Anda di halaman 1dari 49

KETERKAITAN ELEMEN PENYUSUN

MUSIK DENGAN ARSITEKTUR TERHADAP


RUANG PENYUSUN
Studi Kasus: Gereja Katedral Jakarta & Gereja Katedral
Makassar

ZAKI FAHRUR ROZI


D51109295

DOSEN PEMBIMBING: 1. IR. RIA WIKANTARI, M.ARCH. PH.D


2. IR. SYARIF BEDDU, MT
LATAR BELAKANG

J.H. Von Goethe (1836), bahwa “Music is liquid architecture; Architecture is frozen music.”
Ungkapan ini memberikan arti bahwa arsitektur memiliki persamaan dengan musik dimana arsitektur
juga memiliki irama. Dalam hal penyusunan karya, musik dan arsitektur memiliki persamaan dalam
hal pembentukan dasar hingga sampai pada puncak hasil karya.

Elizabeth Martin: 1994, menggambarkan pemikirannya tentang hubungan musik dan arsitektur
dengan berangkat dari anggapan dalam setiap penerjemahan disiplin ilmu ke ilmu yang lain,
terdapat nilai/makna tertentu yang dipindahkan melalui membran yang definitif.
Louis Khan pernah menyatakan arsitektur yang besar merupakan arsitektur yang tidak terukur
(immeasurable), melewati proses yang terukur (measurable) dan kembali pada hasil yang tak
terukur.

“Arsitektur yang bernyanyi”(Samuel A. Budiono: 2011). Tema ini lebih dari sekedar melodi dalam
musik, tapi harus didukung oleh unsur-unsur lainnya berdasarkan suatu konsep yang hakiki.

Semua pernyataan tersebut maka tidak dapat dipungkiri bahwa keduanya yaitu musik dan
arsitektur sangat erat berkaitan satu sama lainnya. Banyak penelitian yang telah dilakukan
dalam mencari kaitan antara musik dan arsitektur, banyak juga perdebatan yang terjadi dalam
mencari dan memilih melalui aspek apa sajakah keduanya dapat dicari keterkaitannya.
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian

 RUMUSAN MASALAH  TUJUAN PENELITIAN

mengindentifikasi nilai arsitektur yang


1.Apa keterkaitan Musik dan
terkandung pada Gereja Katedral
Arsitektur?
Jakarta dan Gereja Katedral Makassar
dengan melalui penekanan unsur
2.Bagaimana penerapan elemen
musik. Sehingga dapat terlihat elemen
penyusun musik dalam penyusun msuik berperan terhadap
berarsitektur? ruang penyusun gedung tersebut.
KERANGKA PIKIR
SEJARAH SEJARAH

MELODI MUSIK ARSITEKTUR KOMPOSISI/RUANG

HARMONI ELEMEN DASAR


ELEMEN DASAR FUNGSI

TEMPO
POLA

RITME PROPORSI

KARYA MUSIK KARYA ARSITEKTUR

JENIS MUSIK ELEMEN PENYUSUN GAYA ARSITEKTUR ELEMEN PENYUSUN

ALUR LAGU ALUR SUASANA RUANG

•Intro •Pintu Masuk/Entrance


•Verse 1,2,3 •Ruang Dalam
•Bridge •Ruang Transisi
•Reff •Ruang Utama
•Outro/Ending •Pintu Keluar/Exit
Metode Penelitian
 Jenis penelitian (Kualitatif, Deskriptif, Eksplanatif, Interpretatif)

 Lokasi Penelitian (Gereja Katedral Jakarta dan Gereja Katedral Makassar)

 Sumber Data Premier: Observasi (studi lapangan), wawancara/interview

Sekunder: Studi Literatur (buku teks, e-book, jurnal, internet)

 Teknik Pengumpulan Data (Observasi, wawancara/interview, studi kepustakaan)

 Teknik Analisis Data (Analisis diskriptif kualitatif dan interpretatif)

 Teknik Pengumpulan Data

 Teknik Penyajian Hasil Data Informal : Naratif

Formal : Foto/gambar, video, peta, tabel


TINJAUAN PUSTAKA

 Antoniades, Anthony C. (1990). Music And Architecture. Poetics Of Architecture Theory Of Design, Hal.

272. New York: Van Nostrand Reinhold. Amerika. 1990.

 Harjoko, Triatno Yudo. Panduan Meneliti dan Menulis Ilmiah. Depok: Departemen Arsitektur FTUI, 2005

 Martin, Elizabeth, ed. Architecture As a Translation of Music. New Jersey: Princeton Architectural Press,

Inc., 1996.

 Nindya, Stella. (2012). Keterkaitan Musik Dengan Arsitektur. Departemen Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Indonesia. Skripsi. Juni 2012. Depok.

 Raskin, Eugene. (1954). Architecturally Speaking. Bloch Pub Co. 1st Ed Edition. 1954.

 Mantiri, Yohanes y. (2013). Eksplorasi Musik Dalam Morfologi Arsitektur. Media Madrasain Vol 10 No 3.

Jurnal. November 2013.


Lokasi Penelitian

Nama resmi : Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga


(De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming)
Alamat : Jl. Gereja Katedralno. 7B JakartaPusat 10710
Afiliasi Agama : Katolik Roma
Arsitek : Antonius Dijkmans
Tahun selesai pembangunan : 1901
Tanggal peresmian : 21 April 1901
Lokasi Penelitian

 Nama resmi : Gereja Hati Kudus Yesus

 Alamat : Jl. Kajaolalido, No. 14, Makassar

 Afiliasi Agama : Katolik

 Arsitek : Swartbol

 Tahun didirikan : 1898


Hasil dan
Pembahasan
Musik
 Banoe (2003: 288), musik yang berasal dari kata muse yaitu salah satu dewa dalam

mitologi Yunani kuno bagi cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan.

 Jamalus (1988: 1), musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk

lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui
unsur-unsur pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu
serta ekspresi sebagai suatu kesatuan.

 Suhastjarja, musik adalah pengungkapan rasa keindahan seorang manusia yang

diwujudkan di dalam nada atau bunyi yang pada akhirnya menghasilkan ritme dan
harmoni.
Musik adalah segala sesuatu yang ada hubungan dengan bunyi dan memiliki
unsur-unsur irama, melodi dan harmoni yang mewujudkan sesuatu yang indah dan
dapat dinikmati melalui indra pendengar.
Arsitektur
 Eugene Raskin (1954), arsitektur terdiri dari tiga macam emosi. Emosi
tersebut adalah emosi yang diinginkan (emotion intended), emosi yang
melekat (inherent emotion), dan emosi yang bangkit atau terjadi (evoked
emotion).

Arsitektur sangat menggunakan emosi. Bila emosinya hebat,


arsitekturnya juga hebat. Bila tidak ada emosi, tidak ada arsitektur
disana. Yang ada hanyalah bangunan.
Elemen Dasar Musik Elemen Dasar Arsitektur
1.Melodi 1. Komposisi 1. Gaya (style)
2.Harmoni 2. Fungsi 2. Kesatuan (unity)
3.Tempo 3. Pola/Ritme 3. Skala
4.Ritme 4. Proporsi 4. Pola/Ritme
5. Orisinalitas
6. Proporsi
Elemen dasar musik terdiri dari melodi, harmoni, tempo, dan 7. Sekuens
ritme; dimana semuanya merupakan kesatuan yang tidak bisa 8. Komposisi
9. Fungsi
dipecah-pecah untuk membentuk suatu ‘MUSIK'. Demikian juga
10. Karakter dan
unsur dasar arsitektur juga terdiri dari bentuk, fungsi, pola, dan kejujuran
Eugene Raskin (1954)
proporsi, dimana juga merupakan kesatuan untuk mewujudkan

bangunan menjadi suatu ‘ARSITEKTUR'.


Elemen Dasar Musik
1. Melodi adalah rangkaian dari sejumlah nada atau bunyi, yang ditanggapi berdasarkan perbedaan

tinggi- rendah atau naik-turunnya.

2. Harmoni adalah sambungan/hubungan dari satu nada ke nada lain, dari akor ke akor lain dan

dimainkan secara berurutan/bersamaan. .

3. Tempo adalah ukuran kecepatan dalam birama lagu.

4. Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu.


Elemen Dasar ARSITEKTUR

1.Komposisi Komposisi merupakan susunan beberapa macam bentuk yang terjalin dalam

satu kesatuan sehingga terwujud bentuk baru yang sesuai dengan kondisi tertentu.

2.Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan. Fungsi juga dapat dimaknai sebagai

suatu cara untuk memenuhi keinginan.

3.Ritme atau pola bangunan adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan dan emosi.

Pada tampak bangunan, misalnya, kita dapat merasakan ritme tersebut dari penyusunan
kolom-kolom, pintu, jendela dekorasi, dan lain-lain

4.Proporsi adalah sesuatu yang berhubungan dengan ukuran dengan ukuran dari seluruh

aspek pekerjaan dan bagian tertentu yang dijadikan standar (Vitruvius, 1486)
Transformasi Elemen Dasar Musik Ke
dalam Semantik Arsitektur
ELEMEN DASAR ELEMEN DASAR ARSITEKTUR WUJUD ARSITEKTURAL
MUSIK (ANALOGI SEMANTIK)
MELODI • Memberi Identitas, arah dan penciptaan Diwujudkan dalam elemen fisik arsitektural
warna dan tekstur pada bidang n untuk
persepsi keterkaitan memperjelas kesan dan makna terkait.
• Digunakan sebagai aksen penegasan.

HARMONI • Keterpaduan • Keterpaduan dan keselarasan antar ruang


dan massa bangunann secara
• Keselarasan keseluruhan meliputi unsuk bentuk, warna,
• Kontekstual pola ruang, dan bentuk atap

• Grid • Menciptakan bentukan geometri dan cara


menggabungkannya serta mengaskan
pengorganisasian bentuk dan ruang.

• Fungsi bangunan
Transformasi Elemen Dasar Musik Ke
dalam Semantik Arsitektur
ELEMEN DASAR ELEMEN DASAR ARSITEKTUR WUJUD ARSITEKTURAL
MUSIK (ANALOGI SEMANTIK)
TEMPO • Jeda, Massa, Tenggang, Jarak. Diwujudkan dalam elemen fisik arsitektural
yaitu jarak/ jeda pada kolom-kolom struktur
utama

RITME • Perulangan • Diwujudkan dalam elemen fisik arsitektural


yaitu perulangan kolom-kolom struktur
utama
• Tekstur sebagai unsur ketegasan dan
kejelasan
PROSES BERMUSIK DAN BERARSITEKTUR
Philips Pavilion Poeme Electronique ( Le Cobuiser dan Xenakis)
Sejarah Perkembangan

No. TAHUN
Musik Tabel Sejarah Perkembangan Musik
URAIAN JENIS MUSIK

Abad Pertengahan
Reformasi agama. Zaman ini sudah tidak menitikberatkan musik sebagai
1250 – 1450 M

(Middle Ages)
kepentingan keagamaan, tetapi digunakan juga untuk sarana hiburan.

1 Perkembangan selanjutnya adanya perbaikan tulisan musik dan dasar teori musik.

 
 
 
Di zaman ini tingkat kebudayaan sangat tinggi. Musik dipelajari dengan ciri-ciri
1450- 1600 M

khusus, contohnya nyanyian percintaan dan nyanyian keperwiraan. Sebaliknya

Renaissanc
musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ
2
sudah dikenal, sehingga muncullah music Instrumental.
Pada zaman ini juga dikenal seni Opera, dimana sandiwara, nyanyian, serta iringan
musik digabung menjadi satu

arok dan Rokoko


Kemajuan musik periode sebelumnya ditandai dengan munculnya aliran Barok dan
1600 – 1750 M

Rokoko, yaitu zaman yang memakai


3 musik Ornamentik (hiasan). Zaman Barok memakai Ornamentik yang memerlukan
improvisasi spontan oleh pemain, sedan Rokoko, semua hiasan ditulis.
1750 – 1820 M
Pada zaman ini terjadi banyak perkembangan, seperti pengaturan dinamika,
tempo, melodi yang dihasilkan, serta penggunaan akor 3 nada.

Klasik
4
Pemakaian ornament dibatasi di zaman ini.
Peralihan dinamika secara perlahan-lahan. Sangat mengutamakan urutan.

Sesuai namanya, pada zaman ini musik sangat mementingkan perasaan


1820 – 1900 M

Romantik
subyektif. Bukan hanya digunakan untuk mencapai keindahan nada-nada,
5 namun digunakan juga untuk mengungkapkan perasaan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengunakan banyak dinamika dan perubahan tempo. Komponis
dunia yang terkenal dari zaman ini adalah Beethoven.

rn, Avantgarde, dan Kontemporer


Zaman ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan ilmu dan teknologi yang
semakin pesat, membuat musik pada zaman ini (dan sekarang) tidak
mengakui adanya hukum-hukum dan peraturan-peraturan. Musik secara
bebas diekspresikan sebagai suatu hal.
1950 – Sekarang
1900 – 1940 M

6
 
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Tabel Sejarah Perkembangan

No ZAMAN Arsitektur
URAIAN JENIS BANGUNAN
ani (3000 SM)Arsitektur Cina dan Jepang Mesir Kuno (10000 SM)

Dikarakterisasikan oleh ketegangan antara dunia kematian yang ilahi dan kehidupan
1
abadi. Kota dipengaruhi oleh kesucian alam luar dan kuil atau istana akan bertindak
sebagai rumah Tuhan. Arsitek, menjadi imam atau raja adalah bukan yang terpenting.
Mereka hanya bagian dari tradisi yang berkelanjutan Piramid, Sphinx – Mesir
 
 
 
 

Mengacu pada gaya arsitektur yang telah terwujud di Asia dalam berabad-abad lalu.
2
Sejak Dinasti Tang, Arsitektur Cina mempunyai pengaruh utama pada Jepang, Korea,
(10000 SM)

Taiwan, dan Vietnam.


Liuhe Pagoda–Hangzhou,China
 

Kebudayaan Yunani Kuno Bukanlah merupakan kebudayaan tertua dalam sejarah


3
manusia, namun sumbangsih peradaban ini banyak diterapkan hingga saat ini dalam
banyak disiplin ilmu. Langgam langgam seperti pilar dan scroll tetap dipertahankan
 

hingga saat ini, dan sebagian dimodifikasi untuk disesuaikan dengan zaman. Parthenon – Yunani
5 Gaya Gothic dimulai pada pertengahan abad 12 dan berakhir pada abad 16. Seni

Barok dan Rococo Renaissance ·Gothic(1100 – 1500 M) ·India (400 – 600 M)


ini diyakini juga sebagai perwujudan seni barbarian. Pada abad 17 sampai 18,
seni ini dianggap sebagai tak bercita-rasa atau hambar, menyimpang dari kaidah
seni yang ada.
Sebagian besar merupakan bentuk campuran dengan kebudayaan yang pada
saat itu merupakan bagian dari wilayah kekhalifahan. Ciri khasnya adalah kubah
dan lengkungan pada bukaan bukaan
(1400 – 1600 M) ·Islamic (600 – 1600 M)

Notre Dame de Paris - Perancis


Pertengahan Akhir

6 Renaissance berarti kelahiran kembali, merupakan awal kebangkitan bangsa-


bangsa Eropa setelah melewati zaman kegelapan selama berabad-abad.
Banyak mengangkat gaya-gaya yang berakar pada masa kejayaan Yunani Kuno
dan Romawi dengan tujuan menghidupkan kembali spirit kejayaan yang pernah
 

ada dan mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk meluaskan pengaruhnya ke


seluruh dunia. Château de Chambor –Chambord, Loir-
et-Cher,France
7 Kelanjutan dari Renaissance, mulai melakukan revolusi dalam desain, mencari
hal-hal yang baru sehingga desain terkesan dilebih-lebihkan dengan ornamen
(1600 – 1760M)

yang lebih megah dan mencekam, yang kemudian diteruskan dengan gaya
Rococo dari Perancis yang lebih halus, cerah, dan riang. Bersifat hierarkis, Raja
dan agama menjadi pusat segala bentuk. Semua berpusat pada Raja dan agama.
 

Semua kesenian membuat karya yang mengacu kepada Raja dan agama. Absolut
dan tinggi. Versailes Palace –Versailes, France 
KETERKAITAN MUSIK & ARSITEKTUR

MUSIK ARSITEKTUR
Hubungan Musik dengan Arsitektur

Musik merupakan suatu bentuk atau cara berproses


arsitektur, dengan hasil proses berkegiatan tersebut
adalah berupa lagu dan bentuk fisik kasat mata
MUSIK ARSITEKTUR berupa bangunan. Sementara itu arsitektur dapat
dimaknai sebagai sebuah musik, karena di dalam
sebuah karya arsitektur terkandung beberapa elemen
yang juga terdapat di dalam musik. Sebuah karya
arsitektur dapat terwujud karena adanya kaidah
LAGU BANGUNAN
konsep musik, sehingga dapat dikatakan di sini
bahwa kaidah-kaidah tersebut mengkaitkan kedua
karya seni tersebut yaitu musik dan arsitektur.
Hubungan Musik dengan Arsitektur

IDE Kedua karya seni yaitu musik dan arsitektur

berawal dari sebuah ide yang melalui sebuah


MUSIK ARSITEKTUR
proses akhirnya menghasilkan suatu output yang

sama-sama merupakan karya seni, walaupun


KONSEP PROGRAM
LAGU RUANG masing- masing berbeda wujud, dalam artian,

musik berwujud hal yang tidak kasat mata, dapat

PROSES
didengar oleh indera pendengar, sementara
PENULISAN
LAGU DESAIN
arsitektur berwujud sesuatu yang kasat mata

yaitu bangunan yang dapat dilihat dengan indera

LAGU BANGUNAN penglihatan.


Alur suasana yang terjadi ketika pengunjung masuk
yang diawali dengan kondisi rendah lalu kemudian
semakin ke dalam semakin meninggi dan akhirnya
mencapai puncaknya ketika berada di ruang utama
dan akhirnya mengalami penurunan ketika melewati
pintu keluar.

Diagram 2.1 : Persamaan alur suasana antara arstitektur, seni musik, dan
novel
(Sumber: hasil adaptasi dan terjemahan, 2015)
Diagram Don Fedorko
(Sumber: Antoniades, 1990 : 274)
Diagram 2.2 : Proses terjadinya konsep
(Sumber: hasil adaptasi dan terjemahan, 2015

Diagram 2.3 : Perpaduan elemen arsitektur dan musik


(Sumber: hasil adaptasi dan terjemahan, 2015)

  Diagram 2.4 : Perbandingan antara interval dan ketinggian


Diagram 2.5 : Kombinasi padanan elemen khusus dan umum (Sumber: hasil adaptasi dan terjemahan, 2015)
(Sumber: hasil adaptasi dan terjemahan, 2015)
 
Diagram 2.6 : Artikulasi pada musik dianggap sebagai Diagram 2.8 : Kesimpulan proses pencarian ide hingga hasil
pola hubungan antar massa rancangan
(Sumber: hasil adaptasi dan terjemahan, 2015) (Sumber: Antoniades, 1990 : 274)

Diagram 2.7 : Pola hierarki pada tatanan massa banyak


(Sumber: hasil adaptasi dan terjemahan, 2015)
Pada karya seni musik, alur sebuah musik dimulai
dengan intro dan dilanjutkan dengan bait, refrein,

Arsitektur Entry Ruang Ruang Ruang Exit bridge dan diakhiri dengan penutup, maka hampir
Dalam Transit Utama sama untuk karya seni arsitektur.
Musik Intro Verse 1, Bridge Chorus Outro

2, 3
Karya seni arsitektur bila dilihat dari sebuah
Grafik Interpretasi Musik dan Arsitektur
rancangan pola ruangnya, maka diawali dengan
sebuah pintu masuk/ entrance sebagai intronya, dan
MUSIK ARSITEKTUR
dilanjutkan dengan verse/ voyer sebagai baitnya,
Intro Pintu Masuk
dan kemudian major space atau ruang utama dan
Verse 1, 2, 3 Ruang dalam
transit space atau ruang perantara sebagai refrein
Bridge Ruang Transisi
dan bridge-nya, yang diakhiri dengan pintu keluar/
Chorus atau Refrein Ruang Utama
exit sebagai penutupnya.
Outro(fade) Pintu Keluar
 
Elemen Penyusun Musik (Lagu)

1. Intro

Intro adalah awal dari sebuah lagu, yang merupakan pengantar lagu tsb. Intro juga berfungsi

memberikan waktu untuk penyanyi dan pendengar mempersiapkan diri sebelum lagu benar-benar

dimainkan.

2. Verse

Bisa disebut juga bait. Verse adalah pengantar sebuah lagu sebelum lagu masuk ke bagian chorus. Verse

sering disebut adalah bagian “basa-basi” dari sebuah lagu. sebuah lagu yang baik bahkan memiliki verse

yang kuat secara melodik dan harmonik yang tidak kalah dengan bagian reff-nya.

3. Chorus

Chorus (reff/reffain) adalah bagian lagu yang sering diulang-ulang dan merupakan inti atau bagian utama
Elemen Penyusun Musik (Lagu)

4. Bridge

Bridge adalah sebuah begian lagu yang bukan merupakan verse atau chorus. Bridge ini biasanya

dipakai untuk menjembatani antara bagian-bagian lagu. misalnya menjembatani antara chorus

dengan verse. Tetapi biasanya bridge ini sering dipakai untuk menjembetani antara chorus dengan

chorus yang overtone (naik nada dasar), sehingga overtone tidak menjadi terdengar ganjil.

5. Ending

Ending adalah bagian penutup dari sebuah lagu. ending berfungsi agar lagu berakhir lancar,

smooth (mulus), dan tidak berhenti secara mendadak. Dapat merupakan bagian intro yang diulang,

dapat juga berupa bagian akhir lagu yang diulang-ulang, atau dapat juga berupa instrumen yang

berbeda yang sengaja dibuat untuk ending dari lagu tsb.


Elemen Penyusun Musik (Lagu)
SONG : IRIS
BAND : GO GO DOLLS
ALBUM : DIZZY UP THE GIRLS
CHORUS/REFF:
INTRO: And I don’t want the world to see me
Bm-Bsus2-G ‘Cause I don’t think that they’d understand
When everything’s made to be broken
I just want you to know who I am
VERSE:
And I’d give up forever to touch you
‘Cause I know that you feel me BRIDGE:
somehow Bm Bm/A G G x4
You’re the closest to heaven that I’ll Bm Bsus2 G G x3
ever be Bm Bsus2
And I don’t want to go home right G F#m G Bm – G F#m Bm Bm – G F#m Bm Bm
now Bm Bm/A G G x4
VERSE:
And all I can taste is this moment
And all I can breathe is your life OUTRO:
And sooner or later it’s over Bm Bm/A G G x4
I just don’t want to miss you tonight
Elemen Penyusun Arsitektur (Bangunan)

Ruang Utama/ Ruang Transisi/


major space transit space
Pintu masuk/ Pintu Keluar/
entrance Ruang Dalam exit
/ voyer

Denah layout bangunan Philips Pavilion Poeme Electronic


dengan pembagian alur ruang berdasarkan elemen penunjang dalam musik dan arsitektur
STUDI KASUS 1
Denah Katedral Jakarta

BRIDGE

VERSE 1

I NT RO

VERSE 2
REFF
OUT RO

VERSE 3

BRIDGE
Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik

Intro Entrance/Pintu Masuk Pintu masuk, sama halnya

dengan intro pada lagu

Verse   Sudut Barat Ruang Sudut Barat Ruang Misa,

Misa merupakan verse/bait

pertama pada sebuah lagu.


Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik

Verse  Ruang Utama Misa Ruang Utama Misa (nave)

(nave) sama halnya verse/bait

kedua pada sebuah lagu.

 Sudut Timur Ruang Sudut Timur Ruang Misa

Misa merupakan verse/bait

ketiga sebelum penutup

sebuah lagu.
Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik

Bridge • Ruang Sayap Barat Ruang Sayap barat

merupakan Bridge

(Perantara) sebelum masuk

pada inti lagu (Reff).

(foto tidak terambil karena kondisi)

• Ruang Sayap Timur

Ruang Sayap Timur

merupakan Bridge

(Perantara) kedua setelah inti

lagu (Reff).
Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik

Reff/Chorus Altar Altar sama halnya dengan

reff/chorus pada sebuah

lagu.

Penutup/Outro Pintu Keluar/exit Pintu keluar merupakan

Outro pada sebuah lagu.


 Gereja Katedral Jakarta tergolong jenis Musik Barok karena sesuai dengan ciri-ciri yang

terlihat mulai dari fasad sampai ornament yang dipakai pada bangunan tersebut.

 Katedral Jakarta didesain dengan konsep gaya arsitektur Gotik. Meskipun pada saat

bangunan ini dididrikan tidak sesuai dengan tahun berkembangnya arsitektur Gotik, namun
dilihat dari fasad dan interior yang diterapkan sudah jelas bahwa gaya arsitektur Gotik sangat
kental pada gereja Katedral Jakarta.
STUDI KASUS 2
Denah Katedral Makassar

IN T R O
VERSE 2 R E FF

O UTRO
Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik

Intro Entrance/Pintu Masuk Pintu masuk, sama halnya

dengan intro pada lagu

Verse   Sudut Barat Ruang Sudut Barat Ruang Misa,

Misa merupakan verse/bait

pertama pada sebuah lagu.


Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik

Verse  Ruang Utama Misa Ruang Utama Misa (nave)

(nave) sama halnya verse/bait

kedua pada sebuah lagu.

 Sudut Timur Ruang Sudut Timur Ruang Misa

Misa merupakan verse/bait

ketiga sebelum penutup

sebuah lagu.
Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik

Bridge • Ruang Sayap Barat Ruang Sayap barat merupakan

Bridge (Perantara) sebelum

masuk pada inti lagu (Reff).

• Ruang Sayap Timur Ruang Sayap Timur

merupakan Bridge (Perantara)

kedua setelah inti lagu (Reff).


Elemen Elemen Gambar Deskripsi
Penyusun Penyusun Arsitektur
Musik

Reff/Chorus Altar Altar sama halnya dengan

reff/chorus pada sebuah

lagu.

Penutup/Outro Pintu Keluar/exit Pintu keluar merupakan

Outro pada sebuah lagu.


 Gereja Katedral Makassar tergolong jenis Musik Romantik karena sesuai dengan ciri-ciri yang

terlihat mulai dari fasad yang polos dan kurangnya ornament yang dipakai pada bangunan ini.
Sesuai dengan tahun didirikannya yakni 1898, Gereja Katedral Makassar tergolong Musik
Romantik

 Gereja Katedral Makassar didesain dengan konsep gaya arsitektur Gotik pada awalnya.

Namun bangunan ini telah mengalami renovasi sedemikian rupa hingga hampir tak nampak
unsur Gotik didalamnya. Sangat sedikit ornament serta jika dilihat dari tahun didirikannya,
maka Gereja Katedral Makassar tergolong memiliki Gaya Arsitektur Imperium & Kolonial.
KRITERIA/ELEMEN KATEDRAL JAKARTA KATEDRAL MAKASSAR DESKRIPSI

Opening/intro Pintu Masuk Pintu Masuk Opening dalam masing-masing katedral menggambarkan pembuka lagu dan keduanya
memberikan kesan welcome dan mengajak orang untuk mendengar lagu lebih jauh.
Bait/verse Sudut ruangan dengan Ruang Misa Bagian ini yang mengantar lagu pada klimaksnya.
atap
plafon yang rendah dan
Ruang Misa

Chorus/reff Altar Altar Altar menjadi tempat klimaks dalam rangkaian lagu. Sebagai tempat suci dan kegiatan utama
dilakukan, selain pada ruang umat.
Bridge Sayap antara Ruang Misa - Sebagai penyambung antara ruang satu dengan yang lainnya.
menuju Altar dan tangga
Outro/Fade Pintu Keluar Utama sama Pintu Keluar Utama Pintu keluar pada kedua bangunan ini mempunyai kemiripan. Tidak ada batasan secara jelas
dengan Pintu masuk sama dengan pintu dimana pintu khusus untuk keluar, karena pintu masuk dan pintu keluar merupakan satu. Hal ini
masuk mengurangi kepuasan pendengar untuk mendengar lagu hingga akhir, karena terkesan tidak
jelas. Akan tetapi pada Katedral Jakarta terdapat 2 pintu di bagian Altar barat dan Altar Timur
yang bias difungsikan sebagai pintu keluar.

Genre Musik Musik Barok Musik Romantik Katedral Jakarta rapi dan tersusun dengan baik, dilihat dari denah dan pembagian ruang.
Berdasarkan hitungan, ukuran, serta filosofi ruang dan bentuk, membuat bangunan ini masuk
dalam kategori musik klasik (barok).
Katedral Makassar kurang begitu baik tapi sesuai dengan fungsi bangunan. Pembagian ruang
masih kurang akan tetapi memenuhi kriteria sebagai tempat ibadah. Kurang ornament baik
eksterior maupun interiornya.

Gaya Arsitektur Gotik Imperium & Kolonial  


 
TERIMA KASIH

WASSALAMU ALAIKUM
WR WB

Anda mungkin juga menyukai