Anda di halaman 1dari 4

1348-1359 : Wabah Penyakit Pes (Black Death), kematian 30% di Eropa, pelabuhan Venesia

Karantina” dengan cara mencegah atau menolak masuknya kapal yang datang dari daerah
terjangkit Pes dan juga terhadap kapal yang dicurigai terjangkit atau membawa penyakit PES.
Karantina” dengan cara mencegah atau menolak masuknya kapal yang datang dari daerah
terjangkit Pes dan juga terhadap kapal yang dicurigai terjangkit atau membawa penyakit PES
Italia menerapkan sistem pertahanan kesehatan yang kompleks. 
pada dasarnya pertahanan kesehatan dari wabah terletak pada kebijakan
karantina, sanitasi, disinfeksi, dan regulasi sosial untuk populasi yang
paling berisiko. Ketika jumlah pasien membludak dan tenaga medis
kewalahan menangani, inisiatif dari otoritas sipil memegang peranan
penting dalam pertahanan kesehatan.

Pada tahun 1377 : di kota Rogusa dibuat suatu peraturan bahwa penumpang dari daerah
terjangkit penyakit Pes harus tinggal di suatu tempat diluar pelabuhan selama kurang lebih 1-2
bulan (40 hari) supaya bebas dari penyakit. Itulah sejarah suatu tindakan karantina dalam bentuk
isolasi yang pertama kali dilakukan terhadap manusia.
Kemudian terbentuklah kegiatan karantina dan stasiun karantina. Dubrovnik berbunyi bahwa
pada 27 Juli 1377 Dewan Utama kota mengeluarkan undang-undang
Bunyi UU adalah mereka yang berasal dari daerah yang terkena wabah tidak boleh memasuki
(Ragusa) atau distriknya kecuali mereka menghabiskan sebulan di pulau Mrkan atau di kota
Cavtat untuk tujuan disinfeksi.
1377 : First Quarantine Maririme :
(1) That citizens or visitors from plague-endemic areas would not be admitted into
Ragusa until they had first remained in isolation for 1 month;
(2) that no person from Ragusa was permitted go to the isolation area, under
penalty of remaining there for 30 days;
(3) that persons not assigned by the Great Council to care for those being
quarantined were not permitted to bring food to isolated persons, under penalty of
remaining with them for 1 month; and
(4) that whoever did not observe these regulations would be fined and subjected to
isolation for 1 month.42
italy
extend quarantine menjadi 40 hari

40 hari karantina berlanjut sampai 300 tahun di Eropa.


1652 : the city of Genoa quarantined people “who had been in close and direct contact with
infected people or merchandise” for the standard period of forty days
maritime vessels had to follow strict procedures:
Vessels from England, if they come directly without touching at infected or suspected paces,
and with clean bills, are allowed entry after a few days;
first, however, goods and merchandise are sent to the pesthouse where they are purified for
20 days, and if they touch any of the above
Vessels coming from ports uninfected, but under suspicion, are subject to quarantine for 30
or 35 days according to the suspicion held, but nevertheless the goods are sent immediately
to the pesthouse.
If perchance any deaths occur or if anyone falls sick during the voyage or during the time
the quarantine is being observed, the quarantine is to be extended for 50 or 60 days
according to the danger and circumstances; the people and the goods are to be sent to the
pesthouse.

1666:  English countryside, the small village of Eyam.  citizens of the village agreed to
confine themselves to “within a circle of about half a mile around the village
CDC : karantina dimulai abad ke 14 sbg upaya utk melindungi kota pesisir dari wabah. Kapal yg
tiba di Venesia dr pe;abuhan yg terinfeksi diminta utk menurunkan jangkar salam 40 hr sebelum
berlabuh

.1500 : Inggris menerapkan kebijakan pertama untuk memisahkan dan mengisolasi


warga sakit. Rumah-rumah yang dirasa memiliki wabah ditandai dengan tali jerami
pada tiang di luar rumah. Jika memiliki anggota keluarga yang terinfeksi, makan
Anda harus membawa tiang putih ketika keluar rumah. Anjing dan kucing yang
dianggap berpotensi membawa penyakit pun dibunuh secara massal.

1665 : London, membunuh 100 ribu orang dalam tujuh bulan. Semua sarana dan
hiburan umum ditutup dan pasien terinfeksi dipaksa tinggal di dalam rumah untuk
mencegah penyebaran penyakit.

Pada tahun 1830 – 1847, wabah Kolera melanda Eropa. Atas Inisiatif Ahli Kesehatan telah
terlaksana DIPLOMASI PENYAKIT INFEKSI SECARA INTENSIF DAN KERJASAMA
MULTILATERAL KESEHATAN MASYARAKAT pada tahun

1851 di Paris yang menghasilkan ISR (International Sanitary Regulations) melalui


INTERNATIONAL SANITARY CONFERENCE,  yang diadakan di PARIS.

Epidemi Kolera 1884 : pejabat


lokal di Calabria memaksa menteri dalam negeri
untuk melarang kereta dari luar daerah memasuki kota

, sekolah, bioskop, teater, dan tempat pertemuan


1918 : Flu Spanyol di Italia
ditutup. Segala jenis pertemuan seperti pemakaman dan upacara
keagamaan dilarang. Mobilitas orang-orang pun dibatasi. Mereka yang
ingin keluar atau masuk ke daerah yang berisiko harus menyertakan surat
izin.
Di Hindia Belanda, upaya pembatasan mobilisasi massa dilakukan pada
kapal-kapal. Orang-orang diizinkan untuk menumpang kapal di Teluk
Betung hanya jika bersedia dikarantina terlebih dahulu.
Karantina ini hanya mungkin bagi orang kaya, yang bisa membayar uang
jaminan sebesar f100 untuk orang Eropa atau f25 untuk pribumi dan
Tiongkok. orang-orang miskin (kebanyakan dari mereka adalah kuli)
dimasukkan ke dalam gudang tidak layak di tengah pasar

1951 WHO MENGADOPSI REGULASI YANG DIHASILKAN OLEH INTERNATIONAL


SANITARY CONFERENCE.

1969 : WHO mengubah INTERNATIONAL SANITARY REGULATIONS (ISR) 


INTERNATIONAL HEALTH REGULATIONS (IHR) ( IHR 1969). TUJUAN : MENJAMIN
KEAMANAN MAKSIMUM TERHADAP PENYEBARAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN
MELAKUKAN TINDAKAN YANG SEKECIL MUNGKIN MEMPENGARUHI LALU LINTAS DUNIA
Setelah beberapa kali direvisi, tahun 2005 dilakukan Revisi terhadap IHR 1969 melalui sidang
WHO  IHR 2005.
2003 dilakukan revisi dan merupakan revisi yang keempat yang diilhami oleh kejadian PANDEMI
SARS & BIOTERRORISM pada tahun 2003.

1 – 12 NOVEMBER 2004 : INTERGOVERNMENTAL WORKING GROUP-1 : KERTAS KERJA


PROPOSAL, World Health Organization merevisi International Health Regulation (IHR) 1969

24 JANUARI 2005 : INTERGOVERMENTAL WORKING GROUP – 2 ON THE REVISION OF


IHR :

1. Menghasilkan IHR 2005 DENGAN MENGUSUNG ISSUE : PUBLIC HEALTH


EMERGENCY OF INTERNATIONAL CONCERN (PHEIC) (Public Health Emergency of
International Concern/ Kedaruratan Kesehatan yg Meresahkan Dunia)
PHEIC adalah KLB (Kejadian Luar Biasa) yang dapat merupakan ancaman kesehatan bagi
negara lain. kemungkinan membutuhkan koordinasi internasional dalam penanggulangannya.

2. Terhitung mulai 15 Juni 2007 bagi semua negara anggota WHO, harus sudah
menerapkan IHR 2005 kecuali mereka yang menolak atau mengajukan keberatan.
3. c) Penolakan atau keberatan harus diajukan selambat-lambatnya 18 bulan dari saat
diterima oleh WHO ke 58 (Mei 2005)
TUJUAN IHR 2005
IHR 2005 : mencegah, melindungi terhadap dan menanggulangi penyebaran penyakit antar
negara tanpa pembatasan perjalanan dan perdagangan yang tidak perlu. Penyakit : yang sudah
ada, baru dan yang muncul kembali serta penyakit tidak menular (contoh: bahan radio-nuklear
dan bahan kimia) dalam terminology lain disebut NUBIKA (Nuklir, Biologi dan Kimia).

INDONESIA
Staatsblad van Nederlandsch Indie nomor 277 tahun 1911 : tentang
pemberian wewenang kepada pejabat pemerintah untuk melakukan
karantina pada daerah yang terkena wabah. Aturan ini menegaskan,
orang-orang dilarang keluar-masuk daerah terjangkit dan akan mendapat
sanksi pidana bila melanggar.

1911 : pes melanda Jawa.


- pemerintah kolonial lewat Dienst der Pestbestijding (Dinas
Pemberantasan Pes) mengeluarkan larangan menjenguk orang sakit
- Warga juga diwajibkan untuk melapor kepada mantri pes jika ada
anggota keluarga yang sakit atau meninggal.
- Desa yang terjangkit pes diisolasi dengan diberi dinding pembatas
antar-desa.
- Barak isolasi juga dibangun tak jauh dari desa tersebut.
- Secara rutin, dokter dan mantri pes mengontrol tiap barak dan
memantau kondisi desa terjangkit.
- Malang sebagai kota awal munculnya pes diisolasi.
- Seluruh penduduk pribumi dan Tionghoa yang tinggal di
sepanjang Lawang hingga Pohgajih dikarantina selama 5-10
hari meski pada praktiknya ada yang dikarantina hingga 30 hari. 
- Sementara, karantina tidak diberlakukan pada seluruh orang
Eropa yang tinggal di wilayah tersebut. Orang Eropa cukup
memeriksakan diri ke dokter yang akan memutuskan perlu
tidaknya dikarantina.
- Namun kala wabah pes kian merebak hingga ke luar Malang,
tindakan karantina hanya berlaku pada penderita pes dan
keluarganya. Penduduk yang berjarak 100 meter dari rumah
pasien terdampak tak lagi ikut dikarantina.
-

UNITED STATES
1793 :  According to Browne’s proclamation, later certified by the New York Board of
Health, no ship could approach “closer than three hundred yards to the city; no vehicle
closer than a mile and a half.

Anda mungkin juga menyukai