S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP PROSTATECTOMY
DI RUANG WIJAYA KUSUMA 1 RSUD CIAMIS
Oleh :
ARINDRIANA BELLAPRILIA
NIM. 2006277069
a. Set perawatan luka dalam bak instrument steril, terdiri dari 1 buah pinset
chrugis, 2 pinset anatomis, kasa steril
b. Sarung tangan steril
c. Korentang
d. Plester atau Hipavik
e. Larutan Nacl
f. Perlak dan Alas
g. Bengkok
h. Supratul
1. Fase Orientasi
- Memberikan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan tindakan
- Menjelaskan langkah prosedur
- Menanyakan kesiapan pasien
2. Fase Kerja
- Mencuci tangan
- Mengatur posisi pasien hingga luka terlihat jelas
- Memasang perlak atau alas
- Membuka peralatan
- Mendekatkan bengkok
- Membuka balutan atau plester
- Membersihkan sekitar balutan
- Memakai sarung tangan
- Menekan sekitar luka untuk mengetahui apakah ada pus
- Membersihkan luka dengan Nacl dengan memperhatikan teknik
steril
- Memasang supratul pada area luka oprasi
- Menutup luka
- Melepas sarung tangan
- Mencuci tangan
3. Fase Terminasi
- Mengevaluasi tindakan
- Menyampaikan rencana tindakan lanjutan
- Berpamitan
Hasil yang di harapkan dari prosedur ini adalah pasien merasa lebh nyaman,
luka tampak bersih, tidak di temukan tanda-tanda infeksi seperti pus, kemerahan
dan rasa terbakar, adanya lesi. Anjurkan pasien untuk menjaga kondisi luka
tetap bersih dan kering dengan membatasi aktivitas yang berlebihan dan
meningkatkan intake nutrisi.
a. Observasi TTV
b. Monitor tanda dan gejala infeksi
c. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
d. Bersihkan luka dengan Nacl
e. Rawat luka dengan konsep steril
f. Ajarkan pasien dan keluarga untuk perawatan luka di rumah
g. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tanda infeksi
h. Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan nutrisi yang baik
i. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotic.
A. PENGKAJIAN
1) Identitas
a) Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 75 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Sukadana, Ciamis
Diagnosa Medis : BPH
No.RM : 789906
Tanggal Pengkajian : 21 Oktober 2020
2) Keluhan Utama
Sekitar 3 tahun yang lalu klien pernah mengalami hal yang sama yaitu BAK
macet, kemudian dipasang kateter. Setelah 2 hari kemudian kateter dibuka dan
BAK lancer kembali. Kemudian sekitar seminggu yang lalu BAK macet kembali
dan dipasang kembali kateter. Setelah berobat ke poli bedah RSUD Ciamis, os
disarankan untuk melakukan pemeriksaan USG prostat. Hasil USG tersebut
adalah os positif mengalami pembesaran prostat dengan volume sekitar 60 ml.
Saat dikaji pada tanggal 20 Oktober 2020 pasien masih terpasang kateter dan
datang setelah mendapat panggilan dari petugas Ruang Wijaya Kusuma Lt1
RSUD ciamis dan telah siap untuk dilaksanakan operasi. Sebelum dipasang
kateter, BAK tiba-tiba sulit. Awalnya sering merasa kalau BAK merasa masih ada
sisa air kencing yang tidak terbuang. Os belum pernah BAK merah atau disertai
darah.
Menurut klien, klien tidak mempunyai riwayat penyakit kronis dan menular.
Klien adalah perokok aktif.
Menurut klien dalam keluarganya tidak ada yang punya riwayat dengan keluhan
sama. Dalam keluarga klien juga tidak ada yang menderita penyakit-penyakit
seperti Diabetes, jantung dan penyakit paru kronis.
6) Pemeriksaan Psikologis
7) DATA SOSIAL
Klien bersikap ramah dan mau bekerja sama dengan perawat dan petugas
kesehatan lain.
8) DATA SPIRITUAL
Menurut klien selama dirawat dan selama sakit ia selalu berdoa kepada Allah
SWT agar dapat sabar dan kuat menjalani perawatan ini dan cepat disembuhkan
oleh Alloh SWT.
2. Eliminasi
a Bab
Frekuensi 1-2 kali/hari 1 kali/hari
Warna kuning kuning
Konsistensi lembek lembek
Bau khas khas
b .Bak
Frekuensi 3-4 kali/hari Memakai kateter
Warna kuning jernih kuning jernih
Jumlah 800-1500 cc/hari 800-1500 cc /hari
Bau Khas Khas
3. Istirahat dan
tidur
a. Tidur siang kadang-kadang 1 1-2 jam
jam
b. Tidur malam 7-8 jam mulai 7-8 jam mulai pukul
pukul 21.00- 21.00-05.00 wib
05.00 wib Sering bangun
c. Gangguan tidak ada
4 Personal hygiene
a. Mandi 2 kali/hari 1 kali diseka
b. Gosok gigi 2 kali/hari 1 kali/hari kumur-
kumur
c. Keramas 2 kali/minggu belum
d. Potong kuku 1 kali/minggu kuku pendek bersih
5. Ketergantungan
a. tidak tidak
b. tidak tidak
c. tidak tidak
10) PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
- Penampilan : Klien lemah
- Kesadaran : Compos Mentis
Eye :4
Motorik :6
Verbal :5
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Denyut nadi : 89 x/menit
Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
Suhu tubuh : 36,7º C
Berat Badan : 65 Kg
Tinggi Badan : 165 cm
3. Sistem Cardiovaskular
Conjungtiva pucat (-), tidak terdapat clubing finger, tidak ada cianosis pada
jari-jari tangan dan kulit. Ictus kordis tidak tampak. Tekanan darah 130/80
mmHg. Suara jantung murni regular. Peninggian JVP (-), Sesak (-)
4. Sistem Pernafasan
Suara nafas bersih regular, frekuensi 20 x/menit. Pergerakan dada simetris
tidak tampak pergerakan otot-otot bantu pernafasan.
5. Sistem Genitourinaria
Genetalia bersih tidak ada masa. Tidak ada nyeri ketok pada ginjal.
Terpasang dower cathether.
6. Sistem Persyarafan
Pengkajian Nervus Cranial :
a) Nervus I (Olvaktorius)
Klien mampu mencium dan membedakan minyak kayu putih dan
b) Nervus II (Optikus)
Klien dapat melihat jari pemeriksa pada jarak 5 meter, tanpa alat
c) Nervus III(Okulomotorius)
d) Nervus IV (Throklearis)
e) Nervus V (Trigeminus)
f) Nervus VI (Abdusen)
i) Nervus IX (Glossofaringeus)
j) Nervus X (Vagus)
k) Nervus XI (Aksesorius)
l) Nervus XII
7. Sistem Muskuloskeletal
Klien tampak baik, bentuk ekstremitas dan ukuran sama panjang. Tidak
terdapat atropi otot, pergerakan kaki baik.
Kekuatan otot ekstremitas atas: 5
Kekuatan otot ekstremitas bawah: 5
8. Sistem Integumen
Kulit kepala bersih. Kulit agak kotor, turgor kulit lembab. Gatal-gatal (-).
9. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tanda-tanda cushing syndrom.
Therapy:
- Infus RL 20 gtt/menit
- Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
- Ketorolac 3 x 1 amp
- Diet Nasi Biasa
B. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : BPH Nyeri
- Klien mengatakan
nyeri pada luka tindakan operasi
operasi, rasa ingin
mengejan terputusnya kontinuitas jaringan
DO :
- Luka operasi (+) pelepasan zat-zat vasoaktif
panjang 15 cm (bradikinin, sitokinin)
- Klien tampak
meringis impuls ke hipotalamus
- Skala nyeri 4 (0-5)
- Drain (+) respon nyeri
- DC (+)
DS : BPH Resiko tinggi infeksi
- Klien mengatakan pada luka operasi
telah dilakukan tindakan operasi
operasi
DO : terputusnya kontinuitas jaringan
- Terdapat luka
operasi pada perut Luka sebagai port de entry
sepanjang 15 cm mikroorganisme/bakter
- Drief buli (+)
- Drain (+) Resiko infeksi
- DC (+)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut : nyeri luka operasi b.d terputusnya kontinuitas jaringan
2. Resiko tinggi infeksi pada luka operasi b.d adanya luka sebagai port de
entry bakteri
D. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO. IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Nyeri akut : nyeri NOC NIC S: Klien
luka operasi Pain control Pain Management mengatakan masih
berhubungan (kontrolnyeri) (ManajemenNyeri) nyeri
dengan terputusnya Pain level 21-10-2020 O: skala nyeri 3
kontinuitas jaringan (tingkatnyeri) - Kaji tingkat nyeri, - Berguna dalam - 13: Mengkaji tingkat A: Masalah mulai
beratnya, skala pengawasan keefektifan nyeri teratasi
- Setelah diberikan
obat, kemajuan R/ Skala nyeri 3 P: lanjutkan
askep selama 1 x 24
penyembuhan intervensi
jam, nyeri tidak
- 13 : Mengajarkan teknik
terjadi dengan criteria
- Ajarkan teknik - Mengurangi rasa nyeri relaxasi
:
manajemen nyeri: atau dapat terkontrol R/klien dapat melakukan
- Nyeri (-) / terkontrol
relaksasi teknik relaxasi
- Skala nyeri 0
- Os tampak relax
- 13.30 : mengobservasi
- Observasi TTV tiap - Nadi dan TD yang TTV
24 jam meningkat dapat menjadi R/ N: 88x/menit, TD:
indikasi keparahan nyeri 130/70