UNGARAN BARAT
OLEH
KELOMPOK 7
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosialyang mempunyai interest yang sama (Riyadi,
2009).
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka
dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat
itu sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan
masyarakat dan perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan
untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam
upaya kesehatan. Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan
dukungan masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian
dalam memecahkan masalah kesehatan.
Dalam masyarakat ada pula kelompok usia anak yang merupakan salah satu bagian kelompok
yang terdiri dalam masyarakat. Anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan
berkembang secar unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah. Dalam
perkembangan dan pertumbuhan anak ada pula hal yang dapat mengganggu salah
satunya yaitu masalah kesehatan yang sering terjadi pada usia anak.
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan praktik komunitas di harapkan mahasiswa mampu
memberikan asuhan keperawatan komunitas dengan meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam menjaga kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan praktek keperawatan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan di RW 05 Kelurahan
Langensari
b. Menentapkan masalah dan merumuskan alternative pemecahan masalah
c. Menetapkan intervensi keperawatan komunitas berdasarkan empat pilar
keperawatan
d. Melakukan implementasi keperawatan komunitas anak sekolah (usia 6-12 tahun).
B. MANFAAT
1. Masyarakat RW 005 Kelurahan Langensari
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan perumahan, pendididkan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang
ada serta pelayanan sosial/ kegiatan sosial kemasyarakatan di RW 05 Kelurahan
Langensari
2. Puskesmas
Memberika gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan kesehatan
serta sosial kemsyarakatan yang ada dimaysrakat RW 05 Kelurahan Langensari
3. Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan
asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan komunitas khususnya di RW
005 Kelurahan Langensari
BAB II
TINJAUAN TEORI
Menurut Wong (2008) anak sekolah adalah anak pada usia 6 sampai 12
tahun yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-
anak dianggap mulai bertanggungjawab atas perilakunya sendiri dalam
hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya dan orang lainnya. Usia
sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk
keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh
ketrampilan tertentu.
1. Aspek fisik
Kecerdasan perkembangan secara pesat,berpikir makin logis dan kritis semakin
kuat sehingga sering kali terjadi konflik sendiri, penuh dengan cita – cita .
2. Aspek sosial
Mengejar tugas – tugas sekolah bermotivasi untuk belajar, namun masih
memiliki kecenderungan untuk kurang hati – hati dan berhati – hati.
3. Aspek kognitif
Anak bermain dalam kelompok dengan aturan kelompok (kerja sama). Anak
termotivasi dan mengerti hal – hal sistematik
I. PENGKAJIAN
A. Pengkajian Subjektif
1. Hasil wawancara dengan pemegang program anak sekolah di Puskesmas
Ungaran Barat (data 2017) di Kelurahan Langensari didapatkan hasil sebagai
berikut :
a. Jumlah SD/MI yang mendapatkan pelayanan gigi sebanyak 100%
b. Jumlah murid SD/MI yang diperiksa kesehatan gigi yaitu sebanyak 67,1
%
c. Jumlah SD/MI yang perlu mendapatkan perawatan gigi sebanyak 38,5%
d. Jumlah yang pernah mengalami DBD sebanyak 7 orang atau sebanyak
0,00064 %
e. Jumlah PHBS yang dipantau sebanyak 90,1% dan jumlah yang ber-PHBS
sebanyak 100%
f. Jumlah tempat pengelolaan makan menurut status hygine sanitasi yaitu
yang telah memenuhi syarat hygine sanitasi sebanyak 91,7% sedangkan
yang tidak memenuhi syarat sebanyak 8,33%
2. Hasil wawancara dari kader kesehatan RW 05 didapatkan hasil :
Sebanyak 85% sudah diberikan sosialisasi tentang PHBS, cuci tangan dan
gosok gigi.
B. Pengkajian Objektif
a. Anak usia sekolah di RW 5 Kelurahan Langensari
a. Jumlah anak usia sekolah di RW 05 kelurahan Langensari sebanyak 195
jiwa dari total jumlah KK 583 KK (Kepala Keluarga).
b. Distribusi frekuensi jenis kelamin anak usia sekolah di RW 5 Kelurahan
Langensari
0%
0
0
Diagram 1.1 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin anak usia sekolah
Berdasarkan data diatas jumlah anak usia sekolah di lingkungan RW 05
Langensari paling banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 99 orang (52%).
Diagram 1.2 presentase jenis kelamin anak usia sekolah Rt 12, 13, & 15
c. Distribusi frekuensi perilaku cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
19%
81%
Diagram 1.3 Perilaku cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Berdasarkan diagram di atas dari 48 anak, didapatkan sebanyak
81% (39 anak) mencuci tangan mengguakan sabun dan air bersih
mengalir. Sendangkan sebanyak 19% (9 anak) tidak mencuci tangan
menggunakan air mengakir bersih dan sabun.
31%
69%
Makan.
38%
62%
33%
67%
48%
52%
85%
23%
77%
21%
79%
33%
67%
40%
60%
17%
junk food
83% makanan lokal
29%
71%
Dari diagram diatas yang didapat dari 48 anak,sebanyak 71% (34 anak)
menyukai makan sayur dan buah, dan sisanya sebanyak 29% (14 anak)
tidak menyukai sayur maupun buah.
17%
83%
31% 27%
25%
17%
46%
54%
25% 31%
19%
25%
46%
54%
19%
50%
31%
19%
25% 56%
Data Subjektif :
1. Hasil wawancara dengan pemegang
program anak sekolah di Puskesmas
Ungaran Barat (data 2017) di Kelurahan
Langensari didapatkan hasil sebagai
berikut :
g. Jumlah SD/MI yang mendapatkan
pelayanan gigi sebanyak 100%
h. Jumlah murid SD/MI yang
diperiksa kesehatan gigi yaitu
sebanyak 67,1 %
i. Jumlah SD/MI yang perlu
mendapatkan perawatan gigi
sebanyak 38,5%
j. Jumlah yang pernah mengalami
Defisiensi Pengetahuan
DBD sebanyak 7 orang atau
Komunitas
sebanyak 0,00064 %
k. Jumlah PHBS yang dipantau
sebanyak 90,1% dan jumlah yang
ber-PHBS sebanyak 100%
l. Jumlah tempat pengelolaan makan
menurut status hygine sanitasi yaitu
yang telah memenuhi syarat hygine
sanitasi sebanyak 91,7% sedangkan
yang tidak memenuhi syarat
sebanyak 8,33%
2. Hasil wawancara dari kader kesehatan
RW 05 didapatkan hasil :
Sebanyak 85% sudah diberikan
sosialisasi tentang PHBS, cuci tangan
dan gosok gigi.
Data Objektif :
Dari penyebaran kuesioner dan observasi pada
48 anak didapatkan :
Sebanyak 19% anak usia sekolah belum
mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan.
Sebanyak 33% anak usia sekolah belum
mencuci tangan sesudah BAB dan BAK.
Sebanyak 23% anak usia sekolah belum
membuang sampah pada tempatnya.
Sebanyak 21% anak usia sekolah tidak
mengikuti kerja bakti membersihkan
sampah.
Sebanyak 33% anak usia sekolah tidak
menyikat gigi 2 kali sehari.
Sebanyak 40% anak usia sekolah tidak
memeriksakan gigi tiap 6 bulan sekali.
Sebanyak 83% anak usia sekolah
menyukai makanan lokal dan 17% anak
usia sekolah menyukai makanan cepat
saji/junkfood.
Sebanyak 83% anak usia sekolah
menyukai makanan/minuman manis
(minuman kemasan: chiki, jellydrink, ale-
ale, sprite, dll.)
Sebanyak 31% anak usia sekolah aktivitas
yang sering dilakukan adalah menonton
TV.
Sebanyak 54% anak usia sekolah suka
bermain gadget/smartphone daripada
bermain diluar rumah.
Sebanyak 50 % anak usia sekolah pernah
menderita ISPA, 31% anak usia sekolah
pernah menderita sakit gigi dan 19% anak
usia sekolah pernah mengalami sakit
lainnya.
Sebanyak 56% anak usia sekolah saat sakit
berobat ke pelayanan kesehatan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEGIATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Partnership : Subyektif:
a. Kader cilik sudah bekerjasama dengan Bidan Desa, Kader 1. Kader cilik mengatakan senang dilatih tentang kesehatan dan akan
Desa, Ketua TPQ dan keluarga. siap membantu masyarakat.
b. Mempertimbangkan dukungan keluarga, teman sebaya dan 2. Kader cilik mengatakan sudah paham dan mengerti tentang
masyarakat terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan pelatihan yang diberikan seperti cuci tangan yang benar, karies
2. Proses kelompok : gigi, makanan sehat, jumantik, etika batuk dan bersin.
a. Telah dilakukan pembentukkan kader kecil sejumlah 15 anak 3. Kader cilik mengatakan senang dapat mengajarkan teman-teman
(dengan kriteria usia 10-12 tahun) di lingkungan RW 05 yang lain tentang kesehatan
Kelurahan Langensari Obyektif:
3. Promosi kesehatan : 1. Kader cilik saat dilatih terlihat antusias meskipun ada beberapa
a. Merumuskan tujuan dalam program pendidikan kesehatan anak yang masih sulit diatur di hari pertama
b. Memberikan Pendidikan kesehatan dan pelatihan pada kader 2. Kader cilik aktif bertanya saat disampakaikan materi
cilik tentang cara cuci tangan yang benar, karies gigi, makanan 3. Kader cilik ketika dievaluasi dapat menjawab pertanyaan dengan
sehat, jumantik, etika batuk dan bersin. benar
c. Kader cilik yang telah dilatik memberikan pendidikan 4. Kader cilik saat diminta untuk mempraktikan ulang apa yang telah
kesehatan kepada teman sebaya atau masyarakat sekitar tentang diajarkan dapat melakukannya dengan baik dan benar.
cara cuci tangan yang benar, karies gigi, makanan sehat, 5. Saat dilakukan rencana tindak lanjut di TPQ kader cilik dapat
jumantik, etika batuk dan bersin. menyampaikan materi dan mempraktikkan apa yang telah
diajarkan.
d. Menggunakan instruksi dibantu computer, video interaktif dan 6. Saat di TPQ anak-anak tampak antusias mendengarkan materi dan
teknologi-teknologi lainnya untuk menyampaikan informasi. mempraktikan tenang cuci tangan yang benar, karies gigi, makanan
4. Pemberdayaan : sehat, jumantik, etika batuk dan bersin, yang disampaikan oleh
Melakukan pemberdayaan kepada Kader Cilik di lingkungan Kader cilik.
masyarakat khususnya di RW 05 Kelurahan Langensari agar Assesment:
menjadi figure pada teman sebayanya untuk melakukan hidup sehat Masalah teratasi
salah satunya dengan pengetahuan tentang cuci tangan yang benar, Planing:
karies gigi, makanan sehat, jumantik, etika batuk dan bersin. Intervensi dilanjutkan oleh Kader Cilik
KENDALA SAAT DILAKUKAN IMPLEMENTASI
1. Saat dilakukan penyampaian materi dan praktik masih ada anak-anak yang berbicara
dengan temannya.
2. Saat salah satu anak diminta untuk kedepan mempraktikkan masih banyak anak yang tidak
mau, namun ada beberapa anak yang aktif mau kedepan dan mempraktikkan apa yang telah
diajarkan.
3. Saat dilakukan rencana tindak lanjut di TPQ audien masih banyak yang ribut sendiri dan
kurang mendengarkan.
4. Konsentrasi anak cepat buyar
5. Kader cilik masih ada yang malu-malu dalam menyampaikan materi dan praktik.
DAFTAR PUSTAKA
Donna, L. Wong et all. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Cetakan Pertama. Jakarta:
EGC
Riyadi, Sujono & Sukarman. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi 1. Yogyakarta:
Graha