PRAKTEK KERJA
DI
PUSKESMAS LEUWIGAJAH
DISUSUN OLEH :
1
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui / Mengesahkan
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
2
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan serta hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan prakerin dan laporan tepat pada
waktunya .
Laporan kerja produktif ini disusun berdasarkan apa yang telah kami lakukan di lapangan
yakni di “Puskesmas Leuwigajah” yang beralamat di Jl. Kihapit Barat RT. 08 / 09, Leuwigajah
Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat yang dimulai dari tanggal 17 juni 2019 sampai 17
agustus 2019 .
Praktek kerja produktif ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus di tempuh ,
praktek kerja lapangan memberikan manfaat kepada kita baik dari segi akademik maupun untuk
pengalaman yang tidak kami temukan saat dibangku sekolah .
Dalam menyusun laporan hasil prakerin kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak ,
yang diantaranya adalah :
1. Shofa Krisna Munandar, S.Kep. selaku kepala sekolah SMK Bhakti Kencana Cimahi.
2. Ricky Permana Putra, S.Farm.,Apt selaku kepala program jurusan farmasi.
3. Irwan , S.Farm.,Apt selaku pembimbing dari sekolah SMK Bhakti Kencana Cimahi.
4. Dr.ollive Purnomo Dasylva (gelar) selaku kepala Puskesmas Leuwigajah
5. Risma Rahmawati (gelar) dan Diah Susilo(gelar) selaku pembimbing dari Puskesmas
Leuwigajah.
6. Teman teman yang telah bekerja sama dalam prakerin ini.
7. Seluruh staf dan karyawan Puskesmas Lewiugajah.
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program
Praktek Kerja Industri (Prakerin). Berjutuan untuk menyiapkan sumber daya manusiayang
siap memegang peranan yang sangat penting bagi sekolah untuk mengetahui seberapa jauh
ilmu yang telah dikuasi peserta didik dalam penerapannya didunia usaha yang sebenarnya.
Prakerin dalam dunia kesehatan khususnya Farmasi memiliki keahliayng sesuai seperti
penyedian obat, peracikan obat, pemberian informasi kepada pasien, membaca resep,
mendata diagnosa penyakit pasien, menyusun obat, pendataanobat. Prakerin itu sendiri
adalah praktek kerja yang dilakukan oleh sekolah dengan dunia instansi pemerintah seperti
(Rumah Sakit, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan lainnya). Program PKL ini adalah salah
satu cara yang efektif untuk memadukan antara teori dan pratek yang diterima di sekolah
dengan praktek kerja yang secara nyata di instansi terkait salah satunya adalah
PUSKESMAS.
Dengan adanya instalasi kesehatan seperti puskesmas sangatlah membantu menjaga
kesehatan masyarakat, tetapi sejalan dengan perubahan Puskesmas harus mampu
mengelola alat kesehatan, obat – obatan dengan baik.
Begitu pula Puskesmas, yang memiliki fasilitas yang memadai untuk masyarakat setempat,
seperti Ruang pedaftaran, Poli umum, Poli lansia, Poli gigi, Polidots (TB Paru),Ruang
rawat inap, Aula, Ruang UGD, MTBS(Poli anak), Ruang dinas UPTD, Ruang pengambilan
obat, Ruang dokter (DKM), toilet pasien, toilet karyawan, Ruang vaksin, dapur, mushola,
Laboratorium, Gudang obat, Guang umum.
4
BAB II
Berdasarkan peta wilayah, tampak bahwa wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah memiliki
batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara :berbatasan dengan Kelurahan Cibeber
Sebelah Selatan :berbatasan dengan Desa Lagadar Kab. Bandung Barat
Sebelah Barat :berbatasan dengan Kec. Batujajar Kab. Bandung Barat
Sebelah Timur :berbatasan dengan Kelurahan Utama
Dari visi tersebut mengandung makna “sehat mandiri” yaitu bahwa Puskesmas Leuwigajah ingin
mewujudkan Masyarakat Leuwigajah yang sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap individu mampu untuk hidup produktif, serta mampu mengenali,
mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi sehingga terbebas dari gagguan
kesehatan akibat penyakit, bencana, lingkungan dan perilaku yang tidak sehat.
5
B. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat
Artinya : Masyarakat mendapatkan kemudahan untuk memperoleh pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan bermutu sesuai dengan standar pelayanan Prima.
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
Artinya : Bersama – sama dengan masyarakat proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, melakukan upaya pencegahan terhadap resiko terjadinya
penyakit, melakukan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan masyarakat.
c. Mengoptimalkan Kemitraan internal dan eksternal untuk menyelenggarakan pembangunan
kesehatan
Artinya : Kemitraan Internal yaitu saling bekerja samadan tolong menolong antar program
kesehatan di puskesmas dan membantu program – program kesehatan lain yang
dilaksanakan oleh puskesmas untuk menuju pembangunan kesehatan yang optimal di
wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah sedangkan kemitraan eksternal itu adalah Kerjasama
lintas sector baik dengan kelurahan, RW, RT, kader masyarakat, pembuka agama, tokoh
masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan di wilayah kota Cimahi dan khususnya di
wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah untuk mensukseskan dalam bidang kesehatan.
C. Motto :
SERASI : Bersama Puskesmas Leuwigajah menuju CIMAHI SEHAT
S: SENYUM
E: EMPATI
R: RAMAH
A: AMANAH
S: SOPAN SANTUN
I : IMAN
6
UKM ESENSIAL DAN PERKEMAS
Penanggungjawab dr. Indah Citra Handayani
1 Promkes : Nur Khotijah, A.Md.Keb
2 Kesling : Ina Suci Ramdiana, A.Md.KL
3 KIA : Ghea Fitri Amalia, A.Md.Keb
4 KB : Dian sartika
5 Gizi : Piah Elis, A.Md.Gz
6 P2P : Dr. indah citra hadayani
HIV/ AIDS : Dr.indah citra handayani
TB Paru : Mirra Novianti P, A.Md.Kep
MTBS : Mirra Novianti P, A.Md.Kep
MTBM : Dian sartika
PTM : Mirra Novianti P, A.Md.Kep
DBD : Nuryanti Indra Dewi, A.Md.Kep
ISPA dan DIARE : Nuryanti Indra Dewi, A.Md.Kep
Imunisasi : Nur khotijah, A.Md.Keb
Surveilans : Ina Suci Ramdiana, A.Md.KL
7 Perkesmas : Nenden Maesutari. O ,A.Md.Kep
UKM PENGEMBANGAN
Penanggungjawab Dr. Halida Chaerani
1 Kesehatan jiwa : Nenden Maesutari.O ,A.Md.Kep
2 UKGM : Ai Hernilah, A.Md.KG
3 UKGS : Ai Hernilah, A.Md.KG
4 UKS : Nuryanti Indra Dewi, A.Md.Kep
5 Batra : Yayan Widiyanti
6 Kesogra : Dr. Oviyanti Eka Hapsari
7
7 Kesehatan Indera : Nenden Maesutari.O , A.Md.Kep
8 Kesehatan Lansia : Dian Sartika
9 Kesehatan Kerja : Dr. Oviyanti Eka Hapsari
10 Kesehatan Lainnya : Nenden Maesutari.O ,A.Md.Kep
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN ( UKP)
Penanggungjawab Dr. Oviyanti Eka Hapsari
1 Pemeriksaan Umum : Dr. Oviyanti Eka Hapsari
2 Pemeriksaan Gimul : Drg. Halida Chaerani
3 KIA : Rika Afriani Nurdin, A.Md.Keb
4 KB : Dian Sartika
5 Gawat darurat : Nenden MaesutariO, A.Md.Kep
6 Gizi : Yuni Vianingsih, AmG
7 Persalinan : Rika Afriani nurdin, A.Md.Keb
8 Kefarmasian : Diah Susilo
Risma Rahmawati
9 Laboratorium : Hanih
Jaringan Pelayanan Puskesmas
Penanggungjawab Dr.Oviyanti Eka Hapsari
1 Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan M. Irsan Sugiarto
8
8. Klinik KB : Senin
9. UGD : Setiap hari kerja
10. IMS dan IVA Test : Senin
11. VCT : Selasa dan Kamis
12. MTBS : Setiap hari kerja
13. Laboratorium : Setiap hari kerja
14. Pelayanan BPJS : Setiap hari kerja
15. Klinik Konseling : Setiap hari kerja
16. Rujukan : Setiap hari kerja
17. Obat : Setiap hari kerja
9
10
BAB III
URAIAN KHUSUS
1. KIA
2. KB
3. Usaha kesehatan gizi
4. Kesehatan lingkungan
5. Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
6. Pengobatan termasuk penanganan darurat karena kecelakaan
7. Penyuluhan kesehatan masyarakat
8. Kesehatan sekolah
9. Kesehatan olahraga
10. Perawatan kesehatan masyarakat
11. Kesehatan kerja
12. Kesehatan gizi dan mulut
13. Kesehatan jiwa
14. Kesehatan mata
15. Laboratorium sederhana
16. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK
17. Pembinaan pengobatan tradisional
18. Kesehehatan remaja
19. Dana sehat
11
3.1.2 Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
12
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan
9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya dan
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.
A. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
B. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
C. Hidup dalam lingkungan sehat
D. Memliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
13
Pekerjaan Kefarmasiaan di Puskesmas
Ruang Lingkup Pengelola Obat Di Puskesmas
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dalam rangka pemenuhan
kebutuhan Puskesmas .
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan :
1. Perkiraan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang mendekati kebutuhan
2. Meningkatkan penggunaan obat secar rasional
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Mdis Habis Pakai di Puskesmas
setiap periode dilakukan oleh Ruang Farmasi di Puskesmas.
Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan ‘
mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi Sediaan Farmasi periode sebelumnya,
data mutase.
Sediaan Farmasi, dan rencana pengembangan. Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan
Formularium Nasional. Proses seleksi ini harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan, dan perawat, serta pengelola program ang
berkaitan dengan pengobatan.
Proses perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi per tahun dilakukan secara berjenjang
(bottom-up). Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian obat dengan menggunakan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Selanjutnya Instalasi Farmasi
kabupaten / kota akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan Sediaan
Farmasi Puskesmas di wilayah kerjanya, menyesuaikan padda anggaran yang tersedia dan
memperhitungkan waktu kekosongan Obat, buffer stock, serta menghindari stok berlebih.
14
Tujuan permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah memenuhi
kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas, sesuai dengan
perencanaan kebutuhan yang telah dibuat. Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan dan kebijakan
pemerintah daerah setempat.
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah suatu kegiatan dalam
menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dari Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota atau hasil pengadaan Puskesmas secara mandiri sesuai permintaan ang
telah diajukan. Tujuaanya adalah agar Sediaan Farmasi yang diterima sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajuka oleh Puskesmas, dan memenuhi
persyarata keamanan, khasiat, dan mutu.
Tenaga Kefarmasian dalam kegita pengelolaan bertanggung jawab atas ketertiban
penyempinan, pemindahan, pemeliharaan dan pengguaan obat dan Bahan Medis Habis
Pakai yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/ peti, jenis dan jumlah Sediaan Farmasi,
bentuk Sediaan Farmasi sesuai dengan isi dokumen LPLPO, ditandatangani oleh Tenaga
Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala Puskemas. Bila tidak memenuhi syarat, maka
Tenaga Kefarmasian dapat mengajukan keberatan. Maka kedaluwarsa minial dari Sediaan
Farmasi yang diterima disesuaikan dengan periode pengelolaan di Puskesmas ditambah
satu bulan
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan suatu kegiatan
pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya terjamin, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yng tersedia di puskesmas dapat
dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dengan mempertimbangkan
hal – hal sebagai berikut :
1. Bentuk dan jenis sediaan
2. Kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan Sediaan Farmasi,
seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan kelembaban
3. Mudah atau tidaknya meledak/terbakar
15
4. Narkotka dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan
peundang – undangan
5. Tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan kegiatan
pengeluaran dan penyerahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai secara merata
dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit/ satelit farmasi Puskesmas dan jaringannya
.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu
yang tepat.
Pendistribusian ke sub unit (ruang rawat inap, UGD, dan lain – lain) dilakukan dengan cara
pemberian obat sesuai resep yang diterima (floor stock), pemberian obat per sekali minum
(dispensing dosis unit ) atau kombinasi, sedangkan pendistribusian ke jaringan puskesmas
dilakukan dengan cara peyerahan obat sesuai dengan kebutuhan floor stock).
16
3.2.3 Teori Khusus Tentang Farmasi Di Puskesmas Leuwigajah
3.2.1 Pekerjaan farmasi bersifat manajerial di Puskesmas Leuwigajah
A. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi untuk menentukan jenis dan
jumlah obat dalam rangka memenuhi kebutuhan puskesmas.
Proses seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan pola konsumsi obat pada periode
sebelumnya. Proses seleksi ini harus mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional
(DOEN) dan Formularium Nasional. Pross seleksi ini melibatkan tenaga kerja kesehatan
yang ada di Puskesmas Leuwigajah.
B. Permintaan
Permintaan kebutuhanobat di Puskesmas Leuwigajahdiajukan kepada kepala
Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Cimahi dengan
menggunakan format Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
C. Penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan dalam menerima obat dari Gudang Farmasi Dinaas
Kesehatan Kota Cimahi sesuai dengan permintaan yang diajukan.
Tenaga Kefarmasian Puskesmas Leuwigajah wajib melakukan pengecekan obat
yang diserahkan, meliputi jenis dan julmlah sediaan, serta masa kadaluarsa.
D. Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan terhadap obat yang diterima agar aman, terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya terjamin.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan antara lain, bentuk dan
jenis sediaan, suhu penyimpanan, cahaya dan kelembaban, mudah atau tidaknya meledak
atau terbakar, psikotropika disimpan sesuai dengan perundang-undangan. Penyimpanan
di Puskesmas Leuwigajah berdasarkan; bentuk sediaan, alpa betis, penyusunan obat
dengan sistem first in first out (FEFO) dan First Expired first out (FEFO).
E. Pendistribusian
Pendistribusian adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat untuk
memenuhi kebutuhan sub unit yang ada di Puskesmas Leuwigajah.
17
Sub unit yang dimaksud antara lain Ruang Pelayanan Farmasi, poli gigi, poli KIA, dan
ruang tindakan.
F. Pengendalian
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai stategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/kekosogan obat di Puskesmas Leuwigajah.
Pengendalian terdiri dari pengendalian persediaan, pengendalian penggunaan, dan
penanganan obat hilang, rusak dan kadaluarsa.
18
Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan tenaga
kefarmasian untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter,
apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
Informasi yang diberikan kepada pasien antara lain; nama dan sediaan obat, dosis cara
pakai, indikasi dan penyimpanan untuk obat- obatan dengan penyimpanan khusus serta
efek samping obat
C. MESO (Monitoring Efek Samping Obat)
Monitoring efek samping obat merupakan kegiatan pemantauan setiap mrespon terhadap
obat yang merugikan ata tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal.
Penggolongan obat
Penggolongan obat menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor
917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaiki dengan permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/VI/2000 penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan
ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi. Penggolongan obat ini terdiri dari: obat bebas,
obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, obat psikotropika, dan narkotika.
A. OBAT BEBAS
19
B. OBAT BEBAS TERBATAS
20
C. OBAT KERAS
21
D. OBAT WAJIB APOTEK
22
E. Obat Golongan Narkotika
23
F. Obat Psikotropika
24
25
3.2.4 Data Teknis
A. Penggolongan
Analgetik Antalgin
Asam Mefenamat
(Mengurangi rasa nyeri )
Antibiotik Acyclovir
Amoxcillin
Ciprofloxcasin
Cotrimoxazol
Ekspektoran Acetylcystein
Antelmintik Albendazol
26
(Membasmi cacing)
(GERD) Ranitidine
Antasida DOEN
(Menurunkan asam kadar
lambung)
(Untuk sesak )
27
Betamethasonedipropionate
Miconazole
Hydrocortisone
Salep 2-4
Antiemetic Domperidone
28
21 obat yang sering digunakan di bulan Juli
No NAMA OBAT KEMASAN
29
17. Amlodipine 10mg Ktk 5x10 tablet
30
C. Data Obat Psikotropika dan Narkotika
No Nama kemasan
31
Pembahasan
32
1.
33
2.
34
3.
35
BAB VI
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
1. Sebagai calon asisten apoteker saya mendapatkan ilmu serta wawasan dalam kegiatan
pelaksanaan pelayan resep, memberikan obat kepada pasien serta memberikan informasi
mengenai cara pemakaian obat sesuai aturan pemakaiannya.
2. Sebagai calon asisten apoteker dapat meningkatkan proses pendidikan dan pelatihan tenaga
yang berkualitas dan professional.
3. Sebagai calon asisten apoteker dapat memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
4. Sebagai calon asisten apoteker dapat mengapresiasikan langsung keunggulan masing –
masing di tempat praktek.
5. Sebagai calon asisten apoteker dapat mengukur kemampuan masing – masing di dunia
kefarmasian.
6. Sebagai calon asisten apoteker dapat dijadikan untuk berintropeksi diri untuk lebih baik
kedepannya.
Saran
1. Tenaga teknis kefarmasiaan di puskesmas sebaiknya dimaksimalkan diruang oabat agar
menambah pengalaman dan pengetahuan tentang ruang lingkup kefarmasian.
2. Memberikan informasi obat secara lebih detail kepada pasien agar tidak ada kesalahan
dalam memberikan obat kepada pasien.
36
LAMPIRAN 1
LPLPO
37
LAMPIRAN 2
38
LAMPIRAN 4
RESEP
39
LAMPIRAN 5
REKAM MEDIK
40
LAMPIRAN 6
41
LAMPIRAN 7
ETIKET
42
LAMPIRAN 8
KARTU STOK
43
LAMPIRAN 9
44