Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MODEL PELAYANAN KEPERAWATAN PALIATIF


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif dan Menjelang
Ajal
Dosen Pengampu, Ns. Nurhayati, S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh :
Andhia Framesti Cahyani (12210064)
Aura Ananta (12210073)
Fitrianti Nurazizah (12210081)
Mira Fatimah (12210093)
Mochamad Galih Trie Rakasiwi (12210094)
Raihatul Adni Awaliah (12210108)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INDONESIA WIRAUTAMA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Penyusun panjatkan puji syukur ke hadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penyusun bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul Model Pelayanan Keperawatan Paliatif.
Adapun isi dari makalah ini membahas tentang pengertian, peranan
perawatan paliatif, prinsip dasar perawatan paliatif, model pelayanan keperawatan
paliatif, serta peran dan fungsi perawat.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapat kesulitan,
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat teratasi.
Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
terutama kepada yang terhormat Ibu Ns. Nurhayati, S.Kep., M.Kep. semoga
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari bentuk penyusunan, maupun materinya.. Oleh karena itu, segala kritik
dan saran yang membangun penulis terima dengan baik demi perbaikan di
penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Bandung, 27 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian......................................................................................................3
B. Peranan Perawatan Paliatif pada Penyakit Kanker.......................................3
C. Prinsip Dasar dari Pelayanan Paliatif............................................................5
D. Model Pelayanan Keperawatan Paliatif........................................................6
E. Peran dan Fungsi Perawat Perawat...............................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hasil data WHO di tahun 2020, setiap tahun terdapat 56,8 juta orang di
dunia yang membutuhkan perawatan paliatif, tetapi hanya 14% yang baru
menerima perawatan tersebut. Beberapa penyakit kronis membutuhkan
perawatan paliatif, seperti penyakit kardiovaskular (38,5%), kanker (34%),
penyakit pernapasan kronis (10,3%), AIDS (5,7%), dan diabetes (4,6%).
Penyakit kronis lainnya yang mungkin memerlukan perawatan paliatif,
termasuk diantaranya gagal ginjal, penyakit hati kronis, multiple sclerosis,
penyakit parkinson, rheumatoid arthritis, penyakit neurologis, demensia,
anomali kongenital, dan tuberkulosis yang resistan terhadap obat (World
Health Organization, 2020). Sebagian besar pasien termasuk kategori lansia
(diatas 60 tahun) sebesar 60%, dewasa (15-59 tahun) sebanyak 25%, dan usia
0-14 tahun sebanyak 6%. Data Riset Kesehatan Dasar 2018 (Riskesdas)
menyatakan perawatan paliatif di Indonesia lebih ditekankan pada kanker dan
HIV/AIDS. Hal tersebut dikarenakan terdapat peningkatan kasus yang
signifikan (Kemenkes RI, 2018).
Perawatan paliatif termasuk salah satu upaya pencegahan dan
pengurangan rasa sakit atau pun masalah lain, meliputi fisik, psikososial atau
spiritual untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis
beserta keluarga melalui identifikasi dini dan pengobatan (World Health
Organization 2020). Perawatan paliatif di Indonesia masih belum optimal,
termasuk diantaranya rumah sakit, pusat kesehatan, dan panti werdha.
Penelitian yang dilakukan oleh Indarwati et al. (2020) menyatakan kurangnya
pengetahuan perawat menjadi hambatan utama perawatan paliatif di panti
werdha. Perlu adanya pengembangan edukasi terhadap tenaga kesehatan
untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran serta perubahan ketrampilan,
kinerja, dan sikap (Omidi et al., 2020).

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan perawatan paliatif pada penyakit kanker ?
2. Bagaimana prinsip dasar dari perawatan paliatif ?
3. Bagaimana model pelayanan keperawatan paliatif ?
4. Bagaimana peran dan fungsi perawat pada pelayanan keperawatan
paliatif ?

C. Tujuan
1. Mengetahui peranan perawatan paliatif pada penyakit kanker.
2. Mengetahui prinsip dasar dari perawatan paliatif.
3. Mengetahui model pelayanan keperawatan paliatif.
4. Mengetahui peran dan fungsi perawat pada pelayanan keperawatan
paliatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Secara umum istilah paliatif adalah perawatan yang merujuk
kepada keperawatan untuk meredakan gejala, apakah ada atau tidak ada
harapan penyembuhan dengan cara lain, demikian perawatan paliatif dapat
digunakan untuk meringankan efek samping dari perawatan kuratif,
seperti meringankan mual akibat kemoterapi.
Namun saat ini, pelayanan kesehatan di Indonesia belum menyentuh
kebutuhan pasien dengan penyakit yang sulit disembuhkan tersebut,
terutama pada stadium lanjut dimana prioritas pelayanan tidak hanya pada
penyembuhan tetapi juga perawatan agar mencapai kualitas hidup yang
terbaik bagi pasien dan keluarganya.

B. Peranan Perawatan Paliatif pada Penyakit Kanker


1. Prosedur perawatan paliatif
Tujuan perawatan paliatif adalah memberikan sistem dukungan
kepada pasien dan keluarganya ketika mereka dihadapkan dengan
penyakit apa pun. Peran perawat dalam perawatan paliatif adalah
membantu pasien meningkatkan kualitas hidup serta memberikan
semangat untuk kesembuhannya. Tim perawat paliatif akan selalu
melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan dokter spesialis untuk
memastikan bahwa kondisi pasien akan segera ditangani. Dalam masa
terapinya, beberapa prosedur yang dilakukan pada perawatan paliatif
adalah sebagai beriku :
a. Mengatasi gangguan fisik
Gangguan fisik yang umumnya dialami oleh pasien
perawatan paliatif adalah nyeri, napas pendek, susah tidur, hingga
tidak nafsu makan.Oleh karena itu, biasanya tim perawat akan
berkonsultasi dengan spesialis gizi, ahli terapis serta mengajarkan
teknik untuk membuat tubuh lebih rileks.

3
Mengatasi gangguan emosional dan sosial
Tidak hanya merasa terganggu secara fisik, namun beberapa
gangguan emosional yang biasanya menyerang pasien perawatan
paliatif adalah perasan-perasan takut, marah, sedih hingga depresi.
Tujuan perawatan paliatif adalah untuk membantu pasien
mengontrol perasaan negatif yang dialaminya. Tim perawat akan
berkonsultasi dengan psikolog dan melakukan sesi konseling dengan
pasien serta keluarga.
b. Mengurangi masalah finansial
Perihal finansial berpotensi menjadi salah satu masalah yang
perlu dihadapi, khususnya bagi keluarga pasien. Karena itu, tim
perawat perlu menjelaskan secara jelas berapa biaya yang diperlukan
selama pengobatan sekaligus bisa memberikan konseling terkait
masalah tersebut.
c. Meringankan masalah spiritual
Masalah spiritual biasanya dilakukan dengan melibatkan
tokoh agama untuk masing-masing kepercayaan pasien. Tujuan dari
prosedur ini adalah memberikan kedamaian dan ketenangan kepada
pasien, sehingga dapat mengurangi pikiran negatifnya.
2. Jenis perawatan paliatif untuk kanker
a. Terapi Musik
Menurut penelitian, jenis perawatan paliatif berupa musik
akan membantu pasien mengatasi semua emosi negatif yang
dirasakan. Selama terapi ini, pasien akan mendengarkan lagu klasik,
bernyanyi bersama, menulis lirik lagu, hingga bermain alat musik
untuk menenangkan dan mengembalikan suasana hati.
b. Terapi Seni
Tujuan terapi seni pada perawatan paliatif adalah
memberikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan diri
dengan bebas. Selain itu, terapi ini juga dapat membantu pasien
mengurangi kecemasan sekaligus meningkatkan kedamaian hati dan
pikiran. Contoh perawatan paliatif yang dilakukan dalam terapi seni

4
di antaranya melukis, merajut, memahat, atau membuat kerajinan
tangan lain.
c. Terapi Hewan
Terapi hewan pada pasien kanker dapat membantu
mengurangi rasa cemas dan stres lalu menggantinya dengan energi
positif.Saat berinteraksi dengan hewan, seseorang terkadang akan
merasakan kebahagiaan sehingga dapat melupakan rasa sakitnya
sejenak. Itu dia penjelasan mengenai perawatan paliatif dan
bagaimana prosedur yang dilakukan. Terlepas dari kemoterapi atau
radioterapi, perawatan ini tidak kalah penting bagi pasien pengidap
kanker agar tidak terganggu secara emosional.
3. Tujuan perawatan paliatif kanker
a. Mengurangi penderitaan
b. Memperpanjang umur
c. Meningkatkan kualitas hidup
d. Memberikan support kepada keluarga penderita
e. Setiap orang berhak dirawat dan mati secara bermartabat

C. Prinsip Dasar dari Pelayanan Paliatif


1. Perilaku dalam Merawat

Perilaku caring meliputi kepekaan, simpati, dan iba. Hal tersebut


menunjukan sebagai bentuk perhatian terhadap pasien, simana perhatian
tersebut ditunjukan untuk semua aspek yang menyebabkan timbulnya
masalah keluhan pada pasien yang bukan hanya pada aspek medis saja.
Selain itu, pendekatan tersebut juga harus dapat menghargai pasien
sebagai individu yang unik, dan juga hal yang lainya seperti etnis,
kemampuan intelektual, agama dan kepercayaanya. Perilaku
caring merupakan hal yang mendasar dalam pelayanan pasien di
perawatan paliatif. Penetapan diagnosis dengan benar dan pemberian
obat-obatan yang sesuai pada kondisi pasien mungkin tidak akan efektif
bila aspek yang lain pada pasien di abaikan.

5
2. Komunikasi

Komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga adalah hal vital.
Komunikasi antara pasien dan perawat akan menjadi lebih terbuka bila
pasien menginginkan informasi yang lebih detail mengenai penyakitnya.
3. Perawat

Perawat paliatif yang baik yaitu mencangkup proses perencanaan yang


di susun secara teliti, cermat dan berate-hati. Dimana aspek-aspek
seperti pencegahan akan terjadinya kondisi kritis baik secara fisik
berdasarkan progress penyakit pasien maupun secara emosional, hal
tersebut sering terjadi pada kasuspenyakit kanker yang bersifat
progresif. Pelibatan pasien dan keluarga menjadi hal penting dalam
proses perawatan paliatif karena dapat membantu meminimalisir stress
fisik dan emosional. Selain itu juga membantu pasien atau keluarga
untuk melakukan pencegahan kejadian krisis selama masa perawatan di
rumah.

Menurut Kemenkes(2013), prinsip pelayanan paliatif pasien kanker :


1. Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain
2. Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal
3. Tidak bertujuan mempercepat atau menunda kematian
4. Mengintegrasikan aspek biologis, social dan spiritual.
5. Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin
6. Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa duka cita
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan
keluarganya
8. Menghindari tindakan sia – sia
Hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan prinsip pelayanan
paliatif care :
1. Komunikasi antar tim
2. Manajemen nyeri
3. Bimbingan dan pertimbangan budaya dalam pengambilan keputusan

6
4. Dukungan emosional dan spiritual bagi pasien dan keluarga

D. Model Pelayanan Keperawatan Paliatif


1. Perawatan di Rumah
Tim cepat tanggap (rapid response team) seperti layanan gawat
darurat yang menyediakan layanan kondisi kritis, dimana dokter dan
perawat akan di panggil ke rumah pasien disaat pasien mengalami
kondisi kritis. Sedangkan respite care tim, merupakan tim yang
menyediakan layanan sebagai pengganti peran keluarga pasien dalam
mengurusi pasien di saat keluarga pasien beristirahat sejenak.
Tujuan dari pelayanan paliatif di rumah adalah untuk
menyediakan pelayanan yang lebih nyaman bagi pasien. Sehingga pasien
mampu mempersiapkan diri menghadapi kematian yang pasti akan
terjadi.
2. Pelayanan Rawat Inap
a. Rumah Hospital
Rumah hopis menyediakan tim perawatan multi disiplin. Hal
ini, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang begitu kompleks atau
adanya perubahan kebutuhan dasar dari pasien dengan kondisi
dimana hidup terbatas akibat penyakit yang di derita, serta
kebutuhan kelurga pasien. Beberapa bentuk layanan yang diberikan
di rumah hospis yaitu berupa pengontrolan gejala atau keluhan,
rehabilitasi, perawatan akhir kehidupan atau perawatan menjelang
ajal/kematian, dukungan rawat jalan, konseling keluarga, perawatan
sehari dan dukungan masa berduka.
b. Perawatan Paliatif di Rumah Sakit
Penyediaan layanan di perawatan paliatif di rumah sakit lebih
menguntungkan jika di bandingkan dengan layanan paliatif lainya.
Hal tersebut diakibatkan komposisi petugas di pelayanan perawatan
paliatif memiliki standar dan kualifikasi yang tinggi serta peluang
untuk melibatkan tenaga profesional lainya seperti fisioterapi,
rohaniawan, pekerja social medic, okupasi terapi menjadi lebih

7
memungkinkan terutama disaat pasien dalam kondisi terminal.
Beberapa ruang perawatan paliatif di rumah sakit di desain
menyerupai suasana rumah dimana keluarga dan kerabat diijinkan
untuk tetap berada menemani pasien hingga malam.

E. Peran dan Fungsi Perawat Perawat


Perawat merupakan tulang punggung dalam pelayanan keperawatan
paliatif. Beberapa bentuk peran perawat di area perawatan paliatif yang
didefinisikan sebagai satu dukungan untuk berbagai hal menurut Davies dan
Oberic (1990), yaitu:
1. Valuing, memiliki kemampuan untuk menghargai terhadap nilai dan
keyakinan seseorang.
2. Connecting, menunjukkan kemampuan untuk selalu dapat berinteraksi
dengan pasien dan keluarga, dan mencoba memahami pengalaman yang
dialami oleh mereka.
3. Empowering, memberdayakan pasien dan keluarga untuk dapat
melakukan sesuatu sesuai dengan harapan yang mereka inginkan.
4. Doing for, selain memberikan pelayanan akan kebutuhan pasien secara
fisik, perawat juga harus memaksimalkan kemampuan pasien dan
keluarga untuk mengatasi masalah atau keluhan yang dialami oleh
pasien, seperti bagaimana pasien mampu mengatasi nyeri yang dirasakan
dengan mengelola nyeri secara mandiri melalui teknik relaksasi.
5. Finding meaning, dalam pelayanan perawatan paliatif mendorong pasien
untuk menemukan makna dari kondisi sakitnya atau kondisi kekiniannya
merupakan hal yang penting dalam membantu menentukan tata Kelola
keluhan yang dirasakan oleh pasien. Sehingga dengan menemukan
makna dari suatu penderitaan atau sakit dapat memberikan kekuatan.
Sebagai contoh dalam perspektif Islam, sakit dapat dimaknai sebagai
salah satu jalan Allah untuk mengingatkan manusia akan pentingnya
menjaga Kesehatan atau sakit dapat pula menjadi jalan untuk
menggugurkan dosa-dosa.

8
6. Preserving own integrity, menjaga dan mempertahankan integritas diri
merupakan hal yang terpenting untuk mempertahankan harga diri,
keyakinan diri serta semangat atau spirit sehingga mampu menjalankan
peran dan fungsi sebagai anggota tim secara selektif.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan paliatif merupakan perawatan terintegritas dengan pasien
dan keluarga sebagai inti yang mengedepankan aspek fisik, psikologik,
sosia, dan spiritual yang disesuaikan dengan kultur dan harapan yang
dimiliki pasien agar memiliki kualitas hidup yang lebih baik di saat akhir
kehidupan, menjalankan kematian yang baik dan berduka cita bagi keluarga
atau kerabat yang ditinggalkan secara wajar. Menjalankan perawatan
paliatif sedini mungkin akan memperbaiki kualitas hidup pasien paliatif di
akhir masa kehidupannya.
Peningkatan kualitas hidup dan meninggal adalah tujuan akhir
perawatan paliatif secara holistik, yang diperuntukkan bagi pasien serta
keluarganya dalam menghadapi penyakit pasien. Perawatan paliatif harus
dilakukan sejak awal pasien terdiagnosis untuk mempersiapkan diri pasien
sampai akhir kehidupannya. Hal yang penting dalam perawatan paliatif
adalah pembuatan ADs. Advanced directives, dalam bentuk dokumentasi
dibuat agar terpenuhi keinginan pasien oleh keluarga maupun tenaga
kesehatan yang merawatnya. Advance directives masih belum banyak
dimengerti di Indonesia. Karena itu perlunya pengenalan pengetahuan
tentang ADs baik untuk umum maupun tenaga Kesehatan. Banyak teori
promosi kesehatan menunjukkan bahwa perilaku mengisi dan melengkapi
ADs dipengaruhi oleh pengetahuan, atau kemampuan dalam menetapkan
target perawatan. Untuk meningkatkan pembuatan ADs di masyarakat
diperlukan sosialisasi dan distribusi informasi yang terus menerus.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ns. Suprapto, M.Kes. 2022. Buku Bahan Ajar Keperawatan Paliatif. Jakarta :
MediAction.
Hasrima, dkk. 2022. Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal. Purbalingga : CV.
Eureka Media Aksara.
Tim Medis Siloam Hospitals. 2023. Perawatan Paliatif sebagai Pengobatan pada
Pasien Kanker.
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/perawatan-
paliatif. Diakses pada tanggal 27 September 2023 pukul 09.15 WIB.

11

Anda mungkin juga menyukai