J.H. Von Goethe (1836), bahwa “Music is liquid architecture; Architecture is frozen music.”
Ungkapan ini memberikan arti bahwa arsitektur memiliki persamaan dengan musik dimana arsitektur
juga memiliki irama. Dalam hal penyusunan karya, musik dan arsitektur memiliki persamaan dalam
hal pembentukan dasar hingga sampai pada puncak hasil karya.
Elizabeth Martin: 1994, menggambarkan pemikirannya tentang hubungan musik dan arsitektur
dengan berangkat dari anggapan dalam setiap penerjemahan disiplin ilmu ke ilmu yang lain,
terdapat nilai/makna tertentu yang dipindahkan melalui membran yang definitif.
Louis Khan pernah menyatakan arsitektur yang besar merupakan arsitektur yang tidak terukur
(immeasurable), melewati proses yang terukur (measurable) dan kembali pada hasil yang tak
terukur.
“Arsitektur yang bernyanyi”(Samuel A. Budiono: 2011). Tema ini lebih dari sekedar melodi dalam
musik, tapi harus didukung oleh unsur-unsur lainnya berdasarkan suatu konsep yang hakiki.
Semua pernyataan tersebut maka tidak dapat dipungkiri bahwa keduanya yaitu musik dan
arsitektur sangat erat berkaitan satu sama lainnya. Banyak penelitian yang telah dilakukan
dalam mencari kaitan antara musik dan arsitektur, banyak juga perdebatan yang terjadi dalam
mencari dan memilih melalui aspek apa sajakah keduanya dapat dicari keterkaitannya.
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
TEMPO
POLA
RITME PROPORSI
Antoniades, Anthony C. (1990). Music And Architecture. Poetics Of Architecture Theory Of Design, Hal.
Harjoko, Triatno Yudo. Panduan Meneliti dan Menulis Ilmiah. Depok: Departemen Arsitektur FTUI, 2005
Martin, Elizabeth, ed. Architecture As a Translation of Music. New Jersey: Princeton Architectural Press,
Inc., 1996.
Nindya, Stella. (2012). Keterkaitan Musik Dengan Arsitektur. Departemen Arsitektur Fakultas Teknik
Raskin, Eugene. (1954). Architecturally Speaking. Bloch Pub Co. 1st Ed Edition. 1954.
Mantiri, Yohanes y. (2013). Eksplorasi Musik Dalam Morfologi Arsitektur. Media Madrasain Vol 10 No 3.
Arsitek : Swartbol
mitologi Yunani kuno bagi cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan.
Jamalus (1988: 1), musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk
lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui
unsur-unsur pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu
serta ekspresi sebagai suatu kesatuan.
diwujudkan di dalam nada atau bunyi yang pada akhirnya menghasilkan ritme dan
harmoni.
Musik adalah segala sesuatu yang ada hubungan dengan bunyi dan memiliki
unsur-unsur irama, melodi dan harmoni yang mewujudkan sesuatu yang indah dan
dapat dinikmati melalui indra pendengar.
Arsitektur
Eugene Raskin (1954), arsitektur terdiri dari tiga macam emosi. Emosi
tersebut adalah emosi yang diinginkan (emotion intended), emosi yang
melekat (inherent emotion), dan emosi yang bangkit atau terjadi (evoked
emotion).
2. Harmoni adalah sambungan/hubungan dari satu nada ke nada lain, dari akor ke akor lain dan
1.Komposisi Komposisi merupakan susunan beberapa macam bentuk yang terjalin dalam
satu kesatuan sehingga terwujud bentuk baru yang sesuai dengan kondisi tertentu.
2.Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan. Fungsi juga dapat dimaknai sebagai
3.Ritme atau pola bangunan adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan dan emosi.
Pada tampak bangunan, misalnya, kita dapat merasakan ritme tersebut dari penyusunan
kolom-kolom, pintu, jendela dekorasi, dan lain-lain
4.Proporsi adalah sesuatu yang berhubungan dengan ukuran dengan ukuran dari seluruh
aspek pekerjaan dan bagian tertentu yang dijadikan standar (Vitruvius, 1486)
Transformasi Elemen Dasar Musik Ke
dalam Semantik Arsitektur
ELEMEN DASAR ELEMEN DASAR ARSITEKTUR WUJUD ARSITEKTURAL
MUSIK (ANALOGI SEMANTIK)
MELODI • Memberi Identitas, arah dan penciptaan Diwujudkan dalam elemen fisik arsitektural
warna dan tekstur pada bidang n untuk
persepsi keterkaitan memperjelas kesan dan makna terkait.
• Digunakan sebagai aksen penegasan.
• Fungsi bangunan
Transformasi Elemen Dasar Musik Ke
dalam Semantik Arsitektur
ELEMEN DASAR ELEMEN DASAR ARSITEKTUR WUJUD ARSITEKTURAL
MUSIK (ANALOGI SEMANTIK)
TEMPO • Jeda, Massa, Tenggang, Jarak. Diwujudkan dalam elemen fisik arsitektural
yaitu jarak/ jeda pada kolom-kolom struktur
utama
No. TAHUN
Musik Tabel Sejarah Perkembangan Musik
URAIAN JENIS MUSIK
Abad Pertengahan
Reformasi agama. Zaman ini sudah tidak menitikberatkan musik sebagai
1250 – 1450 M
(Middle Ages)
kepentingan keagamaan, tetapi digunakan juga untuk sarana hiburan.
1 Perkembangan selanjutnya adanya perbaikan tulisan musik dan dasar teori musik.
Di zaman ini tingkat kebudayaan sangat tinggi. Musik dipelajari dengan ciri-ciri
1450- 1600 M
Renaissanc
musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ
2
sudah dikenal, sehingga muncullah music Instrumental.
Pada zaman ini juga dikenal seni Opera, dimana sandiwara, nyanyian, serta iringan
musik digabung menjadi satu
Klasik
4
Pemakaian ornament dibatasi di zaman ini.
Peralihan dinamika secara perlahan-lahan. Sangat mengutamakan urutan.
Romantik
subyektif. Bukan hanya digunakan untuk mencapai keindahan nada-nada,
5 namun digunakan juga untuk mengungkapkan perasaan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengunakan banyak dinamika dan perubahan tempo. Komponis
dunia yang terkenal dari zaman ini adalah Beethoven.
6
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Tabel Sejarah Perkembangan
No ZAMAN Arsitektur
URAIAN JENIS BANGUNAN
ani (3000 SM)Arsitektur Cina dan Jepang Mesir Kuno (10000 SM)
Dikarakterisasikan oleh ketegangan antara dunia kematian yang ilahi dan kehidupan
1
abadi. Kota dipengaruhi oleh kesucian alam luar dan kuil atau istana akan bertindak
sebagai rumah Tuhan. Arsitek, menjadi imam atau raja adalah bukan yang terpenting.
Mereka hanya bagian dari tradisi yang berkelanjutan Piramid, Sphinx – Mesir
Mengacu pada gaya arsitektur yang telah terwujud di Asia dalam berabad-abad lalu.
2
Sejak Dinasti Tang, Arsitektur Cina mempunyai pengaruh utama pada Jepang, Korea,
(10000 SM)
hingga saat ini, dan sebagian dimodifikasi untuk disesuaikan dengan zaman. Parthenon – Yunani
5 Gaya Gothic dimulai pada pertengahan abad 12 dan berakhir pada abad 16. Seni
yang lebih megah dan mencekam, yang kemudian diteruskan dengan gaya
Rococo dari Perancis yang lebih halus, cerah, dan riang. Bersifat hierarkis, Raja
dan agama menjadi pusat segala bentuk. Semua berpusat pada Raja dan agama.
Semua kesenian membuat karya yang mengacu kepada Raja dan agama. Absolut
dan tinggi. Versailes Palace –Versailes, France
KETERKAITAN MUSIK & ARSITEKTUR
MUSIK ARSITEKTUR
Hubungan Musik dengan Arsitektur
PROSES
didengar oleh indera pendengar, sementara
PENULISAN
LAGU DESAIN
arsitektur berwujud sesuatu yang kasat mata
Diagram 2.1 : Persamaan alur suasana antara arstitektur, seni musik, dan
novel
(Sumber: hasil adaptasi dan terjemahan, 2015)
Diagram Don Fedorko
(Sumber: Antoniades, 1990 : 274)
Diagram 2.2 : Proses terjadinya konsep
(Sumber: hasil adaptasi dan terjemahan, 2015
Arsitektur Entry Ruang Ruang Ruang Exit bridge dan diakhiri dengan penutup, maka hampir
Dalam Transit Utama sama untuk karya seni arsitektur.
Musik Intro Verse 1, Bridge Chorus Outro
2, 3
Karya seni arsitektur bila dilihat dari sebuah
Grafik Interpretasi Musik dan Arsitektur
rancangan pola ruangnya, maka diawali dengan
sebuah pintu masuk/ entrance sebagai intronya, dan
MUSIK ARSITEKTUR
dilanjutkan dengan verse/ voyer sebagai baitnya,
Intro Pintu Masuk
dan kemudian major space atau ruang utama dan
Verse 1, 2, 3 Ruang dalam
transit space atau ruang perantara sebagai refrein
Bridge Ruang Transisi
dan bridge-nya, yang diakhiri dengan pintu keluar/
Chorus atau Refrein Ruang Utama
exit sebagai penutupnya.
Outro(fade) Pintu Keluar
Elemen Penyusun Musik (Lagu)
1. Intro
Intro adalah awal dari sebuah lagu, yang merupakan pengantar lagu tsb. Intro juga berfungsi
memberikan waktu untuk penyanyi dan pendengar mempersiapkan diri sebelum lagu benar-benar
dimainkan.
2. Verse
Bisa disebut juga bait. Verse adalah pengantar sebuah lagu sebelum lagu masuk ke bagian chorus. Verse
sering disebut adalah bagian “basa-basi” dari sebuah lagu. sebuah lagu yang baik bahkan memiliki verse
yang kuat secara melodik dan harmonik yang tidak kalah dengan bagian reff-nya.
3. Chorus
Chorus (reff/reffain) adalah bagian lagu yang sering diulang-ulang dan merupakan inti atau bagian utama
Elemen Penyusun Musik (Lagu)
4. Bridge
Bridge adalah sebuah begian lagu yang bukan merupakan verse atau chorus. Bridge ini biasanya
dipakai untuk menjembatani antara bagian-bagian lagu. misalnya menjembatani antara chorus
dengan verse. Tetapi biasanya bridge ini sering dipakai untuk menjembetani antara chorus dengan
chorus yang overtone (naik nada dasar), sehingga overtone tidak menjadi terdengar ganjil.
5. Ending
Ending adalah bagian penutup dari sebuah lagu. ending berfungsi agar lagu berakhir lancar,
smooth (mulus), dan tidak berhenti secara mendadak. Dapat merupakan bagian intro yang diulang,
dapat juga berupa bagian akhir lagu yang diulang-ulang, atau dapat juga berupa instrumen yang
BRIDGE
VERSE 1
I NT RO
VERSE 2
REFF
OUT RO
VERSE 3
BRIDGE
Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik
sebuah lagu.
Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik
merupakan Bridge
merupakan Bridge
lagu (Reff).
Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik
lagu.
terlihat mulai dari fasad sampai ornament yang dipakai pada bangunan tersebut.
Katedral Jakarta didesain dengan konsep gaya arsitektur Gotik. Meskipun pada saat
bangunan ini dididrikan tidak sesuai dengan tahun berkembangnya arsitektur Gotik, namun
dilihat dari fasad dan interior yang diterapkan sudah jelas bahwa gaya arsitektur Gotik sangat
kental pada gereja Katedral Jakarta.
STUDI KASUS 2
Denah Katedral Makassar
IN T R O
VERSE 2 R E FF
O UTRO
Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik
sebuah lagu.
Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik
lagu.
terlihat mulai dari fasad yang polos dan kurangnya ornament yang dipakai pada bangunan ini.
Sesuai dengan tahun didirikannya yakni 1898, Gereja Katedral Makassar tergolong Musik
Romantik
Gereja Katedral Makassar didesain dengan konsep gaya arsitektur Gotik pada awalnya.
Namun bangunan ini telah mengalami renovasi sedemikian rupa hingga hampir tak nampak
unsur Gotik didalamnya. Sangat sedikit ornament serta jika dilihat dari tahun didirikannya,
maka Gereja Katedral Makassar tergolong memiliki Gaya Arsitektur Imperium & Kolonial.
KRITERIA/ELEMEN KATEDRAL JAKARTA KATEDRAL MAKASSAR DESKRIPSI
Opening/intro Pintu Masuk Pintu Masuk Opening dalam masing-masing katedral menggambarkan pembuka lagu dan keduanya
memberikan kesan welcome dan mengajak orang untuk mendengar lagu lebih jauh.
Bait/verse Sudut ruangan dengan Ruang Misa Bagian ini yang mengantar lagu pada klimaksnya.
atap
plafon yang rendah dan
Ruang Misa
Chorus/reff Altar Altar Altar menjadi tempat klimaks dalam rangkaian lagu. Sebagai tempat suci dan kegiatan utama
dilakukan, selain pada ruang umat.
Bridge Sayap antara Ruang Misa - Sebagai penyambung antara ruang satu dengan yang lainnya.
menuju Altar dan tangga
Outro/Fade Pintu Keluar Utama sama Pintu Keluar Utama Pintu keluar pada kedua bangunan ini mempunyai kemiripan. Tidak ada batasan secara jelas
dengan Pintu masuk sama dengan pintu dimana pintu khusus untuk keluar, karena pintu masuk dan pintu keluar merupakan satu. Hal ini
masuk mengurangi kepuasan pendengar untuk mendengar lagu hingga akhir, karena terkesan tidak
jelas. Akan tetapi pada Katedral Jakarta terdapat 2 pintu di bagian Altar barat dan Altar Timur
yang bias difungsikan sebagai pintu keluar.
Genre Musik Musik Barok Musik Romantik Katedral Jakarta rapi dan tersusun dengan baik, dilihat dari denah dan pembagian ruang.
Berdasarkan hitungan, ukuran, serta filosofi ruang dan bentuk, membuat bangunan ini masuk
dalam kategori musik klasik (barok).
Katedral Makassar kurang begitu baik tapi sesuai dengan fungsi bangunan. Pembagian ruang
masih kurang akan tetapi memenuhi kriteria sebagai tempat ibadah. Kurang ornament baik
eksterior maupun interiornya.
WASSALAMU ALAIKUM
WR WB