Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PRAKTEK KERJA

DI

PUSKESMAS LEUWIGAJAH

Jl.Kihapit Barat , Leuwigajah Kota Cimahi

DISUSUN OLEH :

Nama: Indri Oktapia NISN: 0020

Nurul Fadhila Muhassanah NISN: 0020

Rizqi Amalia NISN: 002055248

Kompetensi keahlian : Farmasi Klinis dan Komunitas

SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA


Jl. Encep Kartawiria No.91 Kota Cimahi
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui / Mengesahkan

Laporan Praktek Kerja Indutsri

Nama: Indri Oktapia NISN: 0020

Nurul Fadhila Muhassanah NISN: 0020

Rizqi Amalia NISN: 002055248

Kompetensi keahlian : Farmasi Klinis dan Komunitas

Cimahi, Agustus 2019

Pembimbing Sekolah , Pembimbing Puskesmas,

Irwan ,S.Farm.,Apt Risma Rahmawati

Mengetahui,

Kepala sekolah Kepala Kompetensi Keahlian Farmasi

Shofa Krisna Munandar, S.Kep. Ricky Permana Putra,S.Farm.,Apt

KATA PENGANTAR

2
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan serta hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan prakerin dan laporan tepat pada
waktunya .

Laporan kerja produktif ini disusun berdasarkan apa yang telah kami lakukan di lapangan
yakni di “Puskesmas Leuwigajah” yang beralamat di Jl. Kihapit Barat RT. 08 / 09, Leuwigajah
Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat yang dimulai dari tanggal 17 juni 2019 sampai 17
agustus 2019 .

Praktek kerja produktif ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus di tempuh ,
praktek kerja lapangan memberikan manfaat kepada kita baik dari segi akademik maupun untuk
pengalaman yang tidak kami temukan saat dibangku sekolah .

Dalam menyusun laporan hasil prakerin kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak ,
yang diantaranya adalah :

1. Shofa Krisna Munandar, S.Kep. selaku kepala sekolah SMK Bhakti Kencana Cimahi.
2. Ricky Permana Putra, S.Farm.,Apt selaku kepala program jurusan farmasi.
3. Irwan , S.Farm.,Apt selaku pembimbing dari sekolah SMK Bhakti Kencana Cimahi.
4. Dr.ollive Purnomo Dasylva (gelar) selaku kepala Puskesmas Leuwigajah
5. Risma Rahmawati (gelar) dan Diah Susilo(gelar) selaku pembimbing dari Puskesmas
Leuwigajah.
6. Teman teman yang telah bekerja sama dalam prakerin ini.
7. Seluruh staf dan karyawan Puskesmas Lewiugajah.

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program
Praktek Kerja Industri (Prakerin). Berjutuan untuk menyiapkan sumber daya manusiayang
siap memegang peranan yang sangat penting bagi sekolah untuk mengetahui seberapa jauh
ilmu yang telah dikuasi peserta didik dalam penerapannya didunia usaha yang sebenarnya.
Prakerin dalam dunia kesehatan khususnya Farmasi memiliki keahliayng sesuai seperti
penyedian obat, peracikan obat, pemberian informasi kepada pasien, membaca resep,
mendata diagnosa penyakit pasien, menyusun obat, pendataanobat. Prakerin itu sendiri
adalah praktek kerja yang dilakukan oleh sekolah dengan dunia instansi pemerintah seperti
(Rumah Sakit, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan lainnya). Program PKL ini adalah salah
satu cara yang efektif untuk memadukan antara teori dan pratek yang diterima di sekolah
dengan praktek kerja yang secara nyata di instansi terkait salah satunya adalah
PUSKESMAS.
Dengan adanya instalasi kesehatan seperti puskesmas sangatlah membantu menjaga
kesehatan masyarakat, tetapi sejalan dengan perubahan Puskesmas harus mampu
mengelola alat kesehatan, obat – obatan dengan baik.
Begitu pula Puskesmas, yang memiliki fasilitas yang memadai untuk masyarakat setempat,
seperti Ruang pedaftaran, Poli umum, Poli lansia, Poli gigi, Polidots (TB Paru),Ruang
rawat inap, Aula, Ruang UGD, MTBS(Poli anak), Ruang dinas UPTD, Ruang pengambilan
obat, Ruang dokter (DKM), toilet pasien, toilet karyawan, Ruang vaksin, dapur, mushola,
Laboratorium, Gudang obat, Guang umum.

Tujuan Praktek Kerja Lapangan


1. Memahami cara mencatat kebutuhan sediaan farmasi .
2. Memahami cara menerima kebutuhan sediaan farmasi .
3. Mempelajari cara menyimpan kebutuhan sediaan farmasi.
4. Mempelajari cara menyiapkan dan meracik sediaan farmasi.
5. Memahami cara menulis etiket dan menempelkan pada kemasan sediaan
farmasi.
6. Memahami cara menulis copy resep.
7. Memahami cara memberikan pelayanan obat bebas , obat bebas terbatas dan
perbekalan farmasi.
8. Mempelajari , menyerahkan obat pada pasien.
9. Mempelajari cara pelayanan informasi obat.

4
BAB II

PROFIL PUSKESMAS LEUWIGAJAH DAN INSTANSI FARMASI


PUSKESMAS LEUWIGAJAH

2.1 Identitas Puskesmas Leuwigajah


Puskesmas Leuwigajah terletak di Jl. Kihapit BaratRT 08 RW 09
KelurahanLeuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan. Memiliki wilayah kerja seluas 393.413 Ha
yang terdiri dari 1 (satu) kelurahan. Terletak pada ketinggian : 685 - 700 m di atas permukaan
air laut. Puskesmas Leuwigajah mulai beroperasi sejak bulan Juni 2010.

Berdasarkan peta wilayah, tampak bahwa wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah memiliki
batas-batas sebagai berikut :
 Sebelah Utara :berbatasan dengan Kelurahan Cibeber
 Sebelah Selatan :berbatasan dengan Desa Lagadar Kab. Bandung Barat
 Sebelah Barat :berbatasan dengan Kec. Batujajar Kab. Bandung Barat
 Sebelah Timur :berbatasan dengan Kelurahan Utama

2.1.2 Visi dan Misi Puskesmas


A. Visi
Mewujudkan Leuwigajah Sehat Mandiri menuju Cimahi Sehat

Dari visi tersebut mengandung makna “sehat mandiri” yaitu bahwa Puskesmas Leuwigajah ingin
mewujudkan Masyarakat Leuwigajah yang sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap individu mampu untuk hidup produktif, serta mampu mengenali,
mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi sehingga terbebas dari gagguan
kesehatan akibat penyakit, bencana, lingkungan dan perilaku yang tidak sehat.

5
B. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat
Artinya : Masyarakat mendapatkan kemudahan untuk memperoleh pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan bermutu sesuai dengan standar pelayanan Prima.
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
Artinya : Bersama – sama dengan masyarakat proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, melakukan upaya pencegahan terhadap resiko terjadinya
penyakit, melakukan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan masyarakat.
c. Mengoptimalkan Kemitraan internal dan eksternal untuk menyelenggarakan pembangunan
kesehatan
Artinya : Kemitraan Internal yaitu saling bekerja samadan tolong menolong antar program
kesehatan di puskesmas dan membantu program – program kesehatan lain yang
dilaksanakan oleh puskesmas untuk menuju pembangunan kesehatan yang optimal di
wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah sedangkan kemitraan eksternal itu adalah Kerjasama
lintas sector baik dengan kelurahan, RW, RT, kader masyarakat, pembuka agama, tokoh
masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan di wilayah kota Cimahi dan khususnya di
wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah untuk mensukseskan dalam bidang kesehatan.

C. Motto :
SERASI : Bersama Puskesmas Leuwigajah menuju CIMAHI SEHAT

S: SENYUM

E: EMPATI

R: RAMAH

A: AMANAH

S: SOPAN SANTUN

I : IMAN

6
UKM ESENSIAL DAN PERKEMAS
Penanggungjawab dr. Indah Citra Handayani
1 Promkes : Nur Khotijah, A.Md.Keb
2 Kesling : Ina Suci Ramdiana, A.Md.KL
3 KIA : Ghea Fitri Amalia, A.Md.Keb
4 KB : Dian sartika
5 Gizi : Piah Elis, A.Md.Gz
6 P2P : Dr. indah citra hadayani
HIV/ AIDS : Dr.indah citra handayani
TB Paru : Mirra Novianti P, A.Md.Kep
MTBS : Mirra Novianti P, A.Md.Kep
MTBM : Dian sartika
PTM : Mirra Novianti P, A.Md.Kep
DBD : Nuryanti Indra Dewi, A.Md.Kep
ISPA dan DIARE : Nuryanti Indra Dewi, A.Md.Kep
Imunisasi : Nur khotijah, A.Md.Keb
Surveilans : Ina Suci Ramdiana, A.Md.KL
7 Perkesmas : Nenden Maesutari. O ,A.Md.Kep

UKM PENGEMBANGAN
Penanggungjawab Dr. Halida Chaerani
1 Kesehatan jiwa : Nenden Maesutari.O ,A.Md.Kep
2 UKGM : Ai Hernilah, A.Md.KG
3 UKGS : Ai Hernilah, A.Md.KG
4 UKS : Nuryanti Indra Dewi, A.Md.Kep
5 Batra : Yayan Widiyanti
6 Kesogra : Dr. Oviyanti Eka Hapsari

7
7 Kesehatan Indera : Nenden Maesutari.O , A.Md.Kep
8 Kesehatan Lansia : Dian Sartika
9 Kesehatan Kerja : Dr. Oviyanti Eka Hapsari
10 Kesehatan Lainnya : Nenden Maesutari.O ,A.Md.Kep
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN ( UKP)
Penanggungjawab Dr. Oviyanti Eka Hapsari
1 Pemeriksaan Umum : Dr. Oviyanti Eka Hapsari
2 Pemeriksaan Gimul : Drg. Halida Chaerani
3 KIA : Rika Afriani Nurdin, A.Md.Keb
4 KB : Dian Sartika
5 Gawat darurat : Nenden MaesutariO, A.Md.Kep
6 Gizi : Yuni Vianingsih, AmG
7 Persalinan : Rika Afriani nurdin, A.Md.Keb
8 Kefarmasian : Diah Susilo
Risma Rahmawati
9 Laboratorium : Hanih
Jaringan Pelayanan Puskesmas
Penanggungjawab Dr.Oviyanti Eka Hapsari
1 Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan M. Irsan Sugiarto

Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Puskesmas Leuwigajah antara


lain jenis pelayanan dan waktu pelayanan yaitu :

a. Jenis Pelayanan yang diselenggarakan

1. BP Umum : Setiap hari kerja


2. BP Ggi : Senin – Jum’at
3. Klinik KIA : Selasa – kamis
4. Poli Lansia : Setiap hari kerja
5. Poli Anak : Setiap hari kerja
6. Imunisasi : Rabu
7. Persalinan ( VK ) : Setiap hari kerja ( Ditangani hanya Jam Kerja )

8
8. Klinik KB : Senin
9. UGD : Setiap hari kerja
10. IMS dan IVA Test : Senin
11. VCT : Selasa dan Kamis
12. MTBS : Setiap hari kerja
13. Laboratorium : Setiap hari kerja
14. Pelayanan BPJS : Setiap hari kerja
15. Klinik Konseling : Setiap hari kerja
16. Rujukan : Setiap hari kerja
17. Obat : Setiap hari kerja

b. Waktu Pelayanan : Senin – Kamis : 08.00 WIB s/d 14.00 WIB

Jumat – Sabtu : 08.00 WIB s/d 12.00 WIB

c. Pendaftaran : Senin – Kamis : 07.30 WB – 11.30 WIB

Jumat – Sabtu : 07.30 WIB – 10,00 WIB

9
10
BAB III

URAIAN KHUSUS

3.1 Teori penunjang


3.1.1 Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerjanya. kerjanyaKegiatan
pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut;

1. KIA
2. KB
3. Usaha kesehatan gizi
4. Kesehatan lingkungan
5. Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
6. Pengobatan termasuk penanganan darurat karena kecelakaan
7. Penyuluhan kesehatan masyarakat
8. Kesehatan sekolah
9. Kesehatan olahraga
10. Perawatan kesehatan masyarakat
11. Kesehatan kerja
12. Kesehatan gizi dan mulut
13. Kesehatan jiwa
14. Kesehatan mata
15. Laboratorium sederhana
16. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK
17. Pembinaan pengobatan tradisional
18. Kesehehatan remaja
19. Dana sehat

11
3.1.2 Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas Puskesmas menyelenggarakan fungsi :

A. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam menyelenggarakan


fungsinya Puskesmas berwenang untuk :
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat
dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
7. Puskesmas;
8. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
9. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
10. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.

B. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.


1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja
sama inter dan antar profesi
6. Melaksanakan rekam medis

12
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan
9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya dan
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.

3.1.3 Tujuan Puskesmas


Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang :

A. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
B. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
C. Hidup dalam lingkungan sehat
D. Memliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.

3.1.4 Tugas puskesmas


Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten / kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas
sebagai pusat pelayanan kesehatan setara pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, yang meliputi
pelayanan kesehatan perorang (pripategoods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (publicgoods).
Puskesmas melakukan kegiatan – kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk
usaha pembangunan kesehatan. Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja
tertentu dalam bentuk usaha – usaha kesehatan pokok. Jenis pelayanan kesehatan disesuaikan
dengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan
oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan
permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.

Upaya – upaya kesehatan wajib tersebut adalah (basic six) :

1. Upaya promosi kesehatan


2. Upaya kesehatan lingkungan.
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan

13
Pekerjaan Kefarmasiaan di Puskesmas
Ruang Lingkup Pengelola Obat Di Puskesmas

A. Perencanaan Kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai

Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dalam rangka pemenuhan
kebutuhan Puskesmas .
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan :
1. Perkiraan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang mendekati kebutuhan
2. Meningkatkan penggunaan obat secar rasional
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.

Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Mdis Habis Pakai di Puskesmas
setiap periode dilakukan oleh Ruang Farmasi di Puskesmas.

Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan ‘
mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi Sediaan Farmasi periode sebelumnya,
data mutase.

Sediaan Farmasi, dan rencana pengembangan. Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan
Formularium Nasional. Proses seleksi ini harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan, dan perawat, serta pengelola program ang
berkaitan dengan pengobatan.

Proses perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi per tahun dilakukan secara berjenjang
(bottom-up). Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian obat dengan menggunakan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Selanjutnya Instalasi Farmasi
kabupaten / kota akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan Sediaan
Farmasi Puskesmas di wilayah kerjanya, menyesuaikan padda anggaran yang tersedia dan
memperhitungkan waktu kekosongan Obat, buffer stock, serta menghindari stok berlebih.

B. Permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Habis Pakai

14
Tujuan permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah memenuhi
kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas, sesuai dengan
perencanaan kebutuhan yang telah dibuat. Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan dan kebijakan
pemerintah daerah setempat.

C. Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai

Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah suatu kegiatan dalam
menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dari Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota atau hasil pengadaan Puskesmas secara mandiri sesuai permintaan ang
telah diajukan. Tujuaanya adalah agar Sediaan Farmasi yang diterima sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajuka oleh Puskesmas, dan memenuhi
persyarata keamanan, khasiat, dan mutu.
Tenaga Kefarmasian dalam kegita pengelolaan bertanggung jawab atas ketertiban
penyempinan, pemindahan, pemeliharaan dan pengguaan obat dan Bahan Medis Habis
Pakai yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/ peti, jenis dan jumlah Sediaan Farmasi,
bentuk Sediaan Farmasi sesuai dengan isi dokumen LPLPO, ditandatangani oleh Tenaga
Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala Puskemas. Bila tidak memenuhi syarat, maka
Tenaga Kefarmasian dapat mengajukan keberatan. Maka kedaluwarsa minial dari Sediaan
Farmasi yang diterima disesuaikan dengan periode pengelolaan di Puskesmas ditambah
satu bulan

D. Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai

Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan suatu kegiatan
pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya terjamin, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.

Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yng tersedia di puskesmas dapat
dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dengan mempertimbangkan
hal – hal sebagai berikut :
1. Bentuk dan jenis sediaan
2. Kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan Sediaan Farmasi,
seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan kelembaban
3. Mudah atau tidaknya meledak/terbakar

15
4. Narkotka dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan
peundang – undangan
5. Tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.

E. Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai Pendistribusian

Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan kegiatan
pengeluaran dan penyerahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai secara merata
dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit/ satelit farmasi Puskesmas dan jaringannya
.

Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu
yang tepat.

Sub – sub unit di Puskesmas dan jaringannya antaralain:

1. Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan Puskesmas


2. Puskesmas Pembantu
3. Puskesmas Keliling
4. Posyandu
5. Polindes

Pendistribusian ke sub unit (ruang rawat inap, UGD, dan lain – lain) dilakukan dengan cara
pemberian obat sesuai resep yang diterima (floor stock), pemberian obat per sekali minum
(dispensing dosis unit ) atau kombinasi, sedangkan pendistribusian ke jaringan puskesmas
dilakukan dengan cara peyerahan obat sesuai dengan kebutuhan floor stock).

16
3.2.3 Teori Khusus Tentang Farmasi Di Puskesmas Leuwigajah
3.2.1 Pekerjaan farmasi bersifat manajerial di Puskesmas Leuwigajah
A. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi untuk menentukan jenis dan
jumlah obat dalam rangka memenuhi kebutuhan puskesmas.
Proses seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan pola konsumsi obat pada periode
sebelumnya. Proses seleksi ini harus mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional
(DOEN) dan Formularium Nasional. Pross seleksi ini melibatkan tenaga kerja kesehatan
yang ada di Puskesmas Leuwigajah.

B. Permintaan
Permintaan kebutuhanobat di Puskesmas Leuwigajahdiajukan kepada kepala
Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Cimahi dengan
menggunakan format Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).

C. Penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan dalam menerima obat dari Gudang Farmasi Dinaas
Kesehatan Kota Cimahi sesuai dengan permintaan yang diajukan.
Tenaga Kefarmasian Puskesmas Leuwigajah wajib melakukan pengecekan obat
yang diserahkan, meliputi jenis dan julmlah sediaan, serta masa kadaluarsa.

D. Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan terhadap obat yang diterima agar aman, terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya terjamin.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan antara lain, bentuk dan
jenis sediaan, suhu penyimpanan, cahaya dan kelembaban, mudah atau tidaknya meledak
atau terbakar, psikotropika disimpan sesuai dengan perundang-undangan. Penyimpanan
di Puskesmas Leuwigajah berdasarkan; bentuk sediaan, alpa betis, penyusunan obat
dengan sistem first in first out (FEFO) dan First Expired first out (FEFO).

E. Pendistribusian
Pendistribusian adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat untuk
memenuhi kebutuhan sub unit yang ada di Puskesmas Leuwigajah.

17
Sub unit yang dimaksud antara lain Ruang Pelayanan Farmasi, poli gigi, poli KIA, dan
ruang tindakan.

F. Pengendalian
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai stategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/kekosogan obat di Puskesmas Leuwigajah.
Pengendalian terdiri dari pengendalian persediaan, pengendalian penggunaan, dan
penanganan obat hilang, rusak dan kadaluarsa.

G. Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan


Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan merupakan kegiatan dalam pengelolaan
obat yang diterima, di simpan, didistribusikan, dan digunakan di puskesmas leuwigajah.
Pencatatan dan pelaporan bertujua sebagai bukti bahwa pengelolan obat telah dilakukan,
sebagai sumber data untuk melaksanakan pengaturan dan pengendalian , serta data untuk
pembuatan laporan.
Kegiatan pencatatan pelayanan kefarmasian di Puskkesmas Leuwigajah yaitu, mencatat
setiap mutasi obat pada kartu stok gudang.
Pelaporan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Leuwigajah antara lain;
 LPLPO
 Laporan penggunaan obat psikotropika
 Laporan indikator peresepan obat rasional
 Laporan pemakaian 21 obat terbanyak
 Laporan pelayanan informasi obat
 Laporan pemakaian tablet tambah darah

Pekerjaan kefarmasian bersifat klinis di Puskesmas Leuwigajah


A. Pengkajian dan pelayanan resep
Kegiatan pekajian resep dimulai dari persyaratan administrasi ( identitas pasien,
dan tanggal resep), persyaratan farmasetik (bentuk dan kekuatan sediaan, stabilitas dan
kompatibilitas/ketercampuran obat), dan persyaratan klinis ( ketercampuran indikasi dan
dosis obat, aturan, cara penggunaan obat, duplikasi/poli farmasi,alergi, efek samping obat
dan interaksi)
B. PIO (Pelayanan Informasi Obat)

18
Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan tenaga
kefarmasian untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter,
apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
Informasi yang diberikan kepada pasien antara lain; nama dan sediaan obat, dosis cara
pakai, indikasi dan penyimpanan untuk obat- obatan dengan penyimpanan khusus serta
efek samping obat
C. MESO (Monitoring Efek Samping Obat)
Monitoring efek samping obat merupakan kegiatan pemantauan setiap mrespon terhadap
obat yang merugikan ata tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal.

Penggolongan obat
Penggolongan obat menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor
917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaiki dengan permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/VI/2000 penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan
ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi. Penggolongan obat ini terdiri dari: obat bebas,
obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, obat psikotropika, dan narkotika.

A. OBAT BEBAS

19
B. OBAT BEBAS TERBATAS

20
C. OBAT KERAS

21
D. OBAT WAJIB APOTEK

22
E. Obat Golongan Narkotika

23
F. Obat Psikotropika

24
25
3.2.4 Data Teknis
A. Penggolongan

Golongan dan kegunaan Nama obat

Analgetik dan antipiretik  Paracetamol


(Mengurangi rasa nyeri dan
menurunkan suhu tubuh)

Analgetik  Antalgin
 Asam Mefenamat
(Mengurangi rasa nyeri )

Antibiotik  Acyclovir
 Amoxcillin
 Ciprofloxcasin
 Cotrimoxazol

Antihistamin  Chlorfeniramine Maleat ( CTM )


 Loratadin
(Untuk alergi)

Ekspektoran  Acetylcystein

( Mengurangi batuk berdahak)

Antelmintik  Albendazol

26
(Membasmi cacing)

(GERD)  Ranitidine
 Antasida DOEN
(Menurunkan asam kadar
lambung)

Vitamin  Vitammi B6 ( Piridoxine HCL)


 Vitamin C ( Ascorbat Acid )
 Vitamin B Complex
 Vitamin K ( Phytomenadione )

Mineral  Fe ( Ferrous Sulfate )


 Zink

Vitamin dan Mineral  Calcium lactate

ACE Inhibitor  Captopril

(Menurunkan tekanan darah)

Antidiabetes Sulfonileura  Glibenclamide

( Gula atau diabetes)

Antidiabetes Binguin  Metformin

(Gula atau diabetes)

Bronkodilator  Salbutamol 2mg 4mg

(Untuk sesak )

Statin ( Anti Kolesterol )  Simvastatin

Antifungi (Membasmi jamur)  Antifungi DOEN


 Bufacetine chloramphenicol
 Scabimite

27
 Betamethasonedipropionate
 Miconazole
 Hydrocortisone
 Salep 2-4

Kortikosteroid ( Untuk Radang )  Dexamethasone

AINS  Ibuprofen 200mg 400mg


 Diclofenac Sodium

Antihipertensi  Amlodipine 5mg,10mg

(Untuk darah tinggi)

Antiemetic  Domperidone

(Menghilangkan mual dan


muntah)

28
21 obat yang sering digunakan di bulan Juli
No NAMA OBAT KEMASAN

1. CTM Ktk 10x10 tablet

2. Amlodipin 5mg Ktk 5x10 tablet

3. Paracetamol 500mg Ktk 10x10 tablet

4. Dexametasone Ktk 10x10 tablet

5. Acetylystein Ktk 6x10 tablet

6. Antacid Ktk 10x10 tablet

7. Amoksillin 500mg Ktk 10x10 tablet

8. Metformin 500mg Ktk 10x10 tablet

9. Kaptopril 25mg Ktk 10x10 tablet

10. Vitamin B12 Ktk 10x10 tablet

11. Ibuprofen 200mg Ktk 10x10 tablet

12. Tablet Tambah Darah 30tablet/bks

13. Asam Mefenamat Ktk 10x10 tablet

14. Ranitidine Ktk 10x10 tablet

15. Natrium diklofenat 50mg Ktk 10x10 tablet

16. Kalsium laktat Ktk 10x10 tablet

29
17. Amlodipine 10mg Ktk 5x10 tablet

18. Loratadin Ktk 5x10 tablet

19. Asam folat Ktk 10x10 tablet

20. Klindamisin 300mg Ktk 10x10 tablet

21. Vitamin B Comp Ktk 10x10 tablet

30
C. Data Obat Psikotropika dan Narkotika
No Nama kemasan

1. Amitriptillin tab salut 25mg (HCL) 10x10 tab salut

2. Diazepam 5mg Btl 100 tab

3. Fenitoin Natrium kaps 100 mg 250 kaps

4. Fenobarbital 30mg 10x10 tab

5. Haloperidol 5mg 10x10 tab

6. Karbamazepin tab 200mg 10x10 tab

7. Risperidon 2mg 5x10 tab

8. Diazepam rectal Supp

9. Triheksifenidil tablet 2mg 10x10 tab

10. Sikzonoate injeksi Ampul

11. Diazepam injeksi Ampul

12. Klorpromazine injeksi Ampul

13. Clozapin 25mg 5x10 tab

14. Fenobarbital inj Ampul

31
Pembahasan

32
1.

33
2.

34
3.

35
BAB VI

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
1. Sebagai calon asisten apoteker saya mendapatkan ilmu serta wawasan dalam kegiatan
pelaksanaan pelayan resep, memberikan obat kepada pasien serta memberikan informasi
mengenai cara pemakaian obat sesuai aturan pemakaiannya.
2. Sebagai calon asisten apoteker dapat meningkatkan proses pendidikan dan pelatihan tenaga
yang berkualitas dan professional.
3. Sebagai calon asisten apoteker dapat memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
4. Sebagai calon asisten apoteker dapat mengapresiasikan langsung keunggulan masing –
masing di tempat praktek.
5. Sebagai calon asisten apoteker dapat mengukur kemampuan masing – masing di dunia
kefarmasian.
6. Sebagai calon asisten apoteker dapat dijadikan untuk berintropeksi diri untuk lebih baik
kedepannya.

Saran
1. Tenaga teknis kefarmasiaan di puskesmas sebaiknya dimaksimalkan diruang oabat agar
menambah pengalaman dan pengetahuan tentang ruang lingkup kefarmasian.
2. Memberikan informasi obat secara lebih detail kepada pasien agar tidak ada kesalahan
dalam memberikan obat kepada pasien.

36
LAMPIRAN 1

LPLPO

37
LAMPIRAN 2

BERITA ACARA SERAH TERIMA OBAT

38
LAMPIRAN 4

RESEP

39
LAMPIRAN 5

REKAM MEDIK

40
LAMPIRAN 6

SURAT KETERANGAN SEHAT

41
LAMPIRAN 7

ETIKET

42
LAMPIRAN 8

KARTU STOK

43
LAMPIRAN 9

SURAT PESANAN OBAT

44

Anda mungkin juga menyukai