KEGIATAN OBSERVASI
Di susun oleh:
Lilis Munawaroh
Nisa Meisyyah
Rida Utami
Sofi Durotun Nafisah
2019
LEMBAR PENGESAHAN
DI SETUJUI OLEH:
Mengetahui/Menyetujui,
Drs.Ace Sace,M.M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna dengan rahmat
karunianya, serta taufik dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan
Observasi ini tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Observasi yang wajib di ikuti oleh setiap siswa-siswi pelajar SMKF Pasundan Kawali. Observasi
adalah salah satu program dimana pelajar dipacu untuk meningkatkan keahlian, keterampilan,
kerja keras dan tanggung jawab dalam bidang Farmasi, serta merupakan titik awal untuk
mengenal dunia kerja secara nyata.
Dalam penulisan observasi ini kami menuliskan laporan UPTD Kesehatan Puskesmas
Rajadesa, kami juga mengobservasi dan meninjau kegiatan pelayanan apotek yang dilakukan di
Puskesmas Rajadesa.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Namun kami sadar bahwa
laporan ini masih jauh dari ukuran kesempurnaan, maka dari itu kami sangat mengharapkan
saran dan keritikan yang membangun guna kesempurnaan laporan kami mendatang. Akhir kata
semoga ALLAH SWT selalu menuntun kita menuju jalan yang benar.
Penulis
DAFTAR ISI.............................................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat diadakan Observasi ini antara lain:
a. Dapat memperluas wawasan, menambah ilmu pengetahuan, dan meningkatkan
keterampilan kerja.
b. Dapat mengetahui lebih dalam bagaimana proses pengelolaan apotek di puskesmas.
c. Mendapat pengalaman kerja.
d. Dapat mengetahui bagaimana kegiatan apotek di puskesmas secara langsung.
Puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting
di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
Secara khusus :
kepala puskesmas
1. Menerima, menyimpan, dan memelihara obat yang ada di gudang serta membuat catatan
mutasi obat yang keluar maupun yang masuk gudang obat puskesmas dalam kartu stok.
2. Mempersiapkan data penerimaan dan pemakaian obat.
3. Mengkomplikasi data pemakaian dan sisa obat dari masing-masing sub unit.
4. Mempersiapkan laporan pemakaian dan lembar permintaan obat.
5. Menerima, menympan, dan memelihara LPLPO yang sudah diisi.
6. Melayani permintaan obat oleh kamar obat dan puskesmas pembantu.
7. Menerima dan mengumpulkan obat rusak/kadaluarsa dari gudang simpanan, kamar obat,
dan puskesmas pembantu.
8. Mempersiapkan laporan obat hilang, rusak, dan kadalwarsa.
9. Melaporkan obat yang tidak dipakai, hilang, rusak, dan kadalwarsa kepada kepala
puskesmas.
10. Menyimpan kartu stok selama 10 tahun.
Menimbang:
a. Bahwa pusat kesehatan masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama memiliki peranan penting dalam system kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan.
b. Bahwa penyelenggaraan pusat kesehatan masyarakat perlu ditata ulang untuk
meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayan dalam rangka
meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan program jaminan nasional.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai mana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu menetapkan peraturan mentri kesehatan tentang pusat kesehatan masyarakat.
Mengingat:
1. Undang-undang no.36 tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2009 No.144, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No.5063):
2. Undang-undang No.23 tahun 2014 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 144, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009
No.244, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.5587):
3. Peraturan pemerintah No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1996 No.49, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No.3637):dst…
Pengetahuan umum tentang sediaan Farmasi berdasarkan UU No.336 tahun 2009
tentang kesehatan.
a. Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat
tradisional, dan kosmetika.
b. Pasal 1 ayat 8 menyatakan bahwa obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk
produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologis
atau keadaan patologi dalam rangka.
c. Penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi, untuk manuasia.
Sasaran pokok
Macam-macam format pencatatan dan pelaporan obat di puskesmas dan sub unit pelayanan
kesehatan
Fungsi LPLPO
Pembuatan LPLPO
a. Catat semua mutasi obat yang terjadi pada kartu stok secara rutin, tertib, dan tepat
waktu.
b. Komplikasikan data obat dari masing-masing sub-unit
c. Laksanakan pengisian LPLPO dengan memanfaatkan data dari kartu stok gudang obat
puskesmas dan data hasil komplikasi laporan dari setiap sub-unit.
Sumber data pengisian LPLPO
a. Kartu stok
b. Buku catatan harian penerimaan dan pemakaian obat
c. Buku catatan harian penerimaan resep
Pihak-pihak yang menggunakan Buku catatan harian penerimaan dan pemakain obat
a. Kamar obat
b. Kamar suntik
c. Puskesmas pembantu
d. Puskesmas keliling posyandu
a. Kepala puskesmas
b. Petugas pengelola obat
a. Memperbarui catatan mutasi obat dalam kartu stok pada satuan kerja yang melaporkan
dan yang menerima kembali obat rusak/kadalwarsa.
b. Mengetahui persediaan obat yang betul-betul dapat dipakai.
c. Informasi awal untuk menelusuri penyebab kerusakan obat.
5. Surat pernyataan obat hilang
a. Kepala puskesmas
b. Petugas pengelola
Pihak-pihak yang menyimpan surat pernyataan obat hilang untuk diproses lebih lanjut
Tugas pengawasan
Salah satu tugas dan wewenang kepala puskesmas yaitu wajib melaksanakan
pengawasan yang ketat terhadap obat-obatan yang diterima, disimpan, dan di distribusikan
dan yang di gunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mencegah terjadinya penyimpangan atau ketidak cocokan antara obat yang di terima,
disimpan, dan di keluarkan di puskesmas dengan dokumen pendukungnya sejak dini, tanpa
menunggu pelaksanaan stok opname pada akhir bulan atau akhir tahun.
1. Kepastian bahwa seluruh obat baik jenis maupun jumlanya yang di terima dari gudang
farmasi kabupaten dan yang di keluarkan dari sub unit telah tercatat pada kartu stok.
2. Kepastian bahwa penyimpanan obat di gudang puskesmas sesuai dengan tatacara/aturan
penyimpanan obat serta secara fisik jumlahnya sama dengan jumlah pada kartu stok.
Kepala puskesmas
1. Rusak, dan kadalwarsa kepada kepala dinas kesehatan daerah tingkat II/GFK.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan obat dan pencatatan pelaporan di
puskesmas
2. Mengawasi dan membina pelaksanaan obat dan pencatatan pelaporan
3. Mengajukan permintan obat kepada kepala dinas kesehatan daerah tingkat II atau kepala
GFK setempat.
4. Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada kepala dinas kesehatan daerah
tingkat II setempat.
5. Melaporkan semua obat yang hilang, rusak, kadalwarsa, dan obat yang tidak di
butuhkan kepada kepala dinas kesehatan daerah tingkat II/GFK setempat.
6. Mengembalikan obat-obatan yang tidak di butuhkan.
1. Menerima, menyimpan, dan memelihara obat yang ada di gudang serta membuat
catatan mutasi obat yang keluar maupun yang masuk gudang obat puskesmas dala, kartu
stok.
2. Mempersiapkan data penerimaan dan pemakaian obat.
3. Mengkomplikasikan data pemakaian dan sisa obat dari masing-masing sub unit
4. Mempersiakan laporan pemakaian dan permintaan obat
5. Menerima, menyimpan, dan memelihara LPLPO yang telah diisi
6. Melayani permintaan obat oleh kamar obat dan puskesmas pembantu
7. Menerima dan mengumpulkan obat rusak/kadalwarsa dari gudang simpanan kamar
obat,dan puskesmas pembantu
8. Mempersiapkan laporan obat hilang, rusak, dan kadalwarsa
9. Melaporkan obat yang tidak dipakai, hilang, rusak, dan kadalwarsa kepada kepala
puskesmas
10. Menyimpan kartu stok selama 10 tahun
1. Menyimpan, memelihara, dan membuat catatan mutasi obat yang diterima maupun yang
di pakai oleh kamar obat puskesmas dalam bentuk buku catatan harian penerimaan dan
pemakaian obat
2. Memberi tanda “UMUM “ Pada resep-resep untuk pasien umum
3. Memberi tanda “PHB” pada resep-resep untuk peserta PHB asuransi Kesehatan.
4. Memberi tanda “Gratis” pada resep-resep untuk pasien yang tidak membayar biaya
pelayanan.
5. Memeloihara dan menyimpan resep obat secara tertib (untuk bukti pengeluaran obat
kepada pasien).
6. Setiap awal bulan mempersiapkan data pemakaian obat dan jumlah pemenerimaan resep
(Umum, PHB, Dan Gratis).
7. Membuat laporan dan mengajukan permintaan obat secara berkala kepada kepala
puskesmas/petugas gudang obat.
8. Melayani permintaan obat untuk keperluan kamar suntik, Puskesmas keliling, dan
posyandu.
9. Menyimpan dan memelihara obat yang ada di kamar obat.
10. Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluarsa pada petugas gudang obat.
1. Menyimpan, memelihara, dan membuat catatan obat yang digunakan maupun yang
diterima dalam bentuk buku catatan harian penerimaan dan pemakaian obat.
2. Mempersiapkan data pemakaian obat dan melaporkan serta mengajukan permintaan
obat kepada kepala puskesmas/petugas kamar obat setip awal bulan (atau jika stok
hampir habis).
3. Menyimpan obat yang ada dikamar suntik dengan baik atau pada tempat yang sesuai.
4. Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluwarsa kepada kepala Puskesmas/petugas kamar
obat.
1. Menyimpan, memelihara, dan membuat catatan obat yang digunakan atau yang diterima
oleh Puskesmas pembantu dalam bentuk buku catatan harian penerimaan dan
pengeluaran obat.
2. Mempersiapkan data pemakaina obat, sisa stok, dan melaporkan serta mengajukan
permintaan obat kepada Kepala Puskesmas/Petugas Gudang Obat setiap awal bulan.
3. Menympan resep-resep obat sebagai bukti penggunaan obat.
4. Menyerahkan kembali obat rusak/kedaluwarsa kepada Kepala Puskesmas/Petugas
Gudang Obat.
Pengelolaan apotek
“Seger” (Sehat,Genah,ramah)
MISI:
penanggung jawab
penanggung jawab
teknis gudang obat Pustu
kepala puskesmas
Apotek/TTK
posyandu
Obat di distribusikan dari dinas kesehatan kabupaten/UPTD farmasi lalu di terima dan
di kelola oleh puskesmas lalu di simpan sesuai alphabet ataupun menurut golongan nya dan
juga di gunakan oleh pelayanan rawat jalan atau rawat inap serta oleh beberapa sub unit
seperti pustu, posyandu, dan pusbila. Pemasukan dan pengeluaran sisa obat di rekap dalam
pembukuan yaitu seperti LPLPO dan kartu stok.
BAB IV
PEMBAHASAN
Kegiatan observasi di apotek Puskesmas Rajadesa di mulai pada tanggal 11-16 maret
2019.
Selama kami melaksanakan observasi disana ada beberapa hal yang kami lakukan
diantaranya:
5.1 Kesimpulan
a. Dengan adanya observasi ini merupakan salahsatu keuntungan bagi siswa-siswi karena
dapat mengikuti keterampilan dibidang tenaga kerja.
b. Secara umum apotek puskesmas Rajadesa telah melaksanakan fungsinya dengan baik
dalam pelayanan ataupun dalam pengelolaan obat.
c. Apotek puskesmas Rajadesa buka setiap hari senin-sabtu jam 07:00 sampai 14:00 WIB.
d. Pelayanan diberikan oleh seorang apoteker kepada pasien dengan memberikan
informasi secara umum.
e. Observasi di apotek puskesmas Rajadesa sudah berjalan dengan baik sehingga siswa-
siswi yang melaksanakan observasi banyak memperoleh informasi dan pengetahuan
pengalaman tentang apotek.
5.2 Saran
Untuk siswa-siswi SMKF pasundan kawali terus belajar lanjutkan pendidikan sampai
jadi sarjana, jangan Pernah putus asa dalam mencapai cita-cita
5.2.2 Saran untuk puskesmas
Saran dari kami teruslah tingkatkan kesehaan di daerah Rajadesa ini agar warga di
kecamatan Rajadesa semakin sehat dan makmur.
LAMPIRAN I
PUSKESMAS RAJADESA
ALUR PENDAFTARAN
LPLPO
6.6 LPLPO
LAMPIRAN VII
SALINAN RESEP