PROMKES BENCANA
Pengertian Promkes
aktifitas komunikasi informasi yang menitikberatkan pada upaya untuk
meningkatkan perilaku mempelajari keterampilan dan pemberdayaan diri
sedemikian rupa sehingga mampu melakukan tindakan yang memungkinkan
untuk mengurangi resiko bahaya bencana.
Fungsi Promkes
mampu mempertahankan kapasitas untuk tetap survive. “Daya tahan” ini merupakan area
yang bisa dimasuki oleh berbagai intervensi, salah satu yang akhirnya juga harus ada
adalah promosi.
Promosi akan meningkatkan produktifitas positif respon terhadap bencana. produktif
(positif) respon maka semakin kecil kerentanan (vulnerabilitas)
Promosi Bencana
focus group discussion (FGD) adalah diantara metode yang baik dan bisa dengan cepat
menyerap informasi
Tujuan Promkes
promosi kesehatan dilakukan untuk mengajak dan melibatkan orang-orang dalam aktifitas
untuk mencegah, Persiapan dan untuk merespon bencana sehingga akan mampu secara
signfikan mengurangi risiko, meningkatkan kemampuan dan menurunkan dampak
terhadap kesehatan
Meningkatkan Partisipasi Warga
Akibat Bencana
yang menyatakan bahwa timbulnya masalah kesehatan seperti adanya trauma atau cidera
ringan sampai berat bahkan yang memerlukan perawatan intensif, meningkatnya penyakit
menular maupun tidak menular diawali dari masalah bencana.
Faktor-faktor penyebab perubahan pola dan
jenis penyakit ketika bencana
Kerumunan manusia korban bencana dalam jumlah besar dan waktu yang pendek
Interaksi dengan populasi asing di tempat pengungsian
Penurunan daya tahan tubuh korban bencana akibat tekanan fisik dan psikis
Kondisi lingkungan yang tidak mendukung
Tidak berfungsinya sistem pelayanan kesehatan
Faktor-faktor penyebab perubahan pola dan
jenis penyakit ketika bencana
Terputusnya upaya-upaya sebelumnya dalam pengendalian penularan penyakit menular
Berkembangnya faktor-faktor baru penularan penyakit dalam lingkungan spt kondisi fisik ,
biologi (vektor), kimia (zat radioaktif)
Penyakit2 saat Bencana
Diare
Infeksi akut saluran pernapasan
Campak
Ditempat-tempat endemis: malaria, TB Paru
Kasus tersering
Bencana alam yang merusak sarana system sanitasi dan air bersih dapat menimbulkan
potensi penyakit yang dapat ditularkan melalui media air (water-borne diseases) seperti
ISPA dan diare
Langkah-Langkah dalam Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular
Pemahaman tentang faktor-faktor lingkungan dan populasi yang akan terkena penyakit
Pola transmisi lengkap dengan karakteristik organisme penyakit
Masalah yang memperberat: mobilitas tinggi populasi
Langkah-Langkah dalam Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular
Surveilans penyakit
Kesiapan menghadapi epidemi
Pengendalian dan pencegahan efektif penularan penyakit
Manajemen kasus penderita penyakit
Jika terlambat......maka:
PENGENDALIA
N PENYAKIT PENCEGAHAN •Sistem Pemasokan Pangan
MENULAR SEKUNDER •Layanan Kesehatan
•Layanan Medik
Tahap awal pasca bencana, kondisi kedaruratan mencuat, informasi simpang siur, saling
susul, berubah-ubah, tidak lengkap harus segera dibuat putusan disesuaikan dengan
perkembangan kondisi
Berkonsultasi dengan pemerintah/jajaran administrasi setempat dan organisasi bantuan
yang lain
Hasil pengkajian disebarkan kepada pihak-pihak terkait persiapan mobilisasi
ketenagaan dan sumber daya lain
PENGKAJIAN RINCI
Setelah ada informasi dan data pengkajian rinci perencanaan menyeluruh dan
terfokus
Informasi rinci adl penting: data beban penyakit menular dan faktor2 penyerta, trauma
psikologis
Hasil pengkajian rinci dikomunikasikan kepada organisasi2 terkait dapat
berpartisipasi, berkoordinasi dan mengisi kekurangan2
INFORMASI DASAR untuk PERENCANAAN
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR
Proses menimbang dan memilih langkah-langkah dan program mana yang harus
didahulukan, berdasarkan:
1. Bobot masalah dan dampaknya
2. Kemudahan mengatasi
3. Ketersediaan tenaga dan sumber daya lain, biaya
4. Kapasitas institusi penyelenggara
TABEL PERINGKAT BAHAN PERTIMBANGAN
PENENTUAN
TINDAKA
PRIORITAS
Bobot Kemudah Ke- Biaya Kapasitas Jumlah
N Masalah an tersedia- 1=tinggi 1=rendah Peringkat
1=kecil 1=sukar an 3=rendah 3=tinggi
3=besar 3=mudah Tenaga
1=sedikit
3=banyak
Penyediaan
Air Bersih
Pemukiman
dan Tempat
Bernaung
Sanitasi dan
Pembuatan
WC
Pembuangan
Sampah
TABEL PERINGKAT BAHAN PERTIMBANGAN
PENENTUAN PRIORITAS
TINDAKA Bobot Kemudah Ke- Biaya Kapasitas Jumlah
N Masalah an tersedia- 1=tinggi 1=rendah Peringkat
1=kecil 1=sukar an 3=rendah 3=tinggi
3=besar 3=mudah Tenaga
1=sedikit
3=banyak
Pemberantas
an Vektor
Penyediaan
Kelambu,
Obat
Nyamuk
Imunisasi
Kesehatan
Reproduksi
Penentuan Pencapaian, Objektif dan Strategi
Pengendalian
Sasaran terakhir: mengidentifikasi risiko dan mencegah mortalitas berlebih di kalangan
korban bencana dengan cara mencegah dan mengelola letupan penyakit menular.
Langkah preventif mungkin dapat mencegah hampir semua mortalitas melalui penurunan
insiden penyakit langkah2 yang dilakukan belum tentu berhasil mencegah terjadinya
letupan penyakit
Penentuan Pencapaian, Objektif dan Strategi
Pengendalian
Pencapaian
Mencegah morbiditas dan mortalitas berlebih akibat penyakit menular
Objektif
Menurunkan angka kasar kematian menjadi angka kematian sebelum bencana
Menurunkan insiden diare dalam 1 bulan sampai mencapai angka seperti sebelum bencana
(fase darurat)
Pengobatan berhasil menyembuhkan 85% penderita TB paru yang terdeteksi diantara para
pengungsi (fase pasca darurat)
STRATEGI
Rencana kegiatan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan melalui proses
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah gabungan.
Rencana kegiatan disusun sesuai tahap-tahap situasi kedaruratan.
Kegiatan terfokus pada penyakit-penyakit yang berpotensi menunjukkan angka morbiditas
dan mortalitas yang tinggi.
Strategi Pengendalian Penyakit Menular Saat
Bencana KESIAGAAN
Sebelum Terjadi Letupan Penyakit Ketika Terjadi Letupan Penyakit
Susun rencana umum kegiatan Meningkatkan pengedalian vektor nyamuk
dengan pengasapan
Kelola sarana program imunisasi Meluaskan penyediaan makanan