Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN JAGA

17 SEPTEMBER 2019
STASE ILMU PENYAKIT DALAM
RSPAD GATOT SUBROTO
PERIODE 12 AGUSTUS 2019 – 19 OKTOBER 2019

KOAS :
HANI TRICIA LESMANA
DEWI KUSUMA WANGSA
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. FD (838698)
• Tgl. Lahir/Usia : 05-07-1944 / 75 tahun
• Alamat : Jl. Swadaya I/61 RT 003/004
Larangan Indah
• Agama : Islam
• Status : Menikah
• Pekerjaan : (-)
• Masuk RS : 17 September 2019 (jam 19.30)
ANAMNESIS

• Diambil dari Autonamnesis 17 September 2019

KELUHAN UTAMA
• Demam sejak 1 hari SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Demam sejak 1 hari SMRS, menggigil , hilang timbul,


teraba hangat (belum diukur suhunya), membaik
dengan paracetamol. Batuk (-), sesak (-), mual (-),
muntah (-), nyeri perut (-), keringat malam (-),
bengkak pada ekstremitas (-). BAB dbn, tidak ada
perubahan konsistensi dan frekuensi. BAK kurang
lebih 1/2 botol aqua besar per hari, darah (-), nyerI
BAK (-).
• RPD: hipertensi (+), DM (-), CKD (+) sejak 1 tahun
SMRS, HD 2x seminggu (senin & kamis), minum sehari
600cc, 1 minggu yang lalu post pasang CDL.
• RPK: tidak ada anggota keluarga dengan keluhan
serupa. Hipertensi (-), DM (-), ginjal (-)
• Riwayat alergi: (-)
• Riwayat Pengobatan: CaCO3, VIt B12, asam folat,
candesartan, amlodipin.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• TTV
TD : 150/80mmHg, HR : 89x/menit,
RR : 20x/menit, Suhu : 36.10C
• TB/BB : 164 cm / 61 kg IMT : 22.67 (normal) *berdasarkan Asia-Pasifik
KEPALA
Kepala tidak ada massa, warna rambut hitam
Mata Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, kornea jernih, pupil bulat sokor,
terdapat refleks cahaya langsung & tidak langsung
Telinga Normotia, tidak terdapat sekret
Hidung tidak terdapat sekret dan deviasi septum
Bibir Warna merah muda, lembab
Mulut Mukosa bukal merah muda, tidak sianosis
Faring tidak hiperemis, uvula ditengah, tonsil T1-T1
LEHER tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, terpasang
CDL.
TORAKS normal, tidak tampak retraksi, gerakan dada simetris
COR Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : bunyi jantung I-II murni reguler, tidak ada murmur
dan gallop
PULMO Inspeksi : gerakan dada simetris
Palpasi : vokal fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing -/- dan ronki -/-

ABDOMEN Inspeksi : datar, tidak tampak massa ataupun benjolan


Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hati dan limpa tidak teraba
membesar, asites (-)
Auskultasi : bising usus (+)
EKSTREMITAS akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)
PEMERIKSAAN LAB (17/09/19)
Parameter Hasil Rujukan
Hb 7.5 13,0 -18.0 g/dl
MCV 89 80- 96 fl
MCH 29 27 – 32 pg
MCHC 33 32 - 36 g/dl

Ht 23 40-52%
Eritrosit 2.6 4,3-6,0 juta/uL
Leukosit 12.840 4.800-10.800/uL
Trombosit 267000 150.000-400.000/uL
Ureum 62 20-50 mg/dL
Kreatinin 1.74 0.5-1.5mg/dL
Elektrolit 80-140 mg/dL
Natrium 138 135- 147 mmol/L
Kalium 3.8 3.5- 5.0 mmol/L
Klorida 102 95- 105 mmol/L
RESUME

• Laki-laki usia 75 tahun dengan keluhan demam sejak 1 hari


SMRS, menggigil , hilang timbul, teraba hangat (belum
diukur suhunya), membaik dengan paracetamol. Batuk (-),
sesak (-), mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), keringat
malam (-), bengkak pada ekstremitas (-). BAB dbn, tidak
ada perubahan konsistensi dan frekuensi. BAK kurang lebih
1/2 botol aqua besar per hari, darah (-), nyerI BAK (-).
Hipertensi (+), DM (-), CKD (+) sejak 1 tahun SMRS, HD 2x
seminggu (senin & kamis), minum sehari 600cc, 1 minggu
yang lalu post pasang CDL. Pada pemeriksaan fisik TD:
150/80 mmHg, konjungtiva anemis (+). Pada pemeriksaan
lab Hb: 7.5 g/dL, Leukosit: 12.840 uL, ureum: 62 mg/dL,
creatinine: 1.74 mg/dL.
DAFTAR MASALAH
1. Febris H+1 ec CDL terinfeksi
2. CKD on CDL terinfeksi
3. Anemia normositik normokrom on CKD
4. Hipertensi stage I
DAFTAR MASALAH
1. Febris H+1 ec CDL terinfeksi
• Atas dasar :
• Anam : demam sejak 1 hari SMRS, menggigil , hilang timbul, teraba
hangat (belum diukur suhunya), membaik dengan paracetamol. 1
minggu yang lalu post dipasang CDL.
• PP: leukositosis
• Rencana diagnostik: cek DR+diffcount, kultur darah.
• Rencana monitor : Observasi KU & TTV.
• Rencana Terapi : Paracetamol 3x500mg jika demam, Cebactam
2x2g.
• Edukasi : (-)
• Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungtionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad bonam
DAFTAR MASALAH
2. CKD on CDL terinfeksi
• Atas dasar :
• Anam : CKD (+) sejak 1 tahun SMRS, HD 2x seminggu (senin & kamis),
minum sehari 600cc, BAK sehari kurang kebih 1/2 botol aqua besar, 1
minggu yang lalu post pasang CDL.
• PF : terpasang CDL.
• PP: leukositosis
• Rencana diagnostik : (-)
• Rencana monitor : Observasi KU & TTV.
• Rencana Terapi : lanjutkan CaCO3, Vit B12, as.folat, HD sesuai
jadwal, ganti tunnel.
• Edukasi : menjelaskan tentang perjalanan penyakit dan
tujuan pemasangan tunnel.
• Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungtionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad bonam
DAFTAR MASALAH
3. Anemia normositik normokrom CKD
• Atas dasar :
• PF : konjungtiva anemis
• PP: Hb: 7.5 g/dL, MCV: 89 fl, MCH: 29 pg, MCHC: 33 g/dL
• Rencana diagnostik : Sediaan apus darah tepi, retikulosit
• Rencana monitor : Observasi KU & TTV.
• Rencana Terapi : transfusi PRC.
• Edukasi : menjelaskan tentang perjalanan penyakit
• Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungtionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad bonam
DAFTAR MASALAH
4. Hipertensi stage I
• Atas dasar :
• Anam : riwayat hipertensi (+)
• PF : TD: 150/80 mmHg
• Rencana diagnostik : (-)
• Rencana monitor : cek TD pagi dan malam
• Rencana Terapi : Lanjutkan Candesartan 4mg, dan Amlodipine
5mg
• Edukasi : diet rendah garam, konsumsi obat secara rutin
• Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungtionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad bonam
TERIMA KASIH
CHRONIC KIDNEY DISEASE

• Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional,
dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG), dengan manifestasi :
- Kelainan patologis
- Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin,
kelainan dalam tes pencitraan (imaging test)
• LFG ≤ 60 ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal

Etiologi :
- Diabetes Melitus (44%)
- Hipertensi (27%)
- Glomerulonefritis (10%)
- Nefritis interstisial (4%)
- Kista (3%)
- Penyakit sistemik (lupus dan vaskulitis) (2%)
- Neoplasma (2%)
- Tidak diketahui (4%)
CHRONIC KIDNEY DISEASE
Menghambat Perburukan Fungsi Ginjal
 CKD grade 1-2
1. Pembatasan Asupan Protein
• Mulai dilakukan pada LFG ≤ 60
ml/mnt, dengan asupan 0,6 –
0,8/kgBB/hari, dimana 0,35 – 0,50 gr
diantaranya merupakan protein nilai
biologi tinggi.
• Jumlah kalori yang diberikan sebesar
30 – 35 kkal/kgBB/hari.
2. Terapi farmakologis
ACE Inhibitor

Terapi Pengganti Ginjal


 CKD grade 5
1. Hemodialisis
2. Peritoneal dialisis
3. Transplantasi ginjal
HEMODIALISA
Indikasi :
1. Kelebihan (overload) cairan ekstraselular yang sulit dikendalikan dan/ atau hipertensi
2. Hiperkalemia yang refrakter terhadap restriksi diet dan terapi farmakologis
3. Asidosis metabolik yang refrakter terhadap pemberian terapi bikarbonat
4. Hiperfosfatemia yang refrakter terhadap restriksi diet dan terapi pengikat fosfat
5. Anemia yang refrakter terhadap pemberian eritropoietin dan besi
6. Adanya penurunan kapasitas fungsional atau kualitas hidup tanpa penyebab yang jelas
7. Penurunan berat badan atau malnutrisi, terutama apabila disertai gejala mual, muntah, atau
adanya bukti lain gastroduodenitis
8. Gangguan neurologis (seperti neuropati, ensefalopati, gangguan psikiatri), pleuritis atau
perikarditis yang tidak disebabkan oleh penyebab lain, serta diatesis hemoragik dengan
pemanjangan waktu perdarahan.

Kontraindikasi
Kontraindikasi absolut  Tidak ada akses vaskular
Kontraindikasi relatif  Kesulitan akses vaskular
fobia terhadap jarum
gagal jantung
koagulopati
Anemia
ANEMIA

Parameter yang paling umum dipakai untuk menunjukkan Hapusan darah


penurunan massa eritrosit adalah : tepi dan indeks
1. Hb eritrosit (MCV,
2. Ht MCH, MCHC)
3. Indeks eritrosit
Anemia hipokromik
Kriteria anemia menurut WHO : mikrositer
- Laki-laki dewasa : Hb < 13 g/dL
- Wanita dewasa tidak hamil : Hb < 12 g/dL
- Wanita hamil : Hb < 11 g/dL Anemia
normokromik
normositer

Anemia makrositer
ANEMIA NORMOSITIK NORMOKROM
ANEMIA

Adanya infeksi, inflamasi, atau keganasan  aktivasi makrofag  merangsang


pengeluaran IL-6  sel-sel retikulo-endotelial di hati teraktivasi  menghasilkan
hepsidin untuk berinteraksi dengan feropontin (protein membrane yang akan
menghambat absorpsi besi oleh usus halus) dan menurunkan pelepasan besi oleh
makrofag  sehingga kadar besi dalam plasma akan menurun (hipo-feremia) 
anemia penyakit kronis.
TATALAKSANA

Prinsip utama  atasi penyakit dasar yang menyertai

1. Transfusi  hingga kadar Hb > 10 g/dL


2. Preparat besi
3. Eritropoietin
HIPERTENSI

Hipertensi adalah terjadinya peningkatan tekanan darah dimana tekanan


darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg pada
pengukuran di klinik atau fasilitas layanan kesehatan.
HIPERTENSI
HIPERTENSI

Pola Hidup:
- Pembatasan konsumsi garam

- Perubahan pola makan

- Penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal

- Olahraga teratur

- Berhenti merokok
HIPERTENSI

Anda mungkin juga menyukai