Oleh :
Hans Kristian Owen
Pembimbing :
dr. Rosmarini E.S.H, M.Sc, Sp.KK
Tinjauan Pustaka
Definisi
Dermatitis Seboroik (DS) adalah kelainan kulit papuloskuama
dengan predileksi di daerah kaya sebasea seperti scalp,
wajah, dan badan. Penyakit ini adalah penyakit kronis dan
mudah berulang.
DS seringkali dikaitkan dengan koloni Malassezia, gangguan
imunologis, peningkatan kelembapan lingkungan, trauma
dengan lesi, dan penyakit neurologis.
Epidemiologi
Dermatitis seboroik secara umum kejadiannya berkisar 3-5%
kebanyakan merupakan dewasa muda.
Pada Bayi :
• Di area kepala ditandai : krusta tebal, pecah-pecah,
berwarna kekuningan dan berminyak disebut cradle cap.
• Di bagian tubuh yang lain, ditandai : ruam berwarna
kemerahan, merah kekuningan, dengan krusta berminyak
yang menutupi permukaannya.
Gejala Klinis
Pada dewasa umumnya ditandai :
• Keluhan gatal
• Peradangan pada area seboroik dengan gambaran berbagai
bentuk lesi yang simetris, berwarna kemerahan atau
kekuningan disertai dengan adanya skuama, krusta, basah
berminyak, dan bisa juga kering.
• Residif dan bersifat kronis.
21
Anamnesis
Keluhan Utama :
Keluar cairan kuning dan gatal pada kulit kepala
Riwayat Pengobatan :
Belum diberikan apapun pada kulit kepala
Pasien minum obat anti jamur beberapa hari lalu berhenti dan ganti
sampo khusus berkali kali tetapi tidak membaik
Diagnosis Kerja :
Dermatitis Seboroik
28
TATA LAKSANA
Non medikamentosa :
• Menjelaskan supaya pasien tidak menggaruk dan mengelupas luka pada
kulit kepala atau mengurangi garukan terutama dengan benda lain
• Menjelaskan tidak sering keramas berlebih atau keramas sesuai
kebutuhan
• Menjelaskan menghindari hal yang membuat peroduksi keringat berlebih
seperti kelelahan setelah bekerja berat, kepanasan, dan stress
Medikamentosa :
Oral Metil Prednisolon 8mg / pagi dan malam
Oral Cetirizine 10 mg / pagi dan malam
Topikal hidrokortison 2,5% + Asam Salisilat 3% / malam
Sampo Selenium Sulfida dibilas setelah 5-10 menit 2-3 kali / minggu
Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad sanactionam : Dubia ad bonam
Terima Kasih
Daftar Pustaka
1. Tjut NAJ. Dermatitis Seboroik dalam Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-7.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016.
2. Plewig G, Janssen T. Seborrheic dermatitis in Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine. 7th ed. New York: McGraw-Hill; 2008.
3. Luis JB, Tongyu CW. Seborrheic Dermatitis and Dandruff: A Comprehensive
Review. Journal Clincal Investigation Dermatology. December 2015.
4. Gary WC. Diagnosis and Treatment of Seborrheic Dermatitis. American Family
Physician Journal Vol. 9 No. 3. Febuary 2015.
5. SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNAIR / RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Dermatitis Seboroik dalam Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 2. Surabaya :
Airlangga University Press. 2005.