Anda di halaman 1dari 6

Nama Dokter Muda : Putu Raka Sanistia Sania Savitri

NIM : 1902611083
Periode : 29 Juni – 5 Juli 2020
Dokter Pembimbing : dr. Ida Ayu Uttari Priyadarshini

STATUS UJIAN DOKTER MUDA


DEPARTEMEN/KSM ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RSUP SANGLAH

I. Identitas Pasien
Nama : PUR
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 34 tahun
Tanggal Lahir : 20 Februari 1986
Alamat : Banjar Bantas Sibang Gede
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Agama : Hindu
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 30 Juni 2020

II. Anamnesis
Keluhan Utama
Kulit mengelupas pada bibir
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang diantar oleh keluarganya ke IGD RSUP Sanglah pada tanggal 30
Juni 2020 dengan keluhan kulit mengelupas pada bibir sejak 1 hari yang lalu. Awalnya
(7 hari yang lalu) timbul rasa gatal pada bibir yang kemudian disertai timbulnya ruam
kemerahan pada leher dan lengan kiri. Beberapa hari kemudian (4 hari yang lalu), bibir
menjadi kering dan mulai mengelupas disertai rasa perih. Ruam pada lengan kiri
perlahan berubah menjadi benjolan yang berisi cairan. Keluhan ini juga disertai rasa
gatal, dimana rasa gatal yang dirasakan tidak mengenal waktu, bisa timbul sewaktu-
waktu. Keluhan ini dikatakan sampai mengganggu aktivitasnya sehari-hari dalam
tingkat ringan.
Selain itu, pasien juga mengeluhkan demam sejak 1 hari yang lalu. Demam
dikatakan tidak terlalu tinggi dan mulai dirasakan sejak kemarin sore. Pasien memiliki
riwayat konsumsi obat-obatan berupa amoksisilin, asam mefenamat, dan deksametason
yang diberikan setelah pasien dilakukan tindakan pencabutan gigi geraham atas di
sebuah klinik 2 minggu yang lalu. Keluhan ini dikatakan timbul 7 hari setelah konsumsi
obat-obatan tersebut. Riwayat kontak dengan bahan iritan disangkal.

Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya menggunakan obat oles tradisional yang dioleskan di daerah
ruam kemerahan pada leher dan lengan kirinya setiap malam, namun tidak ada
perubahan. Pasien juga mengkonsumsi obat paracetamol untuk menurunkan
demamnya, demam sempat turun, namun timbul kembali esok paginya.
Pasien memiliki riwayat konsumsi obat-obatan berupa amoksisilin, asam
mefenamat, dan deksametason yang diberikan setelah pasien dilakukan tindakan
pencabutan gigi geraham atas di sebuah klinik 2 minggu yang lalu.

Riwayat Alergi
Pasien mengatakan memiliki riwayat alergi obat-obatan, namun tidak mengingat
nama obat tersebut. Pasien mengatakan saat mengkonsumsi obat tersebut, timbul rasa
gatal dan kemerahan di badan, namun hilang dengan sendirinya setelah konsumsi obat
tersebut dihentikan. Riwayat alergi terhadap makanan disangkal. Riwayat atopi tidak
ada.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan seperti ini. Riwayat
penyakit sistemik lainnya seperti hipertensi, diabetes, asma, penyakit jantung, dan lain-
lain disangkal.

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.

Riwayat Sosial
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Pasien tinggal serumah bersama
suami dan kedua anaknya. Sehari-harinya pasien beraktivitas di rumah.

III. Pemeriksaan Fisik


Status Present
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 21 x/menit
Temperatur Aksila : 37,8 oC
BB/TB : 55 kg / 156 cm (IMT : 22,6 kg/m2 gizi cukup)
Status General
Kepala : Normocephali, rambut warna hitam
Mata : Anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+, isokor
THT : Tonsil T1/T1, faring hiperemi (-)
Thoraks : Cor : S1S2 normal, regular, murmur (-)
Pul : ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abdomen : Distensi (-), BU (+) normal
Ekstremitas : Edema (-/-), hangat (+/+)

Status Dermatologis
1. Lokasi : Labialis superior
Efloresensi : Krusta berwarna kekuningan, multipel, berbentuk tidak
beraturan, berbatas tegas, ukuran 0,1-0,3 cm, diskret, distribusi
terlokalisir.
2. Lokasi : Cervikalis anterior
Efloresensi : Makula, eritema, multipel, berbentuk tidak beraturan, berbatas
tidak tegas, ukuran 0,2-0,3 cm, diskret, distribusi terlokalisir.
3. Lokasi : Brachialis sinistra
Efloresensi : Bula dengan dasar eritema, soliter, berbentuk bulat, berbatas
tegas, ukuran diameter 5 cm, diskret, distribusi terlokalisir.
Nikolsky sign (+).

Gambar 1 Krusta kekuningan pada labialis superior; Gambar 2 Ulkus dengan batas
eritema pada mukosa buccal

Gambar 3 Makula eritema multipel pada cervical anterior; Gambar 4 Bula dengan
dasar eritema pada brachialis sinistra

Mukosa : Regio buccal ulkus (+), hiperemis (+)


Rambut : Rambut rontok (-), warna hitam
Kuku : Pitting nail (-), rapuh (-)
Fungsi kelenjar keringat : Hiperhidrolisis (-), anhidrosis (-)
Kelenjar limfe : Pembesaran KGB leher belakang (-)
Saraf : Penebalan saraf (-), parastesi (-)

IV. Pemeriksaan Penunjang


Usul pemeriksaan DL, SGOT, SGPT, BUN, SC, elektrolit, GDS
AGD

V. Resume
Pasien datang diantar oleh keluarganya ke IGD RSUP Sanglah pada tanggal 30
Juni 2020 dengan keluhan kulit mengelupas pada bibir sejak 1 hari yang lalu. Awalnya
(7 hari yang lalu) timbul rasa gatal pada bibir yang kemudian disertai timbulnya ruam
kemerahan pada leher dan lengan kiri. Beberapa hari kemudian (4 hari yang lalu), bibir
menjadi kering dan mulai mengelupas disertai rasa perih. Ruam pada lengan kiri
perlahan berubah menjadi benjolan yang berisi cairan. Keluhan ini juga disertai rasa
gatal. Pasien memiliki riwayat konsumsi obat-obatan berupa amoksisilin, asam
mefenamat, dan deksametason yang diberikan setelah pasien dilakukan tindakan
pencabutan gigi geraham atas di sebuah klinik 2 minggu yang lalu. Riwayat kontak
dengan bahan iritan disangkal.
Pasien mengatakan memiliki riwayat alergi obat-obatan, namun tidak mengingat
nama obat tersebut. Riwayat penyakit sistemik lainnya seperti hipertensi, diabetes,
asma, penyakit jantung, dan lain-lain disangkal.

VI. Diagnosis Banding


Sindrom Steven Johnson (SSJ)
Generalized bullous fixed drug eruption

VII. Diagnosis Kerja


Sindrom Steven Johnson (SSJ)

VIII. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
 Infus RL 20 tpm
 Metil prednisolone IV tiap 12 jam
 Paracetamol 500 mg IO tiap 8 jam prn
 Ceftriaxone IV tiap 12 jam
 Triamnisolon asetonid cream (lesi mukosa) tiap 12 jam
 Kompres NaCl 0,9% (lesi basah) tiap 12 jam
 Hidrokortison 1% cream (lesi kering) tiap 12 jam

2. Non Farmakologi
 KIE pasien dan keluarga mengenai penyakit, prognosis, rencana terapi, dan
pencegahan terjadinya kondisi penyakit: hentikan pemakaian obat yang diminum
sebelumnya; agar selalu mengingat obat yang sebelumnya digunakan atau dicurigai
penyebab terjadinya penyakit dan selalu menginformasikannya ketika berobat ke
faskes manapun

IX. Prognosis
Ad Vitam : Dubius ad Bonam
Ad Functionam : Dubius ad Bonam
Ad Sanationam : Dubius ad Bonam
Ad Kosmetikam : Dubius ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai