Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS

I. IDENTIFIKASI PASIEN

NAMA : Suhaimi

UMUR : 35 tahun

JENIS KELAMIN : laki-laki

ALAMAT : Kediri

TANGGAL PEMERIKSAAN : 7 Juni 2012

II. ANAMNESIS

Keluhan Utama : bercak putih pada kulit

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh bercak putih pada kulit sejak 2 bulan yang lalu awalnyaterdapat

bercak kemerahan kecil di daerah lengan kanan bawah semakin lama semakin

membesar dan meluas dan menyebar ke lengan atas, dada, perut, punggung, wajah

dan lutut.

Pasien tidak mengeluh gatal ataupun nyeri pada bercak-bercak tsb, pasien mengeluh

terasa tebal pada bercak-bercak tsb. Pasien merasakan tebal tapi tidak terlalu jelas

dengan daerah kulit normal yang dirasakan. Pasien mengatakan bila terbentur sesuatu

terasa lebih sakit dari pada sebelum pasien muncul bercak-bercak ini. Pada malam

hari pasien merasakan kulit seperti di tarik-tarik. Pasien menyangkal adanya rontok

bulu mata, alis, dan demam.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa. Riwayat asma, kencing manis,

darah tinggi di sangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien menyangkal ada keluarga atau teman pasien yang mengalami keluhan yang

serupa. Riwayat alergi makanan dan obat pada keluarga di sangkal.

Riwayat Alergi

Pasien mengaku memiliki alergi makanan laut, apabila pasien makananan laut

maka akan timbul bintik-bintik yang gatal. Riwayat alergi obat, cuaca, debu,

disangkal.

Riwayat Pengobatan

Pasien mengaku meminum paracetamol pada saat pasien merasakan nyeri pada

kulitnya.

Riwayat Sosial

Pasien adalah petugas rumah sakit yang bertugas mengantar oksigen, pasien

mengaku pada saat bertugas di RS terdapat penderita yang mengalami gejala kulit

yang sama seperti pasien. Pasien tiap hari bertemu dengan penderita tersebut selama 2

minggu.

III. PEMERIKSAAN FISIK


 Keadaan umum : Baik

 Kesadaran : Composmentis

 Status lokalis kulit :

Pada regio thorak, abdomen, wajah, lutut, punggung, Tampak Plaque > 5

Eritema dengan tepi meninggi, batas tegas multiple, skuama (-), erosi (-),

ekskroisi (-), pada regio brachialis tampak patch hiperpigmentasi batas tidak jelas

pada telapak tangan. Madorosis (-), facies leohiro (-), saddle nose (-), claw

hand(+).

 Pemeriksaan saraf :

o N.Auricularis magnus sinistra mengalami pembesaran, konsistensi

kenyal, nyeri tekan (+)

o N. Ulnaris sinistra mengalami pembesaran konsistensi kenyal, nyeri tekan

(+)

o Pemeriksaan anastesi terhadap rasa nyeri pada tempat lesi (+) dari pada

kulit normal.

o Pemeriksaan anastesi terhadap rasa raba pada tempat lesi (+) dari pada

kulit normal

o Pemeriksaan suhu panas dingin pada lesi, tidak bisa membedakan suhu

panas dingin pada tempat lesi.

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

BTA: Tidak ditemukan kuman BTA

V. DIAGNOSIS KERJA
Morbus Hansen MultiBasiler reaksi kusta tipe 1

VI. DIAGNOSIS DIFFRENSIAL

Vitiligo, Ptiriasis Versikolor, Ptiriasis Alba, Tinea korporis

VII. PENATALAKSANAAN

MB dengan lesi > 5.Lama pengobatan 12 dosis ini bisa diselesaikan selama 12-18

bulan. Setelah selesai minum 12 dosis obat ini, dinyatakan RFT/=Realease From

Treatment yaitu berhenti minum obat. Masa pengamatan setelah RFT dilakukan

secara pasif untuk tipe PB selama 2 tahun dan tipe MB selama 5 tahun.

 Rifampicin : 600 mg/bulan diminum di depan petugas kesehatan

 Dapson : 100 mg/hari diminum di rumah

 Lamprene : 300mg/bulan diminum di depan petugas kesehatan dilanjutkan

dgn 50 mg/hari diminum di rumah

Pengobatan reaksi kusta.

Pada reaksi ringan, istirahat di rumah, berobat jalan, pemberian analgetik dan obat-

obat penenang bila perlu, dapat diberikan Chloroquine 150 mg 3×1 selama 3-5 hari,

dan MDT (obat kusta) diteruskan dengan dosis yang tidak diubah.

Anda mungkin juga menyukai