Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Nurhayati PO.71.20.1.20.036
2. Reyfi Mariska PO.71.20.1.20.037
3. Pegi Tri Utami PO.71.20.1.20.038
4. Rizka Novitrisia PO.71.20.1.20.039
5. Omar Muhctar PO.71.20.1.20.040
6. Asty Eka Daryani PO.71.20.1.20.041
7. Yenisa PO.71.20.1.20.042
8. Akhsanonisa PO.71.20.1.20.043
9. Ariesta Arisuseni PO.71.20.1.20.044
10. Yuli Agustin PO.71.20.1.20.045
11. Triani Mustika Sulistin PO.71.20.1.20.046
Tingkat/Semester : III A/Semester VI
Dosen Pengampu : Imelda Erman, S.Kep,M.Kes
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Tantangan Pengembangan Pengobatan Tradisional” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas oleh Ibu Imelda Erman, S.Kep,M.Kes sebagai Dosen Pengampu
Mata Kuliah Elektif I : Keperawatan Komunitas Kelompok Khusus, selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Elektif I : Keperawatan
Komunitas Kelompok Khusus yang baik dan benar bagi para pembaca dan juga penulis.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya, sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari anda
demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................7
2. 1 Pengertian Pelayanan Kesehatan Tradisional....................................................................7
2.2 Tantangan dalam Pemberdayaan Kesehatan Tradisional.............................................7
2.3 Pemberdayaan Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan Tradisional.........................11
2.3.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat...............................................................11
2.3.2 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat.....................................................................12
2.3.3 Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat.........................................................14
2.3.4 Tahapan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat....................................................15
2.3.5 Strategi Pemberdayaan Masyarakat....................................................................19
2.3.6 Lingkup Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat....................................................21
2.3.7 Indikator Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat............................................21
2.4 Pendapat Peneliti Terhadap Kesehatan Tradisional....................................................23
BAB III......................................................................................................................................27
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Kesimpulan
Penggunaan obat dan pengobatan tradisional yang masih cukup tinggi hanyalah
diartikan karena ketiadaan pelayanan kesehatan modern serta dampak dari masalah
mahalnya dan ketidakpercayaan pelayanan kesehatan modern serta keterjangkauan
fasilitas kesehatan . Obat tradisional seperti jamu gendong, merupakan contoh produk
obat tradisional yang memerlukan perhatian lebih dalam pola pengolahannya karena
memungkinkan berkembangnya bakteri di dalam pembuatannya . Hal ini seharusnya
bisa diatasi dengan dukungan pemerintah dalam mengatur keamanan produk obat dan
makanan tradisional. Pada obat tradisional, begitu banyak spesies yang didapatkan tidak
hanya memberi tantangan dalam upaya pengidentifikasiannya akan tetapi untuk
benarbenar meneliti zat-zat yang terkandung dalam setiap spesies yang ada. Adapun
pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling
terkait,yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh
kepedulian sebagai pihak yang membedayakan.
Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai proses pembangunan
sekelompok orang atau masyarakat dengan cara mengembangkan kemampuan
masyarakat, memprakarsai, perubahan perilaku masyarakat dan pengorganisasian
masyarakat, sehingga masyarakat mempunyai untuk memenuhi kebutuhan dasar
mereka, serta dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan yang ada dilingkungan
sekitar mereka. Kegiatan ini kemudian menjadi basis program daerah, regional dan
bahkan program nasional. Pemahaman ini menunjukan bawa program pemberdayaan
masyarakat ditentukan oleh masyarakat, dimana lembaga pendukung hanya memiliki
peran sebagai fasilitator. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada sumber daya
eksternal atau yang tidak berkelanjutan.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Dan tentunya, penulis akan terus
memperbaikinya dengan mengacu kepada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran yang
membangun mengenai pembahasan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Assan, J. (2009). Health Inequality in Resource Poor Environments and the Pursuit of
the MDGs: Traditional versus Modern Healthcare in Rural Indonesia. Journal of
Health Management, 11(1), 93–108.
Agustina, B. (2018). Kewenangan Pemerintah Dalam Perlindungan Hukum Pelayanan
Kesehatan Tradisional Ditinjau Dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jurnal Wawasan Yuridika, 32(1), 82.
https://doi.org/10.25072/jwy.v32i1.91
1. Perawat mendapatkan pasien untuk dilakukan pemijatan refleksi. Yang sangat perlu
diperhatikkan saat memijat adalah reaksi klien terhadap tenaga tekanan pijat.
Pemijatan di daerah-daerah yang menjadi hipersensif. Hal ini dikarenakan?
a. Dikarenakan gangguan saraf
b. Bukan area yang sebenarnya
c. Menggangu sirkulasi darah
d. adanya gangguan pada organ biasanya akan terasa lebih sakit
e. Untuk memastikan bahwa apakah klien merasa nyaman
2. Seorang perawat E ingin membuka praktek mandiri pijat refleksi. meskipun pijat
refleksi adalah jenis pengobatan tradisional namun sebagai penyelenggara jenis
pengobatan ini haruslah kita memperhakan semua aspek. Aspek tersebut meliputi :
a. aspek kebersihan tempat praktekk dan lingkungan sekita, kebersihan, kesopanan
dan tempat dari Terapis
b. aspek psikologi, aspek psikomotor, efektif
c. aspek kinerja, keuangan dan mobilitas
d. a dan b Benar
e. aspek kehidupan sosial antara tenaga kesehatan dan masyarakat
3. Aksesibilitas untuk masyarakat ke sarana pelayanan kesehatan untuk dapat
memperoleh obat tradisional yang telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu
serta terbukti khasiatnya sesuai kebutuhan dengan harga yang terjangkau. dalam
rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap penggunaan obat tradisional yang
bermutu di bawah pendampingan apoteker, dibuat pedoman…
a. standar pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi.
b. standar pelayanan kesehatan tradisional orientasi
c. standar pelayanan kesehatan tradisional empiris
d. standar pelayanan kesehatan tradisional komplementer
e. standar pelayanan kesehatan tradisional non komplementer
4. Salah satu ciri pemberdayaan masyarakat adalah, adanya....
a. Adanya kegiatan untuk menunjukkan perilaku sehat saat berada dalam
masyarakat umum.
b. Pemanfaatan organisasi sosial kemasyarakatan, seperti karang taruna, najelis
taqlim dan lainnya, sebagai potensi yang dapat dijadikan mitra kerja.
c. Memanfaatkan tokoh-tokoh masyarakat maupun tokoh yang menjadi panutan
untuk dijadikan sebagai contoh yang berperilaku sehat.
d. Petugas kesehatan memiliki aktifitas pribadi dalam masyarakat dengan mengikuti
perkumpulan seni, arisan maupun aktifitas kelompok lain.
e. Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mensosialisasikan program-
program kesehatan pada masyarakat umum.
5. pelayanan kesehatan tradisional terdiri dari beberapa jenis. Pelayanan kesehatan
tradisional yang mengkombinasikan antara pelayanan kesehatan konvensional
dengan pelayanan kesehatan tradisional komplementer baik sebagai pengganti atau
pelengkap merupakan pelayanan kesehatan tradisional....
A. Empiris
B. Modern
C. Komplementer
D. Integrasi
E. Non tradisional
6. Seorang tenaga kesehatan ingin mengembangkan kemampuan nya dalam
mengaplikasikan atau cara mencegah terjadinya demam berdarah yaitu kegiatan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk kegiatan tersebut berhasil hal yang
harus dilakukan agar berjalan dengan lancar adalah dengan....
A. Melakukan edukasi tentang DBD
B. Menyuruh masyarakat bersih-bersih
C. Melakukan kegiatan itu sendiri
D. Hanya melakukan wawancara
E. Melakukan kegiatan dengan cara hanya menyuruh orang lain
7. Tantangan terkait riset adalah obat tradisional harus melalui uji klinis dan penelitian
seperti obat konvensional. Padahal untuk bisa melakukan penelitian, dibutuhkan ribuan
sampel tanaman, sebelum diambil ekstraknya untuk diuji," terang Inggrid dalam Dialog
Nasional Percepatan Riset dan Pemanfaatan Jamu/Herbal Terstandar oleh Dokter Pada
Pelayanan Kesehatan. Bukan hanya soal bahan baku riset, tantangan lain tentang
pengembangan obat tradisional adalah kesejahteraan dan insentif bagi peneliti. Belum
lagi dokumentasi tentang pengetahuan obat tradisional yang belum baik, sehingga ilmu
yang didapat dari kebudayaan leluhur bisa hilang. faktor yang bisa mendukung
permasalahan yang diatas adalah ….
Rancangan induk alias grand design diperlukan untuk memastikan arah dan fokus
penelitian bahan alam untuk penemuan obat-obatan agar sumber daya yang tersedia bisa
dimanfaatkan secara maksimak. Mengapa rancangan induk grand design penting…
D. tidak membantu mengatasi masalah keterbasan pendanaan, SDM, serta sarana dan
prasana penelitian,
a. Puskesmas
b. Rumah Sakit
c. Klinik
d. Komunitas
e. Kelompok Khusus
10. Program pembangunan kesehatan berupa Peningkatan akses terutama pada FKTP,
Optimalisasi Sistem Rujukan, Peningkatan Mutu, Penerapan pendekatan Continuum of
care,Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk). Pernyataan tersebut termasuk
dalam jenis program pembangunan kesehatan?
a. Paradigma sehat
c. Pengutan yankes
12. Ny. H berusia 45 tahun datang kebalai pengobatan menemui pakar komplementer
untuk berkonsultasi tentang kondisi tubuhnya yang cenderung sering kaku saat kondisi
cuaca dingin. Untuk itu Ny. H disarankan melakukan terapi komplementer untuk
melatih kelenturan tubuhnya. Apakah jenis terapi yang tepat untuk Ny. H adalah...
A. Thai chi
B. Hynomedis
C. Reiki
D. Terapi energi
E. Terapi musik
13. Penggunaan obat bahan alam berbasis tumbuhan merupakan pendekatan populer
untuk perawatan kesehatan. Pengobatan tradisional sangat beragam diantaranya
Ayurveda, Sidda, Unani, Tradisional Cina Medicine, Kampo, Herbal Medicine. Apa
dasar yang melandasi pengobatan Ayurveda...
c. Filosofi dan sebagai suatu terapi holistik, dan konsep kesetimbangan dan
harmosi
d. Aspek fisiologis dan religius
a. Ekstrak terkuantifikasi
b. Ekstrak non-quantified
d. Ekstrak Terstandarisasi
e. Ekstrak lain-lain
15. Terapi komplementer dikenal dengan terapi yang digabungkan dalam pengobatan
modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan
modern. Terminologi ini di kenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan.Terapi komplementer
juga disebut dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh…
d. Bentuk terapi menggunakan obat yang telah melewati proses uji klinik
e. Bentuk terapi menggunakan ruangan yang memiliki tekanan udara 2-3 lebih besar
dari pada tekanan udara atmosfir normal.
16. Pernyataan yang paling tepat dari tujuan pengobatan dengan obat tradisional dari
herbal adalah...
a. kuratif
b. paliatif
e. preventif
A. Terkadang dalam jenis tanaman obat tradisional tersebut memiliki berbagai zat yang
memiliki efek yang cukup bertentangan
B. Potensi dari jamu dan obat-obatan tradisional untuk menjadi penantang dalam dunia
industri herbal
C. Jamu dan obat-obatan tradisional telah ada sejak ratusan tahun sehingga menjadi
bagian dari kebudayaan masyarakat.
D. Kuatnya penggunaan
B. Sebagai obat alternatif karena mahalnya atau tidak tersedianya obat modern/sintetis
dan adanya kepercayaan bahwa obat tradisional lebih aman
A. Prinsip Kesetaraan
B. Prinsip Partisipasi
C. Prinsip Kemandirian
D. Prinsip Keswadayaan
E. Prinsip Berkelanjutan
20. Tujuan pemberdayaan masyarakat agar terciptanya kehidupan yang lebih baik yang
didukung oleh lingkungan yang baik sedara fisik dan sosial sehingga diharapkan
terwujudnya kehidupan masyarakat yang baik pula merupakan tujuan pemberdayaan…
A. Perbaikan Lingkungan
B. Perbaikan kehidupan
C. Perbaikan masyarakat
D. Perbaikan tindakan
E. Perbaikan usaha