Disease
Identitas Pasien
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Hipertensi ada, diketahui sejak tahun 2007
konsumsi obat tidak teratur. Riwayat Diabetes Melitus tidak ada. Riwayat HD
rutin 3x seminggu sejak 4 tahun terakhir. Riwayat penyakit jantung disangkal.
Riwayat psikososial : pasien bekerja sebagai nelayan. Namun sudah tidak kuat
beraktivitas pergi melaut sejak divonis menderita penyakit ginjal 3 tahun
yang lalu.
Pemeriksaan Fisis
Thorax
I : Simetris kiri=kanan
P : Vocal fremitus kiri=kanan
Nyeri tekan & massa tidak ada
P : Sonor kiri=kanan
A : Bunyi napas; bronkovesikuler
Bunyi tambahan; Rh +/+, Wh -/-
Pemeriksaan Fisis
Jantung
I : Ictus cordis tampak
P : Ictus cordis teraba
P : Batas jantung kiri atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah : ICS V linea axillaris anterior sinistra
Batas jantung kanan atas : ICS III linea parasternalis dextra
Batas jantung kanan bawah : ICS V linea midclavicularis dextra
A : Bunyi Jantung I/II murni reguler
Bunyi Tambahan tidak ada
Pemeriksaan Fisis
Abdomen
I : Datar, ikut gerak napas. Bengkak dan kemerahan tidak ada.
A : Peristaltik ada, kesan normal.
P : Tympani
P : Organomegali tidak ada, nyeri tekan dan massa tidak ada.
Extremitas
Regio cruris : Oedema minimal +/+. Saat ini edema sudah berkurang.
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
WBC 19,8 4,0 10,0 103/mm3
Neutrofil 87,9 %
RBC 1,76 4,50 6,50 106/mm3
Hb 5,9 14,0 16,0 g/dL
MCV 104 80 100 m3
MCH 33,6 27,0 32,0 pg
MCHC 32,2 32,0 36,0 g/dL
PLT 139 150 - 400 103/mm3
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
GDS 125 140 mg/dL
Ureum 105 10 50 mg/dL
Kreatinin 7,62 L(<1,3),P(<1,1) mg/dL
SGOT 27 <38 U/L
SGPT 42 <41 U/L
Na 143 136 145 mmol/L
K 4,0 3,5 5,1 mmol/L
Cl 103 97 - 111 mmol/L
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Fe (Besi) 234 L(59-148),P(37-148) ug/dl
TIBC 242 274-389 ug/dl
Ferritine >1200 13,00 400,00 ng/ml
Sa. transferin 96 %
Pemeriksaan Penunjang
EKG :
Sinus rythm, HR : 101 x/m, Normoaxis, Left Ventricular hypertrophy.
Chest X-ray :
Cardiomegaly dengan edema paru.
Urinalisa :
Proteinuria, Hematuria, Glukosuria, Leukosituria.
Daftar Masalah
Assesment Planning
CHF NYHA III e.c HHD R/ sesuai ts. Kardiologi
S : sesak (-), riw. Sesak (+) - Furosemide 40 mg/8h/iv
O : DVS R+3 cmH2O, Rh +/+, - Cedocard 1 g/8h/SP
Assesment Planning
HKD G5Ax R/ diet rendah purin, protein.
S : Riw. HT (+), Riw. HD rutin 3x/minggu R/ HD sesuai jadwal
O : Ur/Cr = 105/7,62,
Assesment Planning
Hipertensi grade II on treatment R/ diet rendah garam
S:- R/ Amlodipine 10 mg/24h/oral
O : TD = 180/100 mmHg R/ Clonidin 0,15 mg/8h/oral
R/ Irbesartan 30 mg/24h/oral
Glomerulonephritis
Diabetes Melitus
Obstruksi dan infeksi
Hipertensi
SLE, penyakit ginjal polikistik
Penggunaan obat-obatan (NSAID, antibiotic,
siklosporin, tacrolimus)
Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2000 mencatat
penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Indonesia:
PENYEBAB INSIDEN
Glomerulonefritis 46,39%
DM 18,65%
Hipertensi 8,46%
* penyebab lain: nefritis lupus, nefropati urat, intoksikasi obat, penyakit ginjal
bawaan, tumor ginjal, dan penyebab yang tidak diketahui
EPIDEMIOLOGI
Tubulointerstitial disease Infeksi sistemik, penyakit autoimun, Infeksi traktus urinarius, batu,
sarcoidoisis, obat-obatan, as.urat, obstruksi
toxin (as. Aristolochic), neoplasia
(myeloma)
Cystic and Congenital disease Penyakit ginjal polikistik, sindrom Renal dysplasia, medularry cystic
Alport, penyakit Fabry disease, podocytopathies
KLASIFIKASI CGA
Kategori GFR GFR (ml/min/1.73m2) Interpretasi
Usia Hipertensi
Ras Albuminuria
Genetik Glikemia
Dislipidemia
Merokok
ix) Edukasi
Tatalaksana untuk mengatasi komplikasi CKD:
i) Anemia
-Terapi eritropoietin (EPO) apabila Hb 10g/dl & Ht 30%.
iii) Hiperfosfatemia
-Pembatasan asupan fosfat (diet rendah fosfat), yaitu tinggi kalori, rendah protein dan rendah garam,
karena fosfat sebagian besar terkandung dalm daging & produk hewan seperti susu dan telor.
Asupan fosfat dibatasi 600-800mg/hari.
-Koreksi dilakukan dengan pemberian phosphate binders. Pengikat fosfat yang banyak dipakai adalah
garam kalsium, aluminium hidroksida, garam magnesium.
HIPERTENSI
DEFINISI
Systolic Diastolic
Category
(mm Hg) (mm Hg)
2. Hipertensi
1. Restrictive cardiomyopathy
2. Hipertrofi patologi
3. Penuaan
STAGING NYHA IV
I: Pasien dengan penyakit jantung tanpa pembatasan aktifitas. Aktifitas fisik normal tidak
akan menyebabkan rasa lelah yang semestinya, palpitasi, rasa sesak, dan nyeri di bagian
dada
II : Pasien dengan penyakit jantung dengan pembatasan aktifitas fisik. Pasien merasa
nyaman saat beristirahat. Aktifitas fisik normal akan menyebabkan rasa lelah, palpitasi, rasa
III : Terdapat pembatasan dalam beraktifitas. Pasien nyaman saat beristirahat. Dibawah
aktifitas normal pasien merasakan rasa lelah, palpitasi dan rasa sesak
IV : Pasien tidak dapat melakukan aktifitas apapun tanpa rasa tidak nyaman. Gejala dari
gagal jantung atau sindrom angina dapat muncul bahkan saat beristirahat. Jika pasien
3. Ronchi
7. Reflux hepatojugular
8. Penurunan berat badan >4.5 kg dalam 5 hari sebagai respon terhadap pengobatan
Kriteria minor :
1. Edema pada pergelangan kaki bilateral
2. Batuk nokturnal
4. Hepatomegali
5. Efusi Pleura
6. Penurunan tanda tanda vital 1/3 dari nilai maximal yang tercatat
7. Takikardi (HR>120x/min)
MANAJEMEN
ANEMIA
Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit / massa hemoglobin
yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan
oksigen bagi jaringan tubuh. Secara laboratorik di ketahui sebagai
penurunan dibawah normal kadar hemoglobin, hitung eritrosit dan
hematokrit.
Kriteria anemia : batas cut off point yang umum dipakai ialah
kriteria WHO
Laki- laki tahun 1968, dinyatakan
dewasa HB <anemia
13 g/dl bila :
Perempuan dewasa HB < 12 g/dl
Perempuan hamil HB < 11 g/dl
Anak-anak 6 14 tahun HB < 12 g/dl
Anak-anak 6 bulan 6 tahun HB < 11 g/dl
ETIOLOGI ANEMIA