporan pemakaian dan permintaan obat
5. Menerima, menyimpan, dan memelihara LPLPO yang telah diisi
6. Melayani permintaan obat oleh kamar obat dan puskesmas pembantu
7. Menerima dan mengumpulkan obat rusak/kadalwarsa dari gudang simpanan kamar
obat,dan puskesmas pembantu
8. Mempersiapkan laporan obat hilang, rusak, dan kadalwarsa
9. Melaporkan obat yang tidak dipakai, hilang, rusak, dan kadalwarsa kepada kepala
puskesmas
10. Menyimpan kartu stok selama 10 tahun

Petugas kamar obat puskesmas

1. Menyimpan, memelihara, dan membuat catatan mutasi obat yang diterima maupun yang
di pakai oleh kamar obat puskesmas dalam bentuk buku catatan harian penerimaan dan
pemakaian obat
2. Memberi tanda “UMUM “ Pada resep-resep untuk pasien umum
3. Memberi tanda “PHB” pada resep-resep untuk peserta PHB asuransi Kesehatan.
4. Memberi tanda “Gratis” pada resep-resep untuk pasien yang tidak membayar biaya
pelayanan.
5. Memeloihara dan menyimpan resep obat secara tertib (untuk bukti pengeluaran obat
kepada pasien).
6. Setiap awal bulan mempersiapkan data pemakaian obat dan jumlah pemenerimaan resep
(Umum, PHB, Dan Gratis).
7. Membuat laporan dan mengajukan permintaan obat secara berkala kepada kepala
puskesmas/petugas gudang obat.
8. Melayani permintaan obat untuk keperluan kamar suntik, Puskesmas keliling, dan
posyandu.
9. Menyimpan dan memelihara obat yang ada di kamar obat.
10. Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluarsa pada petugas gudang obat.

Petugas Kamar Suntik

1. Menyimpan, memelihara, dan membuat catatan obat yang digunakan maupun yang
diterima dalam bentuk buku catatan harian penerimaan dan pemakaian obat.
2. Mempersiapkan data pemakaian obat dan melaporkan serta mengajukan permintaan
obat kepada kepala puskesmas/petugas kamar obat setip awal bulan (atau jika stok
hampir habis).
3. Menyimpan obat yang ada dikamar suntik dengan baik atau pada tempat yang sesuai.
4. Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluwarsa kepada kepala Puskesmas/petugas kamar
obat.

Petugas Obat Puskesmas Pembantu

1. Menyimpan, memelihara, dan membuat catatan obat yang digunakan atau yang diterima
oleh Puskesmas pembantu dalam bentuk buku catatan harian penerimaan dan
pengeluaran obat.
2. Mempersiapkan data pemakaina obat, sisa stok, dan melaporkan serta mengajukan
permintaan obat kepada Kepala Puskesmas/Petugas Gudang Obat setiap awal bulan.
3. Menympan resep-resep obat sebagai bukti penggunaan obat.
4. Menyerahkan kembali obat rusak/kedaluwarsa kepada Kepala Puskesmas/Petugas
Gudang Obat.

Petugas Lapangan Puskesmas Keliling/Posyandu

1. Mengajukan permintaan obat yang diperlukan kepada Kepala Puskesmas/petugas kamar


obat setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan.
2. Mencatat pemakaian dan sisa obat.
3. Menyimpan resep-resep obat sebagai bukti penggunaan obat.
4. Segera mengembalikan sisa obat kepada kepala Puskesmas setelah kegiatan lapangan
selesai.

Pengelolaan apotek

Pengelolaan apotek di bidang pelayanan kefarmasian meliputi:

1. Pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan


dan penyerahan obat atau bahan obat.
2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan kesehatan di bidang
farmasi lainya
3. Informasi mengenai perbekalan kesehatan dibidang farmasi.
BAB III

TINJAUAN KHUSUS PUSKESMAS

3.1 Sejarah Puskesmas

Puskesmas Rajadesa adalah puskesmas yang terletak di kecamatan Rajadesa kabupaten


ciamis provinsi jawa barat.
Adapun sumber daya kesehatan (SDK) yang ada dipuskesmas Rajadesa, kami sajikan
dalam bentuk table:

TABEL SARANA PELAYANAN KESEHATAN SI LUAR PUSKESMAS

SARANA KEGIATAN JUMLAH KETERANGAN


NO
PUSTU 4
1
POSYANDU 56
2
UKGM 56
3
UKS 25
4
PUSBILA 11
5
BP SWASTA 2
6
PRAKTEK DOKTER 1 AKTIF
7
PENGOBATAN 63 AKTIF
8
TRADISIONAL 8 AKTIF
9
DUKUN PELATIH 4 AKTIF
10
BIDAN PRAKTEK POLINDES 4 AKTIF
11

TABEL KESEHATAN YANG ADA DI PUSKESMAS RAJADESA

NO JENIS TENAGA STANDAR YANG ADA


PUSKESMS
DOKTER UMUM 1
1
DOKTER GIGI 0
2
3.2 Visi Misi Puskesmas

VISI: Terwujudnya puskesmas rajadesa

“Seger” (Sehat,Genah,ramah)

Menuju puskesmas efektif dan responsif

MISI:

1. Meningkatkan PHBS Puskesmas dan masyarakat.


2. Menciptakan suasana yang nyaman di lingkungan puskesmas.
3. Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dengan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan,
Santun).
4. Meningkatkan kemitraan internal dan esternal untuk kepentingan bersama.
5. Memelihara kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan.

MOTO: “Beriman” (Bersih indah nyaman).

3.3 Struktur Organisasi bagian pengelolaan obat Puskesmas

penanggung jawab
penanggung jawab
teknis gudang obat Pustu
kepala puskesmas
Apotek/TTK

Poskesdes Rawat inap Rawat jalan

posyandu

3.4 Pengelolaan obat Puskesmas Rajadesa

Obat di distribusikan dari dinas kesehatan kabupaten/UPTD farmasi lalu di terima dan
di kelola oleh puskesmas lalu di simpan sesuai alphabet ataupun menurut golongan nya dan
juga di gunakan oleh pelayanan rawat jalan atau rawat inap serta oleh beberapa sub unit
seperti pustu, posyandu, dan pusbila. Pemasukan dan pengeluaran sisa obat di rekap dalam
pembukuan yaitu seperti LPLPO dan kartu stok.
BAB IV

PEMBAHASAN

Kegiatan observasi di apotek Puskesmas Rajadesa di mulai pada tanggal 11-16 maret
2019.

Selama kami melaksanakan observasi disana ada beberapa hal yang kami lakukan
diantaranya:

1. Memperkenalkan diri pada petugas yang ada di apotek puskesmas Rajadesa


2. Mengenali fasilitas yang ada di apotek puskesmas Rajadesa
3. Mengenali tatacara penyimpanan obat yaitu secara alfabetis, sesuai sediaan, ataupun
sesuai golongannya.
4. Belajar membaca resep Dokter dengan cara bertanya terlebih dahulu sehingga kita dapat
terbiasa membacanya.
5. Menyetok obat yang telah hamper habis di apotek dan segera mengambilnya dari
gudang obat serta menyusunnya kembali dan pengambilan tersebut di catat dalam buku
yang istilahnya di sebut buku kuning milik gudang obat.
6. Mencatat nama-nama obat dan golongannya.

DAFTAR NAMA OBAT


NO NAMA OBAT GOLONGAN
Undang-undang kemoterapi
1. Acyclovir 400 Obat keras Anti mikroba
2. Allopurniol Obat keras Anti rematik
3. Ambroxol Obat keras Obat saluran nafas
4. Amoxicilin Obat keras Penisilin
5. Antalgin Obat keras Analgetik non
narkotik
6. Antasida DOEN Obat bebas Obat saluran cerna
7. Asam mefenamat Obat keras Analgesik non
narkotik
8. Betason-N Obat keras Mengobati penyakit
kulit
9. Bimoxil Obat keras Penisilin
10. Bintamox Obat keras Penisilin
11. Bronex Obat bebas terbatas Obat saluran nafas
12. Bugacaryl Obat keras Anti asma
13. Bufagon Obat bebas terbatas Obat saluran nafas
14. Calortusin Obat bebas terbatas Obat saluran nafas
15. Captrofil 12,5 Obat keras Ace in hibitor
16. Captrofil 25 Obat keras Ace in hibitor
17. Cefixime Obat keras Anti mikroba
18. Cefadroxil Obat keras Sefalosporin
19. Cetirizine Obat keras Anti alergi
20. Cimetidine Obat keras Obat saluran cerna
21. Daneuron Obat bebas Vitamin
22. Dexamethasone 0,5 Obat keras Kortikosteroid
23. Dexamethasone 0,75 Obat keras Kortikosteroid
24. Dexicorta Obat keras Kortikosteroid
25. Dexteem plus Obat keras Anti alergi
26. Donperidone Obat bebas terbatas Obat saluran cerna
27. Furosemide Obat keras Diuretic
28. Grafazol Obat keras Golongan lain-lain
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Dengan adanya observasi ini merupakan salahsatu keuntungan bagi siswa-siswi karena
dapat mengikuti keterampilan dibidang tenaga kerja.
b. Secara umum apotek puskesmas Rajadesa telah melaksanakan fungsinya dengan baik
dalam pelayanan ataupun dalam pengelolaan obat.
c. Apotek puskesmas Rajadesa buka setiap hari senin-sabtu jam 07:00 sampai 14:00 WIB.
d. Pelayanan diberikan oleh seorang apoteker kepada pasien dengan memberikan
informasi secara umum.
e. Observasi di apotek puskesmas Rajadesa sudah berjalan dengan baik sehingga siswa-
siswi yang melaksanakan observasi banyak memperoleh informasi dan pengetahuan
pengalaman tentang apotek.

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk SMKF Pasundan Kawali

Untuk siswa-siswi SMKF pasundan kawali terus belajar lanjutkan pendidikan sampai
jadi sarjana, jangan Pernah putus asa dalam mencapai cita-cita
5.2.2 Saran untuk puskesmas
Saran dari kami teruslah tingkatkan kesehaan di daerah Rajadesa ini agar warga di
kecamatan Rajadesa semakin sehat dan makmur.
LAMPIRAN I

PUSKESMAS RAJADESA

6.1 Puskesmas Rajadesa


LAMPIRAN II

ALUR PENDAFTARAN

6.2 Alur pendaftaran


LAMPIRAN III

STRUKTUR ORGANISASI KIA

6.3 Struktur Organisasi KIA


LAMPIRAN IV

LEMARI PENYIMPANAN OBAT SESUAI ALFABETH

6.4 Lemari penyimpanan obat sesuai alfabeth


LAMPIRAN V

LEMARI OBAT NARKOTIKA PSIKOTROPIKA

6.5 Lemari obat Narkotika Psikotropika


LAMPIRAN VI

LPLPO

6.6 LPLPO
LAMPIRAN VII

BUKU GUDANG OBAT

6.7 Buku Gudang obat


LAMPIRAN VIII

BUKU CATATAN HARIAN

6.8 Buku catatan harian


LAMPIRAN IX

SALINAN RESEP

6.9 Salinan Resep


DAFTAR PUSTAKA

Syamsudin Amir. 2014. PERATURAN MENTRI KESEHATAN RI. Jakarta: DEPKES RI

Anda mungkin juga menyukai